Wednesday, October 29, 2014

Ruang Operasi Tuhan

by Mekar A. Pradipta


Lagu yang termasuk kategori bersejarah buat aku, salah satunya, adalah "Jadikan Aku Indah". Lagu ini mengingatkan aku pada waktu aku lahir baru, delapan tahun yang lalu. Waktu itu, aku yang tidak tahu banyak soal lagu rohani, tiba-tiba jatuh cinta dengan lagu ini waktu pertama kali mendengarnya di persekutuan remaja gereja.

Hidup kita ini memang proses untuk menjadi indah di hadapanNya. Untuk dibentuk, untuk disempurnakan, semakin serupa dengan Allah. Ia adalah penjunan dan kita tanah liatnya. ia akan mengikis apa yang tidak tepat. Membuang apa yang tidak seharusnya. Meremukkan apa yang salah.

Kalau kita adalah tanah liat, kita diremukkan. Kalau kita adalah emas, kita dibakar di dalam api. Kalau kita adalah kerang, ada kerikil yang harus kita telan. Dan rasanya sangat tidak nyaman...

Aku membayangkan itu seperti Tuhan sedang melakukan operasi, bisa kecil, bisa besar. Kalau itu kecil, mungkin itu seperti proses facial, hanya beberapa buah jerawat, sedikit rasa sakit dan selesai! Tapi bagaimana kalau yang dioperasi adalah sebuah tumor??? Tuhan akan membedah bagian-bagian yang paling tersembunyi, menyayat, mengiris atau memotong beberapa  bagian diri kita yang paling peka. Dan setahuku, di ruang bedah Tuhan tidak dipakai obat bius...

Tidak semua orang sanggup menjadi lembut di bawah tangan kuat kuasa Tuhan yang sedang membentuk kita. Ada yang justru menjadi keras dan bahkan meloncat keluar dari ruang operasi Tuhan. Well, mereka punya alasan, operasi Tuhan sering sekali sangat menyakitkan.

Tapi itu harus. Kadang yang diperlukan hanya bertahan sebentar sampai semua proses itu selesai. Of course, diiringi dengan sikap rendah hati dan mau belajar. Belajar memberi respon yang benar pada setiap tindakan Tuhan.

Aku hanya berpikir bahwa Tuhan itu ahli bedah yang bisa dipercaya. Ia tidak pernah salah mendiagnosa. Ia tidak pernah salah memberi tindakan. Ia memang tidak senang melihat kita menderita, tapi Ia menguatkan dirinya, mengijinkan kita menderita sebentar demi kebaikan kita. Dan kupikir, waktu kita mengerang kesakitan selama proses operasi itu, ia selalu siap dengan tissue untuk menghapus keringat dan air mata kita. Ia juga selalu siap dengan kata-kata semangat agar kita bisa bertahan.

Kita ada di tangan yang tepat. Kita ada di ruangan yang tepat. Kita ada di proses yang tepat. Ikuti saja sampai operasinya selesai. Lalu lihatlah hasil operasi Tuhan. Betapa berbedanya kita, betapa indah kita kemudian!

"Tulisan yang sebenarnya dibuat untuk menyemangati diri sendiri agar tetap bertahan di ruang operasi Tuhan seberapapun sakitnya. Semuanya untuk kebaikan :)"
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


Tentang penulis 



Mekar A. Pradipta


• Old fashioned • Books and literature • Countryside adventurer • Walking under the drizzle • Talking to dogs • Blowing out dandelions • Speculaas and camomile tea • All kinds of berries • Anything vintage and romantic •




Monday, October 27, 2014

Semua Butuh Kebenaran

by Felisia Devi

Segala sesuatu butuh roh kudus, butuh kebenaran, butuh Tuhan . Karena apa yang kita lihat , terjadi dari apa yang tidak kita lihat. Artinya apa yang kita hidup sehari-hari, semuanya berasal dari suatu alam yang tidak keliahatan, yaitu alam "roh"

Ibrani 11:1
"Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat"

Apa yang dibutuhkan di alam jasmani ?
Kebahagiaan ? Kesembuhan ? Keuangan yang merdeka ?
Semua jawaban dari itu semua ada dalam kebenaran , yang kita butuhkan adalah intimacy with God sesuai kebenaran bukan asal berdoa, tanpa komunikasi / hub intim dengan Tuhan

Friday, October 24, 2014

Peace I give you

by Sarah Eiana


Peace ... apa sih artinya? Sering kali when we are in a quiet place, surrounded by nature .. we say "It's so peaceful here". Kita sering mengasosiasikan 'peace' or 'damai' dengan suasana tenang, where time seems to stand still. But, what does the Word of God say about being in peace?

