Selamat
datang di dunia kerja!!! Bagi banyak orang, dunia kerja adalah tempat
dimana mereka mencari nafkah alias uang. Tapi bagi anak-anak Tuhan,
tempat bekerja bukan hanya tempatnya mencari uang. Dunia kerja adalah
tempat istimewa yang sudah dipilihkan Tuhan baginya.
Mengapa
istimewa? Tentu saja istimewa. Bayangkan saja, hampir sepertiga hari
kita dihabiskan di tempat kerja (bahkan untuk beberapa orang, lebih
banyak lagi). Tentunya tidak mungkin Tuhan menempatkan kita di
sembarang tempat tanpa tujuan. Saat Dia tempatkan si A di kantor X,
atau si B di kantor Y, Tuhan punya rencana. Dia menempatkan dengan
detail setiap peristiwa, orang-orang yang kita temui, apapun yang
terjadi dalam hidup kita. Singkatnya SEGALA SESUATUNYA untuk
mendatangkan kemuliaan bagi-Nya.
“Sebab
segala sesuatu adalah dari
Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai
selama-lamanya !” (Roma 11 : 36).
“SEGALA
SESUATU” ini termasuk pekerjaan kita (yang terkadang menjengkelkan
itu :p ). Well, percaya atau tidak, pekerjaan kita penting
bagi Tuhan. Pekerjaan kita adalah dari Tuhan, oleh Tuhan, dan untuk
Tuhan. Singkatnya, pekerjaan kita adalah bagi kemuliaan Tuhan. Kita
mengerjakannya hanya bagi Dia. Untuk kesenangan-Nya. Untuk
kemuliaan-Nya. Jadi, bila kita tidak menyenangkan Tuhan saat bekerja,
kita gagal. Sesederhana itu.
Pertanyaannya
sekarang: Sudahkah apa yang kita lakukan di
dalam pekerjaan kita menyenangkan Tuhan? Sudahkah kita
memuliakan Dia?
Sejujurnya,
menyenangkan Tuhan di dalam pekerjaanku menjadi pergumulanku
akhir-akhir ini. Bahkan seumur hidup mungkin. Seringkali aku mengeluh
saat banyak pekerjaan, padahal Tuhan bilang agar aku mengucap syukur
dalam segala hal. Terkadang aku membenci bosku untuk apa yang dia
lakukan atau yang dia katakan, padahal Tuhan bilang supaya aku
mengasihi sesamaku. Tak jarang, aku memperolok cara kerja
rekan-rekanku, meskipun hanya dalam hati, tapi aku tahu Tuhan tidak
berkenan dengan apa yang aku lakukan. Mulutku tak bisa dikendalikan
saat aku kesal pada apa
yang
terjadi di tempat kerjaku, parrraaahhhh... Aku mencuri jam kerjaku
untuk melakukan hal-hal yang tak ada hubungannya dengan pekerjaanku
saat atasanku tak melihat, misal: fesbukan, nge-blog dan
teman-temannya.
Aku
mendukakan Tuhan saat bekerja T_T
Aku
yakin Tuhan sering kali mengerutkan dahi, atau geleng-geleng kepala
melihat perilaku anak- anak-Nya di dunia kerja. Anak-anak-Nya yang
seharusnya menjadi saksi-Nya di dunia, bukannya membuat-Nya tersenyum
bangga, tapi mempermalukanNya. Haiss! Tobaaattt! Kita harus segera
berubah dan meninggalkan manusia lama kita.
Dan
menyenangkan Tuhan dalam pekerjaan kita dapat dimulai dengan:
1.
Berdoa
Tetaplah
berdoa. 1 Tes 5:17 (TB)
Ayat
tersebut tentunya ayat yang kita hapal di luar kepala, tetapi
mempraktekkannya? Sudahkah kita berdoa tanpa henti?
Seberapa
banyak di antara kita yang berdoa kepada Tuhan DI SAAT BEKERJA? Eh,
ini bukan yang merem di depan laptop trus berdoa yaaa...
