Wednesday, March 4, 2015

Pleasing God in the Marketplace

by Mega Rambang

Selamat datang di dunia kerja!!! Bagi banyak orang, dunia kerja adalah tempat dimana mereka mencari nafkah alias uang. Tapi bagi anak-anak Tuhan, tempat bekerja bukan hanya tempatnya mencari uang. Dunia kerja adalah tempat istimewa yang sudah dipilihkan Tuhan baginya. 
 
Mengapa istimewa? Tentu saja istimewa. Bayangkan saja, hampir sepertiga hari kita dihabiskan di tempat kerja (bahkan untuk beberapa orang, lebih banyak lagi). Tentunya tidak mungkin Tuhan menempatkan kita di sembarang tempat tanpa tujuan. Saat Dia tempatkan si A di kantor X, atau si B di kantor Y, Tuhan punya rencana. Dia menempatkan dengan detail setiap peristiwa, orang-orang yang kita temui, apapun yang terjadi dalam hidup kita. Singkatnya SEGALA SESUATUNYA untuk mendatangkan kemuliaan bagi-Nya. 

Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya !” (Roma 11 : 36). 
 
SEGALA SESUATU” ini termasuk pekerjaan kita (yang terkadang menjengkelkan itu :p ). Well, percaya atau tidak, pekerjaan kita penting bagi Tuhan. Pekerjaan kita adalah dari Tuhan, oleh Tuhan, dan untuk Tuhan. Singkatnya, pekerjaan kita adalah bagi kemuliaan Tuhan. Kita mengerjakannya hanya bagi Dia. Untuk kesenangan-Nya. Untuk kemuliaan-Nya. Jadi, bila kita tidak menyenangkan Tuhan saat bekerja, kita gagal. Sesederhana itu. 
 
Pertanyaannya sekarang: Sudahkah apa yang kita lakukan di dalam pekerjaan kita menyenangkan Tuhan? Sudahkah kita memuliakan Dia? 
 
Sejujurnya, menyenangkan Tuhan di dalam pekerjaanku menjadi pergumulanku akhir-akhir ini. Bahkan seumur hidup mungkin. Seringkali aku mengeluh saat banyak pekerjaan, padahal Tuhan bilang agar aku mengucap syukur dalam segala hal. Terkadang aku membenci bosku untuk apa yang dia lakukan atau yang dia katakan, padahal Tuhan bilang supaya aku mengasihi sesamaku. Tak jarang, aku memperolok cara kerja rekan-rekanku, meskipun hanya dalam hati, tapi aku tahu Tuhan tidak berkenan dengan apa yang aku lakukan. Mulutku tak bisa dikendalikan saat aku kesal pada apa
yang terjadi di tempat kerjaku, parrraaahhhh... Aku mencuri jam kerjaku untuk melakukan hal-hal yang tak ada hubungannya dengan pekerjaanku saat atasanku tak melihat, misal: fesbukan, nge-blog dan teman-temannya. 
 
Aku mendukakan Tuhan saat bekerja T_T 
 
Aku yakin Tuhan sering kali mengerutkan dahi, atau geleng-geleng kepala melihat perilaku anak- anak-Nya di dunia kerja. Anak-anak-Nya yang seharusnya menjadi saksi-Nya di dunia, bukannya membuat-Nya tersenyum bangga, tapi mempermalukanNya. Haiss! Tobaaattt! Kita harus segera berubah dan meninggalkan manusia lama kita.
Dan menyenangkan Tuhan dalam pekerjaan kita dapat dimulai dengan: 
 
1. Berdoa
Tetaplah berdoa. 1 Tes 5:17 (TB) 
 
Ayat tersebut tentunya ayat yang kita hapal di luar kepala, tetapi mempraktekkannya? Sudahkah kita berdoa tanpa henti?
Seberapa banyak di antara kita yang berdoa kepada Tuhan DI SAAT BEKERJA? Eh, ini bukan yang merem di depan laptop trus berdoa yaaa... Maksudnya,kita berkomunikasi dengan Tuhan setiap saat, ngobrol-ngobrol sama Tuhan, pokoknya TIDAK MEMUTUS KOMUNIKASI KITA DENGANNYA. Kita memohon pada-Nya agar memberkati pekerjaan tangan kita saat itu, membicarakan pada- Nya apa yang kita kerjakan, meminta-Nya memampukan kita menjadi garam dan terang di kantor, membicarakan pimpinan dan rekan kerja kita, keadaan di kantor, masalah-masalah yang terjadi, mengatakan apa yang kita rasakan, dll. 
 
