Friday, February 27, 2015

Mendoakan Indonesia

by Mega Rambang

Yeremia 29:7
Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang, dan berdoalah untuk kota itu kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu. (TB)
Bekerjalah untuk kesejahteraan kota-kota tempat kamu Kubuang. Berdoalah kepada-Ku untuk kepentingan kota-kota itu, sebab kalau kota-kota itu makmur, kamu pun akan makmur.(BI)
 
SUDAH SEJAHTERAKAH INDONESIA?
Well, masing-masing kita tahu jawabannya T_T 

Kesejahteraan Indonesia sebenarnya adalah tanggung jawab setiap kita yang mengaku umat Allah, dimana pun kita berada. Tidak kebetulan Tuhan tempatkan dimana kita berada sekarang, Dia punya rencana. Dimanapun Allah tempatkan kita, atauu ’membuang’ kita. Dia mau umatnya jadi berkat. Bagaimanapun keadaan dimana kita tempatkan, percayalah Allah menyertai kita. Dan Dia mau kita melakukan sesuatu, BERUSAHA dan BEKERJA bagi kesejahteraan tempat kita sekarang. 

Gak ada gunanya cuma ngomel dan memaki-maki, mengeluhkan keadaan bangsa ini gak akan membawa kita kemana-mana. Gak akan mengubah apapun, believe me, aku pernah melakukannya, dan keadaan gak berubah. Bagaimana mungkin kita mengharapkan Indonesia yang berbeda, jika kita gak melakukan sesuatu yang berbeda, jika kita hanya memaki-maki dan mengeluhkan keadaan bangsa ini.

Aku gak cuma pernah dalam keadaan memaki-maki, aku juga sekian lama apatis, dan cuek dengan keadaan di Indonesia, mau jungkir balik ato apa juga, aku cuek aja! Aku berhenti berdoa bagi bangsa ini, dan aku jadi makin gak peduli.

Kenapa aku berhenti berdoa?
Karena aku merasa hopeless, Indonesia dah separah ini, kayaknya gak mungkin berubah deh, gak ada yang bisa dilakukan lagi. MAU APA LAGI?

Kalo ada pemimpin di Indonesia sekarang yang menyatakan program dan visinya untuk Indonesia, mendengar pidato-pidato pemimpin di Indonesia, dalam hati aku berteriak,”NONSENE”. I can’t believe them! Palsu! I can’t trust pemimpin yang ada di negeri ini.

Dan malam tadi, aku mulai menangis buat Indonesia, keadaan masih sama parahnya, tapi waktu aku berdoa aku merasakan hati Allah yang penuh dengan belas kasihan terhadap bangsa ini. GOD loves Indonesia so much. Dia mau melakukan sesuatu yang besar buat negeri ini. Dia sedang bekerja di balik layar. Dia sedang melakukan sesuatu. Dia gak tinggal diam dan menyerah dengan bangsa kita. Dia gak pernah menyerah! KemuliaanNya akan dinyatakan atas negeri kita.

Dan, salah satu hal terpenting yang harus kita lakukan untuk negeri ini adalah BERDOA! Kalo kita cuma berusaha tanpa berdoa, maka saat keadaan gak berubah, saat semua usaha maksimal kita gak berhasil, kita akan merasa lelah dan berhenti dalam sekejap. BUAT APA berusaha, toh gak ada hasilnya, ya kan? Tanpa doa, kita akan mudah menyerah dalam usaha kita.

Jujur, saat aku berdoa, aku sedang dalam kondisi GAK mengasihi bangsa ini. Mati rasa kayaknya. Tapi seketika, waktu aku mulai berdoa, sesuatu terjadi .... Bukan Indonesia langsung berubah, bukaaaaan! Indonesia masih seperti ini aja. Tapi aku berubah. Allah ubahkan hatiku, tiba-tiba aja aku merasakan hatiNya Tuhan dan aku dimampukan menangisi bangsa ini. Aku mulai melihat apa yang Allah lihat, aku merasakan hatiNya.

Inilah alasan PERTAMA mengapa Allah mau kita berdoa, doa membuat hati kita selaras dengan hatiNya. Saat kita berdoa, Dia mencurahkan isi hatiNya pada kita. Doa membawa kita mendekat dengan hatiNya. Mengetahui apa yang diinginkanNya, merindukan apa yang dirindukanNya. Aku yang udah cuek bebek, jadi rindu pemulihan terjadi di negeri ini, melihat kemuliaan ALLAH dinyatakan. Indonesia bagi kemuliaanMu Tuhan ... 
 
Alasan KEDUA kenapa kita perlu selalu berdoa bagi bangsa ini adalah DOA membuat hati kita dalam kondisi berharap. Serius. Pernah gak sih, kamu jatuh cinta pada seseorang dan kamu mulai mendoakan dia, dan kamu mendoakan dia karena kamu mengharapkannya. Dan bayangkan, saat kamu tahu dia memiliki orang lain, kamu mulai berhenti mendoakannya, karena kamu gak berharap lagi. Seperti itulah jika kita berdoa bagi Indonesia. Mungkin seperti yang aku alami, aku berhenti berdoa bagi Indonesia karena aku dah hopeless, gak ada lagi yang bisa dilakukan, Indonesia gak tertolong lagi, udah gak bisa diperbaiki lagi. Tapi 1 hal lagi aku diingatin, DOA bener-bner menjaga hati kita dalam kondisi berharap. Bahkan saat kita merasa gak ada harapan, merasakan hati Allah akan bangsa ini, pengharapan kita yang hendak padam, dipelihara nyalanya oleh Allah. Why? Karena Dia mengajak kita gak melihat keadaan sekarang, Dia membawa kita jauh ke depan. Melampaui masa sekarang, Dia membuat kita menyaksikan apa yang sanngup dikerjakanNya bagi bangsa ini. Karena emang betul, manusia gak bisa berbuat apa-apa, yang bisa mengubahkan bangsa ini hanya Allah. Dan Allah mau melakukan sesuatu di Indonesia. 
 