Maksudnya,kita berkomunikasi dengan Tuhan setiap saat,
ngobrol-ngobrol sama Tuhan, pokoknya TIDAK MEMUTUS KOMUNIKASI KITA
DENGANNYA. Kita memohon pada-Nya agar memberkati pekerjaan tangan
kita saat itu, membicarakan pada- Nya apa yang kita kerjakan,
meminta-Nya memampukan kita menjadi garam dan terang di kantor,
membicarakan pimpinan dan rekan kerja kita, keadaan di kantor,
masalah-masalah yang terjadi, mengatakan apa yang kita rasakan, dll.
Komunikasi
dengan Tuhan yang terus-menerus menjaga sikap dan hati kita dalam
bekerja. Saat kita berdoa, Tuhan menjagai hati kita, sehingga hati
kita senantiasa memancarkan kehidupan. Damai sejahtera-Nya memelihara
hati dan pikiran kita. Allah mengendalikan respon kita. Kecenderungan
kita kemudian ialah melakukan apa yang dikatakan Allah. Jika demikian
yang kita lakukan, bukankah itu akan menyenangkan hati-Nya?
2.
Mengasihi Orang-Orang yang Kita Temui dalam Pekerjaan
Dan
hukum yang kedua bersama dengan itu, demikian: Hendaklah engkau
mengasihi sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Matius 22:39
Ini
berarti bersabar luar biasa dan bersikap manis pada klien yang
marah-marah, bersikap ramah pada semua orang, tidak balas marah atau
mendendam pada seseorang yang mempermalukan kita di kantor, bersikap
sopan dan tidak melakukan cara-cara yang licik dalam bekerja, tidak
pula iri pada kawan yang karirnya lebih cepat naik, dan masih banyak
tindakan kasih yang bisa kita lakukan dalam pekerjaan kita. 1
Korintus 13 memberikan daftar lengkap bagaimana kita dapat mengasihi
sesama kita ^^ Tentu saja
tidak mudah mengasihi sesama yang sulit dikasihi (membayangkan
seseorang? *wink-wink*), hanya Allah saja yang memampukan kita untuk
mengasihi. Yah, itulah mengapa kita perlu berdoa saat bekerja.
O,
iya... ini yang sedang aku praktekan akhir-akhir ini:
Tunjukkanlah
kasihmu dalam hal saling membantu. Efesus 4:2
Belajar
peduli pada pekerjaan rekan kita sekalipun itu bukan pekerjaan kita
dan membantunya (dengan catatan, pekerjaan kita telah selesai
tentunya ^^). Hal yang
mudah sebenarnya, kalau kita mau. Karena percuma kita berkoar-koar
mengasihi sesama tapi tidak menunjukkannya, karena kasih sebenarnya
berbicara tentang tindakan. Maukah kita menunjukkan kasih kita pada
sesama yang ada di lingkungan pekerjaan kita?
3.
Menaati Firman Tuhan Apapun Resikonya
What?
Apa hubungannya menaati Tuhan dengan pekerjaan kita? I told
you, the truth is di dalam pekerjaan kita akan menemukan situasi
dimana kita harus memilih, menaati Firman Tuhan atau menentang Firman
Tuhan.
Ingat
Kisah Daniel, Hananya, Misael dan Azarya? Mereka memilih untuk tidak
menajiskan dirinya dengan santapan raja saat SEMUA ORANG MEMILIH
MENAJISKAN DIRINYA. Seharusnya mereka mendapat masalah kan? Tapiii...
Allah mengaruniakan kasih sayang dari pemimpin pegawai istana. Nah,
kalau kita teruskan membaca Kitab Daniel ini, sewaktu semua orang
menyembah patung yang didirikan Raja Nebukadnezar, hanya Sadrakh,
Mesakh dan Abednego yang menentang hal ini, walaupun ada ancaman akan
dilemparkan dalam perapian yang menyala-nyala.
Kita tahu akhir ceritanya, Allah menyelamatkan mereka, tapi MEREKA
TIDAK TAHU. Sebelum dilemparkan ke perapian tersebut, mereka berkata:
Jika
Allah kami yang puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan
kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu,
ya raja; tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya
raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan
menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu.
