Friday, November 10, 2017

Child! Take a Stand and Be Mature!


by Poppy Noviana

Jawablah pertanyaan di bawah ini sesuai dengan apa yang ada padamu. Tenang, ini bukan soal ujian kok, so you can be as honest as you can, hehe...

Menurut pendapatmu, bagaimana respon kamu saat kamu mengalami hal–hal seperti ini: 
a) Pendapatan pas-pasan ditambah kewajiban untuk memelihara orang tua di rumah? 
b) Tidak ada cukup budget untuk jalan-jalan keluar negeri dan punya waktu lebih untuk do something fun karena kebutuhan orang lain? 
c) Menghadapi extra grace person dalam kehidupanmu? 
d) Masuk kantor harus berangkat gelap, pulang kantor juga udah gelap dan paham bahwa aku butuh baca Firman Tuhan tapi kok rasa-rasanya ngga sempat? 
e) Tahu ada saudara yang kurang mampu sedang sakit dan butuh pengobatan? 
f) Dekat dengan orang-orang yang jatuh dalam dosa seksual? 
g) Dituduh melakukan sesuatu yang tidak kamu lakukan, lalu orang yang menuduhmu terbukti salah sehingga ia terancam dikenakan sanksi? 
h) Dilecehkan oleh orang terdekat karena keterbatasanmu? 
i) Difitnah oleh teman sekerja, akibat persaingan yang tidak sehat, padahal kamu orang yang jujur dan rajin? 

Mungkin ada dari kalian yang pernah mengalami kejadian-kejadian diatas atau bahkan lebih parah dari hal itu. Well, seringkali kita dihadapkan pada persoalan-persoalan yang membuat kita menjadi sedih, rendah diri, berduka, marah, tidak berdaya, berusaha bertahan atas sesuatu sampai capek sendiri, dan lain sebagainya. Kenyataan seringkali bertentangan dengan harapan (gap), dan kabar baiknya Allah tahu akan hal ini. God prepares for us, He never failed.

Untuk itu jagalah hatimu, evaluasi harapanmu saat ini, dan mulailah menetapkan harapan yang benar di dalam Dia. Kenapa banget harus di dalam Dia? karena He is the only one yang bisa membuatmu bisa menjawab pertanyaan di atas dengan respon yang tepat dan membuatmu bahagia atas segala gap dalam hidupmu.

Penguasaan diri bisa dilatih bukan ketika ada jawaban dalam setiap harapan, namun karena ada gap maka penguasaan diri untuk menjaga hati, memilih harapan dan membeli kebenaran itu punya alasan untuk dilakukan. Pengetahuan dan pemahaman akan Firman yang bermata dua mengandung janji yang memerdekakan. Pemahaman dan pengalaman pribadi yang cukup di dalam DIA merupakan dasar untuk memiliki respon tepat yang membentuk kedewasaan dalam hidup yang semakin hari semakin ngga mudah. Lihat apa yang diajarkan oleh Yesus:

Maka Yesus pun mulai berbicara dan mengajar mereka, kata-Nya:

"Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.

Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur.

Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi.

Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan.

Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan.

Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.

Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.

Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.

Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat.

Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu."

Semua kata yang di bold di atas mengandung Arahan Respon - Problem - Janji Allah. So What’s Next? Pemahaman dan pengalaman yang selanjutnya perlu kita selami lebih lagi, saat Tuhan mengizinkan ujian-ujian itu datang dalam hidupmu. Harapan-Nya padamu adalah "Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang. Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Jadi keep up your efforts untuk menguasai hati dan harapanmu yang mulia bersama DIA. Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu. Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."

No comments:

Post a Comment

Share Your Thoughts! ^^