Thursday, April 17, 2014

Pohon Ara dan Salib Kristus


by Sarah Eliana



Zakheus ... orang pendek, kecil betul dia ... Teman - teman tau lagu ini gak? Ini lagu sekolah minggu waktu gw kecil dulu. Cerita Zakheus memang udah sering kita dengar dari jaman sekolah minggu ... kita udah hafal ceritanya. Zakheus yg pendek mau melihat Tuhan Yesus, tapi gak bisa karena terlalu ramai orang yg juga mau melihat Yesus. Jadi, Zakheus memanjat pohon ara. Huebat! Waktu Tuhan Yesus lewat di bawah pohon ara, Ia menengok ke atas, dan mengajak Zakheus turun karena Ia mau ke rumahnya. Wuih ... hebat euy! 

Maka berlarilah Zakheus mendahului banyak orang, 
lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus, yang akan lewat di situ.
Lukas 19 : 4



Dulu waktu di sekolah minggu, gw cuman tau kalau si Zakheus itu pendek, makanya harus manjat pohon biar bisa liat Tuhan Yesus. Sekarang gw tau bahwa di Lukas 19 : 2, hal pertama yang ditulis tentang Zakheus adalah pekerjaannya: kepala pemungut cukai, dan bahwa ia seorang yg kaya. Teman - teman tentu tau bahwa pemungut cukai sangat dibenci oleh orang Israel pada jaman itu karena mereka dianggap sebagai pengkhianat karena bekerja untuk bangsa Romawi (yang notabene adalah penjajah Israel). Namun demikian, menurut gw pribadi, kemungkinan besar pemungut cuka dibenci karena mereka korupsi. Dari uang yang mereka terima, banyak yang masuk ke kantong sendiri. Nah, si Zakheus ini bukan hanya pemungut cukai, tapi KEPALA pemungut cukai. Otomatis sebagai kepala pemungut cukai, si Zakheus ini pasti kaya banget donk? Kalau ngebayangin Zakheus, gw ngebayangin orang dengan karakter yang sangat jauh dari karakter anak Tuhan. Hobby korupsi. Penjajah (ya iyalah penjajah, uang bangsa sendiri ditilep masuk kantong pribadi!). Sombong (karenanya ia bisa dengan santai melahap uang orang lain karena ia menganggap ia pantas mendapatkan uang itu). Ya .. gak heran ia dibenci oleh bangsanya sendiri. 

Waktu di sekolah minggu, kita diajarkan bahwa untuk bisa melihat Tuhan, kita harus seperti Zakheus yang berlari - lari dan berusaha untuk mencari tempat supaya ia bisa mencapai dan melihat Tuhan. Dulu waktu gw kecil, gw berpikir kalau gw mau masuk surga, gw harus seperti Zakheus yang berlari - lari mendahului orang lain, dan memanjat pohon. Kalau gw udah berusaha, maka Tuhan akan melihat usaha keras itu, dan Dia akan mengijinkan gw masuk surga. Theologi ngaco! Kenapa? Karena Efesus 2 :8 - 9 katakan: 

Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman. 
Itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Tuhan. 
Itu bukan hasil pekerjaanmu, jangan ada oran yang memegahkan diri. 

Sekarang setelah dewasa, gw udah mengerti bahwa keselamatan itu bukan karena perbuatan gw, bukan hasil usaha gw. Bahkan, gw bisa beriman kepada Tuhan Yesus pun bukan karena usaha gw sendiri, tetapi karena Tuhan Yesuslah yang mengadakan dan menyempurnakan iman (Author & Perfecter of faith)(Ibrani 12 : 2). 
Anyways, tetapi yach cerita Zakheus ini sepertinya udah "jadul". Ah udah dengar berkali - kali! Bosan!!! Tapi, baru - baru ini gw baca tentang pohon ara, dan JRENG! Mata gw dibukakan oleh arti sesungguhnya dari kisah Zakheus dan pohon ara. Dulu yach gak kepikiran kenapa kejadian tentang Zakheus ini diceritakan dengan begitu detail sehingga nama pohonnya pun disebut - sebut. Gak penting banget kan? Padahal Alkitab bisa saja menulis "Maka berlarilah Zakheus mendahului banyak orang, lalu memanjat pohon untuk melihat Yesus, yang akan lewat di situ". Tidak mengubah isi dan makna kisah Zakheus toh? Gak ada hubungannya dengan cerita keselamatan Zakheus, bukan? Tapi ... ternyata, it has everything to do with the story!!