Monday, October 20, 2014

Mati dan Berbuah

by Mekar A. Pradipta

"Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah." (Yohanes 12:24)

Tuhan Yesus, aku tahu kalau benih yang tidak jatuh ke tanah dan mati tidak akan menghasilkan apa-apa. Hanya benih yang jatuh ke tanah dan mati yang akan menghasilkan buah. Aku mau, Tuhan, agar banyak hal mati dalam hidupku dan oleh karenanya hidupku berbuah.

Mampukan aku meneladani Abraham yang mematikan kepemilikannya atas Ishak, yang oleh karenanya ia menghasilkan iman. Iman yang membuatnya menjadi berkat bagi bangsa-bangsa.

Mampukan aku meneladani Yusuf yang mematikan respon kedagingannya atas dosa, yang oleh karenanya ia menghasilkan ketaatan. Ketaatan yang membuatNya dipromosikan untuk menjaga hidup suatu bangsa.

Mampukan aku meneladani Daud yang mematikan rencananya sendiri atas kehidupan yang oleh karenanya ia menghasilkan kesabaran. Kesabaran yang membuatnya menggenapi panggilan Allah bagi generasiNya.

Mampukan aku meneladani Ester yang mematikan kenyamanannya akan stabilitas, yang oleh karenanya ia menghasilkan keberanian. Keberanian yang membuatnya memperoleh kemurahan dan bangsanya diselamatkan.

Mampukan aku meneladani Rut yang mematikan kecintaannya akan masa lalu, yang oleh karenanya ia menghasilkan kesetiaan. Kesetiaan yang membuatnya dipercaya menjadi penolong bagi pria yang menurunkan sang Mesias.

Mampukan aku meneladani Maria yang mematikan kekuatirannya akan rasa aman, yang oleh karenanya ia menghasilkan penyerahan diri. Penyerahan diri yang membuatnya ambil bagian dalam skenario penyelamatan Allah.

Mampukan aku meneladani Kristus yang mematikan keinginannya untuk hidup, yang oleh karenanya ia menghasilkan kebangkitan. Kebangkitan yang membuatNya mengalahkan maut dan menggenapi karya penebusan Allah.

Mampukan aku mati untuk diri sendiri, supaya aku bisa hidup bagiMu.


--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


Tentang penulis 



Mekar A. Pradipta


• Old fashioned • Books and literature • Countryside adventurer • Walking under the drizzle • Talking to dogs • Blowing out dandelions • Speculaas and camomile tea • All kinds of berries • Anything vintage and romantic •




Friday, October 10, 2014

Firman yang Memberi Jawaban (Part 2)


by Mekar Andaryani Pradipta

Hai, hai, cuman mo lanjutin dikit post Firman Memberi Jawaban (part 1) kemarin. Soalnya minggu ini Tuhan lagi banyak ajarin aku lagi soal itu. Masih inget juga kan di post The Peace Deep Inside, aku cerita kalo Tuhan bilang aku bodoh karena kebanyakan minta pendapat sama orang-orang, when I should've known what to do actually. Waktu dapet bagian itu, emang jadi merasa mantap buat terus taat melakukan pilihan A, instead of doing the B choice. Tapiiiiii, besoknya ada aja pikiran-pikiran yang nyelonong-nyelonong dan memberikan dorongan buat aku melakukan pilihan B. Pikiran ngga enak sama orang lah, trus pikiran kalo apa yang aku lakukan itu sebenernya ngga bijaksana dll dll. Huaaahh, jadi gelisah lagi... >,<

Eh, eh, eh, tapi aku belajar dari pengalaman dong, huehehehe.... Pas gelisah itu udah ga serabutan bbm sana sini, ym sana sini (ngga sms/telp soalnya bayar :p) Aku cuma diem, pondered it in my heart dan bilang ke Tuhan, "God, I want to obey you only. I won't do nothing before you clearly let me know what you want me to do. So I will wait... Pokoknya I will wait sampai Tuhan ngomong, sebenernya yang harus aku pilih itu A atau B..." 

