Thursday, August 2, 2018

She Does Him No Harm


by Sarah Eliana

Kemarin, aku dan DH ngebahas tentang Amsal 31. Ayat 11 katakan "Suaminya menaruh kepercayaan kepadanya". Versi Inggrisnya "The heart of her husband trusts in her"
So, aku tanya ama DH...
Me: ”Kamu percaya gak ama aku?” 
Dia bilang, "Always" 
Me: ”Iyalaaaahh... mana mungkin aku berpindah ke lain hati” ekekeke 
DH dengan wajah serius bilang, ”Tapi, kata 'percaya' di ayat ini kan bukan ttg percaya kamu gak akan selingkuh aja.” 
Me: ”Eh? Jadi, apa maksudnya kata 'percaya' ini?” 

Selama ini aku selalu berpikir kalau kata percaya di ayat ini ngomongin tentang percaya kalau si istri gak akan selingkuh lho. Ternyata gak cuman itu! Ternyata kata ”percaya” disini dalam sekali artinya! So, DH bilang kalo kata percaya ini adalah: 

* Percaya bahwa Kristus adalah pusat kehidupan sang istri. Sang suami tau dan percaya bahwa sang istri adalah seorang wanita godly yang selalu menempatkan Kristus sebagai yang terutama dalam hidupnya. 

* Percaya bahwa 'hasrat' si istri hanyalah untuk sang suami saja. Aku tanya ama DH, "Lah kamu tau dari mana hasratku hanya untukmu? Kan bisa aja diam-diam dibelakang kamu aku ngelirik atau ngegoda cowok lain." DH bilang, "Karena kamu selalu pake baju sopan kemanapun kamu pergi. Baju–baju seksimu kamu simpan cuman buat mataku. Itu salah satu cara suami bisa liat dimana 'hasrat' sang istri berada. Buat apa istri pake baju seksi untuk dilihat cowok lain kalau hasratnya ada pada sang suami?" 

* Percaya karakter sang istri. Ketika suami melakukan kesalahan, dia tau sang istri selalu bersedia memaafkan, selalu tidak mengingat2 kesalahan suami, selalu tidak menghakimi. Tentu ini juga diimbangi dengan bagian dari suami yang mengasihi istri sebagaimana Kristus mengasihi gereja. Karena kasihnya, gak mungkin si suami sengaja melakukan sesuatu yang menyakiti hati suami (dan karena itu juga ketika sang suami melakukan salah, si istri siap memaafkan karena tau dan percaya si suami bukan dengan sengaja mau menyakiti dirinya dan pernikahan mereka). 

* Percaya bahwa si istri akan bersikap dengan baik dan bijaksana dimanapun dia berada, dengan atau tanpa sang suami. Suami percaya bahwa setiap perkataan dan tindakan sang istri diucapkan dan dilakukan dengan kebijaksanaan. Dia percaya sang istri tidak akan melakukan/mengucapkan sesuatu yang akan mencemarkan nama baik mereka berdua atau menjadi batu sandungan bagi orang lain. Hati sang suami percaya bahwa setiap perkataan dan setiap perbuatan yang keluar dari sang istri adalah untuk memberkati mereka berdua dan orang2 di sekeliling mereka. Dia tidak pernah merasa khawatir akan mendengar orang lain berkata "kasihan yah dia married ama cewek kayak gitu! Kasian suami dan anak2nya". Dia percaya yang akan dia dengar adalah "Wah... betapa diberkatinya dia punya istri yang seperti itu!"

* Percaya bahwa sang istri adalah 'manager' yang baik untuk urusan 'dalam negri' mereka, termasuk urusan keuangan. Sang suami percaya bahwa sang istri selalu memakai uang mereka dengan bijaksana baik ketika mereka berada dalam kekurangan maupun kelebihan. Ia tidak pernah merasa harus memeriksa apa saja yang dibeli sang istri, tidak pernah harus memberi batasan kepada istri karena ia tau istrinya bijaksana dalam mengelola keuangan mereka. 

* Percaya bahwa sang istri akan selalu datang kepadanya dalam segala hal. Percaya bahwa sang istri percaya kepadanya! 

* Percaya bahwa sang istri akan mendengarkan nasihat dan bimbingan sang suami. Percaya bahwa sang istri akan tunduk kepadanya seperti gereja tunduk kepada Kristus. 

* Percaya bahwa kebaikan dan kebahagiaan keluarganya selalu adalah prioritas dalam hidup sang istri. Sang suami percaya bahwa si istri selalu menempatkan keluarganya di atas dirinya sendiri. 

* Percaya bahwa sang istri akan mendidik, mengajar anak2 mereka di dalam Tuhan, termasuk (dan terutama) ketika sang suami tidak berada dirumah. Sang suami percaya bahwa si istri selalu akan berbuat baik kepada anak2nya. 

* Percaya bahwa sang istri selalu menggunakan waktunya dengan bijaksana. Ia tidak pernah ”mencuri” waktu dan dihabiskan dengan sia-sia. Ia tau sang istri menghabiskan waktu untuk tumbuh di dalam Tuhan, untuk mendidik anak2nya dengan baik dan didalam Tuhan, bukannya menghabiskan lebih banyak waktu utk bersosial media, bergosip ria dengan tetangga dll. 

* Last but not least, sang suami percaya bahwa si istri akan menegur, mengingatkan, dan mendoakan sang suami dengan kata2 yg membangun dan hati yang lembut. Ia begitu mengasihi suaminya sehingga ia tidak akan diam saja melihat suaminya jatuh dalam dosa, dan tidak dibiarkannya sang suami berkubang dalam dosa. 

Wuih! Luar biasa yah... kata ”percaya” saja ternyata begitu dalam artinya. Ternyata gak cuman percaya bahwa si istri akan selalu setia, tapi juga percaya hatinya, percaya perkataan dan perbuatannya, bahkan percaya pikirannya. Memiliki istri yang hidup didalam Kristus dan nilai-nilai Alkitabiah, sang suami merasa aman dan puas. Ia tidak pernah merasa kekurangan karena memiliki istri yang seperti itu betul2 seperti memiliki permata yang paling berharga (Amsal 31:10). Karena istrinya seperti itu, maka anak-anaknya bangun dan menyebutnya "blessed!". Sang suami pun bangun dan memujinya "Banyak wanita telah berbuat baik, tetapi kau melebihi mereka semua." 

Wah!!! Mari sama-sama belajar utk jadi istri yang seperti ini! Gw masih jatuh bangun tiap hari tiap menit bow!!! Aku mau jadi istri yang selalu berbuat baik kepada suamiku!! What about you?

No comments:

Post a Comment

Share Your Thoughts! ^^