Alasan KETIGA mengapa kita perlu berdoa bagi bangsa ini adalah, berdoa membawa kita pada TINDAKAN. Saat kita berdoa dan mengetahui kerinduan Allah akan pemulihan negeri ini, kita yang mengasihi Allah tentu ingin melakukan sesuatu. SEKECIL APAPUN. Demi kesejahteraan negeri ini. Karena kita punya hati yang selaras dengan hatiNya, apa yang kita lakukan kemudian adalah untuk menyenangkanNya. Kita gak berhenti sampai berdoa dan berdoa saja. Doa yang benar membawa kita pada tindakan. Karena seringkali Allah memakai orang-orang yang berdoa melakukan sesuatu. Berbuat sesuatu. Doa mengubah kita, kita yang awalnya cuek dan gak berbuat apa-apa, lambat laun mulai melakukan sesuatu, doa membawa kita pada tindakan. Usaha tanpa doa, sia-sia karena tanpa penyertaan Tuhan sedangkan doa tanpa usaha itu bohong, karena apa yang kita doakan akan menjadi apa yang kita inginkan, tentunya kita akan mengusahakannya bukan? Kalo kita berdoa buat pemulihan negeri ini, tapi kita gak melakukan sesuatu, well...jangan-jangan itu karena kita gak menginginkannya.

****
Kita harus menyadari bahwa jawaban doa kita seringkali ada di depan mata, well ... lebih tepatnya pada diri kita. Jangan punya mental suka berdoa dan berkata, “Ini aku, utuslah dia.”. Tapi kita harus mulai berdoa,”Ini aku Tuhan, ini bangsaku, ini negeriku, apa yang harus kulakukan bagi negeriku Indonesia?”. Percayalah, doa ini pasti akan dijawab. Ada sesuatu yang mulai kita lakukan bagi negeri ini. 
 
Akhir kata, ayo kita berdoa bagi Indonesia. Ayo kita melakukan sesuatu bagi negeri ini.

dan umatKu, yang atasnya namaKu disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajahKu, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka. ( 2 Taw 7 : 14)

Indonesia bagi kemuliaanNya... Amin

Wednesday, February 25, 2015

Blessedly Single


by Viryani Kho

Salah satu keputusan terpenting di dalam kehidupan adalah keputusan tentang pasangan hidup. Ya, hasil keputusan ini dapat membangun atau juga menghancurkan hidup seseorang. Dikatakan membangun karena persatuan dari seorang pria dan wanita dalam sebuah pernikahan adalah kehendak Tuhan yang akan mempersatukan dua potensi yang berbeda dan saling melengkapi. Dikatakan menghancurkan karena jika sampai salah memilih atau salah melangkah dalam proses menuju pernikahan kudus, kita akan kehilangan berkat Tuhan dan kebahagiaan kita. Bahkan tidak jarang hal ini berakhir di meja perceraian yang akan melukai banyak orang. Before 30 Discipleship, pg 201. 

Ribka adalah perempuan muda yang kemudian menjadi istri Ishak, anak Abraham. Abraham mengutus Eliezer untuk mencarikan istri bagi anaknya, Ishak. Ribka sangat cantik, cerdas, rajin, murah hati dan berkemauan keras. Tau dari mana? Di Kejadian 24: 12-14, Eliezer berdoa kepada Allah untuk petunjuk yang tepat dalam memilih calon istri yang terbaik untuk Ishak. Ia meminta tanda: 
Kiranya terjadilah begini: anak gadis, kepada siapa aku berkata: Tolong miringkan buyungmu itu, supaya aku minum, dan yang menjawab: Minumlah, dan unta-untamu juga akan kuberi minum—dialah kiranya yang Kau tentukan bagi hamba-Mu, Ishak; maka dengan begitu akan kuketahui, bahwa Engkau telah menunjukkan kasih setia- Mu kepada tuanku itu."

Tanda yang Eliezer minta kepada Tuhan sangat spesifik dan bukan hanya sekedar tanda. Melainkan tanda yang menunjukkan adanya Godly character (rajin, rendah hati, ringan tangan, energik). Unta minum tidak sedikit loh. Berapa dari kita yang seringkali ketika jatuh cinta, meminta tanda seperti: Tuhan, kalau memang dia the one, dia akan pake baju warna ijo. Atau ... Dia akan sms saya di jam 9 malam hanya untuk say good night. Atau, “Wah tiba- tiba ketemu sama dia lagi, pasti jodoh nih emang.”

Bukan hanya ramah dan memilih hati yang mau melayani, tetapi Ribka juga sangat menjaga kekudusannya. Kejadian 24:16a mengatakan, Anak gadis itu sangat cantik parasnya, seorang perawan, belum pernah bersetubuh dengan laki-laki. Menjaga kekudusan dengan standar Tuhan adalah syarat utama untuk memiliki hubungan yang diberkati. Jika kita ingin diberkati oleh Tuhan, gaya hidup kudus adalah harga yang tidak bisa ditawar!

Hiduplah sebagai anak-anak yang taat dan jangan turuti hawa nafsu yang menguasai kamu pada waktu kebodohanmu, tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu, sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus. 1 Petrus 1: 14-16

Kita berada di sebuah panggung dunia yang menawarkan berbagai bentuk pencobaan untuk anak-anak Tuhan. Pencobaan yang akan membawa kita jatuh ke dalam dosa. Iblis sudah sejak dulu berencana untuk menghancurkan pilar masyarakat yang bernama keluarga. Dia bukan saja menargetkan pasangan-pasangan yang sudah menikah, tetapi bahkan mempersiapkan kehancuran mereka sejak mereka masih lajang.–Before 30 Discipleship.

