Wednesday, January 28, 2015

Let Your Curse be on Me

by Grace Suryani


Kemarin pas F2 (Family Fellowship), en bahas Kejadian 27, ada satu ayat yang nancep cep cep di hati gue. Ayatnya bunyinya begini: 
 
Tetapi ibunya berkata kepadanya: “Akulah yang menanggung kutuk itu, anakku; dengarkan saja perkataanku, pergilah ambil kambing-kambing itu.” Kejadian 27:13

So, ayat ini diambil ketika Ishak mau memberkati Esau trus suruh Esau bikin masakan daging kesukaannya. Trus terdengarlah oleh Ribka en Ribka buru-buru bilang sama Yakub supaya Yakub ‘pura-pura’ jadi Esau. Nah, selama ini gue pikir Yakub sama dengan orang yang gak sabar yang berusaha mengambil hak kesulungan dengan caranya sendiri. Yakub berusaha menggenapi janji Tuhan pakai cara dan kekuatannya sendiri. Tapi tuh yee kalo dibaca dengan teliti, ternyata kejadiannya tuh kayak begini. 

Monday, January 26, 2015

Melanjutkan Pekerjaan Yesus

by Felisia Devi


Apa yang terlintas di pikiran kalian ketika kalian membaca kata “misi”? Misi adalah apa yang kita lakuin untuk mencapai sebuah visi. Jadi, misi selalu berhubungan sama visi. Karena itu, aku mau ajak kalian untuk menggali lebih dalam soal visi-misi.
Sebagai anak-anak Tuhan yang hidupnya udah ditebus oleh darah Kristus, berarti hidup kita ini bukan milik kita lagi. Kalau zaman dulu, hak seorang budak itu dimiliki oleh orang yang membeli/menebusnya. Ya, seperti itu juga hidup kita… dari tawanan dosa yang sedang menuju maut, lalu dibebasin lewat penebusan Kristus, sehingga kita dapat kasih karunia dan kehidupan kekal. Berarti karena penebusan itu, hidup kita sekarang menjadi milik Kristus dan harusnya kita hidup sesuai apa kata Tuhan dan apa yang Tuhan mau. Kita gak punya hak untuk hidup kita lagi karena kita milik-Nya.

Friday, January 23, 2015

Teach Children to Know and to Love Their Identities

by Grace Suryani Halim

Dear my children,
Yah beberapa suara sumbang mungkin mengecap Bunda tidak nasionalis, tapi orang-orang yang berkata begitu sama sekali tidak kenal Bunda. Bunda BANGGA SEKALI jadi orang Indonesia. Biar Bunda hidup di negara orang, hati ini tetap untuk Indonesia. Karena sekalipun bangsa ini carut marut tapi Bunda tau Tuhan punya rencana menempatkan Bunda di bangsa ini.

Alasan utama Bunda mencintai Indonesia, bukan karena Indonesia negara yang kaya SDA, kaya budaya yang beraneka ragam, tapi karena Tuhan menempatkan Bunda sebagai orang Indonesia, dan Tuhan yang Bunda kasihi dan Bunda layani sudah MATI bagi Bangsa Indonesia. Tuhan mengasihi bangsa Indonesia. Bangsa yang besar tapi tidak bisa membedakan ‘tangan kanan’ dengan ‘tangan kiri’ seperti bangsa Niniwe. Bangsa yang besar tapi tidak bisa membedakan yang benar dan yang salah …

Wednesday, January 21, 2015

My Heart is Christ's Home

by Viryani Kho

Hati saya adalah rumahnya Tuhan. Kenapa saya pilih kata “home” instead of “house” disini? Karena home itu lebih bersuasana kekeluargaan, hangat dan nyaman. Sering denger donk, “home sweet home” tapi pernah gak kalian denger “house sweet house?” ;p Rumah yang dibangun dengan fondasi yang tepat (kehangatan, penuh kasih sayang, nyaman, dan teduh) adalah tempat dimana kita ingin selalu berpulang, tempat terbaik yang ada. Bahkan setelah liburan keluar negeri yang jauh, pas pulang rumah rasanya senang karena finally you are at your own place, bisa rest fully lega deh. Tapi gimana kalau sebaliknya? Rumah yang tidak dibangun dengan fondasi yang tepat, dimana tidak ada kedamaian. Pasti males banget deh pulang ke rumah. 

