Monday, June 25, 2018

Lebih Berharga dari Permata


by Mekar Andaryani Pradipta

Beberapa tahun yang lalu, saya menemukan buku lama karangan Jo Lynne Pool berjudul A Good Man is Hard to Find (Unless You Ask God to Be Head of Your Search Committee). Buku ini membahas tentang penantian mendapatkan pasangan hidup. Nah! Jujur aja, tema ini pasti menarik banget buat para single yang kadang merasa penantiannya tiada berujung.

Penantian dalam buku ini dibahas lewat Amsal 31:10. 

Isteri yang cakap siapakah akan mendapatkannya? Ia lebih berharga dari pada permata.
Who can find a virtuous woman? For her price is far above rubies.

Ayat ini memang ngga membahas tentang penantian, tapi tentang “find” atau “menemukan”. Di buku A Good Man itu, Mrs. Pool menulis sesuatu yang menarik...

"Pay attention to the word 'find' in Proverbs, chapter 18 and 31. It is there for a reason, it is up to the man to do the finding, the discovering. It is not for you to go out and hunt down your own guy. The world will tell you there are millions of hungry women out there looking for one good man and that you must join the fray. Get out there, find one, fight for him. You've heard the whole routine. But the Bible says that 'he' shall find you..."

Ilustrasinya begini, sebutir permata tidak akan meloncat keluar dari dalam tanah, mengetuk-ngetuk jari-jari kaki para penambang untuk menarik perhatian. Mereka menunggu dengan tenang sampai ditemukan.

Anyway, ternyata di Amsal 18:22 juga ada lho.

[He who] finds a wife finds a good [thing], And obtains favor from the LORD.

Dalam konteks seorang pria mendapatkan pasangan, selalu dipakai kata 'find'. Menurut kamus Oxford, kata 'find' itu berarti: 1. discover or perceive by chance or unexpectedly ; 2. reach or arrive at by a natural or normal process. Membaca definisi ini, saya menangkap kesan adanya faktor yang out of our control and power, seperti ada ketidaksengajaan, sesuatu di luar perkiraan, sesuatu yang terjadi begitu saja tanpa campur tangan kita.

Kita pasti pernah membaca kalimat ini di undangan-undangan pernikahan.

Tuhan menjadikan segala sesuatu indah pada waktu-Nya. 
Indah, saat Ia mempertemukan, indah saat Ia menumbuhkan kasih, 
dan indah saat Ia mempersatukan dalam pernikahan kudus.

Tiga kalimat di atas bisa dirangkum dalam satu kalimat: an enchanting love story is one which arranged by God.

Dunia boleh bilang, hai, cewek-cewek, go out, arrange something, chase some men in that crowd and find a husband. Pergilah ke gereja dan duduk paling depan supaya pemain musik itu menyadari kehadiranmu. Gabunglah ke komsel, siapa tahu disana ada pria baik cinta Tuhan yang cukup potensial :") Mari bersikap ramah kepada pria-pria itu, buatkan mereka makanan, kirimi mereka ayat-ayat Alkitab, kasih senyum semanis lollipop, siapa tahu ada yang terjerat.

Sounds familiar?

Kalau kita termasuk wanita-wanita yang melakukan hal itu, mari cek lagi hati kita, perhatikan lagi motivasi kita. Memang, hanging out, join with the new community, atau apapun dengan label "bergaul" itu tidak salah, tapi saat kita melakukannya hanya untuk mendapatkan suami... Apakah Tuhan tidak mampu membawa seorang pria menemukan kita, sampai kita heboh menjemput pria-pria itu? Sebegitu kuatirkah kita sampai harus berjuang memanipulasi keadaan?

Berikut kutipan dari buku A Good Man tentang bagaimana seharusnya tindakan kita agar 'ditemukan':

Kehendak Allah akan digenapi dalam hidup anda, kalau anda adalah miliknya dan mau menjalani hidup anda sesuai dengan firmanNya.
... 
Majulah dan mintalah apa yang menjadi kerinduan hati anda, kemudian tenanglah dalam keyakinan bahwa Ia melakukannya, tenang dan tinggallah dalam Tuhan. Ingatlah bahwa 'tindakan' harus dilakukan oleh Tuhan. 
... 
Mintalah kepada Allah apa yang sesungguhnya anda inginkan, hanya apabila anda sudah benar-benar siap untuk menerimanya, Sediakan waktu yang sungguh-sungguh memeriksa hati anda sendiri. Bersekutulah dengan sungguh-sungguh. Bersekutulah dengan Yesus bukan dalam 'doa-doa minta jodoh', tetapi meminta tuntunan dan pengarahannya. Katakan kepadaNya bahwa keinginan hati Anda yang terdalam adalah untuk menerima suami yang disediakan-Nya bagi anda dan yakini bahwa itu adalah benar. 

