Monday, April 27, 2020

Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya dan Tomas



by Febe Frisela

(Lukas 24:36-39, 47-49;  Yohanes 20:19-29)

Surat dari kami, murid-murid-Nya... 

Air yang menjadi anggur telah menjadi saksi bisu. Kebersamaan kita di Kana... Lima roti dan dua ikan yang menjadi katering prasmanan dadakan, kebersamaan kita di danau Tiberias... 

Sejumlah besar kawanan babi yang terjun dari tepi jurang ke dalam danau karena dirasuki 'Legion dan komplotannya’, juga menjadi saksi bisu kebersamaan kita di Gerasa. Kau menunjukkan kasih-Mu yang mengganggap keselamatan satu orang berharga.

Belum lagi kebersamaan kita di atas perahu... Topan, angin dan air yang mengamuk hebat, menjadi saksi bisu. Kami melihat betapa seketika mereka taat, saat diredakan dan diteduhkan, menjadi peneguhan bahwa kuasa-Mu, Yesus, sungguh dahsyat... 

Kebersamaan kita yang manis... Kebersamaan kita yang memukau... Kebersamaan kita yang menakjubkan... Kebersamaan kita yang menyenangkan.... 

Tapi, mengapa perpisahan kita begitu menegangkan dan mengenaskan? 

Kau ditangkap. Kau dituduh. Kau diejek. Kau dihujat. Kau dipukul. Kau ditikam. Kau dicambuk. Kau dipaku. Kau diperlakukan semena-mena dan semau-maunya. Kau disalib. Kau mati. 

Maaf... Di Getsemani, semua murid meninggalkan-Mu dan melarikan diri. 

Maaf... Kami takut, kami sangat takut. 

Maaf… Kami bersalah. Kami payah. Kami tidak tahu berterima kasih. Kami memikirkan diri kami sendiri. 

Setelah Engkau pergi, kami bersembunyi dibalik pintu-pintu yang terkunci. Kami takut pada orang-orang Yahudi. Kami merasa sendiri. Seperi tak ada harapan lagi. Begitu sepi, sunyi dan ngeri.

...... 

...... 

...... 

Tapi akhirnya, kami mendengar, kubur telah kosong, kain kafan tergeletak di tanah, Kau telah bangkit.

Lalu Kau datang dan berdiri di tengah-tengah kami. Bukan dengan penghakiman atas ketidaksetiaan kami. Tapi, Kau datang dan berkata... 

“Damai sejahtera bagi kamu. Damai sejahtera bagi kamu. Damai sejahtera bagi kamu.”

Tiga kali. Tiga kali Engkau membawa damai sejahtera, ketika Engkau menampakkan diri kepada kami – termasuk menampakkan diri kepada Tomas yang tidak percaya.

Kami mau menjadi seperti-Mu. Kami mau menjadi pembawa damai sejahtera-Mu. Kami mau mengingat perkataanmu dulu, “Berbahagialah orang yang membawa damai karena mereka akan disebut anak-anak Allah” 

Iya, kami anak-anak-Mu, ingin hidup membawa dan membagikan damai sejahtera-Mu.

No comments:

Post a Comment

Share Your Thoughts! ^^