Ribka punya standar kekudusan yang berbeda, sehingga Alkitab mencatatnya. Percayalah kalau kekudusan yang berawal dari diri kita tidak akan berakhir pada diri sendiri, malah akan membawa dampak di hubungan kita dan orang lain. Gaya hidup kudus akan mendidik kita untuk menjalin hubungan yang sehat dengan semua orang, khususnya lawan jenis.

Persahabatan yang sehat akan memudahkan kita untuk lebih mengenal kepribadian masing- masing. Dengan motivasi yang tulus akan mudah terlihat karakter yang sebenarnya. Dunia sudah mengajarkan banyak pola yang salah, seperti TTM hubungan tanpa status, bahkan berganti-ganti pacar itu normal. Ini saatnya kita menunjukkan kepada dunia, bedanya wanita dunia dan wanita Allah. Pastikanlah kita tidak memulai suatu hubungan tanpa perencanaan dan pemikiran yang matang, dan tentunya dengan satu tujuan yaitu pernikahan.

Memang tidak mudah menjaga standar kekudusan di tengah banyaknya cobaan dunia. Gak bawa pacar ke 17an kan malu banget.
Ih, hari gini ga punya pacar? Ga laku ya lu!”
Bah, Saturday night cuma spent sama family? Susah deh emang kutu buku!”

Ngak enak pastinya mendengar kalimat semacam itu, tapi ingat ... Penderitaan yang dialami karena kesepian hanyalah sementara, dibanding dengan penderitaan yang harus kita alami selamanya karena terburu-buru memilih orang. For me it’s better to wait for thousand days and have one marvelous day with my Knight in shining armor. Rather than waiting for hundred days and have another hundred of suffering days with a prince of frog.

Leslie Ludy has said before, the best way to find a Christ-like Warrior-Poet is to stop searching for one. Focus on your intimate love-relationship with Jesus Christ, and He will be more than faithful to bring a Christ-built man into your life in His own perfect time and way.

Serahkanlah perbuatanmu kepada TUHAN, maka terlaksanalah segala rencanamu. Amsal
16: 3

Carilah kebahagiaanmu pada TUHAN, Ia akan memuaskan keinginan hatimu. Mazmur 37: 4

Your singleness is a blessing. You two haven’t met yet for a reason that God is not yet done with both of you. Things that are rushed that will later be a blessing can be a curse if you get it too soon. –Quotes.

Friday, February 20, 2015

Fairytale in Parenting

by Fatima Chandra

Dulu, jauh sebelum menikah saya tidak pernah saya berpikir saya bisa mencintai anak , merawat serta mendidik anak dengan penuh sukacita. Saya merasa memiliki anak adalah sesuatu yang merepotkan. Visi hidup saya bukan membesarkan anak dan menjadi “full time mommy”. Cita-cita saya adalah setelah menjadi sarjana adalah menjadi wanita karir yang sukses, memiliki finansial yang cukup baik dan saya tidak mau punya anak lebih dari 1 orang. Kenapa? Karena bagi saya ya itu, memiliki anak itu merepotkan, menyusahkan, menghabiskan waktu, tidak berguna menjadi ibu rumah tangga. Itu semua yang ada dalam pikiran saya. Kenapa saya berpikir demikian? Ya karena saya jarang melihat sesuatu yang indah dari memiliki anak, mengasuh dan mendidik anak. Saya melihat keluarga beberapa saudara saya yang sudah terlebih dahulu memiliki anak, waaaah pusiiiiing!!! Susah diatur! Makannya lama! Nakal! Saya juga paling tidak suka diganggu dengan anak-anak, tidak suka mengajak anak bermain, paling cuma suka melihat bayi-bayi mungil yang baru saja lahir. Saya sangat terganggu kalau ada bayi-bayi menangis di ruang ibadah atau di tempat umum. 

Thursday, February 19, 2015

HOME - House of Mercy

Peristiwa banjir yang melanda hampir seluruh bagian Jakarta awal bulan Februari ini, merupakan bencana yang cukup memprihatinkan, terutama untuk saudara-saudara kita yang masuk dalam kategori pra sejahtera.

Lewat post kali ini, kami mau mengajak teman-teman Pearl yang tergerak untuk memberikan bantuan kepada mereka yang sangat membutuhkan pertolongan di sekitar, lewat apapun yang bisa kita lakukan. Salah satu sahabat kita yang melayani di HOME, menginformasikan bahwa lingkungan sekitar tempat mereka melayani terdapat banyak orang yang sangat membutuhkan setelah banjir kemarin, terutama keluarga atau anak didik yang mereka layani selama ini. Bantuan yang dibutuhkan bukan saja materi maupun barang-barang, tapi juga moril, tenaga dan dukungan diperlukan.

Apa itu HOME? HOME adalah pelayanan yang bergerak dibidang pelayanan sosial, berfokus pada pendidikan serta bantuan kesehatan, ekonomi, kesejahteraan dan kegiatan-kegiatan sosial lainnya kepada masyarakat pra sejahtera serta masyarakat yang tinggal di daerah kumuh.

Home berdiri sejak Februari 2009, dan berikut adalah sedikit gambaran yang dilakukan HOME :
  1. Membantu anak-anak yang putus sekolah untuk dapat kembali melanjutkan sekolah mereka dan anak-anak dari keluarga miskin di setiap tahun ajaran baru.
  2. Memberantas anak-anak dari usia dini maupun remaja dan dewasa dari buta huruf, dengan mengajarkan mereka membaca dan menulis serta mengadakan les bagi anak-anak usia balita dan usia sekolah (TK-SMA), serta ketrampilan untuk memperlengkapi remaja menjadi pemimpin dan wirausaha.
  3. Memfokuskan bantuan kepada anak-anak lulusan SMA/SMK untuk bisa melanjutkan ke bangku kuliah.
  4. Membantu para janda miskin dan keluarga yang tidak mampu.
  5. Bersosialisasi dan bergaul dengan masyarakat miskin yang tinggal di daerah kumuh melalui LOVE and CARE OUTREACH.
  6. Fellowship dan share bagi setiap team yang komitmen terlibat dalam VISI dan MISI HOME (House of Mercy).