Daniel 3:17-18
Taatilah
Firman Tuhan, berapa pun harganya. Sekalipun harganya adalah
kehilangan pekerjaan, dicemooh orang, dimarahi pimpinan, dan berbagai
hal yang tidak mengenakkan lainnya. Tuhan Yesus baik, Dia setia
memberkati kehidupan mereka yang memilih untuk menaatiNya berapa pun
harganya. Percayalah.
Jika
engkau baik-baik mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan
dengan setia segala perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari
ini, maka TUHAN, Allahmu, akan mengangkat engkau di atas segala
bangsa di bumi. Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi
bagianmu, jika engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu.
Ulangan 28:1-2
Dalam
Ulangan 28:1-14, Allah berjanji akan memberikan segala berkatNya bagi
mereka yang menaatiNya dengan setia ^^
4.
Dilihat atau Tidak Dilihat Orang Tetap Melakukan yang Sama - Bekerja
dengan Baik
Anak
Tuhan tidak perlu diawasi dalam bekerja. Ada atau pun tidak ada orang
yang mengawasi, dia tetap akan melakukan yang sama-MELAKUKAN
PEKERJAANNYA DENGAN BAIK DAN BENAR. Pernah gak tuh ngeliat karyawan
atau pegawai yang nyantai-nyantai atau malas-malasan saat tidak ada
pimpinannya? Pernah gak tuh asyik-asyikan main game atau
online pas bos gak ada, trus begitu bos ada langsung tuh sok
sibuk. Kalau mau jadi orang yang berintegritas, gak boleh tuh
BERSANDIWARA gitu. Kita
bukan aktris yang harus memainkan peran saat ada penonton.
Kalo
kita orang-orang seperti ini must buruan TOBAT, why? Karena
Firtu berkata dengan jelasnya begini:
Hai
hamba-hamba, taatilah tuanmu yang di dunia ini dalam segala hal,
jangan hanya di hadapan mereka saja untuk menyenangkan mereka,
melainkan dengan tulus hati karena takut akan Tuhan.
Kolose 3:22
Anak
Tuhan berdisiplin saat bekerja bukan untuk menyenangkan bosnya di
dunia, tapi untuk menyenangkan TUHAN.
5.
Rela Berjalan 2 Mil
Susah
lho mencari teladan seseorang yang benar-benar rela berjalan 2 mil,
saat dipaksa berjalan 1 mil.
Dan
siapa pun yang memaksa engkau berjalan satu mil, berjalanlah bersama
dia sejauh dua mil.
Matius 5:41
Ini
berbicara tentang memberikan yang terbaik. Orang percaya seharusnya
tidak mengerjakan sesuatu apa adanya atau asal jadi saja. WE
ALWAYS GIVING OUR BEST. Hanya yang terbaik. Karena menyadari,
kita mengerjakan segala sesuatunya seperti untuk Tuhan dan bukan
untuk manusia. Dia tahu bosnya, bukanlah bos yang di dunia, tapi BIG
BOSS-nya adalah BAPAnya di sorga, dan TUHAN layak mendapatkan
yang terbaik.
Mungkin
kelihatannya ayat tadi merugikan banget ya, bikin makan hati juga.
Kalo dipikir-pikir, sudah untung kita mau dipaksa berjalan satu mil,
lah ini, pake nambah bonus 1 mil lagi. Sungguh melelahkan. Tapi saat kita menyadari upah yang menanti kita adalah dari
TUHAN, aku percaya, kita pasti mampu melakukan yang terbaik. AMEN.
Errr... bukan dengan kekuatan sendiri sih, hanya kekuatan-Nya semata
yang memampukan kita.
Apa
pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti
untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kamu tahu, bahwa dari Tuhanlah
kamu akan menerima apa yang ditentukan bagimu sebagai upah, Kristus
adalah tuan dan kamu hambanya.
Kolose 3:23-24
6.
Bekerja dengan Sepenuh Hati
Apa
pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti
untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.
Kolose 3:23
Lakukanlah
segala pekerjaanmu dalam kasih!