Komunikasi dengan Tuhan yang terus-menerus menjaga sikap dan hati kita dalam bekerja. Saat kita berdoa, Tuhan menjagai hati kita, sehingga hati kita senantiasa memancarkan kehidupan. Damai sejahtera-Nya memelihara hati dan pikiran kita. Allah mengendalikan respon kita. Kecenderungan kita kemudian ialah melakukan apa yang dikatakan Allah. Jika demikian yang kita lakukan, bukankah itu akan menyenangkan hati-Nya? 
 
2. Mengasihi Orang-Orang yang Kita Temui dalam Pekerjaan
Dan hukum yang kedua bersama dengan itu, demikian: Hendaklah engkau mengasihi sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Matius 22:39
Ini berarti bersabar luar biasa dan bersikap manis pada klien yang marah-marah, bersikap ramah pada semua orang, tidak balas marah atau mendendam pada seseorang yang mempermalukan kita di kantor, bersikap sopan dan tidak melakukan cara-cara yang licik dalam bekerja, tidak pula iri pada kawan yang karirnya lebih cepat naik, dan masih banyak tindakan kasih yang bisa kita lakukan dalam pekerjaan kita. 1 Korintus 13 memberikan daftar lengkap bagaimana kita dapat mengasihi sesama kita ^^ Tentu saja tidak mudah mengasihi sesama yang sulit dikasihi (membayangkan seseorang? *wink-wink*), hanya Allah saja yang memampukan kita untuk mengasihi. Yah, itulah mengapa kita perlu berdoa saat bekerja. 
 
O, iya... ini yang sedang aku praktekan akhir-akhir ini: 
 
Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu. Efesus 4:2 
 
Belajar peduli pada pekerjaan rekan kita sekalipun itu bukan pekerjaan kita dan membantunya (dengan catatan, pekerjaan kita telah selesai tentunya ^^). Hal yang mudah sebenarnya, kalau kita mau. Karena percuma kita berkoar-koar mengasihi sesama tapi tidak menunjukkannya, karena kasih sebenarnya berbicara tentang tindakan. Maukah kita menunjukkan kasih kita pada sesama yang ada di lingkungan pekerjaan kita? 
 
3. Menaati Firman Tuhan Apapun Resikonya
What? Apa hubungannya menaati Tuhan dengan pekerjaan kita? I told you, the truth is di dalam pekerjaan kita akan menemukan situasi dimana kita harus memilih, menaati Firman Tuhan atau menentang Firman Tuhan. 
 
Ingat Kisah Daniel, Hananya, Misael dan Azarya? Mereka memilih untuk tidak menajiskan dirinya dengan santapan raja saat SEMUA ORANG MEMILIH MENAJISKAN DIRINYA. Seharusnya mereka mendapat masalah kan? Tapiii... Allah mengaruniakan kasih sayang dari pemimpin pegawai istana. Nah, kalau kita teruskan membaca Kitab Daniel ini, sewaktu semua orang menyembah patung yang didirikan Raja Nebukadnezar, hanya Sadrakh, Mesakh dan Abednego yang menentang hal ini, walaupun ada ancaman akan dilemparkan dalam perapian yang menyala-nyala. Kita tahu akhir ceritanya, Allah menyelamatkan mereka, tapi MEREKA TIDAK TAHU. Sebelum dilemparkan ke perapian tersebut, mereka berkata:

Jika Allah kami yang puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja; tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu. 
Daniel 3:17-18 
 
Taatilah Firman Tuhan, berapa pun harganya. Sekalipun harganya adalah kehilangan pekerjaan, dicemooh orang, dimarahi pimpinan, dan berbagai hal yang tidak mengenakkan lainnya. Tuhan Yesus baik, Dia setia memberkati kehidupan mereka yang memilih untuk menaatiNya berapa pun harganya. Percayalah. 
 
