Monday, December 2, 2019

Rizpa: Setia dan Teguh Mengejar Pemulihan


by Mekar Andaryani Pradipta

Dari sekian banyak wanita di Alkitab, Rizpa termasuk salah satu yang jarang sekali dibahas. Namanya hanya disebut 4 kali, yaitu di II Samuel 3 dan II Samuel 20. Siapakah sebenarnya Rizpa dan apa yang bisa kita pelajari dari dia?

Saul mempunyai gundik yang bernama Rizpa; dia anak perempuan Aya. Berkatalah Isyboset kepada Abner: "Mengapa kauhampiri gundik ayahku
(II Samuel 3:7)

II Samuel 3:7 memberi gambaran siapa itu Rizpa. Dia adalah salah satu gundik Saul, yang setidaknya memiliki dua orang anak. Karena ia gundik, statusnya dianggap lebih rendah dibandingkan istri. Namun, peran Rizpa menjadi krusial karena ia berada di tengah perebutan kekuasaan di Israel setelah Saul mati.

Karena Saul mati terbunuh di Gilboa dalam peperangan dengan orang Filistin, maka Isyiboset menjadi penerusnya. Ia didukung oleh Abner, sepupu Saul sekaligus panglima perangnya. Diduga karena takut kekuasaannya direbut oleh Abner, Isyiboset menuduh Abner menghampiri Rizpa. Pada masa itu, meniduri istri atau gundik raja sama artinya dengan merebut tahta raja tersebut.

Alkitab tidak menjelaskan apakah tuduhan Isyiboset benar, namun Abner menolak tuduhan tersebut. Perseteruan ini membuat Abner meninggalkan Isyiboset dan pergi ke pihak Daud, meskipun kemudian Abner mati di tangan Joab, tangan kanan Daud.

Isyiboset sendiri juga akhirnya mati terbunuh oleh pihak Daud.

Di tengah segala kekacauan tersebut, tidak ada catatan tentang respon Rizpa. Ada dua kemungkinan. Pertama, Rizpa merespon namun Alkitab tidak menjelaskannya. Kedua, Rizpa tidak melibatkan diri, sehingga Alkitab tidak menyebutkan apapun tentang reaksi Rizpa.

Yang kita ketahui, Rizpa bertahan hidup sampai kekuasaan Israel beralih ke tangan Daud.

Peristiwa kedua yang melibatkan Rizpa ada di II Samuel 21

Lalu raja mengambil kedua anak laki-laki Rizpa binti Aya, yang dilahirkannya bagi Saul, yakni Armoni dan Mefiboset, dan kelima anak laki-laki Merab binti Saul, yang dilahirkannya bagi Adriel bin Barzilai, orang Mehola itu, kemudian diserahkannyalah mereka ke dalam tangan orang-orang Gibeon itu. Orang-orang ini menggantung mereka di atas bukit, di hadapan TUHAN. Ketujuh orang itu tewas bersama-sama. Mereka telah dihukum mati pada awal musim menuai, pada permulaan musim menuai jelai (II Samuel 21:8-9).

Dua anak Rizpa termasuk dalam tujuh anak Saul yang dikorbankan agar Israel dapat membayar hutang darah dengan bangsa Gibeon, sehingga kelaparan di Israel yang telah berlangsung 3 tahun dapat diakhiri.

Kali ini Alkitab mencatat respon Rizpa.

Lalu Rizpa binti Aya mengambil kain karung, dan membentangkannya bagi dirinya di atas gunung batu, dari permulaan musim menuai sampai tercurah air dari langit ke atas mayat mereka; ia tidak membiarkan burung-burung di udara mendatangi mayat mereka pada siang hari, ataupun binatang-binatang di hutan pada malam hari.
(II Samuel 21:10)

Rupanya setelah menggantung tujuh anak Saul, Daud membiarkan mayat mereka begitu saja. Hal ini membuat Rizpa menunggui mayat tersebut, bukan sehari dua hari, tapi berbulan-bulan. Masa menuai jelai diperkirakan pada awal April, yang diikuti musim menuai gandum pada Juli hingga September. Setelah itu, barulah hujan turun pada bulan Oktober hingga November. Setidaknya, Rizpa menjaga mayat tujuh anak Saul selama kurang lebih 6 bulan. Siang dan malam. Bisa dibayangkan, Rizpa hamper-hampir tidak pernah tidur demi menjaga mayat-mayat itu.

