by Grace Suryani
1
Ku berserah kepada Allahku
Di kala bayiku mogok makan
Salmon dibuang, sendok dilempar
Bapa surgawi t’rus menjagaku
Reff:
Ku tahu benar ku dipegang erat
Di kala vaksin dan tumbuh gigi
Throwing tantrum, ku tak gentar
Bapa surgawi trus menjagaku
2
Ku berserah kepada Allahku
Di kala diriku kurang tidur
Tiap dua jam, bayiku bangun
Bapa surgawi t’rus menjagaku
Ku tahu benar ku dipegang erat
Di kala badanku kayak zombie
Mata panda, ku tak gentar
Bapa surgawi t’rus menjagaku
3
Ku berserah kepada Allahku
Di kala bayiku batuk pilek
Tiap makan, dia muntah
Bapa surgawi trus menjagaku
Ku tahu benar ku dipegang erat
Di kala jaundice ataupun kolik
HFMD, ku didekap
Bapa surgawi trus menjagaku
NKB 128 is one of my favorite hymn. Ketika tadi pagi seorang sahabat memposting lirik lagu ini, saya jadi terpikir untuk membuat versi ibu-ibu.
Terkadang ketika menyanyikan, “Di taufan gelap, di laut menderu,” yah, gue tau Tuhan menjaga. Tapi ketika anak gue buang ikan salmon yg harganya ajubile (gue ajak kagak makan salmon!), ketika dia bangun tiap 2 jam, ketika dia throwing tantrum nangis jerit-jerit ga karuan, gue sih jujur aja dah, jarang banget berasa ada Tuhan. Jarang banget merasa Tuhan menolong. Yang ada mah emosi, teriak 7 oktaf, “Salmon mahalll!!! Jangan dibuang-buang!!”
Padahal sebagai ibu, GTM (gerakan tutup mulut aka mogok makan), kolik, tumbuh gigi, badan zombie, itulah “taufan g’lap dan laut menderu” kita. Itulah saat Tuhan mendekap, menopang dan menguatkan kita. Itulah gunung tinggi dan samudera kita.
Kiranya ketika anak lagi bertingkah, disuruh mandi malah striptease di dapur, kita ingat dan merasa, ada Tuhan loh, dan kita terus mengingat kebaikan-Nya dalam hidup kita, termasuk memberikan si buah hati kepada kita. :)
Ku tahu benar ku didekap; Bapa Surgawi t’rus menjagaku. :)
No comments:
Post a Comment
Share Your Thoughts! ^^