Untuk mengetahui lebih lanjut profile dan kegiatan HOME dapat mengubungi :
* Yudith Arselan - 0878.77959999, 0812.94849999
* Stefanus David - 0878.81022801
* Ervana - 0815.13202848

Lokasi : Jln. Cilincing Bakti No. 57 RT. 011/RW.006
Kelurahan Cilincing, Kecamatan Cilincing
Jakarta Utara 14120

Bantuan donasi untuk HOME dapat disalurkan melalui rekening BCA atas nama ERVANA, BCA Cabang Pademangan, No. 4870431533.
Facebook : Yudith Arselan
Twitter @HOMEcilincing 

Berikut adalah foto-foto rumah murid HOME yang terletak di Jln. Cilincing:

Kondisi di gerbang Jln. Cilincing

Dua kelas HOME terpaksa dijadikan satu karena kelas garasi kebanjiran (atas)
HOME menjadi tempat penampungan (bawah)

Salah satu kondisi dalam rumah murid HOME (atas)
HOME juga mengajak murid-muridnya untuk mengunjungi rumah murid HOME yang lain (bawah)

HOME mendistribusikan bantuan secara langsung ke sasaran


Yuk, kita peduli sesama! Sharing is Caring :)

Friday, February 13, 2015

Teach Your Children to Protect Their Body

by Fatima Chandra 

Seorang anak lelaki berusia kurang dari 5 tahun, terbiasa ditinggal bekerja oleh ibu dan ayahnya. Biasanya sang anak ditinggal bersama dengan pengasuhnya. Mereka tidak tahu apa yang terjadi ketika mereka tinggal anak mereka dengan pengasuhnya tersebut. Hingga pada suatu malam, ketika sang ibu sudah pulang ke rumah dan sedang bermain- main dengan sang anak, tiba-tiba sang anak meraba-raba tubuh ibunya, meraba bagian- bagian yang sangat privat, sekitar payudara dan vagina. Sang ibu kaget dan merasa ini bukanlah hal yang normal, lalu ibu langsung bertanya kepada anak, “Apa yang kamu lakukan nak?” Sang anak menjawab, “Saya mau main dokter-dokteran dengan ibu, seperti biasa aku main sama sus”. Betapa terkejutnya sang ibu ketika mendengar jawaban dari sang anak. Ternyata setelah ditelusuri, pengasuhnya memanfaatkan anak yang masih lugu tersebut untuk memuaskan nafsu birahinya dengan berpura-pura bermain dokter-dokteran dan meminta anak untuk meraba-raba bagian tubuh yang privat dan sang pengasuh. 

Kisah tersebut mungkin dialami oleh beberapa dari kita, mungkin banyak dari kita ibu- ibu yang juga menemukan anak-anak kita mulai menyukai meraba-raba alat vital mereka sendiri, mereka mulai mengeksplorasi bagian-bagian tubuh mereka. Secara psikologis dan secara umumnya hal itu adalah normal dan lumrah. Namun, kita perlu melihat seberapa normal hal tersebut dilakukan oleh anak-anak kita. Jangan sampai anak kitapun akan menjadi korban dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab. 


Menurut Dr. Kristiantini, SpA., anak di bawah 1 tahun biasanya belum mengeksplor organ genitalianya, karena organ ini memang lebih sulit terlihat dibandingkan dengan anggota tubuh lainnya. Bayi sering menyentuh organ genitalnya karena mereka menimbulkan rasa ‘ënak’ atau menimbulkan rasa nyaman ketika mereka sedang cemas dan marah. 

Bayi 1 tahun sudah mulai memainkan genitalnya saat digantikan celananya dan kadang mereka juga memainkan kotorannya saat dibersihkan. Hal ini wajar saja sebagai bagian dari rasa keingintahuan mereka.

Anak di bawah usia 3 tahun belum mengerti bahwa seluruh bagian tubuhnya merupakan satu kesatuan dari badannya dan merupakan sesuatu yang permanen. Oleh karena itu, anak lelaki kadang menjadi ‘cemas’ penisnya akan hilang atau tidak ada saat mereka melihat anak perempuan tidak memiliki genitalia yang sama, atau sebaliknya.

Anak usia prasekolah sering belum aware terhadap tubuhnya dan masih belum terlalu mengerti kata “malu” dalam keadaan telanjang. Mereka tertarik untuk melihat tubuhnya sendiri dan tubuh teman-temannya. Mereka senang bermain peran dokter-perawat sehingga mereka bisa saling menyentuh dan melihat satu sama lain. Mereka sering sekali tertarik pada bagian-bagian tubuh orangtuanya dan ingin menyentuhnya jika mereka kebetulan melihatnya di kamar atau di kamar mandi.

Sebelum usia 3 tahun, anak dapat menyampaikan jenis kelaminnya. Dan pada usia 6 atau 7 tahun mereka mengerti bahwa organ genital bukanlah sesuatu yang bisa berubah lagi.
Ketika kita membaca hal tersebut, maka kita akan mengerti bahwa adalah normal dan wajar anak-anak kita sering ingin tahu dan bertanya mengenai alat genitalia mereka. Karena memang itu termasuk dalam tahapan perkembangan seksual mereka. Tapi bagaimanakah kita sebagai orangtua harus membantu anak agar mereka dapat menjaga tubuh mereka sehingga mereka tidak menjadi korban atau tidak ‘mengorbankan diri’ mereka hanya untuk 
memuaskan rasa ingin tahu mereka?

