Monday, March 28, 2016

(gak pernah) sendirian.

by Christine Natalia

HAHAHAHAHA coba kalau pada bisa baca pikiran satu sama lain yak, YOUU AREE NOTT ALOONEE mamen~ udah woy galaunyaaaa! *ngomong sama langit* -@teeteen

memang mungkin agak sedikit sarkastik, tapi asli rasanya pengeeeen banget sekali-kali pada bisa baca pikiran satu sama lain. Tweet diatas tercetus dari berbagai curhatan yang sebenarnya isinya sama...

'i am alone..'
'nobody cares..'
'i am useless..'
'no one's here..'

itu semua. SAMA. Sama-sama pernah terlintas di pikiran banyak manusia. Lucunya, mbok yoo kalau semua pernah mikir yang sama, berarti you are not alone kan? ;) sayangnya, banyak yang gak pernah mau crita sama orang lain karena berbagai alasan.. takut dinilai jelek, takut gak diterima, takut ditolak, dan takut apa yang dia takutkan ternyata benar.

Entah dapet wangsit dari mana, tiba-tiba gwe keinget Daud. Iya, Daud yang di Alkitab, Daud yang bikin kitab Mazmur yang beken itu. Mmm.. pernah tau masa kecil dia?
Coba deh buka 1 Samuel 16:1-13, dan coba dibaca..
Di situ dibilang kalau Nabi Samuel mau ngurapin salah satu dari anak"nya Isai buat jadi Raja, dan Daud itu termasuk anak Isai loh, tapi dimana dia saat itu? Di padang rumput lagi ngembalain domba!

Coba kalau saat itu gwe yang jadi Daud, sakit hati sama si Isai udah kayak apaan tau. Secara si Isai tau salah satu dari anak-anaknya bakal diurapin jadi Raja, eh Daud malah disuruh gembalain domba. Gak dianggep! Bener.......

Pernah baca kitab Mazmur? Gwe yakin seyakin-yakinnya, banyak ayat disana yang tercipta waktu si Daud lagi di padang. Waktu kakak-kakaknya yang lain asik ngumpul, ngobrol, Daud sendirian di padang, ngobrol sama domba, bikin mazmur, bikin puisi, bikin lagu.

Daud pernah ada koq di masa itu.. Di masa dia merasa gak dianggap, bahkan sama orang tua dia sendiri, bahkan sama keluarganya sendiri, saudara-saudaranya. Daud bahkan pernah merasakan yang namanya diburu dan mau dibunuh sama Saul. Dan gwe yakin banget, dari banyak tokoh Alkitab, yang cukup mengerti arti kesendirian adalah Daud (dan mungkin masih ada beberapa tokoh lainnya).

Mazmur 31:10 'Kasihanilah aku, ya Tuhan, sebab aku merasa sesak, karena sakit hati mengidaplah mataku, meranalah jiwa dan tubuhku' << di ayat ini kelihatan banget ya Daud benar" merasa terpuruk. Tapi dia gak biarin rasa itu menggerogoti jiwanya..
Mazmur 31:15 'tetapi aku, kepadaMu aku percaya, ya Tuhan, aku berkata "Engkaulah Allahku!"'
Mazmur 31:22 'Terpujilah Tuhan, sebab kasih setiaNya ditunjukkanNya kepadaku dengan ajaib pada waktu kesesakan'

Daud memilih untuk percaya. Daud gak membiarkan pikiran jahat dan perasaan negatifnya menang. Daud sadar kalau kasihNya Tuhan selalu cukup setiap hari, bahkan di saat-saat yang gak enak sekalipun.

mm.. mungkin terlalu jauh dikorelasiin ke kisah Daud, gak perlu lihat jauh kesana. Kamu, yang selalu merasa sendirian, coba lihat lagi ke kiri kananmu, seksama dan dalam. Apa semua orang terlihat selalu bahagia dengan hidupnya? Tidak. Semua butuh proses. Entah proses apapun yang sedang kamu alami sekarang, percayalah. Sudah terlalu banyak orang yang pernah melalui proses itu, dan mereka berhasil. :)) Bertahanlah!

Mazmur 31:23
"Aku menyangka dalam kebingunganku, 'aku telah terbuang dari hadapan mata-Mu'. tetapi sesungguhnya Engkau mendengarkan suara permohonanku, ketika aku berteriak kepadaMu minta tolong"

Mazmur 31:25
"Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, hai semua orang yang berharap kepada Tuhan"

*kenapa gwe suka kitab Mazmur? karena semua perasaan ada disitu, sedih, kesepian, marah, luka, kecewa, syukur, senang, bahagia, terharu, dan yang lainnya. Kitab yang terus mengingatkan kita bahwa manusia dari zaman dulu sampai sekarang, pernah melewati proses yang sama. Dan kalau mereka bisa, kenapa kamu tidak?* ;)

Friday, March 25, 2016

See Your Ads in Pearl

Kami membuka kesempatan bagi Pembaca yang ingin memasang iklan dalam blog majalah Pearl yang memiliki sekitar 3.700 views setiap bulannya; dan majalah Pearl yang juga dibaca oleh teman-teman Indonesia di manca negara, seperti: Singapore, Germany, Australia, America, dan banyak lagi.

Ketentuan pemasangan iklan adalah sebagai berikut:

  • Large 900 px by 380 px: Rp.300.000,- untuk 2 bulan
    iklan akan diletakkan di halaman depan website kami
  • Small 204 px by 300 px: Rp.180.000,- untuk 2 bulan
    iklan akan diletakkan di halaman blog kami.


Bila teman-teman berminat, silahkan mendaftarkan diri beserta iklan product kalian di majalahpearl(at)gmail.com.

