Monday, May 21, 2018

Sisakan Perawan untuk Kami!



by Sarah Eliana

WARNING: Post yg satu ini berisi bahasa2 vulgar. You've been warned! =P

Beberapa waktu lalu gw baca sebuah artikel tulisan seorang cowok Kristen. Artikel ini isinya tentang purity... Bagaimana kita sebagai anak - anak Tuhan harus menjaga kekudusan tubuh kita, bahwa yg single diperintahkan Tuhan untuk tidak menyerahkan tubuh mereka kepada pacar yang belum menjadi suami/istri mereka, bagaimana tubuh kita adalah bait Allah dan harus kudu MUSTI dijaga sebaik2nya dan diserahkan hanya kepada pasangan yang sudah resmi menjadi suami/istri kita. *Sarah manggut2 tanda setuju* Di artikel ini, si penulis juga ngomongin ttg cewek2 di Indonesia yang udah gak lagi menghargai kekudusan sehingga susah sekali bagi cowok2 utk bisa mendapat istri yg... treng treng treng... perawan. Dan di akhir artikel, si penulis nulis gini: SISAKAN PERAWAN UNTUK KAMI!


Emang yach kalo dipikir2 di jaman sekarang ini iblis bekerja begitu lihai sekali, sehingga banyak dari kita anak2 Tuhan yg jatuh bangun dalam masalah yang satu ini: seksualitas dan kekudusan/purity. Tapi, yang mau gw bahas di sini bukanlah gimana kita harus menjaga kekudusan tubuh kita, karena gw yakin kita udah seringgggg banget dengar ttg yg satu ini baik di gereja, di persekutuan muda/i, cell group, dan tentu dari orang tua juga kan? So, what do I want to talk about? Gw mau ngomongin tentang PURITY AND VIRGINITY! hehe... Kenapa? Karena menurut gw kita sering kecele antara 2 hal ini, dalam pikiran kita, kalo seorang cewek itu menjaga kekudusan tubuhnya maka dia pasti... PERAWAN. Padahal pada nyatanya gak gitu! HEH? Yup!

Kenapa gak begitu? Well, guys, pernah denger sebuah 'pepatah': "Every saint has a past" or "Setiap orang kudus memiliki masa lalu." Kita, anak2 Tuhan, adalah orang2 kudus panggilanNya. 1 Korintus 1:2 katakan bahwa kita yang sudah percaya kepada Tuhan Yesus telah dikuduskan oleh darahNya, dan kita dipanggil menjadi orang-orang kudus! So... kita - kita ini yang sudah dikuduskan oleh darah Yesus dan telah dipanggil menjadi orang kudus sudah seharusnya hidup sesuai panggilan kita toh, dan salah satunya adalah menjaga kekudusan tubuh kita dengan gak 'bobo' dengan orang yg bukan suami/istri kita. Betuuuulll??? YUP! Tapi, guys... jangan lupakan satu hal... biarpun kita udah dikuduskan, itu gak berarti kita gak punya masa lalu. 

Ingat Raja Daud yg mencuri Batsyeba dari suaminya? Ini masa lalu Daud yang terus kita ingt sampe sekarang, dan yang bahkan dicatat dalam silsilah Tuhan Yesus! Point gw adalah banyak anak2 Tuhan yg dulunya sebelum mengenal Tuhan jatuh dalam dosa seks karena mereka duluuuu gak mengerti bahwa hal2 itu mendukakan hati Tuhan. Akibatnya... gak sedikit jumlah cewek2 and cowok2 yg sekarang udah terima Tuhan, dan betul2 100% cinta Tuhan tapi .. gak perawan/perjaka! 

