Tuesday, April 18, 2017

Siapakah Aku?



by: Poppy Noviana

Pernahkah kita bertanya ke diri sendiri, “Sebenarnya siapakah aku?” Saat aku berkaca setiap pagi sebelum beraktivitas, apakah aku melihat seseorang yang biasa-biasa saja? Apakah aku mengetahui kelemahan dan kekuranganku? Apakah aku melihat semua kapasitas yang sudah Allah anugerahkan? Sudahkah kita bertanya, untuk apa Tuhan menciptakan aku?

Belum lagi, dunia juga punya pendapat sendiri tentang siapa kita. Teman-teman mengomentari penampilan kita. Apa yang kita tampilkan di media sosial juga mempengaruhi pandangan mereka.

Lalu, seberapa sering kita membandingkan diri dengan orang lain? Melakukan sesuatu karena suatu keharusan, supaya kita dapat menjadi seperti orang lain? Padahal, Firman Tuhan mengajak kita untuk tidak membandingkan diri dengan orang lain.
Memang kami tidak berani menggolongkan diri atau membandingkan diri dengan orang-orang tertentu yang memujikan diri sendiri. Mereka mengukur dirinya dengan ukuran mereka sendiri. Alangkah bodohnya mereka! (2 Kor 10:12)
Ayat ini juga mengajar kita agar tidak memakai ukuran kita sendiri. Tentu saja, ukuran kita adalah apa yang dikatakan Firman. Oleh karena itu, kita perlu bertanya, “Apa kata Tuhan tentang saya?”

Hidupmu Sangat Berharga.
Bahkan rambut kepalamupun terhitung semuanya. Karena itu jangan takut, karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit. (Lukas 12:7)
Keberadaanmu berarti dan memiliki tujuan.
Yaitu kamu, yang dipelihara dalam kekuatan Allah karena imanmu sementara kamu menantikan keselamatan yang telah tersedia untuk dinyatakan pada zaman akhir. Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan. Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang di uji kemurniannya dengan api sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya. (1 Petrus 1:5)
Tuhan mengetahui rancangan-Nya untuk kamu.
Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku. (Mazmur 139:13)
Pencipta kita sudah tahu dari awal siapa kita. Bagi dia, kita bukan sebuah kebetulan yang tidak diharapkan. Kelahiran kita direncanakan oleh Tuhan.

Lalu apa yang harus aku lakukan?

Program ulang cara berpikir dengan Firman Tuhan.
  • Belajarlah jujur dengan diri diri kita sendiri tentang bagaimana kita memandang diri kita. Lalu, bandingkan dengan apa kata Firman Tuhan. Segambar dengan Allah, itulah dirimu yang sebenarnya. Seperti Kristus, itulah yang Tuhan inginkan. 
  • Mengenal Tuhan dan intim dengan-Nya akan menolong kita mengembangkan diri. Dengan mengenal pribadi Allah, kita tahu bagian mana dari karakter kita yang perlu diubah.

No comments:

Post a Comment

Share Your Thoughts! ^^