Friday, March 10, 2017

Adalah SUKACITA di Hatiku



by Poppy Noviana


Ada sebuah lagu sekolah minggu yang liriknya cukup mudah diingat, namun tidak mudah untuk diterapkan.
Adalah sukacita di hatiku, di hatiku, di hatiku
Adalah sukacita di hatiku, dib’rikan Tuhanku
I’ve got the joy, joy, joy, joy down in my heart
Down in my heart, down in my heart
I’ve got the joy, joy, joy, joy down in my heart
Down in my heart to stay
* And I’m so happy, so very happy
I’ve got the love of Jesus in my heart
.

Tema kita bulan ini adalah sukacita. Disadari atau tidak, rasa-rasanya sukacita sulit sekali ditemukan hari-hari ini. Mengapa demikian? Lihat saja, banyak intimidasi perihal ras dan ujaran kebencian yang saat ini terjadi. Mudah sekali ditemukan cibiran dan keluh kesah yang diucapkan dalam hati dan pikiran setiap orang. Bisa diperkirakan, iblis lah yang bersenang-senang dengan apa yang sedang terjadi di masyarakat kita.

Namun, sebagai pengikut Kristus, kita sering diajar demikian, Sukacitaku tidak datang dari apa yang di luar. Sukacita adalah keputusan hati yang aku pilih. Ketika aku meresponi sebuah penghinaan, sebuah penganiayaan, bahkan intimidasi yang merenggut sukacitaku. Allah telah memberikan sukacita itu kepadaku, melalui Kasih-Nya yang sempurna, nafas hidupku, melalui pemeliharaan jasmani dan rohani, dan melalui semua yang ada padaku saat ini. Ampuni aku, ya Tuhan, jika selama ini aku melihat rumput tetangga lebih hijau, seolah tidak ada hal yang baik dan aku lupa bersyukur. Bolehlah hari yang lalu dukacita dan merana itu memenuhiku, tapi mulai hari ini dan besok... tidak ada lagi alasan bagiku untuk merasakannya. Bukan karena kondisiku atau keterbatasanku, tapi karena aku ingin lebih dewasa dengan meresponi seluruh kejadian dalam hidupku dengan bersukacita dan bersyukur senantiasa.

Pikirkanlah bahwa kamu adalah pribadi yang dicintai, akankah kamu merasa punya alasan untuk tidak bersukacita?

Pikirkanlah bahwa kamu adalah satu-satunya yang diciptakan unik seperti saat ini. Tidak ada yang mirip denganmu selain daripada Allah sendiri yang menciptakanmu serupa dan segambar dengan-Nya. Akankah kamu bersukacita mendengar hal ini?

Pikirkanlah pula ini: seberapa banyak berkat Tuhan dan anugerah-Nya yang terjadi dalam hidupmu selama ini?

Mungkin beberapa petanyaan-pertanyaan ini dapat membantumu merenung kembali. Mungkin selama ini kamu terlalu sibuk dengan urusanmu sendiri dan lelah untuk menjalani hidup. Segala sesuatu seolah berjalan seperti sebuah rutinitas yang terus begitu saja, tanpa makna dan membosankan. Sekali lagi, kembali ke pertanyaan utamanya: adakah sukacita itu hilang daripadamu?

Nah, berikut beberapa tips sederhana yang dapat membantumu merasakan sukacita itu lagi:
a. Pikirkanlah bahwa apapun yang yang akan kamu temui hari ini adalah sebuah perkara yang sanggup kita lalui. Bukan berarti kita bisa melaluinya tanpa persiapan. Justru sebaliknya, kita harus mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya, dengan setia melakukan perkara kecil dengan baik untuk menghasilkan sesuatu.
b. Jangan andalkan kekuatanmu sendiri. Mulailah mengandalkan Tuhan dalam dirimu.
c. Latih dirimu untuk mengucap syukur dalam segala hal dan berani bersikap untuk bersukacita meskipun apa yang kita alami terasa buruk.

Lakukan tips ini dengan doa dan tuntunan hikmat dari Allah, hal ini nampak sederhana namun tidak mudah. Semoga api sukacita itu tersulut kembali dalam hatimu dan berdampak bagi lingkungan di sekitarmu.

No comments:

Post a Comment

Share Your Thoughts! ^^