Nah... di sinilah gw mau teman2 utk memulai melihat perbedaan antara kekudusan dan keperawanan/keperjakaan. Banyak orang2, terutama cowok2 nih (maaf yachh but it's the truth! hehe) yang ngomong "Gw sih gak mau tau, kalo married HARUSSSSS (emphasis on HARUSSS sampe berdesis kayak uler... hehe) sama cewek yg masih perawan!!!" Gw cuman bisa geleng2 kepala. Kenapa? Gak salah toh pengen married sama perawan? Siapa sih yg mau married sama cewek yg udah, maaf, bekas orang lain?? Yach gak salah sihhh... tapi, gw jadi pengen nanya. Kenapa MUSTIII sama perawan? Bagaimana kalo dia bukan perawan karena kesalahan di masa lalu sebelum dia terima Yesus, tapi sekarang udah bertobat and betul2 menjaga kekudusan tubuhnya?? Apakah jawabannya tetep "GAK MAU TAU!!! Pokoknya malam pertama kudu musti keluar darah?" (Buset! hehehe).

Dulu, waktu gw pelayanan di kapal, kami ke satu negara yg hukum negaranya sangat amat ketat. Nah, salah satu hukum agama di situ adalah SEMUA cewek2 yg single harus menjaga keperawanan mereka, and kalo nanti married, di malam pertama di ranjangnya tuh ditatakin kain putih. Kalo nanti ternyata gak ada darah keluar, siap2lah si cewek ini dirajam oleh sang suami! Gak boong loh! Bener2 dirajam pake batu sampe mati! Well, waktu gw orang di situ, cewek2 di negara itu banyak yg cerita. Salah satu cerita yg paling sering bikin gw orang mangap adalah bagaimana mereka menjaga keperawanan mereka! Kalo misalnya nih mereka pacaran, and... maaf .. gak tahan pengen you-know-what... apa yg mereka lakukan? Well, of course mereka gak senggama! One of the girls told us sambil senyum2 gak jelas, katanya begini "Badan kita kan ada lubang2 yg lain, gak hanya (maaf) lubang vagina saja!" *Sarah KEJENGKANG!!!!* 

Nah, kembali lagi kemasalah purity dan keperawanan. Boys and girls, gw pengen nanya... mendingan mana:
1. Cewek/cowok yg gak perawan/perjaka lagi karena kesalahan di masa lalu, tapi sekarang udah bertobat and menjga kekudusan tubuh mereka, atau
2. Cewek/cowok yg sangat menjaga keperawanan mereka dengan cara2 well... seperti yg disebutkan di atas? 

Point gw adalah .. guys, bedakan antara purity dan keperawanan/keperjakaan. Banyak dari kita yg hanya mau married sama orang yg mash perawan/perjaka. Tapi... sorry nih, menurut gw that's just our ego talking! Bukankah lebih baik menikah dengan orang yg dengan jujur bisa bilang ke kita "I made a mistake. It was a sin to God and to you as my future wife/husband, and I am sorry," bertobat, dan menjaga kekudusan tubuhnya bukan hanya supaya kita bisa menikah dgn orang yg gak pernah 'dipake' orang lain, tapi because he/she loves God, and wants to please and glorify Him? (Of course yach... option terbaik adalah orang yg dari sejak kecil sudah mengerti ttg purity dan menjaga kekudusan tubuhnya hingga menikah... hehehe). Bukankah itu lebih baik daripada menikah dengan orang yg kelihatannya mengerti ttg purity/kekudusan, tapi ternyata pengertiannya hanya sejauh menjaga keperawanan, dan tidak berakar dalam kebenaran Firman Tuhan? Remember: orang yg perawan/perjaka gak berarti dia hidup kudus! Bisa jadi seperti cewek2 di negara itu mereka hanya memanipulasi tubuh mereka sendiri, dan suami2 mereka nantinya!!!! *OH NO!*