Jika engkau baik-baik mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan dengan setia segala perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka TUHAN, Allahmu, akan mengangkat engkau di atas segala bangsa di bumi. Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu, jika engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu. 
Ulangan 28:1-2 
 
Dalam Ulangan 28:1-14, Allah berjanji akan memberikan segala berkatNya bagi mereka yang menaatiNya dengan setia ^^

4. Dilihat atau Tidak Dilihat Orang Tetap Melakukan yang Sama - Bekerja dengan Baik
Anak Tuhan tidak perlu diawasi dalam bekerja. Ada atau pun tidak ada orang yang mengawasi, dia tetap akan melakukan yang sama-MELAKUKAN PEKERJAANNYA DENGAN BAIK DAN BENAR. Pernah gak tuh ngeliat karyawan atau pegawai yang nyantai-nyantai atau malas-malasan saat tidak ada pimpinannya? Pernah gak tuh asyik-asyikan main game atau online pas bos gak ada, trus begitu bos ada langsung tuh sok sibuk. Kalau mau jadi orang yang berintegritas, gak boleh tuh BERSANDIWARA gitu. Kita bukan aktris yang harus memainkan peran saat ada penonton. 
 
Kalo kita orang-orang seperti ini must buruan TOBAT, why? Karena Firtu berkata dengan jelasnya begini:

Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu yang di dunia ini dalam segala hal, jangan hanya di hadapan mereka saja untuk menyenangkan mereka, melainkan dengan tulus hati karena takut akan Tuhan. 
Kolose 3:22 
 
Anak Tuhan berdisiplin saat bekerja bukan untuk menyenangkan bosnya di dunia, tapi untuk menyenangkan TUHAN. 
 
5. Rela Berjalan 2 Mil
Susah lho mencari teladan seseorang yang benar-benar rela berjalan 2 mil, saat dipaksa berjalan 1 mil. 
 
Dan siapa pun yang memaksa engkau berjalan satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil. 
Matius 5:41 
 
Ini berbicara tentang memberikan yang terbaik. Orang percaya seharusnya tidak mengerjakan sesuatu apa adanya atau asal jadi saja. WE ALWAYS GIVING OUR BEST. Hanya yang terbaik. Karena menyadari, kita mengerjakan segala sesuatunya seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Dia tahu bosnya, bukanlah bos yang di dunia, tapi BIG BOSS-nya adalah BAPAnya di sorga, dan TUHAN layak mendapatkan yang terbaik. 
 
Mungkin kelihatannya ayat tadi merugikan banget ya, bikin makan hati juga. Kalo dipikir-pikir, sudah untung kita mau dipaksa berjalan satu mil, lah ini, pake nambah bonus 1 mil lagi. Sungguh melelahkan. Tapi saat kita menyadari upah yang menanti kita adalah dari TUHAN, aku percaya, kita pasti mampu melakukan yang terbaik. AMEN. Errr... bukan dengan kekuatan sendiri sih, hanya kekuatan-Nya semata yang memampukan kita. 
 
Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kamu tahu, bahwa dari Tuhanlah kamu akan menerima apa yang ditentukan bagimu sebagai upah, Kristus adalah tuan dan kamu hambanya. 
Kolose 3:23-24

6. Bekerja dengan Sepenuh Hati

Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.
Kolose 3:23 
 
Lakukanlah segala pekerjaanmu dalam kasih! 
1 Korintus 16:14 
 
SEGALA PEKERJAAN DILAKUKAN DENGAN KASIH looo... ^^ Bayangkan semua pekerjaan yang kita lakukan di kantor dilakukan dalam kasih. Bukankah itu akan jadi kesaksian yang hebat bagi dunia ini? Tidak hanya yang terbaik yang Tuhan inginkan dalam pekerjaan kita, Dia ingin kita mengerjakannya SEPENUH HATI. Bukan hanya melakukan yang terbaik dengan seluruh usaha dan kemampuan, GOD IS SEEING OUR HEART. Bagaimana sikap hati kita sewaktu mengerjakannya, apakah di luar tampak giving my best, tapi jangan-jangan di hati ngedumel atau mengeluh tanpa henti. 
 