Disini terlihat seperti apa yang dilakukan Martha tidak mulia yah? Padahal dia menyiapkan makanan dan hidangan untuk Yesus dan tamu-tamu-Nya. Namun bukan begitu adanya. Di tengah-tengah acara, dimana Tuhan Yesus menyampaikan firman-Nya, Marta tidak menunjukkan sikap yang sama dengan saudara perempuannya, Maria. Maria benar-benar fokus duduk dekat kaki Yesus dan terus mendengarkan perkataan-Nya. Maria terus, yang berarti konsentrasinya tidak terpecah sedangkan Marta tidak memilih memberikan diri untuk mendengarkan kotbah Tuhan Yesus dengan penuh perhatian. Konsentrasi Marta terpecah antara mendengarkan firman Tuhan dan usaha untuk mempersiapkan segala sesuatu untuk melayani Tuhan Yesus dan tamu-tamu yang lain.

Monday, January 19, 2015

Motherhood: Our Unique Calling

by Natalia Setiadi


Saya adalah seorang SAHM S(tay-at-Home-Mother), mama dari seorang anak cowo berumur 4 tahun, dokter umum, merangkap pekerja rumah tangga, sopir, babysitter, sekaligus pekerja paruh waktu di rumah.
Ini kisahku… :)

Dengan idealisme setinggi bintang waktu persiapan merit, saya en (calon) suami mereka-reka rencana:
Saya: Nanti kalo udah nikah & punya anak, saya mau kerja sedikit aja ah Yank, kan mau konsen ngurus anak & rumah tangga …
(Calon) Suami: Iya, setuju, kan jadi provider itu tugasnya cowo, tugas kamu jadi home maker. Kamu boleh kerja kalo kamu mau, tapi kalo mau jadi SAHM juga aku mendukung.

Friday, January 16, 2015

Memutuskan Menikah atau Tidak bersama TUHAN

by Ibu Mawar


Beberapa hari lalu Grace, keponakan saya meminta saya menulis tentang pengalaman hidup saya sampai mengambil keputusan untuk melajang/tidak menikah. Ini merupakan sesuatu yang menantang dan saya memutuskan untuk menerimanya. Pasti ini merupakan suatu pergumulan panjang yang tidak mudah. 

Pernah saya berdiskusi dengan seorang teman pria dengan topik: “Pernikahan”.Teman itu mengatakan bahwa rasanya dia tidak sanggup untuk hidup melajang, dia membutuhkan seorang istri. Untuk saya sendiri saya menyatakan bahwa sebenarnya saya juga ingin menikah dan hidup berkeluarga. Tetapi pengalaman-pengalaman yang saya alami kemudian mengubah pendirian saya.

Wednesday, January 14, 2015

Ketika SAYA menulis cerita cinta

by Lia SoC

Setiap kita pasti rindu untuk memiliki kisah cinta yang ‘unik’ dan ending dengan sebuah pernikahan yang bahagia. Namun gak sedikit yang mimpinya kandas di tengah jalan alias di-PHK (Putus Hubungan Kasih) sama sang pacar. Saya salah satu orang yang ngalamin kegagalan cinta tersebut.
Umur 13 tahun saya menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat dan belajar buat hidup TOTAL RADIKAL buat Tuhan. Di gereja lokal tempat saya lahir baru dan bertumbuh diajar dengan prinsip LSD (Love Sex Dating) yang kuat dan sayapun membuat komitmen: saya tidak mau PACARAN (coba-coba), saya mau courtship, bangun hubungan serius dengan 1 orang dan komitmen untuk menikah dengannya. 
 
