Wednesday, November 5, 2014

Peran Wanita dalam Rumah Tangga



by Yunie Sutanto

Womanhood Day (Hari Wanita) dirayakan setiap tanggal 30 September di Amerika Serikat. Hari ini dicanangkan oleh (alm) Helen Andelin, pengarang buku bestseller Fascinating Womanhood. Hari Wanita dirayakan sebagai sebuah usaha untuk mengapresiasi dan merayakan peran wanita dalam sebuah rumah tangga. Cara merayakannya bisa dengan mengenakan busana dan gaya dandan yang feminin, memasak hidangan favorit suami serta anak-anak, bersyukur atas suami dan anak-anak yang kita miliki, dsbnya. :)

Namun hari Wanita tidak harus dirayakan tiap tanggal 30 September aja kan? Let's celebrate womanhood everyday! :)

Menyambut Hari Wanita ini, saya posting kembali artikel lama saya, dari blog lama saya, tentang Peran wanita dalam rumah tangga (A Woman’s Roles at her Home). 

Wanita dalam rumah tangga itu bisa siapa saja yang berperan sebagai homemaker. Bisa saja seorang single mother yang merangkap kepala keluarga, atau seorang wanita karir yang juga bertanggung jawab mengurus rumah selepas pulang kerja... Pastilah ada person in charge yang melakoni semua peran-peran ini dalam sebuah rumah tangga!

Peran wanita dalam rumah tangga itu memang multifungsi dan ragam banyaknya. 

Mengagumkan sekali bagaimana seorang wanita dipercaya oleh Penciptanya dengan begitu banyaknya peran-peran penting. Alasannya? Oh, tentu saja karena ia adalah seorang ratu dalam rumah tangganya! Jabatan ratu kan memang tidak main-main tuh...

Ada tiga peran utama seorang ratu rumah tangga:
1. Isteri (wife)
2. Ibu (mother)
3. Manajer rumah tangga (homemaker)

Tiap-tiap peran diatas dibagi-bagi lagi dalam sub-sub peran.

PERAN SEORANG ISTERI

Pengantin Wanita (bride) / Seorang wanita memasuki kehidupan berumahtangganya pada saat janji-janji nikah diucapkan. Semua peran yang ada diawali dengan peran yang "satu" ini... when the bride says "I do".








Kekasih (Lover) / Masa-masa indah setelah pesta pernikahan, saat pasangan bisa saling menikmati "cinta" satu sama lain tanpa batas lagi! Kalau dulu masih tahap pacaran dan tunangan, masih harus menghormati batasan masing-masing dalam memadu kasih. Namun kini, kita bisa menyebut pasangan kita "kekasih". Kita sudah mengenalnya dengan intim. 

Sedihnya, setelah lama menikah, seringkali peran menjadi kekasih ini terabaikan...





Penolong (Helpmeet) / Hawa diciptakan untuk menjadi "Penolong" bagi Adam. Seorang isteri diciptakan untuk menjadi penolong suaminya dalam berbagai hal yang memang adalah kapasitasnya.





Sahabat (Friend) / Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran. Seorang sahabat selalu hadir dalam suka maupun duka, dalam keadaan sakit atau sehat dalam keadaan kaya atau miskin.







Rekan Sekerja (Partner) / Beberapa rumah tangga ada yang menjalankan bisnis rumahan, entah ini adalah sumber penghasilan utama atau sebagai penghasilan sampingan. Istri menjalani peran sebagai rekan sekerja dalam bisnis bersama suami. Hati suaminya percaya kepadanya, ia tidak akan kekurangan keuntungan!





Belahan Jiwa (Soulmate) / Peran ini sangat spesial sekali, karena roh seorang isteri seolah-olah punya kontak batin dengan suaminya. Jika suami yang nun jauh bertugas disana sakit atau gundah, si isteri bisa merasakannya. Memang suami istri itu MFEO (made for each other). Itulah mengapa doa seorang isteri buat suaminya seringkali sangat besar kuasanya dan pengaruhnya. 

note: Pictures taken from my HMB cover.





