Saturday, November 24, 2018

Ketika Aku Gagal


by Poppy Noviana 

Huff... Mungkin ngga ya bisa menjadi wanita yang rajin, bisa mengendalikan perkataan, murah hati, well prepared, percaya diri, optimis, lemah lembut, dan takut akan Tuhan seperti yang tertulis pada firman Tuhan di Amsal 31. Kok rasanya sulit ya? Bahkan jika meninjau kembali keberadaan kita saat ini, rasanya kita udah nyerah duluan… Bahkan sudah merasa gagal. Atau kita selama ini sudah mencoba, sudah melakukan segala cara, tapi tetap saja kita selalu gagal!

Eeeits... Tunggu dulu, siapa bilang kita ngga bisa? Kita bisa kok! Pasti bisa! Mari kita ulas sedikit lebih dalam untuk bisa memulainya…


// Bagaimana Mungkin Aku Bisa?

Sebab itu jadilah penurut-penurut Allah, seperti anak-anak yang kekasih dan hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai persembahan dan korban yang harum bagi Allah
(Efesus 5 :1-2)

Kita putar kembali yuk peristiwa dimana Allah merelakan diri-Nya dihina dan disalibkan di bukti Golgota untuk menebus dosa manusia yang menganiaya dan menghujat-Nya. Apa hubungannya ya dengan menjadi wanita yang ideal menurut Amsal 31? Pertanyaannya adalah, pernahkah terusik di pikiran kita, kok bisa-bisanya Tuhan yang menjelma menjadi seorang manusia sanggup menanggungnya? Kalo aku diperhadapkan pada situasi itu, sebagai manusia aku pasti gagal menggenapinya. Nah… Yesus ternyata mampu melakukan itu, tentu karena kasih-Nya yang teramat sangat besar untuk kita!

Sama halnya dengan menjadi seorang wanita Amsal 31. Karakter isteri (wanita) yang cakap sangat bisa diterapkan kalau kita teramat sangat mengasihi Tuhan dalam hidup kita. Kasih itu yang akan jadi dorongan bagi kita sehingga kita rela untuk terus belajar dan dibentuk, didasari dengan motivasi untuk memberikan persembahan yang harum bagi Tuhan. Bahkan ketika nantinya kita jatuh bangun dalam membangun karakter wanita Amsal 31, kasih kita kepada Kristus akan membuat kita kembali ke track yang benar.

Mempunyai hati yang rela dan motivasi yang benar karena kasih kepada Allah merupakan kunci awal pola pikir yang harus dibangun sebelum masuk dalam tahap selanjutnya. Are you ready?

Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu, janganlah takut dan jangan gemetar karena mereka, sebab Tuhan, Allahmu, Dialah yang berjalan menyertai engkau; Ia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau.
(Ulangan 31:6)

~ Bisa karena komitmen untuk menjadi seperti apa yang Tuhan inginkan. ~


// Membangun Karakter Adalah Proses

Untuk menjadi wanita sesuai dengan karakter isteri yang cakap memang bukan proses yang mudah, butuh perjuangan dan keseriusan. Tapi, dalam proses itu ada Tuhan beserta kita, dengan perjuangan dan keseriusan melebihi kita. Ia terlebih rindu melihat kita memiliki karakter yang terus diubahkan, karenanya Ia tidak akan menyerah berperkara dengan kita meskipun kita kadang gagal, asal kita punya hati yang terus mau dibentuk. Ia adalah Allah yang sabar, lemah lembut dan senantiasa percaya kita bisa jadi yang terbaik.

Kesabarannya sangat jelas terlihat saat Tuhan menyertai bangsa Israel selama keluar dari Mesir untuk diselamatkan dibawah pimpinan Musa, Tuhan sabaaaaaar sekali melihat bangsa Israel yang bersungut-sungut dan tidak setia menyembah Tuhan. Tuhan juga sangat optimis loh saat menantikan pertobatan Paulus. Meskipun ia dulunya sering menganiaya orang percaya, Tuhan memperjuangkannya sampai akhirnya Paulus hidup dalam iman kepada Kristus dan menjalankan rencana Tuhan yang besar: menjadi seorang penginjil yang pengaruhnya sangat kuat. 

Contoh teladan lainnya adalah pada waktu Tuhan Yesus mau menggenapi firman yang disampaikan oleh nabi. Ia mengutus muridnya ke kampung untuk mengambil keledai yang tertambat sebagai kendaraan Yesus memasuki Yerusalem. Pada Matius 21:5 diceritakan kalau Tuhan sangat lemah lembut mengendarai seekor keledai beban yang muda untuk masuk ke Yerusalem. Di tangan Yesus, keledai yang bodoh dan lambat dapat dipakai Tuhan untuk menggenapi rencana Allah, apalagi kita?