Hour by hour went through, tapi Tuhan kagak ngomong-ngomong, wekekek... Dan aku masih gelisah aja huehehe. Bukan gelisah yang gimana-gimana sih, cuman ga ada damai sejahtera aja gitu. Kepikiran, A atau B, A atau B, A atau B??? :p Udah milih A sebenernya, tapi kok A itu kayanya begini begitu begini begitu -.-' Sampai akhirnya pulang kantor dan di kosan masih aja kepikiran, dan pikiran yang muncul adalah seperti ini...

"Kalau kamu melakukan pilihan A, apa kamu ngga takut kalo akan terjadi hal bla bla bla bla..."

Nah looooohhhh, begitu pikiran macam itu muncul, langsung "cling!", kaya ada lampu dinyalain di kepala #kartun banget. Aaaahhh, rasanya waktu itu relieeeevvvveee banget! Legaaaaa... Aku langsung tahu kalo emang benar pilihan A adalah kehendak Tuhan. Loh? Kok bisa? Kok bisa? Bukannya itu berarti pilihan A justru beresiko? Iya sih emang, tapi kuncinya ada di kalimat 'apa kamu ngga takut...?' Well, kalo sejauh yang aku ngerti ya, Tuhan ngga akan pernah menyuruh kita bertindak dengan dasar ketakutan! Ngga! Seingetku, Tuhan ngga pernah beri roh ketakutan, yang Dia beri adalah roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban (2 Timotius 2:7). 

Dia ngga pernah suruh bangsa Israel memilih sesuatu berdasarkan ketakutan. Justru, sering banget Tuhan bilang, jangan takut, jangan takut, jangan takut. Sering banget Tuhan justru pilihkan jalan yang beresiko, karena Tuhan ingin kita bertindak berdasarkan iman. Aih, jadi inget Joshua dan Kaleb lagi :") Mereka dan pengintai yang lain diberi pilihan, masuk ke tanah perjanjian atau tidak. Sepuluh pengintai memilih tidak, karena mereka bertindak berdasarkan ketakutan. Tapi Joshua dan Kaleb memilih masuk, karena mereka bertindak berdasarkan iman. Tuhan mau kita melangkah karena kita beriman, bukan karena kita ketakutan.

Aaaahhh, kalo inget rasanya langsung pengen narik nafas panjang. Lega banget bok! Untung ga keburu nepsong buat lakukan pilihan B saat semua pikiran-pikiran membuat B nampak lebih logis. Untung aku memutuskan menunggu sampai God clearly speaks and I'm so glad He did! Abis itu tiba-tiba kepikiran lagi, kalau Tuhan ngga memberi roh ketakutan, siapa dong? Yaaah, siapa lagi dong kalau bukan si Iblis alias Iib geblek itu? Wooohh, rupanya dia seharian ini melepaskan panah-panah api-nya ke pikiranku, membuatku gelisah setengah hidup dan hampir saja membuat pilihan yang salah >,< Buuuut, I'm so glad I decided to wait, soalnya pada akhirnyaaaa, si Iib itu salah ngomong kaaannn? Dipakainyalah senjata ketakutan yang justru jadi senjata makan tuan karena membongkar kedoknya sendiri, wekekeke... Sukurin lu Iib! Makanya jangan main-main sama anak Raja! ;p

Emang sih, pengalaman ini simpel banget, tapi aku bersyukur karena sekali lagi aku diingetin kalau Firman itu senjata paling ampuh untuk membongkar tipu muslihat Iblis. Tahu kan sekarang kenapa Tuhan Yesus melawan Iblis di padang gurun pake Firman? Namanya saja pedang Roh, Firman adalah senjata untuk bertahan sekaligus menyerang. Jadi tahu kan sekarang kenapa saat teduh, bible reading dan hafal ayat itu penting banget? Saat itu lah kita sedang mengasah pedang kita sehingga sewaktu-waktu perlu digunakan, ia sudah siap. Kalau koleksi ayat di pikiran kita banyak, Roh Kudus sewaktu-waktu bisa munculkan ayat dari memori kita untuk melawan tipu daya Iblis. Kaya ayat 2 Korintus 2:7 itu, kalau aku ngga tahu soal ayat itu, bukan ngga mungkin aku akan tinggalkan A untuk memilih B dan berjalan keluar dari rencana Allah.

