by
Poppy Noviana
Hei..
masih
ingatkah kalian, cerita sejarah yang kita lalui waktu zaman primary
school dulu, Indonesia dijajah oleh bangsa asing seperti
Portugis, Belanda dan Jepang. Semuanya tentu bukan suatu kebetulan,
ada maksud Tuhan bagi bangsa Indonesia agar melewati perapian
tersebut hingga sebegitu tertariknya bangsa lain atas rempah-rempah
milik Indonesia. Sampai tibalah masa bangsa Indonesia sampai pada
fase kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945 dan masih terus kita
peringati sampai saat ini. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) arti kemerdekaan adalah bebas dari penjajah, tuntutan suatu
pihak dan perhambaan.
Melihat
sejarah bangsa, kemerdekaan itu sendiri memerlukan suatu perjuangan,
ya.. perjuangan yang ngga mudah alias mahal harganya, bahkan ada yang
kehilangan nyawanya dalam proses untuk memperoleh merdeka. Mereka
dikenal dengan sebutan pahlawan dan namanya dikenang oleh banyak
orang. Nah..kira-kira siapa pahlawan yang masih kamu kenang jasanya
sampai sekarang? R.A.
Kartini atau Soekarno dan masih banyak lagi, namun ada seorang
pribadi yang merupakan pahlawan dalam hidup namun mungkin sering
terlupakan, Yesus.. yang telah memberikan nyawa-Nya bagi kita untuk
memerdekakan kita dari dosa pada waktu yang ditentukan-Nya. Kebebasan
termulia ini bahkan tidak diperhitungkan jumlah biayanya, alias
gratis..tis..tis.. dan memanggil kita untuk hidup merdeka di dalam
DIA.
1
Petrus 2: 15-16
Sebab inilah kehendak Allah, yaitu supaya dengan
berbuat baik kamu membungkamkan kepicikan orang-orang yang bodoh.
Hiduplah sebagai orang merdeka dan bukan seperti mereka yang
menyalahgunakan kemerdekaan itu untuk menyelubungi
kejahatan-kejahatan mereka, tetapi hiduplah sebagai hamba Allah.
Hidup
merdeka bukan berarti hidup seenaknya, hedon dan ga bertanggung jawab
karena tidak terikat dan menjadi hamba suatu pihak, namun justru
Allah memanggil kita dalam kemerdekaan tersebut untuk hidup di dalam
DIA, dengan bebas melakukan segala perintah-Nya yaitu berbuat baik
dan mengelola hak merdeka tersebut dengan bertanggung jawab dan benar
dihadapan saudara seiman pada umumnya dan secara khusus orang-orang
yang belum mengenal Allah.
Galatia
5: 13
Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka.
Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai
kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang
akan yang lain oleh kasih.
Merdeka
juga bisa diartikan lebih luas, misalnya merdeka dalam hidup artinya
bebas menentukan arah hidup tanpa diatur pihak tertentu, merdeka
dalam mengurus kepentingan pribadi, dan bebas berekspresi dalam
menentukan pilihan. Bicara soal merdeka, kalian pernah dengar kasus
korupsi di negara Indonesia? mungkin sering juga yah beberapa
diantara kita sampai gerah melihat berita yang isinya koruptor ini
dan itu, tapi itu bagian dari bukti bahwa merdeka dalam mengelola
kekuasaan juga bisa disalahgunakan beberapa oknum tertentu buktinya
dalam mengatur kekuasaan ternyata bukanlah hal yang mudah, banyak
godaan untuk terjatuh dalam hasrat keserakahan dan berujung dosa.
Namun Tuhan Yesus sudah mewanti-wanti dalam Firman-Nya atas hal itu.
Kata
“dipanggil” dalam bahasa asli alkitab pada ayat ini disebut kaleo
(Bahasa Yunani) yang artinya dipanggil dengan suara keras,
mengundang, memanggil dengan nama. Hal ini menekankan bahwa kita
diundang untuk menerima kemerdekaan tersebut dari Allah secara tegas,
bukan sekedarnya saja tapi secara khusus dipersembahkan-Nya untukmu
untuk digunakan sebagai kesempatan melayani dengan dasar kasih. Dari
mana datangnya kasih itu? ya dari Allah yang lebih dulu mengasihi
kamu dan saya, demikian kita juga selayaknya membagikan kasih itu,
meskipun tidak sesempurna Dia kepada kita.
Bagaimana
kemerdekaan itu sebaiknya saya kelola??
