Thursday, March 8, 2018

Surat untuk Puteriku, Sara



by Alphaomega Pulcherima Rambang

Sara sayang, 

Mama menulis surat ini sewaktu kamu masih kecil sekali, hampir berumur 1,5 tahun. Mungkin surat ini baru mama perlihatkan saat kamu SMP atau SD. ^^V Kamu sedang lucu-lucunya sekarang, asyik belajar ngomong dengan ocehanmu, “Nakna, dakda, jela,” dan masih banyak lagi yang mama gak mengerti maksudnya apa. Terkadang kamu berlari kesana kemari mendorong troli mainanmu dan menghamburkan isinya sampai papamu kerepotan nantinya mencari isinya. Menyenangkan melihatmu bermain, nak. Kamu gadis kecil tercantik buat mama dan papa. Gelak tawamu gak pernah gagal membuat kami tersenyum bahagia. Papa dan mama sayang banget sama kamu, nak. 

Sara, kamu tahu kalau namamu berarti ‘Puteri Raja’? Papamu berasal dari suku Batak, yang selalu berkata kalau anak perempuannya adalah boru ni raja, yang artinya anak perempuan raja. Pria Batak memang dianggap raja dalam sukunya. Tapi yang terpenting, nak, mama memberikan nama ‘Sara’ karena mama mau kamu ingat kalau kamu adalah puteri Raja Semesta Alam. Tuhan adalah Bapamu. Bapamu di sorga adalah raja semesta alam dan pencipta langit dan bumi. Dan Dia sangat mengasihimu. Jangan pernah lupakan itu, nak! Kenapa mama gak ingin kamu melupakan ini? Karena akan ada masanya kamu merasa tidak cantik, merasa gak berharga atau pun merasa gak ada yang menginginkanmu. Ketika saat itu datang, ingatlah kalau Puteri Raja Semesta Alam tidak seharusnya merasa demikian, sayang... 

Sara, sekarang mama sedang membayangkan kamu beranjak remaja gara-gara melihat anak teman mama yang masih usia SD sudah berdandan dengan bedak, blush on, dan lipstik. Wowwww....! Mama shock lho, entah kenapa mama gak rela membayangkan kamu masih SD dan sudah mulai berdandan seperti itu. Memang sih, sekarang saja terkadang kamu suka menirukan mama waktu memakai bedak padat sebelum ke kantor. Kamu menepukkan tangan kecilmu ke pipi meniru gerakan mama. Tapi memakai lipstik, blush on, dan sebagainya? Duh, mama kok gak rela kalau kamu melakukannya saat masih SD. Untuk apa nak? Kamu cantik dengan senyum di wajah polosmu, nak. Jangan percaya saat ada yang berkata kalau kamu tidak cantik atau tidak berharga sehingga membuatmu memoleskan make up sebelum waktunya. Kamu cantik, sayang. Tidak ada yang dapat membuatmu merasa gak berharga atau gak cantik, kecuali kamu mengizinkannya. Mama mau kamu tetap percaya pada apa yang dikatakan Bapamu yang di surga tentang kamu. Kejadianmu begitu dahsyat dan ajaib, nak. Ajaib apa yang sudah Tuhan buat dalam hidupmu, nak. 

Nak, akan ada masanya kamu merasa orang lain tampil cantik dan kamu ingin seperti mereka, lalu kamu ingin melakukan banyak hal untuk meniru mereka. Ada pula masanya kamu ingin seseorang mengatakan kamu cantik. Well, mama beri tahu dari sekarang, kamu gak perlu melakukan itu, nak. Setiap wanita itu cantik asal mereka percaya kalau mereka cantik. Kamu gak perlu belajar dandan di usia SD, kecuali kamu mau menjadi model atau peragawati cilik, yang berdandan karena tuntutan profesi. LOL. Rawatlah dirimu dengan sebaik-baiknya, mandi dua kali sehari, cuci rambutmu maksimal dua hari sekali, gosok gigimu setiap hari dan banyak-banyaklah tersenyum. Kamu cantik kalau tersenyum—beneran, mama gak bohong. Kamu pun menyadari itu kan? Kamu ingat kan waktu kecil tiap kamu menangis, maka mama dan papa akan membawamu ke depan cermin lalu kamu otomatis berhenti menangis karena kamu gak suka wajahmu saat menangis. Lalu tiba-tiba kamu tertawa karena kamu suka melihat tawamu. Sesekali boleh lah kamu menangis untuk alasan yang tepat, tapi jangan buang air matamu untuk hal yang sia-sia, nak. 