Masa-masa ABG sayapun ‘lulus’ tanpa pacar-pacaran sekalipun godaan begitu kuat buat punya ‘pacar’. Saya begitu cinta dan tergila-gila sama Tuhan dan juga rindu melayani Dia. Saya pengen kuliah theologia, menghabiskan waktu melayani Tuhan dan menjadi misionaris. Umur 19 tahun saya ‘jatuh cinta’ dengan salah satu sahabat saya, dia begitu luarbiasa mengasihi Tuhan dan kami punya mimpi yang sama! Punya hati misi dan rindu adopsi anak. Persahabatan kami begitu indah, we shared not only laughter but also tears. Kami tidak bergaul secara ekslusif karena kami tau nilai-nilai pergaulan lawan jenis. Kami selalu pergi dalam kelompok, tidak pernah berduaan.

Monday, January 12, 2015

Asli atau Palsu

by Felisia Devi

Sebagai cewe pasti pernah sedikit ngomongin soal fashion ..hehehe
Jadi waktu itu gue dan bbrp orang lainnya lagi ngmg soal fashion dan ada nge bahas soal "Eh dia jual tas ...(merk terkenal) loh, cuma sekian bla bla bla"
Pertama denger juga ada tertarik, tapi ada keraguan, masa sih barang dengan merk itu bisa semurah itu, dengan lumayan jauh dibawah pasaran.

Tapi pas liat eng ing eng ,gue langsung males kaga ada minat beli sama sekali biar ada merk dan katanya asli. Gak meyakinkan dan gue juga ga pernah liat tuh model di toko nya.
Mereka pada seru , borong, heboh, gue sendirian yang heran dan mikir.

Dan dari hal ini gue jadi belajar, klo dihubungkan dengan kekristenan.

Mereka pada seru karena katanya merk A, tapi gue mempertanyakan ,apa bener? Bahan, kualitas, jahitannya bagaimana jika dibandingkan asli? apa cuma asal tempel merk?
Begitu juga dengan ke-kristenan, mungkin banyak yang bisa aja ngaku kalau diri nya kristen,orang percaya, ke gereja, pengikut Kristus sejati, Tuhan ada di sini situ.
Itu cuma ngomong atau bener kristen sejati? karena cuma ngomong doank semua bisa, tapi gimana buktiinya?

Friday, January 9, 2015

Purity in Friendship

by Viryani Kho

Siapa yang setuju kalau nemuin true friend, real friend, best friend or apalah itu adalah salah satu hal yang tersulit? Yap, for me I truly agree. Tidak sulit untuk nemuin teman HAHA HIHI, temen hang out bareng untuk sekedar have fun. Tapi it took months or even years (for me) to discover who your true friend is. The one that will stick with you not only through the good happy moments but also through your darkest time.
Reliable Friends are Hard to Find. Proverbs 20:6 said 

Many will say they are loyal friends, but who can find one who is truly reliable?” And faithful friends are a rare treasure, 

There are ‘friends’ who destroy each other, but a real friend sticks closer than a brother.” 
 Proverbs 18:24.  

Wednesday, January 7, 2015

Langkah - Langkah Kaki Maria

by Sarah Eliana
 
Aku memperhatikan Dia dari seberang ruangan. Di sanalah Ia duduk, menikmati makanan yang dihidangkan saudariku, Marta. Dia mendongakkan kepalanya dan tertawa dengan suara yang menggelegar. Murid-murid-Nya tertawa bersama-Nya. Saudaraku – Lazarus – membuat lelucon seperti biasanya. Di sanalah mereka berdua duduk ...Dua orang yang paling aku cinta di seluruh dunia. Salah satu dari mereka meninggal dan dihidupkan kembali. Yang lainnya adalah Sumber Kehidupan. Oh, betapa aku sangat diberkati! Hatiku meletup-letup dengan ledakan cinta dan sukacita. Tanganku gemetar ketika aku meraih botol parfum dari rak. Aku berjalan perlahan-lahan kepada-Nya ... Meletakkan satu kaki di depan kaki yang lain dalam langkah-langkah kecil yang penuh iman sambil mengingat-ingat semua yang telah Ia lakukan bagiku.