by Grace
Sewaktu kita kecil, gender atau jenis kelamin itu hal yang jelas dan sederhana. Laki-laki atau perempuan. Kalau ga laki-laki, yah perempuan. Namun tidak demikian dengan masa kini. Sekarang yang lagi nge-trend justru segala sesuatu yang “ambigu” atau tidak jelas. Contohnya seperti gambar genderbread man di bawah ini.
Jadi alih-alih gender itu sederhana atau binary, sekarang banyak sekali variannya. Gender identity berbeda dengan gender expression, berbeda dengan biological sex, dan berbeda juga dengan ketertarikan seksual.
Jika dahulu yang ada seperti ini,
Maka sekarang berubah menjadi
Pusing? Jelas. Ini adalah salah satu dampak dosa yang menjerumuskan manusia makin lama makin dalam. Kerusakan gambar dan image Allah dalam manusia makin lama makin parah.
Lalu bagaimana kita mendidik anak kita dalam kondisi yang seperti ini?
1. Didik anak dalam Firman Tuhan sedari kecil.
"Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus. Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengaj ar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran."
2 Timotius 3:15-16
Paulus mengingatkan Timotius bahwa ia sudah mengenal Kitab Suci dari kecil. Dan Kitab Suci memberi hikmat kepada Timotius serta menuntunnya kepada keselamatan, dan juga mengajarnya.
Salah satu masalah dari dunia yang serba fluid ini adalah tidak adanya lagi patokan kebenaran. Karena itu peran Alkitab sangatlah penting sebagai standar kebenaran.
Ajar anak untuk membaca Alkitab setiap hari. Sedari bayi. Ketika masih bayi di bawah 5 tahun, kita bisa memakai buku cerita Alkitab untuk anak-anak. Ketika anak mulai menginjak 6 tahun, kita bisa beralih ke Alkitab.
Bacakan terus setiap malam, ulangi lagi dan lagi.
2. Bicarakan mengenai seks sejak dini.
Sedari anak berumur 2-3 tahun, perkenalkan organ tubuh mereka termasuk alat kelamin mereka dengan benar. Vagina untuk anak perempuan, dan penis untuk anak laki-laki. Terangkan bahwa Tuhan menciptakan alat kelamin dengan fungsi yang khusus, dan itu baik adanya, sama seperti Tuhan menciptakan mata/telinga dengan fungsi masing-masing. Laki-laki dan wanita diciptakan dengan fungsi yang berbeda tapi sama-sama berharga.
Kita perlu menjadi orang tua yang membicarakan mengenai seks kepada anak-anak kita sehingga kita bisa menanamkan prinsip dan nilai yang benar. Anak-anak itu cenderung polos; orang yang pertama kali memberi tahu tentang sesuatu sering dianggap sebagai yang paling benar.
3. Berdoa, berdoa, dan berdoa.
Kuasa doa orang tua punya dampak yang luar biasa dalam hidup anak-anak kita, karena ketika kita berdoa, kita menjadi partner Allah. Jangan lupa untuk selalu mendoakan kekudusan hidup anak-anak kita dan juga pasangan hidup mereka kelak.
Selain berdoa untuk mereka, kita juga perlu berdoa dengan mereka. Ketika mereka mengalami masalah, sekecil apapun itu—misalnya terjatuh, bawa mereka untuk berdoa, sehingga sedari kecil anak-anak kita terbiasa untuk datang kepada Tuhan untuk setiap masalah yang mereka hadapi.
Kiranya Tuhan memberi kita kekuatan dan hikmat untuk mendidik anak-anak kita dalam kekudusan di tengah dunia yang semakin tidak kudus. Amin.
No comments:
Post a Comment
Share Your Thoughts! ^^