by Mekar Andaryani Pradipta
Christian womanhood yang menjadi tema kita di bulan Mei ini, mengingatkan saya pada buku Being a Woman after God’s Own Heart karangan Elizabeth George. Salah satu yang dijelaskan dalam buku ini adalah bahwa at first God created man and woman in His image, dengan peran dan tanggung jawab masing-masing. Di Alkitab juga banyak sekali ayat yang mengajar kita tentang basic rules and responsibility kita sebagai wanita. Misalnya, panduan menjadi wanita Tuhan di Amsal 31.
Di dalam Alkitab sendiri, terdapat beberapa bagian yang khusus ditujukan untuk perempuan, seperti Amsal 31 dan Titus 2:3-5. Kalau Amsal 31 sepertinya sudah cukup sering dibahas ya. Nah, kali ini kita akan sedikit membahas tentang Titus 2:3-5.
Demikian juga perempuan-perempuan yang tua, hendaklah mereka hidup sebagai orang-orang beribadah, jangan memfitnah, jangan menjadi hamba anggur, tetapi cakap mengajarkan hal-hal yang baik dan dengan demikian mendidik perempuan-perempuan muda mengasihi suami dan anak-anaknya, hidup bijaksana dan suci, rajin mengatur rumah tangganya, baik hati dan taat kepada suaminya, agar Firman Allah jangan dihujat orang.
(Titus 2:3-5)
Membaca ayat ini, ada beberapa hal penting jika kita ingin menjadi wanita yang dekat di hati Allah:
- GAYA HIDUP
Ada dua gaya hidup yang dilarang di ayat ini: memfitnah dan menjadi hamba anggur. Saya penasaran kenapa hanya dua hal ini yang disebut, padahal kalau dipikir-pikir ada banyak gaya hidup yang perlu dijauhi oleh wanita.
Jangan memfitnah, dalam terjemahan Bahasa Inggris versi the Message mengacu pada perilaku bergosip. Gosip, membicarakan keburukan orang lain, menyebarkan kesalahan orang lain, bukankah memang identik dengan kebiasaan para wanita? Saya pernah membaca kalau wanita bicara lebih banyak dari pria, sehari mencapai 13.000 kata. Padahal Firman Tuhan jelas: di dalam banyak bicara pasti ada pelanggaran... (Amsal 10:19). Melalui surat Titus, Tuhan ingin agar wanita secara khusus menjaga lidahnya, agar 13.000 kata diucapkan setiap hari bukan perkataan-perkataan pelanggaran.
Selain fitnah, Tuhan menyoroti kebiasaan minum anggur. Ada apa dengan minum anggur? Salah satu terjemahan menggunakan kata “addicted to much wine.” Anggur sering diasosiasikan dengan hawa nafsu menyenangkan diri sendiri, sementara ‘addicted’ atau kecanduan menunjukkan seseorang yang dalam keadaan diikat/dikuasai oleh sesuatu. Saat seseorang kecanduan biasanya penguasaan dirinya lemah, sementara hawa nafsunya lebih kuat.
Sebagai wanita, adakah hal yang membuatmu kecanduan? Mungkin bukan alkohol, bisa saja hal lain yang menurutmu membawa kesenangan dan kepuasan pribadi. Kecanduan belanja? Kecanduan nonton drama korea? Kecanduan berinteraksi dengan pasangan? Kecanduan main game? Hal-hal yang menurut kita tidak berbahaya, apabila dilakukan secara berlebihan, ternyata mengikat kita dan menghalangi kita menjadi wanita bijaksana.
- MENDIDIK & DIDIDIK
Salah satu poin penting di Titus adalah tentang wanita tua mendidik wanita yang lebih muda. Tua dan muda disini tidak selalu tentang umur, tapi tentang kedewasaan rohani. Tuhan ingin wanita yang sudah dewasa rohani menjadi pengajar bagi wanita lain. Apa yang diajarkan? Tentu saja gaya hidup sebagai orang yang beribadah kepada Allah: hubungan dengan orang lain, khususnya yang terdekat (mengasihi suami dan anak-anaknya, baik hati dan taat kepada suaminya), manajemen diri sendiri (hidup bijaksana dan suci) dan manajemen rumah tangga (rajin mengatur rumah tangganya).
Dengan menekankan bahwa wanita perlu hidup benar dalam skala kecil: diri sendiri dan keluarga, bukan berarti Titus mempersempit peran wanita. Pandangan dunia bisa saja mendefinisikan wanita yang sukses ketika dampak yang dia berikan berskala besar. Tapi Titus ingin menunjukkan wanita dipanggil menjadi berkat di keluarga, sebelum dia menjadi dampak di komunitas yang lebih besar.
- KESAKSIAN NYATA
Tujuan dari semua itu adalah “agar Firman Allah jangan dihujat orang.” Hal ini berarti wanita dipanggil menjadi bukti bahwa Firman Allah adalah benar. Allah ingin anak-anak wanita-Nya menjadi display kebenaran. Allah ingin firman-Nya dikonfirmasi dengan gaya hidup anak-anak wanita-Nya.
Melalui tulisan ini saya ingin mengajak pembaca untuk melihat kembali gaya hidup kita. Saat mengambil keputusan, kita sering berpikir, “Boleh ngga ya?”, termasuk dalam hal-hal sederhana seperti beli tas baru, tambah limit kartu kredit, atau pergi dengan lawan jenis. Sudahkah kita benar-benar mengenal dan mengetahui isi hati Tuhan? Benar-benar menguji apakah keputusan kita menunjukkan gaya hidup yang bijaksana dan suci? Sempurna dan berkenan?
Yuk jadi wanita-wanita-Nya Allah seperti yang ada di Alkitab: Ester, Ruth, Abigail, Ribka dan banyak lagi. Mereka adalah wanita-wanita bijaksana yang dipakai secara luar biasa oleh Tuhan dalam bagiannya masing-masing dan menjadi bukti kebenaran-kebenaran Tuhan.
No comments:
Post a Comment
Share Your Thoughts! ^^