Wednesday, March 11, 2015

Pleasing God through Difficult Times

By Kezia Margaret

Beberapa hari yang lalu saya dan keluarga saya baru saja mengalami sebuah musibah. Kejadian yang sangat tidak terduga sebelumnya, kami nggak pernah membayangkan hal ini terjadi, terutama saya. Saya jadi bertanya-tanya ke Tuhan, “Tuhan kenapa Tuhan izinkan hal itu terjadi buat kami? Kenapa Tuhan?? Apa salah kami?? Apa salahku Tuhan?” Saat saya bertanya seperti itu, Tuhan diam, Dia tidak menjawab apa-apa. Saya semakin sedih dan juga trauma.

Lalu saya mengambil waktu untuk berdiam dan merenung, saya sadar bahwa berjalan bersama Tuhan tidak menjadi jaminan bahwa hidup kita akan mulus-mulus saja, tidak mengalami hal-hal yang nggak enak. Namun terkadang Tuhan mengizinkan masalah datang menghampiri kita, kadangkala Tuhan izinkan kita mengalami kegagalan, cemooh, fitnah, ataupun mungkin sakit penyakit. Semua hal itu adalah tanda bahwa kita masih hidup, kita semua memiliki kemungkinan untuk mengalami hal-hal seperti itu.

Lalu jika hidup kita tidak terlepas dari masalah, apa yang harus kita lakukan? Saya pernah membaca sebuah kutipan yang sedikit menyentil saya, kutipan itu kira-kira seperti ini, “Yang menjadi intinya bukan masalahnya namun bagaimana respon terhadap masalah tersebut.” Kesentil juga nggak?? Hehehe. Dari kutipan itu saya jadi belajar untuk terus berusaha memiliki respon yang benar. Memiliki respon hati yang menyenangkan hati Tuhan bukan malah menggerutu seperti bangsa Israel.

Respon seperti apa yang harus kita miliki ketika kita mengalami hal yang tidak enak?

1.     Mengucap Syukur
Apa?? Nggak salah nih koq point pertama mengucap syukur? Lagi mengalami hal yang nggak enak koq disuruh mengucap syukur??

Well, saya nggak salah nulis koq J Kita harus percaya bahwa setiap hal yang terjadi dalam hidup kita itu nggak ada yang kebetulan, nggak ada yang terjadi tanpa sepengetahuan Tuhan. Dia Allah yang Maha Kuasa, setiap kejadian yang terjadi dalam hidup kita itu dahsyat dan ajaib. Mempercayai bahwa setiap hal yang terjadi dalam hidup kita, baik yang positif dan negatif, baik yang senang maupun sedih membantu kita untuk bisa tetap mengucap syukur apapun yang terjadi. Terkadang Tuhan izinkan masalah terjadi untuk membuat kita lebih rendah hati, atau mungkin untuk mengikis karakter kita yang jelek, mungkin juga untuk membuat kita lebih sungguh-sungguh percaya sama Tuhan.

Mengucap syukur adalah bagian (tugas) yang harus kita lakukan. Hati yang penuh dengan ucapan syukur menandakan bahwa kita benar-benar mencintai Tuhan dalam segala hal, bukan hanya dalam keadaan baik, tapi dalam segala hal.

Thanks God no matter what happens. This is the way God wants you who belong to Christ Jesus to live.” 1 Thessalonians 5:18 (MSG)

2.     Tetap Tenang
Nah ini yang lebih susyeh kayanya yaa. Lagi ada masalah koq disuruh tenang? Yes!
Pertama-tama yuu kita baca dulu Mazmur 62:1-13. Seperti yang kita sama-sama tahu bahwa setelah Daud diurapi oleh Samuel untuk menjadi raja Israel selanjutnya, Daud tidak serta merta langsung naik menjadi raja Israel. Daud harus kabur supaya tidak dibunuh oleh Saul, Daud harus bersembunyi di dalam Gua Adulam, namun dalam perikop itu jelas Daud berkata,  

Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku. Hanya Dialah gunung batuku dan keselamatanku, kota bentengku, aku tidak akan goyah.