Remember salah satu God's purpose for marriage? No? Let me remind you: supaya melalui pernikahan kita, kebesaran kasih Kristus disebarkan. =) Love... kalo ngomongin love, we can't go far from 1 Korintus 13: kasih itu sabar... kasih itu murah hati... Ia tidak menyimpan kesalahan orang lain. Tuhan, Pencipta semesta alam mengasihi kita, dan membuang jauh2 kesalahan kita, Dia memilih utk gak mengingat2 lagi dosa2 dan kesalahan2 kita yang telah bertobat dan menerimaNya dalam hati dan hidup kita. Kasih yg seperti ini yang Tuhan mau kita laksanakan dalam pernikahan kita! Hubungannya dengan purity apa? Well, kalo Tuhan bawa and kenalkan seorang cewek/cowok dan Tuhan bilang "Look! She/he is beautiful in my sight, although she/he has made some mistakes in the past, she/he has now turned back to ME, I love her/him, and I think she/he will be very good for you." Boys and girls, jangan ditolaaaakkkk hanya karena dia pernah melakukan kesalahan di masa lalu and sekarang gak perawan/perjaka lagi! Yg penting adalah sekarang dia mencintai Tuhan with all of their heart, mind and soul! Dan kalo you accept this gift from God, jangan simpan2 kesalahannya... buang jauh2, lupakan, and always remember that he/she is precious in God's sight!

Kalo ngomongin purity, gw selalu ingat kisah tentang Hosea. Tau cerita ttg Hosea? Ia disuruh oleh Tuhan utk menikahi seorang cewek... and cewek ini... bukan main2: seorang PELACUR!! Aje gile!!!! Malah, yg lebi gila lagi... bahkan setelah menikah pun si istri ini berkali2 selingkuh lho! Pake acara kabur dari rumah segala pula! Dan berkali2 pula Tuhan bilang ke Hosea "Bring her back. Love her... love her... love her!!" Talk about TRUE LOVE! Dari kisah Hosea ini yach, satu hal yg jeder di otak gw adalah: "Hey! Tuhan ternyata gak pernah lho memerintahkan kita untuk menikah dengan perawan/perjaka!" Tuhan memerintahkan kita utk menjaga kekudusan tubuh kita dan menjadi our brothers and sisters keeper by helping them utk menjaga kekudusan mereka juga. Tuhan mau kita menikah dengan orang yg menjaga kekudusan, gak hanya kekudusan tubuh dia aja, tapi juga pikiran dan perkataanya! Gile gak tuh? Untuk Tuhan, purity itu gak hanya sekedar keperawanan dan keperjakaan, tapi juga kekudusan dalam segala hal termasuk perkataan, perbuatan, dan pikiran kita. GOD's idea of purity is soooo much deeper than our shallow one! Jadi, guys... percuma married sama perawan/perjaka kalo orang ini ternyata penuh dengan pikiran2 kotor, hobby nonton BF, suka ngomong jorok, karena pasangan yg seperti itu tidak bisa walk together with us in Christ! God sees what is in the heart!

Tuhan gak mau kita menjadi seperti para farisi yg menyeret seorang cewek yg ketauan berselingkuh untuk dihukum dan dirajam. God is saying, "Kalo ada sesiapa di antara kamu yg gak pernah berbuat salah, silakan cast the first stone!" He wants us to be MERCIFUL AND GRACIOUS just like Him, NOT judgmental like the pharisees.

Yg Tuhan mau adalah kita menikah dengan orang yang betul2 cinta Tuhan sekarang, bukan orang yg masa lalunya bersih dari kesalahan (karena setiap org pasti pernah berbuat salah dan dosa!). Yg Tuhan mau kita menikah dengan orang yg hatinya pure karena dari hatilah terpancar kehidupan. =) Yg Tuhan mau kita gak so shallow dengan hanya mau menikah dgn perawan/perjaka, tapi Tuhan mau kita go deeper than that dan menikah dengan orang yg menjaga kekudusan hati, pikiran dan perkataannya juga, bukan karena takut dirajam batu sampe mati, tapi because he/she LOVES GOD. =) Orang yg dalam doanya berkata:

Create in me a pure heart, O God, and renew a steadfast spirit within me. 

Daripada kita mulai gerakan 'sisakan perawan/perjaka', mendingan kita mulai gerekan 'Stay pure in thoughts, heart, words, and deeds for Christ' =)

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Tentang penulis


Sarah Eliana

Daughter of the King of kings. A happy wife & a proud mommy. Her passion is in missions, literature ministry, and education. Loves to travel, eat Asian food, read, write, and swim. 

(picture drawn by Jules)

No comments:

Post a Comment

Share Your Thoughts! ^^