Kesimpulannya seperti ini:

Yang harus kita lakukan adalah membangun hubungan dengan Allah, melakukan apa yang Dia ingin kita lakukan, menjadi maksimal dengan masa single kita dan mempersiapkan diri kita untuk suami kita di masa depan. 

Be still and know that He is God. Tenang dan ketahuilah bahwa Dia Allah. Tenang dan ketahuilah bahwa Dia sanggup. Tenang dan ketahuilah bahwa Dia setia. Tenang dan ketahuilah bahwa Dia punya rencana. Tenang dan ketahuilah bahwa waktu-Nya tepat. Tenang dan ketahuilah bahwa tindakan-Nya benar. Tenang dan biarkan Dia bekerja...

Tuhan adalah arranger utama dari percintaan kita, setiap tindakan berasal dari Dia. Kalaupun ada intervensi lain, itu bukan pada objek yang ditemukan, tapi pada subjek yang menemukan, merekalah yang melakukan usaha yang dibutuhkan untuk menemukan objek itu. Tapi tentu saja usaha itu tetap ada di bawah arahan Tuhan, sebagai sutradara dan produser utama. Ini berarti, kalau wanita adalah rubi atau mutiara, maka usaha untuk menemukan rubi atau mutiara itu adalah bagian para pria...

Let’s just remember our identity: far above rubies. Kalo untuk sebutir rubi, para penambang harus menggali dan masuk ke dalam tanah sampe beribu-ribu meter, pria yang ingin mendapatkan kita seharusnya juga tidak malas berusaha. They have to find our heart in the palms of God’s hand and ask for it from God self. 

Perjuangan para pria itu tidak selalu berarti tentang menghadapi penolakan kita. Bisa saja perjuangan itu tidak kelihatan yaitu pergumulan dengan Tuhan secara pribadi, saat mereka mendoakan kita. Tuhan yang akan menguji mereka sampai mereka bisa membuktikan bahwa mereka benar-benar mengasihi kita, sampai mereka cukup berani untuk mengambil inisiatif, cukup kuat untuk berjuang, cukup lembut untuk memperhatikan, cukup rendah hati untuk berkorban, cukup sabar untuk menunggu, seperti Kristus mencintai dan mengasihi kita. Seram ya? Diuji dengan Kristus sebagai standar? Yup, because that is exactly what they are supposed to do.

Husbands, go all out in your love for your wives, exactly as Christ died for the church--a love marked by giving, not getting.
Ephesians 5:25 (The Message) 

Saat mereka jadi suami kita nanti, mereka memang dituntut bisa mengasihi kita dengan cinta yang all out seperti cinta Kristus kepada jemaat. Itulah kenapa Tuhan menetapkan kita hard to find (Amsal 31:10 – the Message), supaya dalam proses menemukan itu para pria diproses untuk memiliki kasih seperti Kristus. Di lain pihak, dengan bersikap hard to find, kita juga diproses untuk menjadi wanita dengan a gentle and quite spirit, yang ditandai dengan ketenangan, kesabaran dan pengendalian diri. 

Cuman masalahnya kadang kita merebut apa yang seharusnya menjadi bagian para pria itu, we did the effort, even sometimes too much effort to get a man we love. Misalnya, mereka belum ngajak kencan, kita udah ajak duluan. Mereka telepon cuma 10 menit, sekali dalam seminggu, kita telepon sejam, setiap hari. Mereka belum bicara dengan papa kita, kita udah ngomongin nikaaah mulu. Jangan heran kalo pria-pria itu punya pride dan ego yang segunung dan kurang menghargai kita. Pria-pria masa kini cenderung mengalami penurunan maskulinitas, salah satunya karena kita, para wanita, yang tidak membiarkan mereka berperan sebagai pria. We have to let guys be the guys, having divine masculinity, a quality of a man which is set by God itself, according to His image.

Tapi, bukan berarti lalu kita diem-diem aja kaya ulat yang kerjanya cuma ngulet-ngulet. Dideketin-diem, digoyang-goyang-diem juga, dilempar sandal deh lama-lama :D Peran kita sebagai wanita adalah, tidak menyerahkan hati kita dengan gampang, namun justru ber-partner dengan Allah dalam menguji para pria itu. Hard to find bukan berarti jual mahal, tapi meresponi dengan hikmat. God has give us our identity: far above rubies, let’s behave according to that identity. Mari melepaskan kontrol untuk mendapatkan para pria dan membiarkan diri kita ‘ditemukan’. 

No comments:

Post a Comment

Share Your Thoughts! ^^