by Felisia Devi
Selama enam tahun kamu harus menanami ladang-ladangmu, memangkas kebun-kebun anggurmu dan mengumpulkan hasil tanahmu. Tetapi setiap tahun yang ketujuh dikhususkan untuk TUHAN. Jadi sepanjang tahun itu tanah harus dibiarkan dan tak boleh dikerjakan. Jangan menanami ladang-ladang dan jangan memangkas pohon-pohon anggurmu. (BIS)
(Imamat 25:3-4)
Seandainya Tuhan memberikan instruksi diatas buat saya, saya pasti akan langsung punya banyak pemikiran pertanyaan tentang kelangsungan hidup saya ke depan.
Hellowww!!! Mau makan apa saya nanti, berkebun yang jadi penopang buat makan sehari-hari, trus sekarang selama setahun gak boleh diapa-apain tanahnya.
Tapi, kalau dipikir-pikir lagi, Tuhan pasti tahu akan ada orang yang bingung sama perintah kaya gini, makanya Tuhan kasih tau lanjutannya...
Tetapi barangkali ada yang bertanya apa yang akan dimakan selama tahun ketujuh pada waktu tanah tidak ditanami dan hasilnya tidak dipungut. Dalam tahun keenam TUHAN akan memberkati tanah sehingga hasilnya cukup untuk tiga tahun. (BIS)
(Imamat 25:20-21)
Cukup 3 tahun?!!! Wow, Tuhan mikirin ternyata. Tuhan yang minta untuk melakukan itu, Tuhan yang pikirin juga jalan keluarnya.
Buat saya sih ini mujizat, lebih dari manna di padang gurun. Lewat manna Tuhan minta umat-Nya ngga melakukan apa-apa buat hari Sabat. Tuhan cukupin manna yang turun pada hari ke-6 cukup buat dua hari. Sekarang Tuhan minta bangsa Israel lakukan hal 'lebih besar'! Karena Tuhan mau lakukan mujizat yang lebih besar, hasilnya lading yang biasanya menghasilkan panen untuk setahun, kini cukup untuk tiga tahun...
Saya bayangin kalo saya jadi orang Israel, biarpun bener, tetapi hal 'luar biasa' ini diluar logika. Pasti akan terbesit dalam pikiran saya “bener ga ya?”. Biasa hasil setiap setahun sekali cukup untuk setahun, ini 3 tahun. Yakin cukup tuh Tuhan?
Tahun ke-6, terakhir panen.
Tahun ke-7, gak boleh ngapa-ngapain, gak ada kegiatan menanam.
tahun ke-8, gak ada hasil karena taun ke-7 gak boleh ditanam apa-apa. Baru boleh mulai tanam hasil nya taun ke 9.
Tapi, persediaan cukup sampe taun ke-9.
Dalam tahun yang kedelapan kamu akan menabur, tetapi kamu akan makan dari hasil yang lama sampai kepada tahun yang kesembilan, sampai masuk hasilnya, kamu akan memakan yang lama.
(Imamat 25:22)
Mungkin sangking suburnya Kanaan, tanah yang bisa menghasilkan panen buat setaun ini bisa buat tiga tahun. Tapi, tetep aja kalo bukan tangan Tuhan, hal itu ngga mungkin.
Dari kisah ini, kita bisa belajar klo Tuhan minta lakuin apa, udahlah, tunduk dan taat aja, belajar semakin percaya, gak usah pusing hal lain.
Tapi, kita memang sering mempertanyakan Tuhan atau malah meragukan Tuhan, karena kita memperhitungkan sendiri bahwa secara logika kita, di depan itu berasa ada yang kurang/tidak sesuai perencanaan kita
"Yang bener aja Tuhan mau saya pilih kerjaan disini, yang klo di lihat dari kacamata saya nih, tidak ada jenjang karir, gajinya kecil, lingkupannya kecil, kapan saya banyak duitnya, dapet jodohnya, kapan saya berkembang nya?"
"Serius Tuhan aku diutus ke sini, lakuin ini itu, ntar gimana masa depan saya. Salah kali Tuhan."
"Tuhan yakin klo memutuskan hub dengan dia yang jelas udah mau ngawinin saya, menjamin saya akan dapat yang lebih baik dari dia dan menikah?"
Sebenarnya sebelum Tuhan meminta, gak usah ditanyakan, Tuhan udah pikirin kelangsungan/kecukupan hidup kita.
Adam saja sebelum Tuhan ciptakan, Tuhan udah siapkan rencana dan fasilitas untuk Adam menjalankan rencana Nya di bumi.
Tuhan gak ciptain Adam dulu, terus baru Tuhan bilang, "Dam, Aku sudah menciptakanmu. Sekarang Adam mau jadi apa? Mau ngapain di dunia? Adam mau makan apa?"
Lalu Adam bilang, "Apa ya Tuhan, mau jadi ini aja deh... Terus nanti aku juga mau makan ini itu Tuhan."
"Ow gitu kamu mau nya...” jawab Tuhan. “Bentar-bentar ya, Adam. Aku rancangkan dulu hidupmu klo gitu, terus Aku ciptakan dulu yang kamu mau."
Loh? Tuhan nya siapa, yang ngatur siapa... Tuhan ciptain Adam dengan tujuan yang sudah di persiapkan dan untuk kelangsungan hidup Adam Tuhan udah siapin juga. Dia sudah siapkan bijian-bijian dan tumbuhan buat jadi makanannya. Dia tahu apa yang harus kita lakukan, cocok, pas, terbaik buat kita.
Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.
(Ef 2:10)
Tuhan suruh umat Israel keluar dari Mesir bukan tanpa tujuan. Tuhan udah siapin tanah Kanaan yang berlimpah susu dan madu. Dipadang gurun aja Tuhan setia memelihara, bahkan sampe kasut mereka aja kaga rusak sedikit pun.
Jadi, hiduplah dalam rencana-Nya. Percayalah pada yang Tuhan minta untuk kita lakukan dan percayalah pada pemeliharaan-Nya selama kita taat kepada-Nya.
No comments:
Post a Comment
Share Your Thoughts! ^^