Indah banget menjadi isteri yang benar-benar berfungsi sesuai peran yang dirancang oleh Tuhan. Penuh berkat saat melakoninya dan banyak belajar juga dari kesalahan-kesalahan yang sudah dibuat. 

I am grateful to be a wife! :)

"No job, no hobby, no activity on Earth can compare with the drama and the exhilarating experience of living with a man, loving him, doing your best to understand his infinitely complex mechanism and helping to make it hum and sing and soar the way it was designed to do."
- Ruth Peale, isteri Normant Vincent Peale -


PERAN SEORANG IBU

Saat merenungkan peran yang satu ini, saya tidak habis pikir betapa banyaknya hak istimewa yang dianugerahkan pada kaum hawa... Peran ini kayaknya penuh dengan hak-hak istimewa... Saya jujur saja merasa gak pantes banget nulis artikel ini, karena saya sebagai ibu banyak banget kekurangannya... Saya sering merasa gagal menjadi ibunya anak saya... Hm, namun memang segala sesuatunya adalah proses belajar yah... Banyaknya sub-sub peran seorang ibu yang membuat peran ini tak kalah penting dengan peran sebelumnya.

Nah, apa saja sih sub-sub peran seorang ibu?

Pendidik (Teacher) / Hak istimewa berikutnya adalah mendidik sendiri anak-anaknya di rumah sejak dini! Tidak harus komitmen jadi homeschool momma untuk mendidik anak-anak di rumah, kan? Pembentukan pola pikir, pembentukan kebiasaan-kebiasaan baik (dan tidak baik juga wakaka), nilai-nilai moral, dan disiplin hidup yang sejak dini ditanamkan ke benak anak-anak lewat teladan kita. Yang baik dan yang buruk dicontoh oleh anak-anak. :) Sesungguhnya setiap ibu adalah pendidik a.k.a "guru pertama" anak-anaknya! Seorang ibu yang walk the talk akan memberikan dampak yang luar biasa buat anak-anaknya!

So, for me, I think, to be a momma, one should dedicate her life to be lifetime learner... Coz nobody's perfect right? Kita harus terus belajar dan belajar - jadi murid seumur hidup - kita mau ditegur, mau diajar, mau disuruh untuk membentuk karakter kita agar semakin hari semakin indah. Setiap rumah selayaknya punya aura dan semangat belajar seperti ini.


Penasehat Rohani (Spiritual coach) / Seorang ibu adalah pembimbing rohani anak-anaknya. Ini hak istimewa yah? Nilai-nilai dan keyakinan yang dihidupi dengan benar oleh seorang ibu akan tersalur dalam kehidupan anak-anaknya.

Sahabat (Friend) / Seorang anak yang telah dewasa suatu hari nanti akan meninggalkan sangkar. Ada musim dalam menjadi orangtua. Ada masa-masa anak-anak masih kecil dan begitu tergantung pada orangtuanya. Ada pula masa-masa mereka beranjak dewasa dan mulai mandiri, dan akhirnya terbang dari sangkar kita. Dari otoritas ke pengaruh, dari menjadi ortu kemudian menjadi sahabat mereka. :) Saya terharu banget kalau ingat bagaimana mama saya membesarkan saya. :) Thank you for being such a great momma. Saya berharap anak saya pun punya kesan yang sama suatu hari nanti :)

Duh jadi sentimentil nih...


PERAN SEORANG MANAJER RUMAH TANGGA

Peran yang ketiga dari seorang wanita dalam rumah tangganya adalah menjadi manajer yang mengelola sumber daya yang tersedia dalam jumlah terbatas dengan se-efektif dan se-efisien mungkin, sehingga manfaat yang dikecap oleh anggota keluarga dapat dimaksimalkan :)

Ooops... bahasa saya mendadak formal banget. Flashback: Tiba-tiba terngiang-ngiang kembali suara dosen pengantar manajemen di bangku kuliah semester awal dulu.