1 Korintus 16:14
SEGALA
PEKERJAAN DILAKUKAN DENGAN KASIH looo... ^^
Bayangkan semua pekerjaan yang kita lakukan di kantor
dilakukan dalam kasih. Bukankah itu akan jadi kesaksian yang hebat
bagi dunia ini? Tidak hanya yang terbaik yang Tuhan inginkan dalam
pekerjaan kita, Dia ingin kita mengerjakannya SEPENUH HATI. Bukan
hanya melakukan yang terbaik dengan seluruh usaha dan kemampuan, GOD
IS SEEING OUR HEART. Bagaimana sikap hati kita sewaktu
mengerjakannya, apakah di luar tampak giving my best, tapi
jangan-jangan di hati ngedumel atau mengeluh tanpa henti.
Percuma
mengerjakan sesuatu, tapi sikap hati kita gak SUKACITA. Nantinya kita
akan merasa capek sendiri, dan pekerjaan itu gak akan jadi berkat,
karena ujung-ujungnya apa yang di hati kita akan terpancar keluar.
Kita tidak mengerjakannya sepenuh hati sehingga perkara sulit untuk
memberikan yang terbaik. Kalau waktu bekerja terus dalam hati kita
sudah gak suka atau mengeluh, yang melihat kita bekerja juga akan
akan merasakan apa yang kita rasakan.
Lihat
saja orang yang asal bekerja mengerjakan pekerjaannya, bandingkan
dengan orang yang mencintai pekerjaannya dan mengerjakan pekerjaannya
dengan sungguh-sungguh! Which one do you like? Mana yang jadi
berkat buatmu? Kamu ingin jadi orang yang mana? Silakan memilih!
Mari
kita kerjakan segala sesuatu untuk Tuhan dengan sepenuh hati ^^
Supaya orang lain melihat apa yang kita kerjakan dan
memuliakan BAPA kita di Sorga, yang tidak hanya memberikan kemampuan
untuk melakukan suatu pekerjaan, tapi juga sukacita dalam
mengerjakannya.
7.
Sesulit Apapun Keadaan Tetap Menepati Apa yang Dikatakannya
Ini
berbicara tentang kesesuaian antara apa yang dikatakan dan apa yang
dikerjakannya. Sesulit apapun keadaan, dia akan berusaha
menyelaraskan perbuatannya dengan perkataannya. Anak Tuhan seharusnya
dapat dipercaya. Apa yang diperbuatnya seharusnya sesuai dengan apa
yang dikatakannya. Saat kita berjanji menyelesaikan pekerjaan kita
hari ini, tepatilah. Berusahalah semaksimal mungkin, bahkan jika
keadaan tidak memungkinkan, tetaplah berjuang. Sungguh tidak mudah
jadi orang yang berkomitmen dengan setiap apa yang dikatakan, apalagi
kalau lingkungan menjadi sulit. Tapi mungkin membaca ayat-ayat ini
dapat menguatkan kita.
Yang
memandang hina orang yang tersingkir, tetapi memuliakan orang yang
takut akan Tuhan; yang berpegang pada sumpah walaupun rugi. Mazmur
15:4
Yang
akhirnya dituntut dari pelayan-pelayan yang demikian ialah bahwa
ternyata mereka dapat dipercayai. 1 Korintus 4:2
Orang-orang
yang dapat dipercaya memiliki nilai lebih dibandingkan orang lain,
dan mereka jarang ditemukan di masa-masa sekarang. So, jadilah
orang yang dapat dipercaya! TUHAN memperhitungkan apa yang dianggap
dunia rugi menjadi keuntungan bagimu. Itu
hanya sebagian kecil dari banyak hal yang dapat kita lakukan dalam
pekerjaan kita yang dapat menyenangkan Tuhan. Masih banyak lagi. Jika
kita memiliki persekutuan yang intim dengan Tuhan, kita akan dapati
ternyata sangat mudah menyenangkan Tuhan. Secara alami, kita
mengetahui hal- hal yang membuatNya tersenyum. Bahkan saat kita mulai
dari hal yang sederhana-datang tepat waktu ke kantor, misalnya, itu
pun menyenangkan hatiNya looo...
Mari
menyenangkan Tuhan dalam dunia kerja!\(“,)/
No comments:
Post a Comment
Share Your Thoughts! ^^