Monday, April 5, 2021

Maut Dikalahkan




by Amidya Tri Agustinus

Kemarin Minggu (4 April), semua orang Kristen merayakan Paskah. Ya, Paskah menjadi tanda kemenangan Yesus Kristus—Sang Anak Allah—atas dosa, dan menjadi bukti bahwa Dia adalah Juruselamat yang hidup. Meski demikian, dalam natur-Nya sebagai manusia, Kristus juga mengalami kematian dulu sebelum pada akhirnya bangkit. Secara teori, kita tahu bahwa kematian merupakan garis akhir bagi semua manusia. Namun pernahkah terlintas di benak kita alasan di balik adanya kematian ini, dan mengapa Kristus harus bangkit dari kematian?

Dalam Roma 6:23, Rasul Paulus mengatakan, “Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.” Ayat ini menjelaskan dua hal utama, yaitu: (1) upah dosa adalah maut, karena manusia telah jatuh dalam dosa, maka hukuman dosa tidak dapat dielakkan lagi; dan (2) hidup kekal hanya ada di dalam Yesus Kristus; oleh karena belas kasihan dan kemurahan Allah, kita menerima karunia untuk mengalami kehidupan kekal di dalam Kristus.

Seperti yang telah dituliskan di atas, Tuhan Yesus juga mengalami kematian, bahkan sebelum itu Dia menderita sengsara mulai dari sejak memperoleh penghinaan di rumah imam besar hingga akhirnya mati di atas kayu salib (Pearlians bisa membaca kisah selengkapnya dari bagian akhir keempat kitab Injil). Menariknya, kematian Kristus begitu istimewa—melebihi siapapun yang pernah mengalaminya. Jadi, di mana letak keistimewaan dari kematian Kristus ini?

· KRISTUS BERKUASA ATAS MAUT
Kristus memang mati dengan menanggung penghinaan dan penderitaan, namun Dia bangkit pada hari yang ketiga dengan bukti yang bisa dilihat dan dirasakan oleh lebih dari 500 orang (1 Korintus 15:1-11). Kubur kosong, kesaksian para murid, hingga Yesus menampakkan diri-Nya menjadi bukti nyata bahwa Dia bangkit. Dengan demikian, kehadiran Kristus ini menunjukkan bahwa Dia telah mengalahkan kuasa maut, sehingga semua orang percaya memperoleh kehidupan kekal bersama-Nya. Yesus memang telah mati; Dia sudah dikuburkan, tetapi lihatlah bahwa Dia telah menaklukkan kematian. Sekarang Dia hidup untuk selama-lamanya dan bertahta di hati setiap orang percaya jika mereka mengizinkan-Nya menjadi Raja atas hidup mereka. Pertanyaannya, apakah kita termasuk di dalamnya?

· BUKTI KEBANGKITAN dalam KITAB INJIL
Para penulis Injil menyertakan kisah kematian dan kebangkitan Kristus dalam empat Injil. Mereka bahkan mencantumkan banyak tokoh sejarah seperti Kayafas, Pontius Pilatus (yang juga disebutkan dalam Pengakuan Iman Rasuli), dan Herodes. Dengan demikian, kita pun mengetahui bahwa peristiwa kebangkitan Kristus benar-benar peristiwa sejarah yang besar dan para murid mendasarkan pemberitaan Injil pada kematian dan kebangkitan Kristus.

· KETERANGAN PAULUS
Paulus menjadi salah satu rasul yang senantiasa memberitakan kematian dan kebangkitan Kristus. Secara khusus dalam 1 Korintus 15, Paulus berusaha menjelaskan kepada jemaat di Korintus bahwa iman Kristen dibangun di atas kebangkitan Kristus atas maut, sebab tanpa kebangkitan-Nya sia-sialah iman percaya kita.


Sebagai orang percaya, selayaknya kita bersukacita karena kita menyembah dan melayani Juruselamat Agung yang adalah penakluk kematian. Kristus menyelamatkan kita dari belenggu dosa, membangkitkan kita, dan mengangkat kita untuk hidup bersama-Nya selamanya. Oleh karena itu, mari kita menyaksikan kepada sesama bahwa iman kita didasarkan pada Kristus yang mati dan benar-benar bangkit. Last but not least, selamat merayakan Paskah dan memperteguh iman kepada Sang Juruselamat yang kekal itu! Soli Deo Gloria!

No comments:

Post a Comment

Share Your Thoughts! ^^