Masih teringat materi kuliah beliau yang membahas teori manajemennya Henry Mintzberg sang pencetus Manajerial Roles (Peran-peran seorang Manajer).

Nah, lantas pikiran saya yang lancang ini mulai tergelitik dengan pertanyaan berikut:

"Bagaimana dengan Peran-peran yang dijalani seorang Manajer Keluarga?"

Dalam kasanah Home Management, peran-peran apa saja yang seyogyanya wajib dilakoni sang manajer rumah tangga?

Banyak juga ya ternyata sumber daya yang harus dikelola dengan baik.

Time Planner / peran sebagai event organiser. Tentu saja sumber daya yang paling langka (menurut saya) di era yang super "sibuk" ini adalah waktu! Waktu yang tidak bisa diputar kembali, harus dikelola sebaik-baiknya. Jangan membuang-buang waktu yang Tuhan sudah karuniakan. Jika 24 jam cukup untuk berkarya bagi Anne Bradstreet, Hellen Keller, Susannah Wesley, dll... maka 24 jam yang sama juga cukup untuk berkarya bagi kita! Manfaatkan waktu yang ada sebaik-baiknya. Bagaimana kita memanfaatkan waktu-sesungguhnya adalah cerminan prioritas hidup kita.

Financial Planner /  peran sebagai penanggung jawab: budgeting, purchasing, book keeping. Sumber daya yang dibutuhkan untuk transaksi jual beli adalah uang. Uang kas yang digunakan sehari-hari harus diatur dengan baik pos-pos pengeluarannya. Manajemen kas yang baik akan memperlancar pemenuhan kebutuhan rumah tangga. Manajemen kas yang baik juga adalah cerminan adanya penguasaan diri dalam hal keuangan. Manajemen kas yang baik bisa membedakan mana kebutuhan (needs) dan keinginan (wants). Berhubung saya orangnya gila buku, butuh banget deh penguasaan diri kalau mampir lewat toko buku. Apalagi lihat-lihat situs jual buku online... wadauwww godaannya besar ya... Tapi berhubung sudah sepakat ada target jumlah buku yang dibeli bersama suami, ya wes... baca-baca aja deh buku display-nya. Keinginan kan tidak sama dengan kebutuhan ya, kudu saya inget2 terus kalau mulai tergoda dan lapar mata serta gatal tangan.

Diet Planner / peran sebagai nutritionist and cook.
Sumber daya yang tak kalah pentingnya untuk dikelola adalah kesehatan. Stamina tubuh akan terjaga dengan baik jika ada perencanaan pola makan yang sesuai. Banyak mencari tahu info kesehatan lewat dokter keluarga, seminar, buku, maupun blog kesehatan akan sangat membantu banget deh. Mengatur menu yang sesuai dengan kebutuhan asupan gizi dan disukai anak dan suami juga butuh kreatifitas yang tersendiri ya. Saya kenal seorang ibu di sekolah anak saya yang kreatif pisan mengatur jadwal menunya, mengikuti tema-tema, wah salut banget! Juga ada ibu yang kreatif menghias lunchbox anaknya dalam bentuk bento yang lucu-lucu dan menggemaskan! Untuk lebih lanjut tentang menu planning bisa baca postingan saya Rotasi menu dan menu planning.

Cleaning Department / wah, perannya sebagai apa nih? Kepala cleaning service! hahaha --> ini bagi yang punya PRT, kalau yang tidak punya PRT, ya jabatannya sebagai cleaning service alias janitor! Kalau yang ada PRT tinggal delegasi bagian rumah sebelah mana aja yang rutin perlu dibersihkan dan dijaga kebersihannya. Gorden 2 minggu sekali dicuci, lap kursi dan pintu-pintu dua hari sekali, vacuum sofa dua hari sekali, dsbnya. Ada situs yang inspiratif banget buat scheduling kebersihan -- flylady.net, buka deh... menarik dan banyak banget ide-idenya yang bisa ditiru!