Berikut adalah beberapa hal yang dapat kita ajarkan sebagai orangtua kepada anak kita mengenai bagaimana mereka menjaga tubuh mereka:
  1. Gunakan istilah yang tepat untuk anggota-anggota tubuh mereka, tidak peduli usia anak.
    Banyak orangtua yang merasa tabu untuk mengajarkan anak mengenai seks, sehingga mereka juga merasa tabu untuk memberitahukan nama dari organ genitalia anak. Berikan nama sebenarnya untuk penis, vagina, payudara. Jangan memberikan julukan-julukan seperti pistol, tongkat, kacang, dll. Hal ini agar anak belajar menghargai bahwa anggota tubuh mereka yang vital pun penting dan berharga.

  2.  Ajarkan anak untuk membersihkan tubuh mereka sendiri.
    Pada usia di bawah 3 tahun memang masih sulit untuk mengajarkan anak membersihkan tubuh mereka, namun menginjak usia 3 tahun anak-anak dapat diajarkan untuk memegang penis mereka sendiri ketika buang air kecil, memakai sabun sendiri, dsbnya. Ketika memandikan anak, kita dapat banyak mengajar mereka mengenai bagian-bagian tubuh mereka yang privat dan tidak boleh disentuh oleh orang lain kecuali orangtua (itu pun hanya untuk memeriksa jika terdapat masalah).

  3. Ketika anak sudah mulai berbicara dan mengerti, hindari untuk mandi bersama anak dengan jenis kelamin berbeda.
    Ayah sebaiknya jangan mandi bersama dengan anak perempuan dan ibu dengan anak laki-lakinya. Karena hal ini akan mengajarkan mereka mengenai rasa malu sehingga mereka tidak sembarang mempertontonkan tubuh mereka. Ada beberapa teman saya yang juga mengajarkan anak untuk tidak keluar kamar mandi dalam keadaan telanjang, tapi harus memakai handuk yang menutupi anggota tubuh privat mereka. Ketika mereka sudah lebih besar, mereka dapat memakai pakaian di dalam kamar mandi.

  4. Ajarkan anak mengenai jenis-jenis sentuhan. 
    Ajarkan anak anda untuk dapat membedakan antara sentuhan. Ada tiga jenis dari sentuhan:
    a. Sentuhan lembut: pelukan, tepukan, jabat tangan, pijatan.
    b. Sentuhan menyakiti: menampar, memukul, menendang.
    c. Sentuh menakutkan: menyentuh bagian tubuh seksual (payudara, kelamin, pantat), atau ancaman dari sentuhan menyakiti (jika tidak taat anak diberikan pukulan). Anak diajarkan bahwa mereka memiliki ruang pribadi yang hanya boleh mereka yang menentukan boleh disentuh atau tidak, misalnya tidaklah benar jika ada orang lain yang menyentuh bagian pribadi kamu tanpa alasan dan meminta kamu untuk merahasiakannya.
  1. Menghormati hak anak untuk berkata tidak.
    Sebagai orangtua, kita harus belajar juga untuk menghormati hak anak untuk berkata tidak untuk menyentuh atau berhubungan terhadap orang-orang tertentu. Karena hal ini juga akan mengajarkan anak untuk mengembangkan ‘rasa tidak aman’ mereka terhadap situasi atau orang tertentu. Misalnya, anak kita biasa tidak menolak jika diminta bersalaman dengan teman kita. Namun satu kali dia tidak mau bersalaman meskipun kita sudah membujuk mereka. Kita harus belajar menghargai hak anak, namun kita perlu tanyakan mengapa mereka bersikap begitu. Seringkali anak merasa tidak aman karena mungkin orang tersebut memang tidak ramah, dan sebagainya. Daripada kita memaksa mereka dengan kata, “Ayo berikan pelukan kepada tante kamu”, lebih baik kita bertanya: “Apakah kamu mau memberikan pelukan kepada tantemu?” jika ia tidak mau, jangan meminta maaf atau membuat alasan, karena itu adalah haknya.

  2. Ajarkan anak untuk mereka mengetahui siapa saja yang boleh menyentuh mereka.
    Misalnya, saya mengajarkan anak saya bahwa hanya papa mama yang boleh mencium kamu. Juga orang terdekat seperti nenek, kakek. Ketika mereka sudah mulai berbicara mereka akan mulai bertanya, bagaimana jika paman? Tante dan sebagainya, kita yang bantu mereka untuk tentukan batas tersebut.
    Anak kita perlu mengetahui bahwa mereka dapat dan seharusnya memberitahu orangtua mereka jika ada orang lain yang meminta mereka melakukan sesuatu yang membuat mereka merasa tidak nyaman atau menakutkan atau jika ada orang yang menyentuh bagian genitalia mereka.

  3. Doronglah anak-anak untuk banyak bertanya.
    Pertahankan pembicaraan yang terbuka dan jujur dengan anak-anak kita. Pastikan bahwa anda adalah tempat yang pertama untuk mereka datang dan bertanya, bukan orang lain. Hal ini akan membantu mereka untuk tidak malu bercerita dan meletakkan dasar untuk percakapan-percakapan yang lebih privasi di kemudian hari.
  4. Bicarakan mengenai orang asing (stranger). Perkenalkan istilah orang asing sedini mungkin setelah anak mulai dapat membedakan siapa orang-orang yang ada di sekitar mereka. Hal ini untuk menjaga anak terhadap bahayanya orang-orang yang mengambil keuntungan dari anak-anak seperti penculik, pedofilia, dsbnya.

Wednesday, February 11, 2015

Efek Buruk Masturbasi

by Grace Suryani

Guys, ini lanjutan dari posting sebelonnya. Yang belon baca bisa baca dulu diSINI.

So apa efek buruk dari masturbasi? Kalo dibilang Masturbasi itu ngga dosa asal ngga membuat jatuh dalam pornografi, ngga kecanduan, en ngga merusak hubungan suami istri, pertanyaan gue satu. Emank bisa ngga begitu? 

