by Benita Vida
Banyak hal ajaib yang Yesus perbuat saat menjadi manusia di bumi. Dari semua hal itu, menurutmu, mana yang paling ajaib? Mukjizat air menjadi anggur saat perkawinan di Kana? Atau mengutuk pohon ara sehingga tidak berbuah lagi? Semua itu memang luar biasa, tetapi ada satu hal paling ajaib yang dampaknya oleh semua manusia di bumi, bahkan sampai saat ini, yaitu saat Yesus bangkit dari kematian.
Saat harapan dari para murid mulai hilang, saat kepercayaan para pengikut dan saksi dari perbuatan Yesus mulai hancur, Yesus membuat mukjizat yang tidak pernah mereka pikirkan yaitu bangkit dari kematian-Nya. Mereka melihat dengan mata kepala sendiri bahwa Yesus ditangkap, diadili, dicambuk, berdarah, dan mati di atas kayu salib. Mereka juga melihat Yesus sudah dikuburkan di tempat yang ditutup dengan batu besar dan dijaga oleh dua orang pengawal. Tidak sekalipun terlintas di benak mereka bahwa yang terjadi kemudian adalah Yesus bangkit.
Dalam duka yang besar karena melihat orang yang mereka kasihi telah mati dan dikubur, para wanita datang mengunjungi kubur Yesus dan terkejut melihat bahwa kubur itu telah kosong. Duka mereka semakin besar, mengira bahwa Tuhan mereka diambil oleh orang, bahkan sampai detik itu pun tak terlintas di benak mereka bahwa Yesus telah bangkit. Inilah manusia, terkadang kita terlalu mengandalkan penglihatan dan pemikiran kita. Kita menganggap masalah kita sudah tidak mungkin diubah – tidak mungkin air menjadi anggur, tidak mungkin saya menang tender melawan perusahaan sebesar itu, tidak mungkin saya diterima kerja di perusahaan besar karena saya lulusan universitas yang tidak popular, dan lain-lain. Di sisi lain, kita juga kerap lebih percaya pada apa yang orang lain katakan, bahwa tidak ada harapan lagi, lebih baik menyerah, penyakit kita sudah tidak bisa sembuh, anakmu tidak bisa jadi orang berhasil, dan banyak lagi hal lain.
Sadarkah kita bahwa Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan di atas segala kemustahilan? Bangkit dari kematian adalah hal yang sangat mustahil terjadi, apalagi bangkit dan hidup selama-lamanya. Kebangkitan Yesus menjadi kabar baik bagi kita, menjadi pengharapan saat kita putus asa, dan keteguhan bagi yang percaya, bahwa kita mampu menang dari semua situasi dan keadaan yang tampak mustahil bagi manusia. Ya, sebab Tuhan kita telah melampaui akal sehat dan berdiri di atas segala kemustahilan.
Sang Pencipta sangat memahami ciptaan-Nya. Ia paham bagaimana cara kerja manusia, bagaimana cara pikir manusia, dan apa yang dirasakan manusia – karena Yesus pun adalah seorang manusia sampai saat Dia harus mati untuk kita. Dia sangat mengerti bahwa tanpa melihat, merasakan, dan mendengar, sangat sulit bagi kita untuk percaya walaupun sudah sering mengalami dan melihat perbuatan ajaib-Nya. Alkitab mencatat malaikat Tuhan yang diutus untuk memberitahukan berita kebangkitan-Nya.
Akan tetapi malaikat itu berkata kepada perempuan-perempuan itu: "Janganlah kamu takut; sebab aku tahu kamu mencari Yesus yang disalibkan itu. Ia tidak ada di sini, sebab Ia telah bangkit, sama seperti yang telah dikatakan-Nya. Mari, lihatlah tempat Ia berbaring. Dan segeralah pergi dan katakanlah kepada murid-murid-Nya bahwa Ia telah bangkit dari antara orang mati. Ia mendahului kamu ke Galilea; di sana kamu akan melihat Dia. Sesungguhnya aku telah mengatakannya kepadamu.” Mereka segera pergi dari kubur itu, dengan takut dan dengan sukacita yang besar dan berlari cepat-cepat untuk memberitahukannya kepada murid-murid Yesus.
(Matius 28:5-8)
Tapi, tidak semua percaya pada berita yang dibawa murid-murid perempuan. Sampai akhirnya, mereka menjadi percaya ketika Yesus menampakkan diri-Nya. Mereka melihat dengan mata mereka, mendengar salam Yesus dengan telinga mereka, dan memeluk kaki Yesus, sehingga mereka percaya bahwa Yesus telah BANGKIT.
Berapa banyak dari kita yang harus melihat bukti dulu baru percaya? Kurang cukupkah Firman yang menceritakan perbuatan ajaib Yesus sehingga kita selalu merasa tak berdaya menghadapi badai? Bukankah Dia Tuhan yang sudah bangkit dan hidup untuk selama-lamanya? Ya, memang sangat sulit untuk percaya dan mempunyai iman saat belum melihat dan belum mengerti tentang rencana besar-Nya. Itu kelemahan kita sebagai manusia, kita terbiasa hidup dalam keterbatasan logika, sehingga sulit memahami ketidakterbatasan Tuhan.
Namun, dalam segala keterbatasan manusia, firman-Nya berkata:
Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku.
(2 Korintus 12 : 9)
Kita butuh kasih karunia dan kekuatan-Nya, tanpa Dia kita tidak akan bisa apa-apa bahkan mungkin sulit untuk percaya. Tuhan mau kita mengandalkan-Nya agar kuasa-Nya selalu terlihat paling nyata dalam kelemahan kita.
Kebangkitan Yesus membawa pengharapan baru bagi kita, memberikan bukti bahwa kita tidak sedang menyembah Allah yang sia-sia. Kebangkitan Yesus memampukan kita untuk terus percaya bahwa ada kuasa Allah yang besar dan tidak terbatas. Ada hal-hal mustahil yang bisa kita lakukan dengan dan hanya bersama Yesus saja. Ia Allah yang sudah menang, dan kemenangannya adalah jaminan kemenangan kita juga, "Sebab segala sesuatu telah ditaklukkan-Nya di bawah kaki-Nya." (1 Korintus 15:27a).
Keadaan yang semakin tidak menentu akhir-akhir ini bisa membuat iman kita goyah. Pandemik di seluruh dunia menimbulkan banyak ketidakpastian. Pekerjaan kita saat ini mungkin tidak menentu dan harapan kita semakin redup, tapi percayalah dan tetap teguh dalam imanmu, jadilah kuat sebab Yesus sudah menang dari semua kemustahilan. Dia sudah bangkit dari kematian dan lihatlah tangan-Nya terulur untukmu, maukah kau melakukan hal yang mustahil bersama-Nya?
No comments:
Post a Comment
Share Your Thoughts! ^^