by Viryani Kho
Kita
sebagai cewek especially adalah ciptaan Tuhan yang sangat erat
kaitannya dengan emosi. Gampang terharu, gampang tersentuh,gampang
menangis, dsb. Tuhan menciptakan kita perempuan begitu mulia dan
sangat istimewa, untuk menjadi penolong bagi laki-laki yang sepadan
dengan dia (Kejadian 2:20).
Namun
sayang sekali dunia merusak image kita sebagai wanita yang
sangat dikasihi oleh Allah. Banyak dari film-film Hollywood
dan Disney princess mengajarkan kita kalau cinta sejati itu
bisa didapat dari seorang pria yang tampan dan mapan lalu tinggal di
castle. Yap, gak ada yang salah menikah dengan pria yang
tampan dan mapan. Tapi yang salah adalah, kita seringkali sebagai
wanita mencari kepenuhan dan kepuasan emosional dari lawan jenis yang
sia-sia belaka. Padahal hanya Tuhan yang mampu mengasihi dan
memberikan rasa nyaman dengan cinta-Nya yang tak terbatas.
Betapa
Dia begitu mengasihi kita, sampai mengirim Anak-Nya mati buat kita,
supaya kita bisa hidup bareng Dia lagi kelak (Yohanes 3:16). Dia yang
mati di kayu salib demi menebus dosa-dosa kita. Dia yang selalu ada
ketika berteriak memanggil nama-Nya. Dia yang kasih-Nya tak akan
habis-habisnya untuk kita. Dia yang tidak jemu-jemu mendengar semua
panjatan doa kita.
Siapakah
kita ini sampai Raja segala Raja mau mati untuk menebus dosa kita?
Who are we that the King cares so much to put all our sins on
Himself? We are His precious children. We are perfectly and
wonderfully made by Him (Psalm 139:14). Kita sangat amat
berharga di mata-Nya.
Mari
kita mendekatkan diri lebih lagi kepada Dia, duduk diam di kaki-Nya
dan mendengarkan firman-Nya, maka kita akan bisa mengenal lebih jauh
lagi tentang the TRUE LOVER of our souls. His love is.. more than
we can ever imagine.. Saya di sini mau ajak kalian para wanita
pembaca Pearl Magazine, untuk look up only to Jesus alone.
Hanya Yesus yang mampu memenuhi emotional needs kita. Jangan
berharap sama manusia, karena kita bisa kecewa dengan berentetan
expectations yang kita punya. Tapi percaya sepenuhnya kepada
Tuhan maka He will make our path straight! (Proverbs
3:5-6).
Dan
gak seperti yang dunia ajarkan untuk mendapatkan approval dari
pacar kita, kita harus selalu cantik, makeup-an yang tebal,
wangi dsb. Berapa banyak dari kita yang sering denger atau bilang "I
love you because you are cute" or "I love you because you
take good care of me" or "I love you because you are fun to
be with"? This phrase implies that we love conditionally;
in other words, we love someone because they fulfill a condition that
we require before we can love them.
Our
love is conditional, we love based on feeling and emotion that can
easily change from moment to moment. But different with our God, God
simply loves us because He is love (1 John 4:8). Dia tetap
mengasihi kita di saat kita menyakiti hatiNya, God's love
transcends the human definition of love to a point that is hard for
us to comprehend. His love is really amazing, girls!
Roma 5:8 mengatakan: “Akan tetapi Allah menunjukkan kasihNya kepada
kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih
berdosa.” Dalam ayat ini dan dalam
Yohanes 3:16, we find no conditions placed on
God's love for us. Allah tidak
mengatakan, "Segera
setelah kamu tidak berdosa, Saya akan mencintaimu" ataupun
"Aku akan mengorbankan Anak-Ku
jika kamu mau mengasihi-Ku
juga."
Bahkan, dalam
Roma 5:8, kita menemukan sebaliknya. Tuhan ingin
kita tahu bahwa kasih-Nya tanpa syarat, sehingga Ia
mengutus putra-Nya, Yesus Kristus,
untuk mati bagi kita ketika kita masih berdosa, tidak
layak dicintai. Kita tidak harus bebas dari dosa terlebih
dahulu, dan kita tidak perlu membuat janji
kepadaTuhan sebelum kita dapat
mengalami kasih-Nya. Kasih-Nya bagi
kita selalu ada, dan karena itu, He did all the giving
and sacrificing long before we were even aware that we needed His
love.
So
ladies, lets each of us longing for this kind of love! Unconditional
love! Allah adalah kasih, dan
kasih-Nya sangat berbeda dari kasih manusia, kasih
Allah itu tanpa syarat, He
doesn't love us because we're lovable or because we make Him feel
good. Dia mengasihi kita karena
Dia adalah kasih. Dia
menciptakan kita untuk
memiliki hubungan
kasih dengan-Nya, dan Dia mengorbankan Anak-Nya
sendiri (yang juga rela mati bagi kita) untuk
memulihkan hubungan itu.
No comments:
Post a Comment
Share Your Thoughts! ^^