Monday, February 9, 2015

Masturbasi Dosa gak sih?

by Grace Suryani 

Dari luar, pembaca, temen-temen yang kenal gue secara pribadi, maupun sodara-sodara gue mungkin berpikir gue orang yang sangat rohaniii. Kristen banget. Penulis buku rohani leeh. But dulu gue ngga seperti itu Guys. Sekalipun dari luar gue keliatan seperti anak baik-baik, yang aktif pelayanan, berprestasi di sekolah, tapi gue tau... Di dalamnya gue ngga sebaik apa yang kelihatan. 

Gue terikat masturbasi sejak gue TK. Waktu itu, gue bahkan ngga tau apa namanya. Tapi yang gue inget, abis gue melakukannya, gue merasa SANGAAAATTT BERDOSA. Gue gak berani tanya ortu jadinya gue berusaha cari tau sendiri dan akhirnya gue tau kalo itu tuh namanya MASTURBASI. Dan dari yang gue baca, katanya beberapa ahli bilang kalo masturbasi itu gak dosa. Itu normal. Itu wajar kalo anak-anak kecil menyentuh dan memainkan alat kelaminnya. Nothing wrong with that... But I knew that it’s wrong. Coz kalo itu bener-bener ngga dosa, KENAPA gue DIKEJAR rasa BERSALAH bertahun-tahun?!!?!? En gue selalu ketawa kalau ada yang bilang, remaja sadar masturbasi itu dosa karena di gereja dibilang bahwa itu dosa. C’mon ... ketika gue melakukan masturbasi pertama kali, itu gue TK, en we don’t talk about sex at the Sunday school rite? Mana ada Guru Sekolah Minggu ngajarin ke murid-muridnya bahwa masturbasi itu dosa! But sekalipun ngga ada yang bilang, gue inget gue dikejar rasa bersalah yang luar biasa. 

Friday, February 6, 2015

Membangun Pernikahan di Dalam Kristus

by Indri 

Setiap wanita single pasti pernah memimpikan sebuah pernikahan yang indah seperti di dongeng-dongeng masa kecil, di mana suatu hari dia bertemu dengan pangeran kuda putihnya dan pangeran tersebut menikahinya, kemudian ... happily ever after. Nah, di dongeng kan gak pernah diceritakan bagaimana kelanjutan pernikahan putri dan pangeran tersebut. Makanya gak heran wanita single ingin segera menikah, supaya segera hidup bahagia selamanya, berpikir bahwa setelah menikah hidup akan lebih enak, lebih terjamin, bebas dari masalah keluarga, dan seterusnya.

Memang gak salah 100% sih impian tersebut, tapiiii... ada yang perlu para single ketahui bahwa sebuah pernikahan bukanlah akhir dari segalanya, melainkan sebuah awal dari kehidupan yang baru. Kalau ada teman menikah kita selalu menulis, “Selamat Menempuh Hidup Baru.Saat menulis dulu, terus terang saya belum tahu benar maksudnya, saya nulis kalimat tersebut karena kebiasaan aja hehehe ... Setelah saya menikah baru benar-benar tahu maksud dari ucapan tersebut. Ternyata memang pernikahan itu adalah sebuah lembaran kehidupan yang baru yang berbeda dengan masa single.

Pernikahan tidak hanya dibangun atas dasar cinta, “Pokoknya saya sudah cinta mati sama dia, saya gak bisa hidup tanpa dia apalagi dia baik banget sama saya.” Pernikahan juga memerlukan pengorbanan dan mematikan ego masing-masing.

Tujuan Tuhan menciptakan pernikahan adalah untuk pria dan wanita saling melengkapi, saling menguatkan dan saling membangun supaya masing-masing menjadi serupa dengan Tuhan Yesus. Menikah tidak sekedar kebutuhan biologis dan supaya kita tidak kesepian tetapi menikah mempunyai tujuan yang mulia yaitu membentuk keluarga ilahi di mana orang lain bisa melihat ada Tuhan Yesus di dalam keluarga kita.

Marriage is a verb, not a noun! (Pernikahan merupakan kata kerja, bukan kata benda!) Jadi tidak hanya berakhir di pesta pernikahan kemudian semua beres dan kita tinggal duduk diam menikmati buahnya. No..no..no... Sebuah pernikahan itu harus dijalani dan diperbarui terus-menerus. Bisa dibayangkan seperti ini. Contohnya saya menikah usia 31 tahun. Kalau Tuhan kasih saya anugerah sbisa hidup sampai 80 tahun, nah itu berarti saya harus hidup bersama dengan orang yang sama (suami) selama minimal 50 tahun. Wow!! 50 tahun sodari-sodari! Hehehe... bukan waktu yang sebentar bukan? 
 
Seperti yang dimuat di edisi yang lalu, pernikahan tidak sekedar menyatukan dua insan tapi juga dua keluarga. Dua keluarga yang pasti mempunyai kebiasaan dan ‘adat’ yang berbeda. Nah, biasanya perbedaan-perbedaan itu baru terlihat setelah kita memasuki pernikahan yang sebenarnya. Sewaktu saya dan suami menikah, kami memakai ayat 1 Kor. 13: 4-7

Kasih itu sabar,kasih itu murah hati,
ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong.
Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri.
Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain.
ia tidak bersuka cita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran.
Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu,
mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu

Kasih adalah fondasi untuk membangun sebuah rumah tangga/pernikahan, karena kasih itu adalah sifat Allah sendiri. Kasih yang benar memiliki 13 sifat, yaitu: sabar, murah hati, tidak cemburu, tidak memegahkan diri, rendah hati, sopan, tidak egois/menang sendiri, bukan pemarah, bukan pendendam, membela yang benar, dipercaya menyimpan rahasia, optimis dan sabar menanggung segala sesuatu (tahan menderita).

Memang lebih mudah untuk mengasihi orang yang tidak dekat dengan kita, dan jauh yang lebih sulit untuk mengasihi orang yang sangat dekat dengan kita, di mana tiap hari pasti kita melihat wajahnya dan berinteraksi dengannya. Tidak heran saat sudah tidak ada kasih, banyak pasangan suami istri saling menyerang dengan perkataan dan perbuatan mereka, bahkan untuk berkata, “Maaf” pun sangat sulit, yang ada justru dendam kesumat.