“Apabila bejana, yang sedang dibuatnya dari tanah liat di tangannya itu, rusak, maka tukang periuk itu mengerjakannya kembali menjadi bejana lain menurut apa yang baik pada pemandangannya… Masakan Aku tidak dapat bertindak kepada kamu seperti tukan periuk ini, hai kamu Israel… Sungguh seperti tanah liat di tangan tukang periuk, demikianlah kamu di tanganKu, hai kaum Israel!
(Yeremia 18:4, 6) 

Allah, dengan kesabaran dan kelembutannya, sangat rindu bekerjasama dengan kita untuk membangun karakter Kristus dalam hidup kita. Bagian kita adalah terus memiliki kerendahan hati dan kesetiaan untuk belajar dan memperbaiki diri dengan goal yang jelas yaitu keserupaan dengan Kristus, sesuai dengan karakter wanita yang ditulis pada Amsal 31. Kita perlu menjadi lembut di bawah tangan kuat kuasa Allah, seperti adonan tanah liat yang menyerahkan dirinya untuk dibentuk menjadi apapun yang diinginkan tukang periuk. Ketika kita gagal, Tuhan tidak meninggalkan kursi tukang periuk-Nya dan membiarkan kita berantakan tanpa bentuk yang jelas. Ia mau mengulang kembali prosesnya sampai kita benar-benar menjadi bejana yang indah. 

Mengenal karakter Allah akan sangat membantu kita sepanjang kita berproses, atau bahkan ketika kita mengalami kegagalan, terutama saat kita harus menghadapi intimidasi Iblis.

Pikulah kuk yang kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.
(Matius 11:29)

~ Ketika kita gagal, jangan menyerah karena Tuhan tidak menyerah. ~


// Apa Manfaatnya Bagiku?

Tetapi barangsiapa menabur dalam roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari roh itu. Janganlah jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah.
(Galatia 6 : 8b-9)

Seriap jerih payah kita tidak akan sia-sia. Tuhan sudah janjikan bahwa kita akan menuai, asal kita memang sudah menabur. Mereka yang menabur sedikit akan menuai sedikit, tapi mereka yang menabur banyak akan menuai banyak. Dari Amsal 31 kita bisa melihat beberapa hasil tuaian: dipercaya oleh suami, suami yang diberkati (tidak kekurangan keuntungan), disebut berbahagia oleh anak-anak dan bahkan dipuji-puji oleh orang lain. 

Jika sudah tahu manfaatnya pasti pikiran kita akan lebih terbuka untuk menabur. Nah, sekarang apa yang akan atau sudah kita tabur? Seberapa serius kita menjalani proses menjadi wanita Amsal 31? Seberapa serius kita sudah membayar harganya? Seberapa banyak waktu dan pikiran yang kita investasikan untuk belajar menjadi wanita yang cakap?

~ Manfaatnya akan sangat besar terasa ketika Tuhan berkenan memberkati usaha kita. ~


// Bagaimana Caranya?

Maka sekarang, selesaikan jugalah pelaksanaannya itu! Hendaklah pelaksanaannya sepadan dengan kerelaanmu, dan lakukanlah itu semua dengan apa yang ada padamu.
(2 Kor 8:11)

Langkah sederhananya adalah :

1. Berdoalah kepada Tuhan untuk memipinmu dalam masa persiapanmu, terutama persiapan hati dan mental dalam menghadapi tekanan karena perubahan sikap yang akan kamu lakukan. 

2. Buatlah komitmen antara dirimu dengan Tuhan untuk memulai karakter pertama dan buat action plan yang praktis dan mungkin dilakukan. Misalnya, “Aku ingin mulai dari karakter rajin”, action plan-nya adalah membantu ibu memasak makanan untuk keluarga dirumah. 

3. Lakukanlah berulang-ulang, sampai menjadi sebuah karakter. Ketika gagal, jangan berhenti. Saat kita kembali ke karakter atau kebiasaan lama, akui di hadapan Tuhan, bertobat dan kembali lagi ke komitmen awal. 

4. Sepanjang proses, berdoalah agar Tuhan meneguhkan dan memberkati usahamu. Doa merupakan bukti kita bergantung kepada Allah, bukan kepada kemampuan kita. Ingat, kesanggupan kita adalah pekerjaan Allah (II Korintus 3:5) 

5. Mintalah pendapat dari sahabatmu/mentor rohanimu atas perubahan yang kamu lakukan. Pendapat mereka akan menguatkan dan menjadi motivasi selanjutnya. Minta mereka untuk menegurmu seandainya kami tidak melakukan apa yang sudah menjadi komitmenmu. 

6. Lakukan mulai dari langkah pertama untuk karakter berikutnya. 

Langkah-langkah diatas adalah cara sederhana untuk memulai perubahan dalam hidupmu. Ketika kita setia dengan prosesnya, wanita yang lebih berharga daripada permata akan muncul dan menjadi sebuah persembahan yang menyenangkan hati Tuhan Yesus.

~ Menjadi wanita cakap sesuai firman Tuhan ada tantangannya, tapi dengan anugerah Allah, kita pasti bisa. ~

No comments:

Post a Comment

Share Your Thoughts! ^^