Wednesday, July 11, 2018

When Two Pray



by Stephanie Gunawan

Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga. Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka.
(Matius 18: 19-20)

Di hari Minggu yang cerah, seusai ibadah, Jessica dan Vina sedang sama-sama menikmati mie ayam yang ada di seberang gereja. Keduanya memang dekat sejak masih di bangku SMA. Mereka sering berbagi cerita dan saling memberi nasihat. Kali ini, tampaknya Jessica sedang galau dan ingin bercerita pada Vina.

Jessica: Vin, gue mau cerita nih... *wajah galau*

Vina: Mau cerita apa Jes? Tentang si doi yaaa?

Jessica: Iya, Vin. Gue bingung...

Vina: Bingung kenapa?

Jessica: Selama ini kan gue udah pacaran sama si Dhanu, dan Dhanu udah mulai ngomongin soal pernikahan. Gue rasanya... bimbang gitu... Dhanu sih oke. Kita sering sharing firman Tuhan, cerita soal pelayanan kita masing-masing, kerjaan kita, teman-teman kita, keluarga kita, yah sudah hampir semuanya kita ceritakan. So far, gue melihat dia kandidat yang oke.

Vina: Lalu?

Jessica: Tapi, apa pernikahan adalah langkah yang tepat untuk kami sekarang? Ini kan keputusan sekali seumur hidup, Vin. Gue gak mau salah bikin keputusan. Tapi gue juga gak berani memutuskan, karena gue tau gue gak sempurna. Gue orang yang berdosa. Pasti bisa aja gue membuat keputusan yang salah. Rasanya gak mantep, Vin. Padahal gue udah berdoa lho sama Tuhan Yesus... Gue tanya dalam doa gue, apakah menikah dengan Dhanu adalah keputusan yang tepat, apakah itu yang Tuhan Yesus inginkan bagi gue... Tapi, kayanya gue kok clueless yah kali ini. Gue gak merasa dengar jawaban Tuhan. Gue gak tau Tuhan maunya apa.

Vina: Hm... Apakah lu udah pernah berdoa berdua sama Dhanu, mendoakan hal ini?

Jessica: Berdoa berdua? Yang bener, Vin? Memangnya perlu yah berdoa berdua?

Vina: Ya iyalah Jes. Kalian perlu banget berdoa bersama, berdoa berdua. Keputusan ini bukan cuma penting untuk lu doank, tapi juga penting untuk Dhanu. Saat kalian berdoa bersama, kalian bisa saling memberkati, saling menguatkan, saling menjaga dan saling menambahkan iman kepada Yesus Kristus.

Jessica: Maksudnya? Gue belum pernah lho berdoa berdua sama seorang cowo, apalagi kalau cowo itu pacar gue.

Vina: Maksudnya gini... Kalian bisa saling memberkati. Lu bisa doakan Dhanu agar dia diberi hati yang bersukacita di dalam Yesus, sukacitanya penuh di dalam Yesus. Lalu, supaya Dhanu selalu mengutamakan cinta akan Yesus daripada cinta akan yang lain, bahkan cintanya ke elu, Jes. Inget Galatia 1:10

"Jadi bagaimana sekarang: adakah kucari kesukaan manusia atau kesukaan Allah? Adakah kucoba berkenan kepada manusia? Sekiranya aku masih mau mencoba berkenan kepada manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus."

Doakan juga supaya Dhanu sehat, aman dalam perlindungan Tuhan. Bukankah itu memberkati Dhanu? Kemudian, kuatkan dia juga saat imannya melemah. Kalau dia sedang cape, gak sempet baca Alkitab, lu doakan agar Tuhan Yesus yang menyegarkan roh Dhanu. Minta agar Dhanu semangatnya menyala-nyala dalam mencari Yesus, kerinduannya akan Yesus terus bertambah. Doakan agar Dhanu bisa menyelesaikan semua tugas pelayanannya dengan baik. Yang ini inget Roma 12:11

"Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah Rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan." 

Kuatkan dia, Jes. Berdoa bersama juga bisa membantu kalian saling menjaga. Jes, gue tahu gak mudah pacaran zaman sekarang. Kita selalu punya kesempatan untuk berduaan sama pacar kita. Buntut-buntutnya, pacaran kita bisa gak kudus. Bahaya kan? Makanya, saling mendoakan agar Tuhan Yesus jagain pikiran kita. Jangan mikirnya yang ngga-ngga, maunya deket secara fisik terus. Tuhan Yesus aja bilang di Matius 26:41.

"Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah."

Jadi, mendingan pas berduaan itu, kalian gunakan waktunya untuk berdoa bersama. Lebih baik kan? Nah, kalau sudah berdoa demikian, pasti deh kalian semakin beriman pada Yesus. Kalian tahu, bahwa satu-satunya sumber kekuatan dan penghiburan kalian ada pada Yesus, bukan pada pasangan masing-masing. Ibrani 12:2

"Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah."

Jessica: Oh, gitu yah Vin.. Terus, lu sendiri selama ini berdoa bareng Kenny?

Vina: Iya Jes. Sejak pacaran, gue udah berdoa bareng Kenny. Gak dari awal-awal sih. Tapi sejak kami lebih serius berpikir tentang pernikahan, gue ajak Kenny berdoa. 

Jessica: Lho? Bukannya mestinya Kenny yang ngajak yah? Setau gue, cowo yang harus lebih memimpin.