Everyday is a brand new day

Cerita sedikit pengalaman saya saat memasuki pernikahan (maklum masih penganten baru jadi masih fresh rasanya hahaha). Saya dan suami dari kota yang berbeda, saya dari Semarang dan suami dari Kudus (note: saya anggap itu kota kecil hehehe). Saat single, saya bisa saja bangun jam berapapun (biarpun saya bangun gak sampe jam 10 sih..), tidur sampai tengah malam atau lembur sampai pagi juga gak masalah, karena tanggung jawabnya hanya kerjaan dan urusan rumah sendiri. Kemudian saya menikahi seorang pria yang hidupnya sangat teratur, tidur pukul 8 malam, bangun pagi sekali pukul 4–5 pagi dan jam 6 pagi sudah buka toko. Sebenarnya saya sudah gak kaget dengan kebiasaan suami, karena di saat pertemanan (saya gak sebut ‘pacaran’) suami sering cerita aktivitasnya sehari-hari termasuk kebiasaan bangun dan tidurnya. Tapi namanya perubahan tetap saja pasti awalnya aneh dan butuh penyesuaian. Apalagi merubah pola yang sudah berpuluh-puluh tahun berjalan pasti butuh perjuangan kan? Saya bisa saja kalau pagi masih enak-enakan tidur, tidak perlu menyediakan sarapan, cuekin suami yang berangkat kerja tapi apakah seperti itu istri cara melayani suami? Saya lebih memilih untuk praktek kasih di mana saya tidak mementingkan ego saya dengan berusaha menyesuaikan diri dengan kehidupan suami. Setiap pagi saya berusaha bangun dengan semangat dan senyum sukacita sambil mengatakan, “Selamat pagi.Demikian juga suami, kalau dia terbangun lebih dulu dia langsung berbisik “Selamat pagi.” Untuk saya, kata-kata tersebut juga menjadi sebuah penyemangat di pagi hari.

Itu hanya sedikit contoh praktis mempraktekkan kasih. Setiap hari, seumur hidup kita pasti akan dihadapkan dengan ujian kasih. Contoh lain: suami sudah janji akan pulang pukul sekian, tapi ternyata dia mendadak ada janji dengan orang lain sehingga pulangnya lebih malam. Sebagai istri bisa saja kita langsung komplain dan SMS, “Katanya mau pulang jam sekian, tapi kenapa sampai jam segini belum nyampe rumah?” Ingat... SMS itu gak ada intonasinya, jadi seringkali menurut istri itu sebagai wujud perhatian sama suami, tapi suami menangkapnya si istri gak percaya sama suami. Akhirnya dari hal sepele muncul konflik. Saat mengalami hal seperti itu, para istri bisa memilih untuk bersabar dan menunggu sampai suami di rumah dan suami pasti akan menceritakan kegiatannya.

Jangan pernah ragu-ragu dan jemu untuk praktek kasih terhadap suami, karena kasih yang diperbarui terus-menerus akan membentuk ikatan keluarga yang kuat. Saat nantinya Tuhan tambahkan anggota keluarga (anak), anak juga melihat dan belajar bagaimana cara ortunya mengasihi, sehingga secara tidak langsung anak belajar praktek kasih. Melalui kasih yang kita kerjakan, di situ orang lain bisa melihat ada Tuhan di dalam hidup kita, dan tentunya nama Tuhanlah yang dimuliakan.

Saat single saya pernah berpikir kalau sudah menikah pasti tidak bisa sebebas masa single. Setiap pergi harus laporan dan minta ijin suami, kalau memutuskan sesuatu harus diskusi dengan suami. Saya juga sempat bayangkan nantinya kalau sudah menikah harus kehilangan teman dan pelayanan saya di Semarang. Ternyata.... setelah saya menikah kekuatiran saya tidak terbukti. Sebaliknya, suami justru banyak memberi support dan masukan untuk pribadi saya. Memang sebagai istri, sudah kewajiban saya harus diskusikan lebih dahulu kegiatan saya dengan suami karena suami pasti juga tidak ingin istri terlalu capek apalagi saya harus setir sendiri bolak balik Semarang–Kudus.

Setelah menikah saya juga berusaha mengisi hidup baru saya dengan aktivitas yang baru. Saya mulai belajar memasak, hal yang jarang sekali saya lakukan saat saya masih single. Banyak teman yang gak percaya saat saya masuk dapur karena saat single saya masuk dapur hanya untuk masak air, mie instan dan telor hehehe... Saya belajar dengan browsing resep-resep di net dan tanya ke mama saya. Awal belajar masak karena saya pribadi bosan dengan makanan Kudus yang itu-itu saja, sedangkan di Semarang begitu banyak pilihan kuliner. Sama sekali tidak ada tuntutan dari suami untuk saya memasak, apalagi suami saya termasuk pria yang makannya ‘gampangan’ jadi gak pernah rewel masalah menu.

Setelah saya mulai aktivitas baru saya, sungguh di luar dugaan ternyata suami puas dengan masakan saya, dan tiap hari dia pasti tanya “Hari ini masak apa, yang?” Dan tidak jarang saat makan suami bilang, “Kalau masakan di rumah enak, kan gak perlu jajan di luar.” Hasilnya.. saya tambah semangat belajar masak. Dan karena memasak itu jauh lebih murah daripada membeli masakan, jadi otomatis bisa menabung untuk hal lainnya. Selain itu hasil masakan masih bisa dibagi ke mertua dan ipar. Dengan membagi masakan, secara tidak langsung saya praktek kasih yang murah hati.