Tau gak kalau pohon ara yang dipanjat Zakheus berbeda dengan pohon - pohon ara lain yang disebutkan Alkitab? Dalam bahasa Inggris, pohon ara yang dikutuk Tuhan Yesus di Markus 11 : 12 - 14 adalah "fig"(atau Ficus Carica), sementara pohon ara Zakheus adalah Sycamore (atau Ficus Sycomorus). Sycamore ini satu spesies dengan fig, tapi biarpun satu spesies pasti ada bedanya donk! Ara atau Fig yang dikutuk oleh Tuhan Yesus bentuknya kayak gini nih: 




Nah, kalau ara atau sycamore yang pohonnya dipanjat Zakheus bentuknya kayak gini nih; 

 

Nah, biarpun sama - sama buah ara, tapi sycamore (yang dipanjat Zakheus) adalah jenis yang lebih kasar dan lebih gak enak dibanding Ficus Carica. Waktu gw baca tentang Sycamore, penulisnya bilang bahwa Sycamore "has a disgusting sweetness taste". Di Amos 7 : 14, Amos berkata: 

Aku ini bukan nabi dan aku tidak termasuk golongan nabi, 
melainkan aku ini seorang peternak dan pemungut buah ara hutan.

Buah ara hutan yang disebutkan di sini adalah Sycamore, bukan buah ara Ficus Carica. Di sini, kita melihat bahwa Amos merendahkan diri dan berkata bahwa ia bukan nabi, bukan termasuk golongan yang dihormati banyak orang. Ia seorang peternak, bahkan lebih rendah dari seorang peternah, ia pemungut Sycamore. Di Israel jaman itu, Sycamore hanya dimakan oleh orang - orang miskin atau bahkan jadi makanan umpan babi peliharaan. Kita semua tau bahwa untuk Bangsa Israel, babi termasuk binatang kotor dan haram. So, you see ... pohon ara alias Sycamore yg dipanjat Zakheus sebenernya adalah pohon ara yang sangat inferior. Kebayang gak? Zakheus si orang kaya ... si kepala pemungut cukai memanjat pohon yang buahnya jadi makanan binatang haram. Perbuatan si Zakheus sebetulnya adalah perbuatan yang sangat memalukan untuk orang Israel jaman itu. Padahal buat apa dia panjat - panjat? Toh dia banyak uang ... kirim saja salah satu budaknya untuk mengundang Yesus ke rumahnya, selesai toh masalah? Sebegitu desperatenyakah Zakheus sehingga ia rela mengotorkan diri dan memanjat pohon yang inferior itu demi melihat Yesus? 

Saat memikirkan itulah, Tuhan membantu gw utk melihat bahwa ada satu hal lain yang juga inferior di mata manusia. Tau apa? Salib! Tau gak kalau penyaliban adalah bentuk hukuman yang paling rendah dari semua jenis hukuman di jaman Romawi? Penyaliban adalah bentuk kematian yang paling memalukan. Di jaman itu, penyaliban adalah bentuk hukuman yang dipakai untuk kriminal - kriminal rendahan: budak, bajak laut, atau enemies of the state. Tapi, Yesus ... Raja segala raja ... dibunuh dengan cara disalibkan! Yesus, yang dengan tanganNya menciptakan langit, bumi dan seisi jagad raya rela merentangkan tanganNya untuk dipaku dikayu salib yang tercela, dan meninggal dengan cara yang memalukan. Mengapa? 

