by Poppy Noviana
Kata orang-orang sih aku kurang tinggi, betisku kurang bagus dan lingkar pinggangku terlalu besar dari belakang. Fiuh... banyak PR ya kayanya hidup ini untuk sekedar membenahi penampilan fisik. Orang bilang beauty is pain??? Pernah dengar?
Pada dasarnya setiap orang diciptakan oleh Allah baik adanya (Kejadian 1:27-31), namun manusia cenderung mengukur apa yang baik itu dari apa yang terlihat oleh mata. Padahal, yang terpenting adalah hal-hal yang sifatnya kekal, bukan hanya penampilan luar saja (Kolose 3:1-5). Penampilan luar memang penting, karena Allah sendiri menginginkan agar kita dihormati sesama manusia, tapi jangan abaikan perkataan-Nya untuk menjadi berkenan kepadaNya (Roma 14:17-19). Dua hal itu adalah satu kesatuan yang berbicara tentang cara kerja Kerajaan Allah. Anugerah yang sudah diberikan oleh Tuhan cukup dan ada dalam kendali-Nya, namun manusia perlu berhikmat untuk melestarikan, mengusahakan dan membangun kehidupan.
Tetapi TUHAN berkata kepada Samuel, "Janganlah kau terpikat oleh rupanya yang elok dan tinggi badannya; bukan dia yang Kukehendaki. Aku tidak menilai seperti manusia menilai. Manusia melihat rupa, tetapi Aku melihat hati."
(1 Samuel 16: 7 BIS)
Manusia pada umumnya, khususnya laki-laki, mudah sekali tergoda oleh keindahan yang terlihat mata. Kutipan perkataan Allah di atas menegaskan hal tersebut dan hal ini pula yang mendorong kaum wanita untuk berpenampilan secantik mungkin dihadapan para pria. Memang ada beberapa wanita yang dianugerahi bentuk tubuh dan wajah menarik, tapi realitanya tidak semua orang demikian. Perubahan atau peningkatan penampilan memerlukan perawatan, kerja keras, dan usaha untuk mempertahankannya.
Jadi, mari kita berkomitmen untuk merawat tubuh kita: olahraga teratur dan makan makanan sehat. Hal itu juga termasuk cara kita memelihara bait Allah yaitu tubuh kita. Tapi, jangan lupa untuk mengembangkan karakter kita semakin serupa Yesus. Bersikap taat dan setia untuk dibentuk oleh Allah menjadi serupa gambaran-Nya itu painful but worth it. Kecantikan luar hanya sementara, namun kecantikan yang timbul dari jiwa dan roh membangun kehidupan. Kenapa demikian? Kecantikan jiwa dan roh kita adalah kecantikan yang sesungguhnya berkenan dihadapan Allah karena demikianlah yang diinginkan-Nya.
Perhiasanmu janganlah secara lahiriah, yaitu dengan mengepang-ngepang rambut, memakai perhiasan emas atau dengan mengenakan pakaian yang indah-indah, tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat berharga di mata Allah. Sebab demikianlah caranya perempuan-perempuan kudus dahulu berdandan, yaitu perempuan-perempuan yang menaruh pengharapannya kepada Allah; mereka tunduk kepada suaminya.
(1 Pet 3:3-4)
Naah, kaitan dengan beauty is pain dalam konteks kecantikan batiniah adalah ketika kita harus menyangkal diri sendiri untuk dapat hidup seturut dengan kehendak Allah diatas. Tidak mudah sama sekali. Kadang perlu jatuh bangun. Contoh sederhana aja ketika kita males bangun pagi untuk pergi ke kantor. Katanya mengasihi Allah, tapi masih saja malas. Padahal, mengasihi Allah berarti menuruti segala perintah-Ku (Yoh 14:15). Jika kecantikan batiniah dilihat dari buah-buah rohani yang kita hasilkan, apakah terlambat datang ke kantor memperlihatkan buah yang baik? Apakah itu berarti menaati perintah-Nya untuk menjadi terang dan garam? Hmm... I guess not! Perlu ada komitmen untuk melewati proses yang kadang menyakitkan, agar hidup kita menghasilkan perhiasan batiniah.
Mari, kita, wanita-wanita Allah, mengejar kecantikan batiniah dimulai dengan mengevaluasi bagaimana buah kehidupan yang kita hasilkan hari-hari ini. Lalu, mintalah pertolongan roh kudus untuk mempercantik batin kita dan memancarkannya secara lahiriah dengan menjadi berkat bagi orang lain. Ingat, hidup ini bukan tentang diri sendiri tetapi tentang membangun kehidupan yang bermanfaat bagi orang lain.
Nah, berikut beberapa tips yang mungkin bisa membantu.
- Berusahalah untuk tetap update dengan berbagai hal supaya kita mudah bergaul dengan berbagai jenis orang. Usahakan keseimbangan hidup dalam kehidupan kerohanian maupun bermasyarakat. Kehidupan kerohanian yang terlalu kaku bias menjadi batu sandungan dalam memberkati orang lain. Mari kita meneladani Yesus yang luwes dalam pergaulan namun tetap hidup dalam kebenaran.
- Jadilah dirimu sendiri, alias punya prinsip bukan apa kata orang tapi apa kata Tuhan. Jangan latah mengikuti hal-hal yang sedang tren, tapi fokuslah pada apa yang menjadi panggilanmu.
- Bangun kebiasaan untuk peka pada kebutuhan orang lain, rajin berbuat baik dengan tulus hati, dan suka melayani sesama,
- Berhikmatlah dalam mengatur kehidupan pribadi dan tetap berpengharapan akan hari depan.
Apakah melakukan tips-tips itu sulit? Bisa jadi, tapi bukankah sulit tidak berarti mustahil? Remember, as physical beauty, inner beauty is also painful to get, but it is all worth it.
No comments:
Post a Comment
Share Your Thoughts! ^^