Seperti itulah contoh dalam keluarga kecil kami, hal yang kelihatannya bagi kita mungkin kecil dan sepele ternyata bisa jadi berkat untuk suami dan orang lain. Yang pasti jangan pernah menyerah untuk mempraktekan kasih tiap hari, karena kasih tidak berkesudahan.

Berikut ini tips-tips pernikahan langgeng bagi yang akan menikah, baru menikah maupun sudah lama menikah :
  1. Peganglah pernikahan sebagai sebuah komitmen dan covenant (perjanjian).
Tempel kata-kata janji nikah yang pernah diucapkan sewaktu pemberkatan di tempat yang Anda dan pasangan mudah lihat. Jadi setiap saat ingat bahwa itu adalah sebuah komitmen dan perjanjian Anda dengan Tuhan.

  1. Kasih sebagai pengikat
"Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita." (1 Yoh. 4:19 ). Kasih adalah sifat Allah sendiri, dengan praktek kasih barulah kasih Tuhan dinyatakan dalam kehidupan. Jangan mengharapkan balasan saat kita belajar mengasihi, karena kasih itu bicara soal bertepuk sebelah tangan. Kita tetap mengasihi walaupun... meskipun... (Contoh: tetap mengasihi suami walaupun perut suami sudah tidak six pack ).

  1. Saling percaya dan terbuka antara suami istri
Dari awal pernikahan bangunlah kejujuran untuk terbuka dan saling percaya satu sama lain. Dengan demikian ikatan tersebut tidak mudah dihancurkan oleh konflik, gosip, dan masalah yang menimpa.

  1. Jangan pendam kemarahan
Sebelum tidur bereskan dahulu konflik dengan suami, jangan tidur dengan membawa kemarahan. “Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu.” (Efesus 4:26). Kemarahan yang dibiarkan berhari-hari tidak akan berkurang justru menambah masalah tambah ruwet.

  1. Bangun terus doa bersama, komunikasi dan kasih mesra
Doa akan memperkuat sebuah pernikahan, karena dengan doa kita berarti menghadirkan Tuhan sebagai orang ketiga. Selalu sediakan waktu untuk berkomunikasi, misalnya saat akan tidur atau bangun tidur, ngobrolah dengan pasangan. Terutama bagi yang sudah punya anak, pasti sebagian besar waktu akan tersita untuk anak, namun demikian tetap sediakan waktu berdua saja. Tidak ada kata tua untuk melakukan sesuatu yang romantis untuk menjaga kasih mesra, contoh: berikan kado suami saat berulang tahun, bergandengan tangan walaupun sudah usia 50 tahun lebih, dan seterusnya.

Tips tersebut saya bagikan bukan karena pernikahan saya sudah perfect, tapi tips-tips itu juga saya praktekkan untuk memperkuat pernikahan saya.

Pernikahan bukanlah merupakan akhir segalanya tapi awal dari kehidupan baru di mana melalui pasangan kita, kita semakin diproses dan diasah untuk menjadi serupa gambaran Allah. Nikmatilah setiap proses yang Tuhan sediakan lewat kehidupan pernikahan kita. Saat kita taat dan mau diproses. Tuhan akan sediakan keluarga ilahi dan nama Tuhan juga dimuliakan. Soo... never give up! ^^

Wednesday, February 4, 2015

Budgeting

by Elisabet


Konon, ada 2 macam tipe orang di dunia ini, yaitu Spender (Pembelanja) dan Hoarder (Penimbun). Dua-duanya extreme, yang satu gila membelanjakan uang yang lainnya pelit banget, susah banget buat ngeluarin duit. Dan posisi kebanyakan kita somehow di antara 2 ekstrim ini. 

Hoarder is different with saver.

Hoarder itu bisa dibilang orang pelit, sukanya menimbun uang. Dia susah banget ngeluarin uang bahkan ketika memang itu adalah kebutuhan. Seorang hoarder penuh ketakutan, takut masa depan, takut kalo ada apa-apa uang gak cukup, takut masa pensiun, dll. Seorang hoarder bisa kaya raya tapi gak bahagia di hatinya dan dia tidak pernah merasa cukup. 

Spender is the total opposite of Hoarder 

Spender membelanjakan uangnya lebih daripada kapasitasnya. Biasanya tipe inilah yang sering terjerat utang karena selalu lebih besar pasak daripada tiang. Seorang Spender bisa kelihatan kaya tapi terlilit utang. And nothing can satisfy their desire of spending the money! 

Monday, February 2, 2015

Pembajakan

by Stephanie Gunawan


“Boleh ci tas LV-nya. ini KW 1 harga segini, yang KW2 harga segitu. Mau yang mana ci?” 

“Boleh ya bajunya, boleh... Model terbaru nih ci, paling mirip dengan merk aslinya. Mau ambil yang warna apa?” 

“Nih install aja programnya dari USB gw. Jangan lupa buka crack-nya. Tar langsung ke- install deh di komputer elu.” 

“Eh, minta lagu dooonkk... Bosen nih dengerin lagu-lagu yang itu mulu. Gw colok USB gw n copy lagu-lagunya dari komputer lu ya... Gw mau yang lagu pop, jazz, n rohani yah... Thanks sista!!” 

“Lu uda punya DVD yang film itu belom? Belom keluar sih di bioskop.. Kalo lu ada, gw pinjem donk! Tar gw bawain punya gw juga kalo ada film yang lu mau pinjem. Barter kitaaa... ” 

“Nanti kamu pe-ernya yang Moonlight Sonata-nya Beethoven yah. Kalo kamu gak punya lagunya, fotocopy aja dari perpus. Kalo kamu mau copy 1 buku juga boleh.” 

“Untuk semester ini silakan kalian pesan buku-buku di sekretariat fakultas. Nanti buku yang kalian pesan akan dicopy oleh orang sekretariat dan kalian ambil bukunya seminggu kemudian.” 

Sering denger kalimat-kalimat di atas, temen-temen? :p Saya sih sering banget! Bahkan ada beberapa kalimat, saya sendiri yang ngucapin.