Wednesday, February 17, 2016

We love because He first loved us

by Christine Natalia

Bicara tentang Valentine, apa yang terlintas di benak kita pertama kali? Bagi yang punya pasangan, pasti langsung terbayang hal-hal romantis yang ingin dilakukan bersama pacar di tanggal 14 Februari tersebut. Atau membayangkan kado-kado spesial yang sudah dipersiapkan jauh-jauh hari untuk si pacar agar merasa dikasihi dan merasa spesial. Bagi para singles, jujur. Apa yang terlintas di benak kalian mendengar kata Valentine? Pasti tanpa sadar kita sudah menciptakan berbagai jawaban diplomatis ketika ada yang bertanya, ‘Valentine tahun ini kemana? Sama siapa?’ jawaban kita mostly akan, ‘Ah, valentine kan dirayain setiap hari.’ Atau ‘Nggak ngerayain Valentine tuh..’ (karena memang nggak punya pacar. Hehehe)

Tapi tahu nggak sih, hari Valentine nggak hanya bisa dihabiskan untuk pacar atau gebetan. We can do much more than that. Sebagai one of singles yang mikir Valentine’s day is just another day, gue pernah melakukan something yang membuat Valentine is no ordinary another day, at least for people around me.
Valentine tahun lalu, gwe dan komunitas youth di gereja gwe decided to do things yang mungkin kelihatannya biasa aja dan nggak berdampak apa-apa. Tapi who knows kalau itu bisa memberkati orang?
We decided to make a chocolate candy yang bentuknya hati, dan kita separated in couple of groups dan kita mulai menyebar dan memberikan coklat itu ke orang-orang yang kelihatannya suka terabaikan. Since gereja kita di sebuah Mal di Jakarta, kita pun menyebarkannya di Mal tersebut. Kita kasih ke mbak-mbak penjaga toilet, kita kasih ke satpam, kita kasih ke tukang parkir. Jangan lupa ada kalimat, Tuhan Yesus mengasihi Mbak/Mas. It probably simplest thing, tapi tahu nggak sih, mungkin saja itu menyentuh hatinya dan ia merasa dikasihi.

Selain coklat tersebut, one of my leader juga bikin cupcakes, bikin sendiri! Terus dia buat giveaway program gitu, siapa yang pengen ikutan, tinggal ngomong sama dia. Dan dia bawain kita 10 cupcakes yang harus kita kasih dalam satu hari ke orang-orang yang ‘nggak kelihatan.’ Gwe ikutan, and it was fun! Gwe bagi-bagi itu ke Mas-mas gerbang tol. Pas lagi bayar tol, sekalian kasih cupcakes-nya. Responnya lucu-lucu! Ada yang senyam-senyum, ada yang super kaget sampai nggak ngomong apa-apa, ada yang nanya balik, “ini buat saya mbak?”

And suddenly through that small acts, gwe merasa hidup gwe sedikit lebih berguna bagi orang lain. You never know how impacting your little acts buat orang lain. Much more than that, ada overwhelming joy feeling yang kita dapat ketika kita memberi buat orang lain. Ketika kita lihat senyumnya merekah di wajahnya hanya karena tindakan yang menurut kita, terlalu simpel itu.
Valentine nggak hanya tentang cinta-cintaan, tentang sweet surprise ke pacar, tentang how much I love you or how much You love me. Lebih dari itu, Valentine adalah hari SAH buat kita, berbagi kasih dengan orang lain. You know what, because we know betapa berharganya rasa dikasihi. Karena kita tahu, karena kita mengalami yang namanya dicintai sebegitu besarnya, therefore we give as an act of love.

We love because he first loved us (1 John 4:19)

No comments:

Post a Comment

Share Your Thoughts! ^^