Friday, November 24, 2017

Not as Harmless as It Seems (Part 1)


by Yarra

Hello, Ladies!

Seperti yang bisa kita lihat, tema tahun ini membahas tentang buah roh. Nah, buah roh yang akan kita bahas pada bulan ini adalah pengendalian diri, alias self control. Seringkali ketika kita berpikir tentang pengendalian diri, mungkin kita berpikir tentang momen-momen “besar”, misalnya ketika Yusuf menolak ajakan Tante Poti untuk bobo bareng, kegagalan Daud dalam mengendalikan dirinya yang berakhir dengan membunuh Uria untuk mendapatkan Batsyeba, dst. Namun sebenarnya, pengendalian diri itu dimulai dari hal-hal “kecil” yang kelihatannya tidak merugikan orang lain—hal-hal kecil yang terlihat “harmless”. Nah, apa saja sih, hal-hal ini?

Sebenarnya banyak sekali~ tapi aku ingin membahas dan membagikan tiga poin yang menurutku cukup menantang untuk kita, kaum hawa ini :p Aku ingin membagikan poin-poin ini bukan karena terasa mudah untukku, namun justru karena aku secara pribadi merasakan betapa sulitnya untuk mengendalikan diri dan betapa pentingnya kita mulai mengakui bahwa Tuhan pun ingin agar kita setia dalam hal-hal yang terlihat harmless ini.

1. Waktu 
Ladies, coba kita pikirkan kembali bagaimana kita menghabiskan kemarin, seminggu terakhir, sebulan terakhir, dst… As far as you can remember, bagaimanakah waktu itu dihabiskan? Apakah waktumu lebih banyak dipakai dengan sia-sia? Karena aku pun begitu. Terkadang, bersaat teduh 30 menit sampai satu jam terasa luamaaaa sekali. Tapi kalau waktu itu dipakai untuk Facebook-an, nonton drama korea, atau TV series… cepatnya minta ampun. Lalu, tanpa disadari, tiba-tiba aku sudah menghabiskan beberapa episode Suits dalam satu hari dan lupa mengerjakan sesuatu yang seharusnya selesai malam itu. Mungkin cara kita memakai waktu dengan sia-sia pun berbeda-beda bentuk dan rupanya; namun deep inside, kita seharusnya tahu apa itu untuk setiap kita. Mungkin itu medsos, drama, browsing, bermalas-malasan, menunda-nunda pekerjaan yang harus kita kerjakan, dll. Dan itu adalah sesuatu yang harus kita perbaiki.

Loh, kalau gitu, berarti kita harus kerja non-stop dan produktif 24/7 dong? Masa kita ngga boleh santai?

Tentu saja boleh. Tuhan pun bukan tuhan yang kejam yang ingin melihat kita bekerja tanpa henti seperti budak. Bahkan Tuhan sendiri memberikan kita teladan dengan beristirahat. Kejadian 2:2-3 berbunyi, “Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya itu, berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu. Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu”. 

Namun, perlu diingat bahwa pengelolaan waktu juga menjadi salah satu bentuk ibadah kita kepada Tuhan. Dalam suratnya kepada jemaat di Kolose, Paulus menuliskan bahwa “apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kamu tahu, bahwa dari Tuhanlah kamu akan menerima bagian yang ditentukan bagimu sebagai upah. Kristus adalah tuan dan kamu hamba-Nya.” (Kolose 3:23-24). Jika kita menggunakan mindset bahwa semua yang kita lakukan adalah untuk Tuhan, apakah benar kita akan menggunakan waktu kita dengan sia-sia dan tanpa pengendalian diri seperti yang (mungkin) masih kita lakukan saat ini? Ketika muncul kesadaran bahwa kita hanyalah hamba-Nya dan bahwa segala sesuatu yang ada pada kita—termasuk waktu—adalah milik-Nya, maka kita juga akan lebih bijak dalam menggunakan waktu.

Lastly, kita juga harus ingat bahwa hidup kita singkat dan unpredictable. Kalau kita dipanggil menghadap Tuhan sekarang, dapatkah kita mempertanggungjawabkan hidup kita dengan baik di hadapan-Nya? Jika Tuhan memutarkan rekaman hidup setiap ciptaan-Nya, apakah yang akan kita lihat dari rekaman itu? Apakah kita akan melihat hidup tanpa pengendalian diri dalam memakai waktu, atau hidup yang dipakai untuk memuliakan Tuhan?

“Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat. Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan.”
(Efesus 5:15—17)

No comments:

Post a Comment

Share Your Thoughts! ^^