Monday, March 15, 2021

Mendengarkan Firman Tuhan



by Alphaomega Pulcherima Rambang

Bacaan : 1 Samuel 15 (Saul Ditolak Sebagai Raja)

Perintah Tuhan kepada Saul melalui Samuel sangatlah jelas, Tuhan tidak berbicara melalui perumpamaan, tafsiran, mimpi, atau bahasa isyarat (apalagi bahasa kalbu). Kurang apalagi? Tapi kenyataannya, Saul tidak taat pada perintah Tuhan. Tuhan marah lalu mengutus Samuel menegur Saul.

Tetapi jawab Samuel: "Apakah TUHAN itu berkenan kepada korban bakaran dan korban sembelihan sama seperti kepada mendengarkan suara TUHAN? Sesungguhnya, mendengarkan lebih baik dari pada korban sembelihan, memperhatikan lebih baik dari pada lemak domba-domba jantan. Sebab pendurhakaan adalah sama seperti dosa bertenung dan kedegilan adalah sama seperti menyembah berhala dan terafim. Karena engkau telah menolak firman TUHAN, maka Ia telah menolak engkau sebagai raja."
1 Samuel 15:22-23

Kenapa Tuhan bisa menjadi sangat marah ya? Padahal Saul sudah melaksanakan hampir semua firman Tuhan loh. Saul “hanya” tidak menaati perintah Tuhan dengan tepat – apakah itu kesalahan yang besar? Mengapa Tuhan begitu tidak suka? Sekilas, apa yang dilakukan Saul tampaknya bukanlah dosa besar, bahkan sepertinya di Alkitab banyak lagi tuh tokoh yang melakukan kesalahan lain yang lebih besar, tapi kenapa Tuhan mengganggap dosa Saul sangat besar? Saul dikatakan telah menolak firman Tuhan, karena dia lebih memilih memberikan korban sembelihan dibandingkan mendengar dan memperhatikan Firman Tuhan. Tuhan berkata Saul durhaka dan degil. Bahkan Ia menyamakan pendurhakaan Saul sama seperti dosa bertenung, dan kedegilannya sama seperti menyembah berhala. 

Kedegilan adalah ketidakmauan menuruti nasihat/teguran.

Pendurhakaan adalah perbuatan menentang/membangkang pada perintah. 

Bagi kita, sekilas apa yang dilakukan Saul bukanlah dosa besar, tapi Tuhan melihat hati Saul melebihi apa yang dilakukannya. Segala yang dilakukan Saul menunjukkan sikap hatinya. Yuk, kita lihat, apa makna ketidaktaatan Saul dalam mendengarkan firman Tuhan?

Saat Samuel datang kepadanya, Saul berkata kalau dia telah melaksanakan Firman Tuhan. Saat dikonfirmasi Samuel, ternyata, Saul beralasan kalau rakyatnya yang berinisiatif sendiri (ah, kamu raja Saul, keputusan kan di kamu kok nyalahin rakyat, gemes kan jadinya).

Jawab Saul:”Semuanya itu dibawa dari pada orang Amalek sebab rakyat menyelamatkan kambing domba dan lembu-lembu yang terbaik dengan maksud untuk mempersembahkan korban kepada TUHAN, Allahmu; tetapi selebihnya telah kami tumpas.”
1 Samuel 15:15

Saul berkata dia telah melaksanakan Firman Tuhan, padahal apa yang dilakukannya berbeda. Ini Saul benar dengar apa kata Tuhan tidak ya? Mendengarkan Firman Tuhan seharusnya bukan sekedar masuk kuping kiri keluar kuping kanan, atau dengar sambil lalu. Mendengarkan Firman Tuhan berarti menaati FirmanNya dan tunduk pada otoritas Firman itu.

Sesungguhnya jawaban Saul saat dikonfirmasi tentang ketidaktaannya tersebut menyatakan beberapa hal :

1. Saul tidak mengasihi Tuhan

Perintah Tuhan sudah jelas, lalu mengapa Saul berimprovisasi? Apa Saul berpikir Tuhan akan lebih senang kalau dia mempersembahkan korban bakaran dan sembelihan dibanding menaatiNya? Ketidaktaatan Saul bukan hanya menunjukkkan kalau dia tidak tunduk pada Tuhan tapi lebih dari itu, dia tidak mengasihi Tuhan. Tindakan Saul menunjukkan bagaimana sikap hatinya yang sebenarnya. Tanda kita mengasihi Tuhan adalah kita taat kepadaNya. Titik.

Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintahKu.
Yohanes 14:15

Barangsiapa memegang perintahKu dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku.
Yohanes 14:21

Jikalau seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firmanKu.
Yohanes 14:23

Barangsiapa tidak mengasihi Aku, ia tidak menuruti firmanKu.
Yohanes 14:24

Tuhan ingin kita menaati Dia dalam segala hal. Seringkali manusia memakai hikmatnya sendiri, mengira saat dia melakukan ini itu Tuhan akan senang, padahal tidak perlu menggunakan hikmat sendiri, cukup dengar dan lakukan kata Tuhan. Mengasihi Tuhan dengan perbuatan, tidak hanya melalui perkataan. Tidak peduli orang bilang apa, Tidak peduli pandangan orang apa, taat kepada Tuhan sedetail-detailnya. Tidak ada yang namanya taat sebagian. Mendengarkan Tuhan dan tidak menggantikan itu dengan apapun. Misalkan, mentang-mentang pelayanan lalu melakukan dosa? No! Tidak boleh. Ketaatan sebagian sama dengan ketidaktaatan.


2. Saul menyalahkan rakyatnya atas ketidaktaannya

Saul memiliki banyak alasan. Sudah jelas dia tidak taat kepada Tuhan, bukannya mengakui kesalahan dan bertobat tapi dia malah mencari alasan untuk ketidaktaatannya. Okelah, bisa saja ide mempersembahkan korban itu berasal dari rakyatnya, tapi Saul adalah seorang raja. Dia harusnya membuat keputusan yang benar, lagipula dia mendengar langsung Firman Tuhan melalui Samuel. Apa Saul lupa kalau dia tidak bisa menyembunyikan apa-apa dari Tuhan, hati kita aja Tuhan tahu. Saat Tuhan menyatakan kesalahan, entah melalui firmanNya atau orang lain maka sikap yang benar adalah mengakui kesalahan, tidak beralasan, dan segera bertobat!

Siapa mengabaikan didikan membuang dirinya sendiri, tetapi siapa mendengarkan teguran, memperoleh akal budi. 
Amsal 15:22

Inilah yang dikatakan Tuhan degil. Saul tidak mau ditegur. Sikap hati Saul setelah ditegur tidak benar. Ia tidak mengaku, malah beralasan dan menyalahkan orang lain, serta tidak segera bertobat. Saul tidak langsung mengakui dosanya tetapi membuat berbagai alasan. Samuel terus menjawabnya sampai Saul tidak punya pilihan selain mengakui kesalahanya. Yang dikatakan oleh Saul di ayat lain saat tidak punya pilihan selain mengakui dosanya sangat mengerikan:

Berkatalah Saul kepada Samuel:”Aku telah berdosa, sebab telah kulangkahi titah Tuhan dan perkataanmu; tetapi aku takut kepada rakyat, karena itu aku mengabulkan permintaan mereka.
1 Samuel 15:24

Jderrr…!!! Terungkap semua, rupanya Saul lebih takut pada rakyatnya dibandingkan pada Tuhan. Saul lebih mendengarkan rakyatnya daripada mendengarkan Tuhan. Saul lebih takut pada manusia dibandingkan Tuhan. Pantas saja dia tidak mendengarkan Tuhan dan lebih mengikuti perkataan manusia.


3. Saul tidak menganggap Tuhan sebagai AllahNya

... dengan maksud untuk mempersembahkan korban kepada TUHAN, Allahmu; tetapi selebihnya telah kami tumpas.”
1 Samuel 15:15

WHATTT? Bagian ini bikin geleng-geleng kepala dan sedih. Terungkap kalau Saul beranggapan Tuhan adalah Allahnya Samuel saja. Kalau memang itu isi hati Saul yang paling dalam, pantas saja mudah baginya untuk tidak menaati Tuhan, karena baginya Allah adalah Allahnya Samuel, bukan Allahnya. Pantas saja Saul durhaka dengan tidak menghormati Firman Tuhan dan menaatinya. Kalau Saul menyadari dia melayani Tuhan yang adalah ALLAH dan Raja atas hidupnya, tentunya dia tidak akan menganggap remeh setiap FirmanNya. Saul akan berusaha menyenangkan hatiNya dengan ketaatan sempurna. 

Barangsiapa berkata: Aku mengenal Dia, tetapi ia tidak menuruti perintah-Nya, ia adalah seorang pendusta dan di dalamnya tidak ada kebenaran.
1 Yohanes 2:4

Ketidaktaatan Saul mendengarkan Firman Tuhan bukan dosa remeh karena sebenarnya bermakna ia tidak mengasihi Tuhan dengan sungguh, ia tidak takut Tuhan dan tidak menganggap Tuhan sebagai AllahNya. Ini adalah peringatan bagi kita semua untuk tidak menganggap remeh setiap ketidaktaatan kita akan firman Tuhan. Jangan sampai kita menjadi seperti Saul. Biarlah ketika kita menerima Yesus sebagai Juruselamat hidup kita, kita mengerti bahwa Yesus juga Tuhan dan Raja yang memerintah setiap bagian hidup kita dan biarlah ketaatan kita sempurna untuk menyenangkan hati Sang Raja.

No comments:

Post a Comment

Share Your Thoughts! ^^