Dana yang terkumpul akan kami gunakan untuk operasional website Pearl. Untuk informasi lebih lanjut mengenai pemasangan iklan, silahkan menghubungi email tertera di atas. Yuk buruan, tempat terbatas! :D

Monday, March 21, 2016

Majalah Pearl edisi cetak PO ke-2!!

Hallo, ladies! 

Kami dengan sangat bersukacita mau mengabarkan kepada teman - teman bahwa dalam rangka merayakan ulang tahun Majalah Pearl yang ke-5, kami akan menerbitkan Special Edition versi cetak. Majalah Pearl edisi cetak ini akan terbit dengan tema "Panggilan" dan akan membahas tentang pangilan kita sebagai wanita - wanita Allah, baik dalam kapasitas kita sebagai seorang single, istri, maupun ibu. Penulis - penulis untuk Majalah Pearl edisi cetak ini adalah para penulis terpercaya yang sudah lama melayani bersama Majalah Pearl, seperti Grace Suryani, Mekar Andaryani Pradipta, Nelly Handrianto, dan banyak lagi.



For your information, majalah Pearl edisi cetak ini  tidak akan diupload ke website Majalah Pearl, jadi kalau teman - teman ingin baca, silakan PO selambat-lambatnya tanggal 31 Maret 2016 :) Majalah Pearl edisi cetak ini berisi lebih dari 80 halaman dengan ukuran 27 cm X 21 cm. Harga Majalah Pearl edisi cetak ini adalah Rp. 85.000 (Ongkos kirim ditanggung pembaca. Untuk check berapa harga ongkos kirim ke alamatmu, silakan check ke www.jne.co.id. Pengiriman dilakukan dari Jakarta, dan 1 majalah seberat kira - kira 550-600 gr). 

Tertarik? Yuk teman - teman, pesan sekarang juga. Pre-Order kedua ini akan ditutup tanggal 31 Maret 2016 lho. Jangan ketinggalan lagi yak! Hehe..

Bagaimana cara PO?
1. Transfer sesuai dengan harga majalah (Rp.85.000) dan ongkos kirim ke BCA atas nama Felisia dengan nomor account: 0650554698.  Jika nominal yang ditransfer tidak tepat (kelebihan atau kekurangan), tim Majalah Pearl akan menghubungi kamu.

2. Kirimkan bukti transfer ke majalahpearl@gmail.com
Jangan lupa sebutkan nama (sesuai nama di rekening yang kamu pakai untuk transfer), alamat lengkap, nomor telepon, dan jumlah majalah yang dipesan. 

3. Tunggu dengan sabar karena Majalah Pearl edisi Spesial akan dikirimkan langsung ke alamatmu paling mulai pertengahan bulan Mei 2016.

Tunggu apa lagi? Yuk buruan order! Jangan sampe ketinggalan! :)







Friday, March 18, 2016

Jalan Licin yang Ditempuh Yudas

by Glory Ekasari

Yudas melihat semua mujizat yang dilakukan Yesus. Dia adalah saksi Yesus melakukan hal-hal yang supernatural: menyembuhkan orang-orang sakit, membangkitkan orang mati, memberi makan lima ribu orang dengan modal lima roti dan dua ikan, berjalan di atas air, meredakan badai, dan seterusnya.
Kok bisa-bisanya orang yang punya pengalaman sebegitunya bersama Yesus… malah mengkhianati Dia? Menjual Dia dengan harga tiga puluh keping perak?
Kalau kesalahannya dilimpahkan ke Iblis (Iblis lagi, Iblis lagi. Wkwkwk), sebenernya hal yang sama yang dilakukan Iblis terhadap Yudas dia lakukan juga terhadap Petrus lho. Nih, buktinya.
“Simon, Simon, lihat, Iblis telah menuntut untuk menampi kamu seperti gandum, tetapi Aku telah berdoa untuk engkau, supaya imanmu jangan gugur. Dan engkau, jikalau engkau sudah insaf, kuatkanlah saudara-saudaramu.” (Lukas 22:31)
Mereka sedang makan bersama, dan Iblis telah membisikkan dalam hati Yudas Iskariot, anak Simon, untuk mengkhianati (Yesus). (Yohanes 13:2)
Loh, ternyata bapaknya Yudas namanya Simon juga. Tapi beda sama Simon muridnya Yesus ya. *jangan-jangan ada yang bingung*
Jadi dua orang ini bukan cuma sama-sama memiliki pengalaman bersama Yesus, tapi juga sama-sama diincar oleh Iblis. Dua-duanya sebenernya juga jadi salah; Yudas menjual Yesus, dan Simon (Petrus) menyangkal kalo dia kenal Yesus. Tapi Simon Petrus bounced back, sedangkan Yudas engga.
Kalo begitu, pendapatku adalah, Iblis bukan faktor utama dari pengkhianatan Yudas terhadap Yesus. Ya tentu si Iblis ada peran (dia bisik-bisikin Yudas, nguber-uber Petrus), tapi ga sebesar itu lah perannya sampe mengubah jatidiri manusia. Kunci dari pengkhianatan Yudas adalah dirinya sendiri.
Kemudian pergilah seorang dari kedua belas murid itu, yang bernama Yudas Iskariot, kepada imam-imam kepala. Ia berkata: “Apa yang hendak kamu berikan kepadaku, supaya aku menyerahkan Dia kepada kamu?” Mereka membayar tiga puluh uang perak kepadanya. Dan mulai saat itu ia mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus. (Matius 26:14-16)
Ayat itu punya paralel di Markus dan Lukas, dan dari tiga referensi itu hanya Lukas yang menyinggung tentang Iblis. Matius dan Markus menulis dengan kesan bahwa apa yang dilakukan Yudas adalah inisiatifnya sendiri. Wah, dari sini kita bisa belajar banyak hal.

What’s in it for me?