Vina: Ya betul, memang sebaiknya cowo yang memimpin. Saat itu, gue diberi tahu oleh kakak rohani gue. Terus gue cerita sama Kenny. Gue bilang, “Ken, tadi aku telponan sama kakak rohani. Dia ingatkan kita untuk berdoa bersama, agar kita saling menjaga satu sama lain, supaya kudus hubungannya. Dia bilang sangat penting untuk berdoa bersama.” Kenny setuju tuh, Jes. Setelah dia setuju, baru deh gue tanya, “Kenny, maukah kamu yang memimpin doa bersama kita?” Kenny pun mau. Jadi, dia punya kesempatan melatih dirinya menjadi imam di keluarga kami nantinya. Hati juga tenang kan kalau tahu calon suami kita mau berdoa dan mengandalkan kekuatan Tuhan Yesus dan bukan kekuatannya sendiri?

Jessica: Oh begitu yah... Iya betul, Vina. Gue juga ingin punya calon suami yang menjadi pemimpin rohani di keluarga gue nantinya. 

Vina: Nah, lu yang berikan kesempatannya, Jes. Izinkan Dhanu latihan memimpin doa kalian.

Jessica: Oke, Vin! Terus, sekarang setelah married sama Kenny, apakah kalian masih berdoa bersama?

Vina: Ya tentu donk, Jes. Sangat mudah bagi kami meneruskan kebiasaan berdoa bersama ini. Sebelum tidur, pasti kami berdoa bersama. Sebelum Kenny berangkat kerja, kami juga berdoa bersama. Kami selalu ingat ayat yang kami pasang di undangan pernikahan kami. Lu inget donk Jes, ayatnya? Kan gue bagi lu satu. Hehe...

Jessica: Iya, iya gue inget! Ayatnya dari... Mazmur 127:1. Bunyinya "Jikalau bukan Tuhan yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya." Betul kan?

Vina: Betul! Ternyata ada orang yang membaca undangan pernikahan gue dengan seksama. Haha. Gitu Jes, gak mungkin rumah tangga gue bisa berjalan dengan lancar tanpa Tuhan Yesus. Ada banyak hal baru yang harus kami sesuaikan, ada miskomunikasi yang terjadi, ada perubahan rencana yang kami tidak duga. Semua hal itu bisa bikin kesal dan akhirnya bisa bikin kami berantem. Tapi, saat kami ingat ayat itu, kami ingat kami harus berdoa. Kami bawa semua pergumulan kami ke dalam doa pada Tuhan Yesus. Setelah doa, perasaan jadi lebih lega. Kami tahu kepada siapa kami mempercayakan masalah dan pergumulan kami. Kepada Yesus, Jes!

Kami juga selalu bilang dalam doa kami bahwa kami mengundang Yesus untuk hadir di tengah-tengah keluarga kami. Pokoknya our house is HIS house. Tuhan Yesus boleh ikut campur sepenuhnya, Tuhan Yesus selalu diterima pendapat-Nya. Yesus adalah bagian dari keluarga kami. Kehadiran-Nya sangat kami harapkan. Kami ingin terus berkomunikasi dengan-Nya melalui doa dan baca Alkitab bersama. Tenang deh kalau mengandalkan Tuhan Yesus sebagai pemimpin hidup kami.

Jessica: Enak yah kaya gitu.

Vina: Iya Jes. Memang damai kalau begitu. Nah, sekarang kebayang gak kalau lu married nanti,  suami lu gak mau diajak doa bareng ke Tuhan Yesus?

Jessica: Wah... pasti gue sedih banget, Vina. Gue mau punya pernikahan yang mengandalkan Tuhan Yesus. Tapi, kalau suami gue gak mau berdoa bareng, berarti gue berdoa sendiri donk?

Vina: Yah sepertinya begitu... That’s why... sekarang coba deh ngobrol sama Dhanu. Ajakin dia doa bersama. Siapa tahu saat kalian doa bersama, Tuhan Yesus juga semakin menunjukkan kehendak-Nya bagi kalian berdua. Lu bisa tahu apakah memang menikah dengan Dhanu merupakan hal yang diinginkan Yesus buat lu. Yeremia 33:3

"Berserulah kepada-Ku, maka Aku akan menjawab engkau dan akan memberitahukan kepadamu hal-hal yang besar dan yang tidak terpahami, yakni hal-hal yang tidak kau ketahui."

Jessica: Iya, nanti gue ajakin Dhanu doa bareng ya. Jadi semangat, nih!

Vina: Sip deh Jessica. Nanti, kalau persekutuan doa kalian berdua semakin kuat, kalian juga akan siap berdoa bagi orang lain. Kalian bisa berdoa untuk keluarga besar kalian, untuk teman-teman yang sedang mengalami pergumulan, dan juga untuk negara tercinta kita, Indonesia.

Jessica: Wuih, gak kepikiran ya. Tadinya gue pikir berdoa berdua cuma untuk hubungan kita ini aja. Tapi bisa menjadi doa syafaat bersama, ya?

Vina: Yup! Betul, Jes. Gue percaya Tuhan Yesus mendengar doa anak-anakNya yang sungguh – sungguh memanggil nama Dia. Met mencoba yah, my sista! God bless you!

No comments:

Post a Comment

Share Your Thoughts! ^^