Karena Ia mengasihi engkau dan aku!! 

Karena begitu besar kasih Allah akan dunia, 
hingga diberikannya anakNya yang tunggal, 
supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, 
melainkan beroleh hidup yang kekal
Yohanes 3 : 16

Ayat yang saking seringnya kita baca sehingga kadang - kadang kita gak sadar lagi betapa luas, dalam, dan lebarnya arti ayat ini. Tuhan Pencipta langit dan bumi rela mati diatas kayu salib yang tercela ... kematian yang sunguh amat memalukan! Kematian dengan cara yang PALING tercela dan memalukan. Kita sering gak sadar betapa luar biasanya karya dan arti penyaliban Tuhan Yesus. Kita beroleh keselamatan itu dengan gratis. Kita hanya perlu berdoa, "Jesus, I believe in You. Jesus, I believe that Your blood that was shed on the cross can wash away all my sins. I am a sinner, please forgive me all my sins. Jesus, I accept you as my personal Saviour. Come into my heart and reign as King". Hanya dengan berdoa seperti itu dengan hati yg jujur mau menerimaNya sebagai Juruselamat, maka kita diselamatkan, dibebaskan dari dosa, dan diterima sebagai warna negara Kerajaan Surga! Tapi ... sayangnya, saking mudahnya kita menerima keselamatan kekal itu, kita sering lupa harga sebenarnya yang dibayar oleh Kristus! 

Oh ... that we all become like Zaccheus. You see, dengan memanjat pohon sycamore itu, Zakheus merendahkan diri. Zakheus si kepala pemungut cukai. Zakheus si orang kaya. Zakheus yang pasti punya banyak pembantu dan budak untuk disuruh - suruh. Kenapa ia memanjat pohon "najis" itu? Girls, lewat kisah Zakheus ini, semoga kita bisa belajar bahwa untuk "melihat" Yesus, kita harus menyalibkan kesombongan kita di salib Kristus. Tuhan mau merendahkan diri serendah - rendahnya di hadapan salib Kristus dan meninggalkan manusia lama kita untuk disalibkan. 

Karena kita tahu, bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa
Roma 6 : 6

Tuhan mau kita sadar bahwa kita beroleh keselamatan dengan gratis, tapi itu tidak berarti bahwa keselamatan itu murahan! Ada harga yang harus dibayar untuk beroleh keselamatan. Yang pertama, saat Yesus, Raja segala raja itu merendahkan diri dan mati untuk kita di atas kayu salib yang hina. Yang kedua, kita juga harus rela merendahkan diri dan menyalibkan manusia lama kita supaya kita tidak lagi menjadi hamba dosa. 

Zakheus telah melakukan hal - hal najis, saking najisnya sampai - sampai ia dibenci bangsanya sendiri, tapi karena ia rela merendahkan diri dan rela 'menyalibkan' manusia lamanya, rela bertobat di hadapan Kristus, Ia pun diselamatkan. 

Kata Yesus kepadanya: 
"Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang inipun anak Abrahan". 
Lukas 19 : 9

Tuhan mau kita seperti Zakheus yang merendahkan diri dan melihat ke kayu salib yang hina itu, dan "memanjatnya", menyalibkan manusia lama kita disitu karena dikayu salib itulah kita dicuci dan dikuduskan oleh darah sang Raja segala raja yang kudu. Sama seperti Zakheus yang arti namanya adalah "suci, pure", kita pun akan diselamatkan dan disucikan. 

Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Tuhan
Matius 5 : 8
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Tentang penulis




Sarah Eliana

Daughter of the King of kings. A happy wife & a proud mommy. Her passion is in missions, literature ministry, and education. Loves to travel, eat Asian food, read, write, and swim. 
(picture drawn by Jules)

2 comments:

  1. Luar biasa...perspektif yg berbeda, menambah perbendaharaan pemahaman saya, menggugah dan meneguhkan saya kembali..GBU always Mbak Sarah

    ReplyDelete

Share Your Thoughts! ^^