Monday, March 27, 2017

Joyful Eating



by Yunie Sutanto

“You are what you eat,” kata para pakar nutrisi. Pilihan makanan yang baik akan menentukan kondisi kesehatan pikiran, emosi dan tubuh.

Tubuh kita adalah bait Allah, seyogyanya kita rawat dan beri nutrisi yang menyehatkan. Jangan cuek dengan pola makan, sampai-sampai jam makan tidak beraturan dan menu pun tidak sesuai dengan yang dibutuhkan tubuh. Biasanya karena budaya buru-buru, makanan cepat saji menjadi pilihan, padahal makanan yang masuk kategori slow food and home cooked itu jauh lebih sehat.

Pilihan menu yang tepat menentukan juga kondisi tubuh kita lho. Makan secukupnya dan pada waktunya juga lebih menyehatkan daripada gaya makan yang sekenyang-kenyangnya ala buffet all you can eat. Pola makan yang salah juga bisa mempengaruhi mood, karena micro-nutrients yang tidak terpenuhi dapat mengakibatkan emosi labil.

Nah soal urusan perut, kita harus disiplin melatih diri untuk memilih yang dibutuhkan tubuh, bukan yang disukai lidah. Let food be thy medicine. Jangan menunggu sakit dahulu baru mengurangi makanan jenis tertentu. Seringkali kita melakukan diet ini itu setelah divonis dokter. Padahal, merawat tubuh seharusnya dilakukan secara proaktif sejak dini!

Inget bangsa Israel di padang gurun? Tuhan yang menyediakan pilihan menunya dan jam makannya loh.
Jadi Ia merendahkan hatimu, membiarkan engkau lapar dan memberi engkau makan manna, yang tidak kaukenal dan yang juga tidak dikenal oleh nenek moyangmu, untuk membuat engkau mengerti, bahwa manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi manusia hidup dari segala yang diucapkan TUHAN. – Ulangan 8:3
Tuhan tidak memberi yang enak di lidah saja. Ia tidak memberi menu makanan yang popular. Ia justru memberi manna yang asing bagi orang Israel. Sebagai orang Indonesia, kalau sudah terbiasa makan nasi disuruh makan kentang tiap hari aja susah menelannya. “Serasa belum makan nih kalau bukan makan nasi,” begitu yang sering kita dengar. Bagaimana dengan umat Israel waktu itu ya? 40 tahun menu yang sama: manna! Zona nyaman bangsa Israel untuk urusan perut betul-betul dilatih Tuhan di padang gurun.

Nah bagaimana dengan kita? Ayo mulai melatih diri makan makanan yang menyehatkan dan memelihara tubuh! Sebagai wanita, saat PMS perubahan hormon pada tubuh adakalanya membuat mood sering uring-uringan, emosi jadi labil dan sensitive. Kita musti belajar mengubah pilihan menu saat merasa agak tertekan dan sensitif. Ada kalanya tubuh kekurangan “feel good factor” yang disebut serotonin. Orang yang tertekan memiliki level serotonin yang rendah di tubuhnya. Serotonin dikenal sebagai mood stabilizer, yang jika kadarnya rendah bisa ditingkatkan dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung kadar tryptophan yang tinggi. Nah kalau lagi merasa mudah emosi tanpa sebab, sedikit-sedikit marah, sensitif dan moody, ada baiknya memilih makanan yang kaya tryptophan. Contohnya: telur yang kaya protein, juga kacang almond (ganti susu sapi dengan susu almond yang kaya kandungan tryptophan), juga konsumsi buah nanas potong atau bisa juga dijus.

Nah, saya punya menu andalan saat saya membutuhkan asupan tryptophan, yaitu Nasi Goreng Nanas.

Bahan:
300 gram nasi dari beras yang pera (lebih baik nasi kemaren)
4 siung bawang putih
1/4 bawang bombay ukuran sedang, iris kecil-kecil
150 gr nanas, iris kotak-kotak kecil
50 gr cabe keriting atau paprika merah, atau sesuai selera
Irisan daun bawang sesuai selera
1 butir telur bebek
Garam dan gula secukupnya
Minyak untuk menumis

Cara Memasak:
  1. Panaskan minyak di wajan lalu masukkan bawang putih dan bawang bombay, tumis hingga wangi. 
  2. Pecahkan telur bebek di wadah, untuk memastikan telurnya tidak busuk, lalu baru tuang ke wajan. 
  3. Tambahkan garam secukupnya.
  4. Masukkan nanas dan cabe atau paprika. 
  5. Masukkan nasi dan aduk rata , bumbui garam dan gula, pastikan merata bumbunya. 
  6. Masukkan daun bawang terakhir dan aduk rata.
Siap disajikan!

No comments:

Post a Comment

Share Your Thoughts! ^^