Sara, kecantikanmu bukan berasal dari apa yang kamu pakai, perhiasan, merek barang yang kamu gunakan atau dari perkataan orang lain. Kecantikanmu seharusnya berasal dari manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat berharga di mata Allah (1 Petrus 3:4). Jadilah Sara yang tunduk pada Bapa Sorgawimu, nak. Tetaplah tenang di dalam Dia, supaya apapun yang dikatakan dunia gak menggoncangkan kamu, karena kamu tahu jati dirimu yang sebenarnya. Kamu ingat ‘kan, sayang, kamu itu puteri Raja. Puteri Raja tidak membutuhkan pengakuan orang lain tentang kecantikannya; seorang puteri hanya perlu bertindak sebagai puteri. Ke mana pun kamu melangkah, bertindaklah dengan benar sebagai puteri Bapa Sorgawi. Kamu tahu kan bagaimana Bapamu? Kuduslah kamu, seperti Bapamu kudus. Kasihilah orang lain, seperti Bapamu mengasihi. Kamu gak perlu memikirkan yang lain, nak. Fokuslah untuk hidup seturut kehendak Bapamu. Itu akan membuatmu selalu cantik. Mama tahu akan ada kalanya kamu merasa gak cantik dan gak layak, terutama saat kamu jatuh dalam dosa. Tapi nak, bangkitlah! Kegagalan dan kejatuhan harus disertai kebangkitan. Bangkitlah dan kembalilah kepada Bapa, akuilah dosamu, dan Dia akan mengampuni dan memulihkanmu. 

Apakah saat membaca surat mama ini kamu pernah memikirkan pasangan hidup? Eh, pasangan hidup atau pacar? Ayo ngaku! Hahaha. Mama cukup berpengalaman untuk berkata kamu tidak perlu memikirkannya terlalu sering, nak. Belum waktunya. Kamu masih muda, sayang. Mungkin kamu ingin punya pacar seperti temanmu yang lain. Untuk apa, sayang? Supaya kamu merasa ada yang menginginkanmu? Kalau untuk itu, kamu mungkin tidak akan memerlukannya. Kasih Bapa lebih dari cukup untukmu, nak. Kamu tidak perlu orang lain untuk merasa berharga. Kamu berharga, nak, sangat berharga. Kamu ingat cerita Sekolah Minggu tentang Yesus yang telah mati buatmu? Sebesar itu lah kasih Bapa buatmu. Masa kamu masih memerlukan orang lain untuk menyadari kalau kamu berharga? Selama kamu hidup dalam kasih-Nya dan kasih-Nya hidup di dalam kamu, kamu akan selalu merasa dikasihi dan ingin membagi kasih-Nya. Saat kerinduan memiliki pasangan hidup memuncak (pasangan hidup lho, nak, bukan pacar), berdoalah, mintalah yang terbaik dari Bapamu, bukan hanya yang sesuai keinginanmu. Bapamu ahli dalam hal ini, gak ada yang lebih baik dari-Nya. 

Banyak hal yang ingin mama sampaikan, tapi sekarang ini dulu deh. Lain kali mama akan menulis lagi untukmu. Hohohoho. O iya, jangan lupa perhatikan hatimu, nak. Bapa Sorgawimu pernah berkata, jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari sana lah terpancar kehidupanmu. Dari sanalah terpancar kecantikanmu, nak. I love you, Sara. 


-Mamamu-

1 comment:

  1. Aaaa it melts my heart, Kak (padahal ku bukan anakmu wkwk). Ntar kalo udah merid trus dikasih kesempatan Tuhan buat punya anak, aku juga mau nulis surat semacam ini :) Ehehehe

    ReplyDelete

Share Your Thoughts! ^^