Wednesday, October 4, 2017

Kelemahlembutan: Belajar dari Musa (2)


by Alphaomega Pulcherima Rambang

Musa juga pernah gagal menaati Allah. Ketidaktaatan Musa terjadi saat bangsa Israel kehausan di padang gurun dan bersungut-sungut meminta air kepada Musa dan Harun. Ketika Musa dan Harun melaporkan sungut-sungut bangsa Israel kepada Tuhan, Tuhan memerintahkan Musa untuk berbicara kepada sebuah bukit batu agar mengeluarkan air, sehingga bangsa Israel bisa minum. Namun, Musa tidak melakukan tepat seperti yang diperintahkan oleh Tuhan. Kisah lengkapnya bisa kita baca di Bilangan 20:2-13. 

Tetapi TUHAN berfirman kepada Musa dan Harun: "Karena kamu tidak percaya kepada-Ku dan tidak menghormati kekudusan-Ku di depan mata orang Israel, itulah sebabnya kamu tidak akan membawa jemaah ini masuk ke negeri yang akan Kuberikan kepada mereka." (Bilangan 20:13)

Di mata Tuhan, kesalahan Musa bukanlah kesalahan yang kecil atau sepele, tetapi sudah termasuk pada dosa pemberontakan. Akibatnya pun fatal: Musa tidak dapat masuk ke tanah perjanjian. Apakah saat itu Musa protes? Nggak! Musa menerima saja hukuman Tuhan. Bayangkan, selama puluhan tahun Musa bersabar memimpin umat Israel dan nggak melakukan kesalahan; namun karena satu kesalahan maka dia menerima hukuman seberat itu. Respon Musa luar biasa, dia menerima saja dan sesudahnya nggak merasakan kepahitan kepada Tuhan, dia tetap taat.

Ada kan ya, orang yang melakukan kesalahan dan ditegur Tuhan malah marah dan kepahitan sama Tuhan, lalu menolak Tuhan. Tapi berbeda dengan Musa. Dia menerima keputusan Tuhan, apapun itu, sebagai konsekuensi atas kesalahannya.

Allah dapat berbicara dengan mudah pada orang yang lembut, karena orang itu mau mendengarkan. Orang yang lembut hatinya lebih mudah untuk taat. Dia mudah ditegur, karena dia mau meresponi apa yang Allah katakan dengan hati yang terbuka. Semua orang bisa berbuat salah, tapi pada orang yang lembut, dia lebih cepat untuk berbalik dari kesalahannya. Hati yang lembut dan gampang dibentuk oleh Allah, bukan hati yang keras dan susah dibentuk. Hati yang lembut saat dia ditegur Allah akan segera taat ^_^ Ada lo, orang yang berbicara lembut tetapi hatinya keras! Kelihatannya dia tenang dan berbicara dengan lemah lembut, tapi hatinya menolak dengan keras—bahkan tanpa mempertimbangkan dan memikirkan—apa yang coba disampaikan orang kepadanya. Ciri-ciri orang yang lembut hatinya yang terakhir adalah ia MAU DIAJAR DAN DIBENTUK oleh ALLAH.

Bagaimana dengan kita? :)

No comments:

Post a Comment

Share Your Thoughts! ^^