Friday, November 14, 2014

Surat untuk Anakku

by Sarah Eliana


My dearest dearest son,


Beberapa hari yang lalu teman Mama bertanya kepada Mama, ”Kalau ada 1 hal saja yg bisa kamu ajarkan kepada anakmu, apakah hal yang ingin kamu ajarkan itu?”. Tanpa ragu – ragu Mama menjawab ”teachability”.


Teman Mama itu bertanya lagi, ”Kenapa memilih teachability?”.


Kamu tau mengapa, Nak? Karena Mama mengasihimu. Sebagai seorang ibu, Mama mau melihatmu sukses dalam hidup ini. Tapi … apa itu sukses? Apakah punya rumah seharga 10 milyar dollar artinya kamu sukses? Apakah punya istri cantik bertubuh bak supermodel artinya kamu sukses?Apakah menjadi pemimpin berarti kamu sudah sukses?


Tidak,anakku. Sukses menurut Firman Tuhan dapat kita baca di Mazmur 1 : 2 -3


Blessed is the man who walks not in the counsel of the wicked, nor stands in the way of sinners, nor sits in the seat of scoffers; but his delight is in the law of the Lord, and on his law he meditates day and night. He is like a tree planted by streams of water that yields its fruit in its season, and its leaf does not wither. In all that he does, he prospers.


Firman Tuhan mengingatkan kita bahwa sukses yang sejati adalah saat kita mengikuti dan menaati Firman Tuhan. Kita sukses saat kita dekat kepada Tuhan, saat kita ”delight in the Lord”. Sukses yang sejati menurut Firman Tuhan adalah saat kita begitu dekatnya kepada Tuhan sehingga kita menjadi seperti pohon yang tumbuh didekat air dan menghasilkan buah.
Anakku, engkau hanya bisa sukses jika engkau dengan tidak jenuh – jenuhnya berada dekat kepada air hidup. Sukses sejati adalah saat engkau berbuah karena pekerjaan Roh Kudus dalam hidupmu.


Anakku, Mama rindu melihat kamu tumbuh menjadi pria yang mengasihi Tuhan, yang menempatkan Tuhan sebagai prioritas pertama dalam hidupmu. Doa Mama adalah supaya kamu berbuah dan menjadi semakin serupa Kristus.That, darling, is true success.


Tapi, sayangku, kamu tidak bisa menjadi sukses kalau kamu tidak punya hatidan spirit yang ”teachable” – bisa diajar. Dengarkan apa yang Firman Tuhan katakan:


Whoever loves discipline loves knowledge, but he who hates reproof is stupid.
Proverbs12 : 1


Give instruction to a wise man, and he will be still wiser; teach a righteous man, and he will increase in learning.
Proverbs9 : 9


All your children shall be taught by the Lord, and great shall be thepeace of your children.
Isaiah54 : 13


Honey, God promises peace, knowledge, and wisdom to those who are open to teaching and instructions. Karena itu doa Mama untukmu adalah supaya kamu punya a teachable heart and spirit. Mungkin kamu bingung seperti apa sih a teachable heart and spirit itu? Seperti apa orang yang”un-teachable” itu? Here's how someonewho does not have a teachable spirit look like, hunny:


* Menolak untuk keluar dari comfort zone baik dalam pekerjaan, study, relationships (with God and with people). Selalu hanya mau ambil jalan yg gampang saja. My darling, kalau kamu mau semakin dekat dengan Tuhan, jangan cari jalan pintas. Luangkan waktu untukNya. Baca FirmanNya setiap hari. Berbincang – bincanglah denganNya setiap hari. Jangan hanya mau bertanya kepada orang lain supaya orang lain yang mengartikan Firman Tuhan untukmu. That's not going to help you to grow, honey. YOU yourself need to spend time with Him and develop a relationship with Him.

*Menolak untuk mendengarkan nasihat, opini dan teguran dari orang lain. Hanya mau berbicara dan berbicara tentang diri sendiri, masalah diri sendiri dan opini diri sendiri, terutama saat sedang bersama orang yg lebih berpengalaman ... padahal seharusnya banyak hal bisa dipelajari dari orang yang lebih berpengalaman itu. Melewatkan kesempatan untuk belajar … betapa sedihnya!

* Menolak untuk mencari dan menerima bimbingan, arahan, dan nasihat dari ortu, guru, hamba Tuhan, orang – orang yang lebih berpengalaman, orang - orang yg lebih dewasa secara spiritual, dll.