Membayangkannya saja mengerikan. Bagaimana rasanya tinggal bersama mayat, tidak hanya satu, melainkan tujuh mayat?

Tapi Rizpa setia pada apa yang ia perjuangkan. Dan kesetiaannya membuahkan hasil.

Ketika diberitahukan kepada Daud apa yang diperbuat Rizpa binti Aya, gundik Saul itu, maka pergilah Daud mengambil tulang-tulang Saul dan tulang-tulang Yonatan, anaknya, dari warga-warga kota Yabesh-Gilead, yang telah mencuri tulang-tulang itu dari tanah lapang di Bet-San, tempat orang Filistin menggantung mereka, ketika orang Filistin memukul Saul kalah di Gilboa. Ia membawa dari sana tulang-tulang Saul dan tulang-tulang Yonatan, anaknya. Dikumpulkanlah juga tulang-tulang orang-orang yang digantung tadi,lalu dikuburkan bersama-sama tulang-tulang Saul dan Yonatan, anaknya, di tanah Benyamin, di Zela, di dalam kubur Kish, ayahnya. Orang melakukan segala sesuatu yang diperintahkan raja, maka sesudah itu Allah mengabulkan doa untuk negeri itu.
(II Samuel 21:11-14)

Alkitab tidak mencatat reaksi Rizpa saat anaknya digantung. Ia tidak melakukan protes kepada raja Daud. Di tengah kesedihannya, ia memahami kematian anaknya akan membawa pemulihan bagi seluruh negeri. Tapi, Alkitab mencatat perjuangan Rizpa supaya kedua anaknya mendapatkan penguburan yang layak. Respon Rizpa ini menjadi kunci pemulihan di Israel. 

Hal ini mengingatkan kita pada Serenity Prayer yang terkenal itu, 

God grant me the serenity to accept the things I cannot change;
Courage to change the things I can; And wisdom to know the difference.

Rizpa tahu ia tidak bisa mengubah keputusan Daud untuk mengorbankan anaknya. Anak-anaknya sudah mati digantung dan tidak akan pernah hidup lagi. Tapi, ia tahu, ia bisa mengubah hati Raja untuk memberi penghormatan terakhir bagi Saul dan keturunannya.

Dalam hukum Israel, mayat adalah sesuatu yang najis. Ketika mayat dibiarkan begitu saja, maka berarti kenajisan bisa menyebar, karena orang-orang yang menyentuh mayat dinyatakan najis (Bilangan 11:19). Orang-orang yang najis ini tidak diperkenankan datang kepada Allah. Selain karena mengasihi anak-anaknya, Rizpa sedang melakukan hal yang lebih besar: ia tidak ingin pengorbanan anak-anaknya sia-sia karena mayat mereka yang dibiarkan menghalangi pemulihan dari Tuhan. 

Rizpa punya cukup alasan untuk hidup dalam kepahitan. Dia dimanfaatkan dalam perebutan kekuasaan. Suami dan anak-anaknya mati terbunuh. Tapi Rizpa tidak menghabiskan hidupnya untuk membalas dendam. Rizpa justru melakukan apa yang benar: mengejar pemulihan Tuhan bagi negerinya, dengan kesetiaan dan keteguhan. Allah mengabulkan doa Israel, hanya setelah Daud menguburkan Saul dan keturunannya dengan layak – langkah yang diambil Daud setelah ia mendengar tentang tindakan Rizpa.

No comments:

Post a Comment

Share Your Thoughts! ^^