by Mekar Andaryani Pradipta & Sarah Eliana
Tuhan memiliki tujuan bagi kita semua. Kita diciptakan oleh Sang Raja segala raja dengan tujuan yang indah! Kejadian 1:26 menceritakan perkataan Allah saat Ia menciptakan manusia, “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita...”
Teks bahasa Inggris mengunakan kata “image” untuk menjelaskan “gambar dan rupa.” Bicara tentang image, dunia saat ini banyak menuntut kita menjadi manusia dengan image yang ideal. Sayangnya, image ideal dalam standar dunia berbeda dengan image yang dimaksud Allah. Dalam konteks gender, dunia juga menciptakan image pria dan wanita yang ideal. Misalnya, perempuan harus anggun, gemulai dan punya penampilan sempurna. Sementara, laki-laki tidak boleh menangis dan harus terlihat kuat setiap saat.
Laki-laki berjuang menjadi maskulin dan wanita berusaha menjadi feminin. Apakah itu salah? Mari mengujinya dengan pertanyaan ini, “Apakah itu perintah Allah?”
Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna."
(Matius 5:48)
Seingat saya inilah perintah Tuhan: menjadi sempurna. Seperti apa kesempurnaan Tuhan itu?
“Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.”
(Roma 8:29)
Sempurna dalam kamus Tuhan adalah image seorang Yesus. Semua anak-anak Tuhan, pria dan wanita, seharusnya berjuang memiliki image seperti Yesus. Memang Yesus adalah seorang laki-laki, tapi apakah itu berarti Yesus maskulin? Jika Dia mengagung-agungkan maskulinitas, mengapa Yesus menangis di depan orang lain, punya perasaan yang mudah tersentuh, dan tidak takut terlihat lemah atau takut?
Dalam kesempurnaan seorang Yesus, ada aspek maskulin dan feminin sekaligus. Hal ini berarti, sebagai seorang wanita, menjadi feminin bukanlah tujuan utama. Sebagai seorang pria, menjadi maskulin juga bukan tujuan utama. Menjadi seperti Yesus, itulah tujuan kita. Kriteria feminin dan maskulin menurut dunia berubah-ubah. Namun apa yang tertulis dalam firman Allah tidak pernah berubah. Image “sempurna” menurut Allah tidak berubah, karena Yesus sendiri tidak berubah.
Seberapa banyak di antara kita yang berusaha keras menjadi feminin? Apakah menjadi seorang wanita seperti penginjil Joyce Meyer yang berambut cepak dan bersuara tegas adalah sesuatu yang salah? Apakah semua wanita harus menjadi seperti Bobby Houston yang berkhotbah dengan lembut dan manis? Let’s think about it. Kelembutan Joyce Meyer ada dalam kesabarannya mengajar dan ketegasan Bobby Houston ada pada keberaniannya menyatakan kebenaran. Jesus wants us to be like him in our characters. Not merely appearance.
***
Nah, kembali ke Kejadian 1:26, ayat ini juga menyatakan panggilan kita sebagai anak-anak Tuhan? Ya! Kita diciptakan menurut gambar dan rupa Allah! Teman - teman, itu artinya kita telah diberikan panggilan untuk menjadi "image bearer" yang merefleksikan Sang Pencipta Kehidupan! Apa sih artinya panggilan menjadi image bearer itu?
* Panggilan untuk membangun hubungan yang erat dengan-Nya
Wahyu 3:20 katakan mengatakan bahwa Tuhan berdiri di muka pintu dan mengetuk. Jika kita membukakan pintu, maka Ia akan masuk. Ladies, ini artinya Kristus hendak membangun hubungan yang erat dengan kita! Ia berdiri di muka pintu dan memanggil nama kita!
* Panggilan untuk menghargai dan mengasihi sesama manusia
Jika kita percaya bahwa kita diciptakan sesuai dengan gambar dan rupa Allah, maka tidakkah itu berarti bahwa manusia-manusia lain pun diciptakan sesuai dengan gambar dan rupa-Nya? Karena itu, marilah kita bersama-sama ingat bahwa kita telah dipanggil untuk menghargai dan mengasihi sesama kita manusia.
* Panggilan untuk merefleksikan Tuhan dalam hidup kita
Karena kita telah diciptakan seusuai dengan gambar dan rupa Allah, maka sudah seharusnya kita hidup sesuai dengan panggilan kita untuk memuliakan nama Kristus. Dalam Galatia 2:20 dijelaskan, "Sekarang bukan lagi saya yang hidup, tetapi Kristus yang hidup dalam diri saya. Hidup ini yang saya hayati sekarang adalah hidup oleh iman kepada Anak Allah yang mengasihi saya dan yang telah mengorbankan diri-Nya untuk saya."
* Panggilan untuk accountable terhadap Tuhan
"Jadi kita masing-masing harus mempertanggungjawabkan segala perbuatan kita kepada Allah." (Roma 14:12)
Saat kita menerima Kristus, kita menerima panggilan untuk merefleksikan Tuhan kita Yesus Kristus dan pada saat yang sama kita juga dipanggil untuk mempertanggungjawabkan segala hal yang kita pikirkan, ucapkan, dan lakukan. Tapi, don't worry, ladies. Tuhan gak membiarkan kita sendirian dalam menjalani panggilan kita. Jika Roh Kudus hidup dalam kita, maka Ia pun memberikan kekuatan kepada kita untuk menjalani panggilan kita. Dalam kelemahan kita, Ia kuat :)
"Kalian sekarang sudah diberi hidup yang baru. Kalian adalah manusia baru, yang sedang diperbarui terus-menerus oleh Penciptanya, yaitu Allah, menurut rupa-Nya sendiri. Maksudnya ialah supaya kalian mengenal Allah dengan sempurna."
(Kolose 3:10)
No comments:
Post a Comment
Share Your Thoughts! ^^