* Menolak bertanggung jawab atas kegagalan dan kesalahan diri sendiri, malah menyalahkan orang lain dan situasi. ”Aku gak akan marah dan menggunakan kata – kata kasar seperti ini kalau kamu tidak begini .. atau begitu”. Sayangku, jangan pernah keluar kata – kata alasan atas perbuatanmu yang salah.

* Gak ”take notes” .. hanya mendengarkan sambil lalu supaya tidak terlihat ”tidak sopan”.

* Tidak bisa menerima kritik, koreksi, nasihat tanpa resentment (kemarahan, kebencian) dan retaliation. Jika kamu dinasihati orang lain, dan kamu menjadi marah dan defensive … Jika kamu dinasihati orang lain, dan kamu tidak dapat menerima nasihat itu tanpa membalas dengan perkataan, ”Ah aku juga gak suka kamu seperti ini dan ini dan itu, dll” … itu artinya kamu punya hati yang tidak teachable. Kenapa? ”Bukankah baik untuk saling ”terbuka” dan membangun karakter, Ma?”, mungkin itu pikirmu. Tapi ...dengarkanlah Mamamu ini, anakku. Ketika ada orang lain menasihati kamu, dan kamu merasa perlu membalas dengan menunjukkan kekurangan orang itu juga … apakah itu kamu lakukan karena kasih, atau kamu lakukan karena kamu tidak senang hati sudah dinasihati? Be very honest with yourself. 99% of us do it because we just want to retaliate … because our ego and pride is hurt.

* Tidak bisa menerima kritik, koreksi, nasihat dengan hati terbuka. Saat dinasihati mungkin kelihatannya mendengarkan, tapi didalam hati tidak senang. Setelah dinasihati bukannya merenungkan dan mendoakan nasihat tersebut, malah memilih untuk marah – marah, mengadu dan mencari ”pembelaan” dari orang lain yang kamu tau pasti akan membela kamu. Anakku, dengarkan nasihat mamamu. Orang yang betul - betul mengasihimu tidak akan memberi pembelaan untuk dirimu jika kamu memang salah. Ia pasti akan membantumu untuk mendengarkan nasihat dan melihat aspek - aspek apa dalam hidupmu yang perlu diperbaiki. Belajarlah dari Papamu yang tidak pernah membela Mama secara buta saat Mama dinasihati orang lain. Apa yang ia lakukan? Ia mengajak Mama berdoa untuk menenangkan Mama dan supaya Mama mendengar dari Tuhan tentang kebenaran nasihat yang baru Mama dengar. Mama bisa menghormati Papa justru karena ia tidak "lick Mama's wound for Mama" .. dia tidak membela Mama secara buta, tapi berani untuk 'take up his God-given responsibility and role as the head of the family and make sure that his wife grows in character to be more like Christ'.

Membaca sifat - sifat diatas, dapatkah kalu lihat bahwa orang yang tidak memiliki teachable spirit memiliki Karakter yang ungodly dan sama sekali tidak menarik? Sayangku, doa Mama adalah supaya kamu punya a teachable spirit. Seperti apa orang yg punya teachable spirit itu? Seperti ini, anakku:

* Kamu menyadari keterbatasan pengetahuan dan kemampuanmu.
* Kamu berani untuk mengakui keterbatasanmu dan ketidakmampuanmu kepada orang lain yang dapat mengajar dan membantumu.
* Karena kamu menyadari keterbatasanmu, kamu selalu membuka mata lebar – lebar untuk ”teachable moments” dari orang – orang yang Tuhan tempatkan disekelilingmu.
* Kamu sekarang hidup dalam zaman dimana internet dan media (termasuk media cetak, media sosial, dll) memainkan peran yang cukup besar dalam hidup kita. Anakku, bukalah juga matamu utk ”teachable moments” dari media2 ini to instill godly character in you. Dari pengalaman Mama pribadi, akan ada waktu dimana kamu membaca status temanmu atau blog orang lain dan kamu merasa tertegur atau tersinggung. Saat kamu dihadapkan dalam situasi seperti ini, kamu bisa pilih 1 dari 2 reaksi berikut: 1. Marah dan merasa orang itu sok tau, sok pintar, dll. Atau kamu bisa: 2. Be teachable. Ingatlah .. mungkin kamu tertegur dan tersinggung karena Roh Kudus ingin berbicara melalui status, notes, atau blog yang kamu baca itu. Hunny, my prayer is that you choose the 2nd option karena hanya dengan hati yang terbuka seperti itulah kamu bisa tumbuh dan tumbuh.
* Kamu berani meminta bantuan, instruksi, saran, teguran dan nasihat dari orang lain. Kamu tidak menunggu sampai kamu ”berkubang” dalam pergumulanmu untuk minta bantuan, instruksi dan teguran dari orang lain.
* Belajarlah dari siapapun yang Tuhan tempatkan disekitarmu. ”Catatlah” apa yang orang lain katakan. Pakai setiap nasihat, instruksi, dan teguran untuk membantumu dalam pertumbuhan iman dan karaktermu.
* Dengarkan nasihat dan teguran dari orang lain dengan sabar, dan dengan keinginan untuk belajar dari orang lain. Be grateful! Ingat, gratitude - rasa terima kasih - bisa dilihat dengan jelas dari sikap dan respondmu saat dinasihati dan ditegur, bukan hanya sekedar dari ucapan "terima kasih" yang keluar dari bibirmu.