Kedua, kalau kita sedang dilema, bingung harus memilih yang mana, tidak tahu apa yang harus dilakukan, we better just wait until God speak to us clearly. Paginya aku saat teduh dari Yesaya 30:21, dan ini tentang dilema. Huehehe, pas banget kan? Eike juga heran sendiri, sampe segitunya Tuhan bimbing. Segala cara Tuhan mau lakuin biar aku ini mudheng sama maunya Tuhan ini apa :) He's truly a good God ^^

Aku ambilin dari Yesaya 30:21 dari versi Firman Allah Yang Hidup yah, :)

"Dan bila kamu berjalan kamu akan mendengar suara di belakangmu yang berkata, "Inilah jalannya; ikutilah jalan ini." Demikian juga bila kamu harus ke kanan atau ke kiri."
(Yesaya 30:21)

Sekali lagi Tuhan ingetin tentang jaminan bimbingan Tuhan. Setiap saat kita bingung harus berjalan kemana, Tuhan berjanji Dia akan menunjukkan arah. Dia akan memberitahu kita jalan mana yang harus diikuti. Hanya saja, kadang untuk mendapatkan jawaban Tuhan itu memang takes time. Kita harus mau menunggu sampai Tuhan menunjukkan jalan yang harus kita tempuh, entah itu ke kanan atau ke kiri. Kaya yang dibilang di renungan saat teduhku pagi itu,

When we have doubts or are facing difficulties, when others suggest courses of action that are conflicting, when caution dictates one approach but faith another, we should be still, we should quiet each intruding persons, calm ourselves in sacred stillness of God's presence, study His word for guidance and with true devotion focus our attention on Him. We should lift our nature into the pure lights radiating from His face, having an eagerness to know only what God our Lord will determine for us. Soon He will reveal by His secret counsel a distinct and unmistakable sense of His direction. 
Are you uncertain about which direction you should go? Take your question to God and receive guidance from either the light of His smile or the cloud of His refusal. You must get alone with Him, where the lights and darkness can not interfere and where the opinions of others can not reach you. You must also have courage to wait in silent expectation, even when everyone around us is insisting on an immediate decision or action. If you will do these things, the will of God will become clear to you. And you will have a deeper concept of who He is, having more insight into His nature of heart of love. 
All this will be your unsurpassed gift. It will be a heavenly experience, a precious eternal privilege, and the rich reward for the long hours of waiting. 

Dari apa yang aku ceritain tadi, I decided to wait to hear God about A or B. Puji Tuhan ngga usah lama-lama udah dapet jawabannya. Tapi, emang ngga ada itungan pasti masa menunggu itu harus berapa lama, huehehe, bisa beda dan terserah Tuhan dong mau jawab kapan :D Kalau di Mazmur 25:12 dibilang, Tuhan menunjukkan jalan kepada mereka yang takut akan TUHAN.

Siapakah orang yang takut akan TUHAN?
Kepadanya TUHAN menunjukkan jalan yang harus dipilihnya.

Nah, salah satu tanda orang yang takut akan Tuhan itu adalah orang itu punya kerinduan buat cari kehendak Tuhan dalam segala hal, supaya dia bisa menyenangkan hari Tuhan senantiasa. Orang itu juga akan senantiasa punya kerinduan untuk taat, not his/her will be done but Lord's. Jadi, Dia ngga akan gerubak-gerubuk buat lakukan ini itu dengan resiko keluar dari rencana Allah. Dia akan mengembangkan prinsip, "Tanya Tuhan dulu" dalam hidupnya :) Approval dari Tuhan adalah apa yang dia cari, dan kalau memang Tuhan bilang tidak ya dia taat.

Ayo kita bandingkan dengan apa kata firman Tuhan, ternyata mencari kehendak Tuhan itu salah satu cara hidup anak-anak terang loh ;)

"dan ujilah apa yang berkenan kepada Tuhan."
(Efesus 5:10 / TB)

"Jangan bodoh, tetapi selidikilah apa yang dikehendaki Tuhan"
(Efesus 5:10 / BIS)

"Belajarlah dari pengalaman tentang apa yang menyenangkan Allah."
(Efesus 5:10 / FAYH)

"Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan."
(Efesus 5:17 / TB)

"Jangan bodoh, tetapi selidikilah apa yang dikehendaki Tuhan."
(Efesus 5:17 / BIS)

"Jangan bertindak sembrono, melainkan carilah dan lakukan apa yang dikehendaki Tuhan dari Saudara."
(Efesus 5:17 / FAYH)

Ternayata oh ternyata, kalau ngga mau hidup dalam kebodohan, mesti selalu punya hati yang rindu buat ngerti kehendak Tuhan, wkwkwkwk... Dan tentu saja, dalam hal kecil maupun dalam hal besar :) Kan di Firman ga disebutin carilah kehendak Tuhan untuk hal besar saja, atau carilah kehendak Tuhan untuk hal kecil saja, hehehe...

