by Anonymous
Part 1 dari postingan ini bisa dibaca di sini. :)
Dalam hidup kita, saat kita berada di “padang gurun”, biasanya ada 2 skenario, yaitu:
- Kita tau apa yang akan terjadi
- Kita tidak tau apa yang akan terjadi
Nah, aku belajar bahwa ada 2 keputusan yang harus aku ambil untuk tiap skenario di atas.
Keputusan pertama yang harus kita ambil saat kita tau apa yang akan terjadi adalah:
1. Meditate on HIS ways, not on the facts.
Beberapa tahun lalu, saat aku baru selesai dioperasi, aku tau apa yang akan terjadi. Aku tau bahwa aku tidak akan punya anak. Aku tau bahwa mungkin tidak akan ada pria yang mau menikahiku. Dan aku ingat, saat aku berada dalam situasi itu, aku banyak merenungkan Firman Tuhan, bersandar hanya kepada-Nya. Ini gak berarti aku mengabaikan kenyataan yang ada. Sama sekali bukan! Ini berarti bahwa kita dengan aktif memilih hal mana yang akan berada dalam posisi lebih tinggi dibanding hal-hal lain. Apakah kita memilih untuk meletakkan kenyataan bahwa kita belum punya pekerjaan, ditinggal pacar, belum punya anak, dll lebih tinggi dibanding karakter dan kepribadian Kristus? Yesaya 55:9 katakan:
Seperti langit lebih tinggi dari bumi,
demikianlah jalan-jalan-Ku lebih tinggi daripada jalan-jalanmu,
dan pemikiran-pemikiran-Ku daripada pemikiran - pemikiranmu.
Biarlah kita terus menempatkan Kristus sebagai yang terutama. Biarlah kita selalu merenungkan firman-Nya dan bersandar kepada kesetiaan-Nya.
2. Magnify your GOD, not your fear.
Waktu aku selesai operasi, aku tau aku mungkin tidak akan pernah menikah dan memiliki keluarga sendiri. Apakah aku takut? TENTU! Teman, di saat-saat seperti itu, dimana kita tau apa yang akan terjadi, dimana kita menghadapi ketakutan karena kenyataan-kenyataan yang ada di depan mata, marilah kita memilih untuk magnify our God. Magnify ini artinya kita memakai kaca pembesar dan menempatkan kaca pembesar itu diatas sesuatu yg kita mau fokuskan. Apakah kita memilih untuk menempatkan kaca pembesar itu pada Tuhan atau pada ketakutan kita? Mazmur 34:2-4 katakan:
Karena TUHAN jiwaku bermegah;
biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita.
Muliakanlah TUHAN bersama-sama dengan aku,
marilah kita bersama-sama memasyhurkan nama-Nya!
Aku telah mencari TUHAN,
lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan aku dari segala kegentaranku.
Ah, lihatlah janji Tuhan! Ketika kita mencari Tuhan, Ia MENJAWAB DAN MELEPASKAN KITA DARI SEGALA KEGENTARAN KITA! Let’s magnify and extol Him!
Guys, ada saatnya juga dimana kita berjalan di padang gurun, namun kita tidak tau apa yang akan terjadi. Aku saat ini berada dalam situasi ini. Aku tidak tau apa yang akan terjadi. Aku tidak tau kapan dan bagaimana Tuhan akan mengirimkan anak untuk kami. Terus terang, kami bahkan tidak tau apakah Tuhan akan mengirimkan anak lagi kepada kami. You see, saat Tuhan menjanjikan bahwa aku akan menjadi ibu dari anak-anak, Tuhan gak memberikan detail bahwa anak-anak itu adalah anak-anak kami. Mungkin saja apa yang Tuhan maksud adalah kami akan punya satu anak, dan selebihnya adalah anak-anak spiritual. We don’t know! Berminggu-minggu aku bertanya kepada Tuhan, “Tuhan, apa yang Tuhan maksud saat Tuhan katakan akan membuat aku menjadi ibu dari anak-anak? Anak-anak spiritualkah? Beritahu aku sekarang, Tuhan, please, supaya aku bisa menyiapkan hatiku seandainya memang itu yang Tuhan maksud.” Friends, Tuhan masih gak menjawab pertanyaanku, tapi Roh Kudus telah ajarkan bahwa saat aku berada dalam padang gurun dimana aku tidak tau apa yang akan terjadi, aku bisa membuat 2 keputusan ini.
To be continued. click here for part 3
No comments:
Post a Comment
Share Your Thoughts! ^^