* Keluarlah dari comfort zonemu. It's ok to make mistakes. It's fine to ”look stupid”. Don't be shy to ask questions. Be brave to try something new. Jika ada banyak orang menegur kamu dengan 'masalah' yang sama, itu artinya orang - orang ini melihat ada satu aspek dalam karaktermu yang betul - betul perlu untuk diperbaiki. Jangan jadi defensive. Dengarkanlah mereka.
* Jangan menyerah ketika kamu ”jatuh”. Pegang tangan Tuhan, dan bangunlah lagi. Selalu fokus kepada Tuhan. Jangan sekali – kali menjauhkan pandanganmu dari Tuhan. Look at God! Hold His hands! Don't even be tempted to stray away from Him to lick your wounds! Let Him deal with your wounds. Don't deal with it yourself, and definitely don't ask other people to lick your wounds for you! God is there for you, He is your comfort and your strength ... and He is more than enough, hunny. Focus on Him please.
* Ketika orang lain menasihatimu, jangan sekali – kali menjadi defensive. People give you advice because they care, and you should be grateful for that. Sometimes you may not like how or where or when the other person is giving you the advice, but please remember NOT to be defensive. Open your ears and listen to godly instructions, hunny. Dan yang terpenting, jangan sekalipun kamu retaliate nasihat orang lain dengan perkataan ”Aku juga gak suka dengan sifat kamu yang seperti ini atau itu”. Jika memang ada karakter dari orang itu yang butuh untuk dibentuk, pakailah waktu lain, bukan saat kamu sedang dinasihati. Jadilah bijak, sayangku :) There is a time for everything .. ada waktu untuk dinasihati dan ada waktu untuk menasihati :)
* Take everything as an opportunity to grow to be more like Christ, darling. Be grateful that people care! Be grateful and accept every advice and every instructions with a heart that wants to be moulded to be more like Him.Dan sekali lagi, ingat ... rasa terima kasih dilihat dari sikap dan respond kamu saat dinasihati, bukan hanya sekedar dari ucapan "Thank you. I am grateful". Action speaks louder than words! :)

So, this is my prayer for you: that you have a teachable spirit. Jadilah anak yang mau dan bisa dikoreksi. Ada saatnya koreksi dan nasihat dari orang lain (termasuk dari Tuhan dan orang tuamu) terasa seperti”pisau yang tajam”, tapi ingatlah … ”pisau” itu dipakai ”to chip off the sharp edges ofyour character” … supaya kamu semakin serupa Kristus! Mama tau kamu mengasihi Kristus dan kamu mau menjadi serupa denganNya. Oleh karena itu, anakku, ingatlah ayat ini:

”Now then, My children, listen to Me; blessed are those who keep My ways. Listen to My instruction and be wise; do not disregard it”. Proverbs 8 : 32 –33


Hunny,remember what I'm going to say now: There is another word for teachability. It is : HUMILITY. And nothing sets a person so much out of the devil's reach as humility! (Jonathan Edwards)


Much love and prayers,


Your mama
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Tentang penulis




Sarah Eliana

Daughter of the King of kings. A happy wife & a proud mommy. Her passion is in missions, literature ministry, and education. Loves to travel, eat Asian food, read, write, and swim. 
(picture drawn by Jules)

No comments:

Post a Comment

Share Your Thoughts! ^^