Public Relation / peran menjadi humas penting juga loh! Gak bisa disepelekan dan dianggap lalu. Bagaimana menjaga hubungan dengan keluarga besar, tetap menjalin tali silahturami serta mengatur waktu untuk ikutan acara kumpul-kumpul keluarga saat hari raya dan perayaan adat (bagi keluarga yang masih memegang adat istiadat).

Semuanya bisa dipelajari dan jadi kenikmatan tersendiri saat menjalaninya. Apalagi saat dua budaya berpadu dalam suatu pernikahan. Saya kenal teman yang keturunan Batak menikah dengan keturunan Jawa, nah dua budaya melebur dan banyak penyesuaian yang perlu dibuat. Wah... anak-anak kita bisa diperkaya untuk belajar keunikan akar budaya kedua orangtuanya! ;) Juga saat saudara, kerabat dan teman keluarga ada yang berulang tahun, berhari raya, berhari jadi, kita bisa menyempatkan menelpon, sms atau mengirim kartu dan bingkisan. Hal-hal kecil semacam ini bisa jadi salah satu cara untuk membangun hubungan dan menyatakan kepedulian buat kerabat keluarga kita. Simpan buku khusus aneka tanggal-tanggal penting dan hari ultah kerabat. Juga address book dan buku kartu nama yang terorganisir dengan baik, sehingga saat mau ngirim kado atau telpon ke yang bersangkutan tidak lama nyari-nyari no hp nya :)

Saya suka banget peran ini... apalagi saat menghubungi teman-teman lama... Just say hi to them makes my day so colorful!

Clothing Department / perannya sebagai fashion stylist dan laundry expert... Hahaha. Sebagai fashion stylist, kalau ke undangan yang ada dress code-nya menyiapkan sesuai yang diminta. Juga jika pergi make sure tidak saltum (salah kostum). Juga satu hal yang saya belum berhasil adalah mengatur lemari pakaian agar tetap dalam kondisi rapih. Saya stress jika lemari pakaian berantakan, namun sudah dibereskan ya tetap saja berantakan lagi dan lagi...! Any ideas to solve this issue? Sebagai laundry expert, harus tahu bagaimana mencuci aneka jenis bahan pakaian. Ada aneka simbol laundry yang tertera di pakaian dan bahan. Saya sih ga terlalu ngeh soal ini dan cenderung cuek... sampai pakaian saya ada yang kelunturan dan nyusut, lalu saya baca artikel tentang simbol-simbol laundry dan cara mencucinya, link ke artikelnya klik ini.

Interior Designer / Wah, seni menata dan meletakkan perabotan. Pemilihan warna seprai yang serasi dengan aksen ruangan. Pemilihan taplak meja yang cocok dengan mejanya. Kayaknya setiap detil rumah jadi ekspresi kepribadian si ibu rumah tangganya :)

Saya rasa aneka peran yang lain masih banyak, yang tidak terlintas dalam benak saya dan tentunya tidak tertulis dalam artikel ini. Namun sebagai ibu rumah tangga, yuk sama-sama menikmati dan menjalani setiap peran! :)


A well-kept home isn’t the one with a stainless sink,
Or the one with no dust in every corner,
Or the one with a spotless carpet,
Or the one that looks like a five-star hotel!
It is a home well-stocked with plenty of love, laughter, attention, kisses, hugs and a warm meal served fresh from the oven!
Let the spirit of every home created an open heaven on earth!


-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 

Tentang penulis 

Yunie Sutanto

Sesuai namanya terlahir di bulan Juni di kota Solo, 30 tahun yang lalu. Saat ini menetap di Jakarta, telah menikah sejak tahun 2005 dan dikaruniai dua orang anak (6 tahun dan 2 tahun). Membaca buku dan menulis jadi passion buat ibu yg punya prinsip hidup “Segala sesuatu seijin Tuhan, tidak ada yang kebetulan dalam hidup ini.”

No comments:

Post a Comment

Share Your Thoughts! ^^