Percuma mengerjakan sesuatu, tapi sikap hati kita gak SUKACITA. Nantinya kita akan merasa capek sendiri, dan pekerjaan itu gak akan jadi berkat, karena ujung-ujungnya apa yang di hati kita akan terpancar keluar. Kita tidak mengerjakannya sepenuh hati sehingga perkara sulit untuk memberikan yang terbaik. Kalau waktu bekerja terus dalam hati kita sudah gak suka atau mengeluh, yang melihat kita bekerja juga akan akan merasakan apa yang kita rasakan. 
 
Lihat saja orang yang asal bekerja mengerjakan pekerjaannya, bandingkan dengan orang yang mencintai pekerjaannya dan mengerjakan pekerjaannya dengan sungguh-sungguh! Which one do you like? Mana yang jadi berkat buatmu? Kamu ingin jadi orang yang mana? Silakan memilih! 
 
Mari kita kerjakan segala sesuatu untuk Tuhan dengan sepenuh hati ^^ Supaya orang lain melihat apa yang kita kerjakan dan memuliakan BAPA kita di Sorga, yang tidak hanya memberikan kemampuan untuk melakukan suatu pekerjaan, tapi juga sukacita dalam mengerjakannya. 
 
7. Sesulit Apapun Keadaan Tetap Menepati Apa yang Dikatakannya
Ini berbicara tentang kesesuaian antara apa yang dikatakan dan apa yang dikerjakannya. Sesulit apapun keadaan, dia akan berusaha menyelaraskan perbuatannya dengan perkataannya. Anak Tuhan seharusnya dapat dipercaya. Apa yang diperbuatnya seharusnya sesuai dengan apa yang dikatakannya. Saat kita berjanji menyelesaikan pekerjaan kita hari ini, tepatilah. Berusahalah semaksimal mungkin, bahkan jika keadaan tidak memungkinkan, tetaplah berjuang. Sungguh tidak mudah jadi orang yang berkomitmen dengan setiap apa yang dikatakan, apalagi kalau lingkungan menjadi sulit. Tapi mungkin membaca ayat-ayat ini dapat menguatkan kita. 
 
Yang memandang hina orang yang tersingkir, tetapi memuliakan orang yang takut akan Tuhan; yang berpegang pada sumpah walaupun rugi. Mazmur 15:4
Yang akhirnya dituntut dari pelayan-pelayan yang demikian ialah bahwa ternyata mereka dapat dipercayai. 1 Korintus 4:2 
 
Orang-orang yang dapat dipercaya memiliki nilai lebih dibandingkan orang lain, dan mereka jarang ditemukan di masa-masa sekarang. So, jadilah orang yang dapat dipercaya! TUHAN memperhitungkan apa yang dianggap dunia rugi menjadi keuntungan bagimu. Itu hanya sebagian kecil dari banyak hal yang dapat kita lakukan dalam pekerjaan kita yang dapat menyenangkan Tuhan. Masih banyak lagi. Jika kita memiliki persekutuan yang intim dengan Tuhan, kita akan dapati ternyata sangat mudah menyenangkan Tuhan. Secara alami, kita mengetahui hal- hal yang membuatNya tersenyum. Bahkan saat kita mulai dari hal yang sederhana-datang tepat waktu ke kantor, misalnya, itu pun menyenangkan hatiNya looo... 
 
Mari menyenangkan Tuhan dalam dunia kerja!\(“,)/

No comments:

Post a Comment

Share Your Thoughts! ^^