Tuhan
itu sebenernya merdeka menentukan tujuan-Nya, kebayang ngga sih kalo
Tuhan dengan kebebasan-Nya menginginkan gausah Dia yang mati di kayu
salib, tapi semua orang yang berbuat salah ke Dia yang harus mati
seperti itu. Ngeri banget ga sih? jujur aku sendiri ga sanggup,
nonton film The passion of christ waktu momen Dia dipukulin
pake bola besi sebelum disalibkan. Apalagi kalo aku yang ada di
posisi itu? weleh-weleh..ampun Bapa. Terus sebenernya Yesus bebas
juga sih mau nurutin jalan Bapa di surga atau akhirnya nerusin hidup
lebih dari 33 tahun untuk menikmati pengembaraannya sampai ke ujung
bumi untuk memberitakan injil. Nah loh..gawat kan kalo kemerdekaan
itu tidak dikelola dengan benar, ga ada tuh keselamatan hidup yang
dapat kita peroleh karena dosa. Alias semua orang masuk neraka,
karena ga ada yang sempurna, kenapa begitu? Coba evaluasi selama
hidup pernah ngga kamu bohong? Pernah ngga kamu sombong atau
mengingini milik orang lain? Pernah ngga kamu membenci musuh dan
mendendam? Waduh..jawabannya ya pernah lah namanya juga manusia. Lah
iya..justru itu, gawat kalo Yesus dengan kemerdekaan-Nya menggunakan
kebebasan tersebut untuk cari aman aja dalam hidup-Nya.
Tuhan
punya cara sendiri untuk mengekspresikan kasih, cara yang paling
ekstrem pada zaman itu dan merupakan pilihan yang sangat berat karena
dengan mati di kayu salib, alias darah dan nyawa-Nya diberikan. Demi
untuk menganugerahi kita suatu kehidupan yang merdeka dari dosa.
Demikian juga kita semangat merdeka itu pula yang mestinya kita bawa
untuk menjadi hamba Allah, untuk membagikan kasih seperti yang kita
terima dari-Nya, yang ngga cari aman tapi nurut sama Bapa disurga
untuk menerima anugerah-Nya dengan bebas tanpa paksaan, karena
seluruh jati diri kita sebagai manusia yang lemah atas dosa telah
dilbayar dengan kasih-Nya dibukti kalvari.
Tetapi
barangsiapa meneliti hukum yang sempurna, yaitu hukum yang
memerdekakan orang, dan ia bertekun didalamnya, jadi bukan hanya
mendengar untuk melupakannya, tetapi sungguh-sungguh melakukannya, ia
akan berbahagia oleh perbuatannya
Ada
hadiah dibalik pengelolaan kemerdekaan yang benar?
Yes,
bukan cuman kamu yang diuntungkan atas perbuatanmu yang mengasihi
orang lain dengan merdeka, namun Allah sendiri mengikat janji hadiah
berbahagia sebagai imbas dari pilihan tersebut. Apa yang bisa kita
lakukan untuk mengusahakan kemerdekaan yang Tuhan berikan? Berbuat
baik, mengasihi orang lain, melakukan segala sesuatu yang seturut
dengan perintah-Nya. Darimana kita tahu perintah-Nya? Dengan membaca
Firman-Nya yang disampaikan kepada tokoh-tokoh alkitab saat berada
pada situasi tertentu, contohnya: bagaimana Tuhan memberi tahu Nuh
secara presisi untuk membuat kapal sebesar itu dalam musim kemarau,
sangat aneh tapi berujung keselamatan bukan?
Kemerdekaan
yang Tuhan berikan ini untuk ku bukan yah?
Yesus
tidak pernah membatasi pemberian-Nya, namun terbataslah pengertian
orang-orang yang mau menerima-Nya, jadi jika kamu sudah mengenal-Nya,
tunggu apalagi terima dan bagikan yah..jangan pernah berhenti berbuah
dalam hidup dengan membagikan kasih yang memuaskan kehausan manusia
dan paling dibutuhkan seantero bumi ini, agak lebay sih bahasanya
tapi itu kenyataan.
Sebab
Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan.
Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak
berselubung, Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang
adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam
kemuliaan yang semakin besar.
Jadi
sahabat Pearl, kapan kemerdekaan tersebut benar-benar hadir dalam
hidupmu? Yaitu saat Roh Allah mengusai hati dan pikiranmu, di saat
itulah kemerdekaanmu hadir yaitu di dalam roh untuk melakukan seluruh
hal yang menyenangkan hati Bapa seperti mengasihi, mengampuni,
bersyukur, berdoa, berharap dan berserah atas keadaanmu dan tujuanmu,
sebab untuk itulah kita semua dipanggil. Bebas dan lakukanlah sesuka
hatimu didalam-Nya, tidak ada yang dapat merenggut kemerdekaan kita
untuk dapat melakukan kehendak-Nya, sekalipun lingkunganmu mungkin
saat ini tidak mendukung bahkan menolakmu. Allah Turut bekerja dalam
segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan, apapun yang kamu tabur
itulah yang akan kamu tuai, dan ukuran apa yang kau gunakan untuk
mengukur dengan itu juga kamu akan diukur, so just do it with
freedom.