Aaaahhh, akhirnya selesai juga... :p Capek juga nulis segini, kenapa eike ngga pernah bisa bikin postingan pendek yaaa T.T 

Eh, tunggu dulu, aku baru nyadar loh barusan, kalo blog ini umurnya udah setahun!!! Dan ulang tahunnya harusnya bulan kemarin! Tanggal 12 Juni kemarin blog ini udah setahun! Hwwaahhhhh, ga kerasa yaaah? ^^ Seneng siiiiihhh, tapi kok bisa kelupaan gini yaaa? Huehehe, maap ya blog ku sayaaannng, maklum lah faktor usia memang tidak bisa menipu :p Anyway, happy late birthday yah, my dear blog :) Mari kita tetep sehati melayani Tuhan di ladang ini, tapi jangan ngambek kalo semakin kesini semakin banyak posting-an ga penting -,-"

Truuuusss, satu lagi kelupaan!!! Tanggal 4 Mei kemaren harusnya itu my anniversary with Lord Jesus!!! It's been 11 years since I opened my heart for Him... Hiks, hiks, dan aku juga ingetnya barusan!!! Aaaaahhhh, kemana ingatanku selama ini??? Kemanaaaa????? #stress Ehm, ehm, mo ngomong apa sama Tuhan Yesus yaah? :p Hehe... Mmm, thank you for loving me, Lord... Thank you for pursuing me... Thank you for not giving up in me... Thank you for not quitting on me... I know I've been giving you so many good reasons to leave me, anyway, but thank you for being wonderfully faithful... 

Monday, October 6, 2014

Melakukan kebenaran

by Felisia Devi

Banyak dari kita tentu mengetahui bahwa, menjadi seorang Kristen bukan sekedar ke gereja setiap minggu dan terlibat pelayanan. Tapi tentang meneladani hidup Yesus, dengan mempraktekkan kebenaran firman Tuhan dalam hidup kita sehari-hari. Dan dalam kenyataannya melakukan hal ini memang bukan perkara yang mudah, saya pribadi juga salah satu orang yang tidak selalu berhasil mempraktekkan setiap kebenaran yang saya ketahui, karena bertentangan dengan kehendak daging saya.

Friday, October 3, 2014

Jangan takut, sayang!

by Mega Rambang


Seorang sahabatku sedang bergumul dengan rasa takut.
Oh, sori, aku melupakan seorang lagi, jadi ada 2. Oke 3!
Hehehehe, setidaknya 3 itu yang dah sharing sama aku, mungkin angkanya lebih banyak lagi dari yang aku sebutkan ^^’

Fiuhhh....Emang siapa yang gak pernah takut?
Sekarang pun aku sedang berada dalam ketakutan, ketakutan apakah yang aku inginkah sama dengan kehendak Allah?
Apakah aku sudah melakukan yang benar? Apakah keputusanku ini benar?
Bagaimana kalau nggak? Apa yang harus aku lakukan?
Yeahhh...menerimanya lah Meg! Mau gimana lagi? :p

Belajar berani memutuskan melakukan sesuatu, itu yang aku lakukan.
Belajar percaya bahwa selama apa yang kulakukan gak bertentangan dengan FirTu, all is well.
Belajar percaya bahwa Allah berdaulat dalam segala sesuatu, dan Dia sanggup datangkan kebaikan dari yang kulakukan.
Bahwa apapun yang terjadi nanti, gak ada yang luput dari rencanaNya yang sempurna.
Aku punya kehendak, punya rencana, punya keinginan.
Tapi rancangan ALLAH jauh lebih baik daripada rancanganku, hatiku percaya.

Sejak zaman skripsiku dulu, saat aku dilanda ketakutan, aku Cuma bisa menguatkan diriku dan berkata seperti Daud berulang kali:
Waktu aku takut, aku ini percaya kepada-Mu; kepada Allah, yang firman-Nya kupuji, kepada Allah aku percaya, aku tidak takut. Mazmur 56:4-5

Aku mengaku padamu sekarang ya TUHAN:
AKU TAKUT...!
Tapi karena aku percaya padaMu, aku tidak mau takut.