Orang yang punya hubungan dekat dengan Tuhan akan cenderung punya ketenangan dan damai sejahtera serta tidak mudah reaktif dalam menanggapi segala sesuatu. Ketika keadaan menjadi sangat rumit, sangat kisruh, jadilah tenang! Jadilah tenang supaya kita bisa berdoa. Jadilah tenang supaya pikiran kita menjadi jernih, jangan sampai emosi menguasai kita sehingga kita mengambil langkah yang salah. Orang yang sedang marah, sedang panik tidak bisa mengambil keputusan dengan benar. Jadi jika kita sedang mengalami masalah pastikan kita tidak dikuasai oleh emosi kita. Mintalah Tuhan memberikan damai sejahtera-Nya yang melampaui akal dan pikiran turun atas kita. Damai sejahtera yang tidak sama seperti yang dunia berikan, dunia hanya bisa memberikan damai ketika segala sesuatu sedang berjalan dengan baik. Tapi damai sejahtera dari Tuhan membuat kita memiliki ketenangan dan kedamaian walau kita sedang berada di dalam badai. 

"I leave you peace. It is my own peace I give you. I give you peace in a different way than the world does. So don't be troubled. Don't be afraid.”  John 14:27 (ERV)

3.     Menguatkan Kepercayaan dan Iman kita

Peristiwa yang kemarin saya alami membuat saya drop. Saya menjadi trauma, saya seringkali nangis ke Mama dan bilang, “Saya takut Ma, saya takut sekali.” Namun ada sebuah statement dari Mama saya yang berkesan di hati saya, saat itu mama saya bilang “Nggak usah takut, kita harus bersyukur lewat peristiwa ini kita bisa melihat pemeliharaan Tuhan atas kita, kita harus terus percaya bahwa Tuhan nggak pernah tinggalin kita, pemeliharaan Tuhan sempurna buat kita.” Dari statement tersebut, saya belajar untuk tetap mempercayai Tuhan apapun yang terjadi. Tetap percaya bahwa tangan Tuhan tidak kurang panjang untuk menolong anak-anakNya. Tetap percaya bahwa all things work together for our good.

Kadangkala kita tidak mengerti apa maksud Tuhan dari masalah yang kita alami, tapi tetaplah percaya kepada-Nya. Mungkin bukan hari ini kita mengerti maksud tersebut, mungkin suatu hari nanti, mungkin untuk kebaikan kita atau juga mungkin karena kita mau dipakai jadi alat-Nya. Dia layak untuk kita percayai dalam segala hal. Mazmur mengatakan bahwa “Tuhan menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya; apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab TUHAN menopang tangan kita.” Yes! Jangan jadi tawar hati dan bersungut-sungut, namun tetaplah percaya kepada Tuhan Yesus, pencipta alam semesta ini. Kalau dulu Tuhan melakukan mujizat yang begitu dahsyat buat bangsa Israel, percayalah bahwa hari ini Tuhan juga sanggup melakukan mujizat atas masalah-masalahmu.

Marilah kita sama-sama belajar untuk menyenangkan Tuhan lewat setiap respon yang kita berikan, tetaplah mengucap syukur atas setiap hal yang terjadi, ucaplah syukur kepadaNya sebagai salah satu bukti bahwa kita sungguh-sungguh mengasihi Tuhan. Jadilah tenang supaya kita bisa berdoa dan bisa mendengar suara-Nya, jadilah tenang supaya kita bisa berpikir dengan jernih dan tidak salah melangkah dan tetaplah percaya kepadaNya. Percayalah bahwa Dia jauh lebih besar dari setiap masalah yang kita hadapi, Dia terlalu sanggup menolong kita, jadi maukah kita percaya kepada-Nya? 



No comments:

Post a Comment

Share Your Thoughts! ^^