Setiap kita bergumul dengan beberapa ketakutan, kekuatiran-kekuatiran yang mungkin akan menjadi pergumulan kita seumur hidup.Seperti hukum kekekalan energi kali ya, hahahahaha, KETAKUTAN tidak bisa diciptakan ataupun dimusnahkan tapi dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain *ngaraangggg.....:p*
Ketakutan kita biasanya tentang hal-hal yang kita kira akan atau gak akan terjadi di masa depan, ya kan? Wajar sih kita takut, kita gak tahu apa yang ada di depan kita, kita Cuma punya masa sekarang. Tapi satu hal perlu kita ingat, KRISTUS ada di setiap masa di dalam hidup kita, termasuk masa depan kita. Jadi, jika kita bersama Dia, apa lagi yang kita takutkan? *menampar diri sendiri nih aku waktu menulis ini*

Sudah pernah dengar kan penembakan yang terjadi pada pemutaran film BATMAN The Dark Knight Rises yang terjadi di Amerika (mentang-mentang dah nonton ngomongin BATMAN melulu, hahahaha ^^V)? Bioskop aja jadi tempat yang gak aman? Padahal kalo orang masuk bioskop diperiksa kan? Menakutkan!
HIDUP kita menakutkan, dunia ini juga menakutkan,
itu BENAR!
Semua tempat, semua hal bisa jadi menakutkan, jika kita sendiri menjalaninya, tanpa TUHAN!

Semua hal yang menakutkan bisa terjadi dalam hidup kita, bahkan hal-hal yang gak pernah kita bayangkan! Tapi, saat itu terjadi, TUHAN YESUS menolong kita melaluinya. Percayalah....!

Ada satu ayat tentang istri yang cakap yang aku suka, saat dia melihat masa depannya, dia gak membayangkan hal yang menakutkan, dikatakan:
Pakaiannya adalah kekuatan dan kemuliaan, ia tertawa tentang hari depan. Amsal 31:25
Ia menertawakan masa depannya! ^^
Dia gak ketakutan atau mengkuatirkan apa yang terjadi di masa depannya.
Biasanya orang tertawa karena bahagia kan? Aku percaya, dia tertawa karena dia melihat sesuatu yang baik, sesuatu yang menyenangkan. Dan aku juga mau melihat hari depanku dengan senyuman lebar di wajahku, bukannya kerutan kekuatiran ataupun pandangan ketakutan akan apa yang terjadi ^^V

Kuberi tahu ya, rahasianya kenapa dia gak takut atau kuatir dengan masa depannya:
Sebab TUHAN Allah adalah matahari dan perisainya; kasih dan kemuliaan Tuhan berikan padanya; wanita ini tahu kalau TUHAN tidak menahan kebaikan dari orang yang hidup tidak bercela. Dia tahu, saat TUHAN bersamanya, kebajikan dan kemurahan belaka mengikutinya seumur hidupnya. Gak ada yang perlu dia takutkan. Penyertaan TUHAN saja yang dia perlukan.

Jadi kawan.....
Kita tenang yookkkk....!
Kita lakukan yang terbaik. Dan bersantai.

Karena kita tahu TUHAN pegang kendali atas masa depan kita.

Jangan takut sayanggggg....!! \(“,)/
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Tentang penulis 

Mega Rambang

• Sanguin melancholic • Loves reading, writing, singing and watching good movies • Introvert Sensing Feeling Judging• Simple person • A planner but sometimes being very spontaneous• 

Wednesday, October 1, 2014

I am still single (Part 2)

by Marcella Flaorenzia


Before you start reading this post, you better read the part 1 first.. click here


Yup.. post itu aku tulis waktu aku masih berstatus "single" alias "jomblo", hehe.. But ternyata sekarang, setelah aku udah in a relationship and punya pasangan, bukan berarti perjuangan singleness aku udah berakhir.. Justru sebaliknya, I'm going into the next level!

Aku pertama kali ngerti kebenaran tentang singleness, kalo gak salah waktu denger khotbah Ps. Jeffrey Rachmat yang judulnya "Single Forever" (ada yang udah pernah denger?) yaitu tentang arti "single" yang sesungguhnya. Single itu bukan bicara tentang status, tapi lebih ke pribadi kita yang penuh and utuh (whole), gak kekurangan sesuatu apapun juga. Ada pasangan or gak ada pasangan, menikah or belom menikah, kita harus tetep bisa jadi pribadi yang single.. because we have God who makes us whole!