by Poppy Noviana
Hi Ladies, pernah dengar kisah seorang pria muda yang ngga hanya takut akan Tuhan tapi juga sukses? Ternyata yang kaya begini udah ada sejak zaman sebelum Masehi loh, bukan cuma eksis di telenovela aja.
Pria ini bernama King Jotham. Sedikit kisah hidupnya yang ditulis dalam kitab II Tawarikh 27 kaya dengan pelajaran yang cukup penting untuk kita ketahui lebih dalam.
Jotham sudah jadi raja sejak usia dua puluh lima tahun. Wah, semacam eksekutif muda dong ya. Yang luar biasanya, Jotham ini memang seorang yang capable dalam pekerjaannya. Ini adalah realisasi daftar kerja nyata selama dia menjabat sekitar enam belas tahun lamanya:
- Jotham rebuilt the upper gate of the Temple of the Lord - Punya ide baru untuk bait Allah dan menjadi bagian dari sejarah pekerjaan Allah di zaman itu.
- He also did extensive rebuilding on the wall at the hill of Ophel - Punya inovasi sehingga bisa membangun ulang dan menjadikannya lebih bernilai.
- He built towns in the hill country of Judah and constructed fortresses and towers in the wooded areas - Pengaruhnya digunakan untuk membawa perubahan dan dampak pada kondisi infrastruktur di kotanya.
- Jotham went to war against the Ammonites and conquered them - Terbukti punya kemampuan dan kepemimpinan untuk membawa bangsanya menuju kemenangan.
- Over the next three years he received from them an annual tribute of 7,500 pounds of silver, 50,000 bushels of wheat, and 50,000 bushels of barley - Terbukti mampu meningkatkan nilai ekonomi suatu negara dengan kenaikan yang cukup signifikan alias kuantitatif, revenue-nya selama mejabat cukup memukau.
- The rest of the events of Jotham’s reign, including all his wars and other activities, are recorded in The Book of the Kings of Israel and Judah - Kisahnya dituliskan dalam beberapa kitab. Biografinya membuktikan bahwa dia orang berpengaruh dan berdampak besar yang layak untuk dikenang.
- And his son Ahaz became the next king – Nilai-nilai hidupnya diteruskan kepada anaknya yang kemudian melanjutkan kesuksesan ayahnya.
Nah, penasaran ngga sih kenapa King Jo bisa secakap ini? Jawabannya ada di II Tawarikh 27:6.
“King Jotham became powerful because he was careful to live in obedience to the Lord his God.”
(II Tawarikh 27:6)
Ayat ini sungguh luar biasa. Selama ini kita berpikir kalau kekuatan, kekuasaan, kesuksesan dan hal-hal sejenisnya datang dari exercise dan talent/gift, yang berarti setiap hal dapat dilakukan asal ada kemauan. Namun, semua itu tidak cukup. Banyak sekali hal-hal yang berada diluar kemampuan kita, dan itulah kenapa kita perlu Tuhan.
Menjadi powerful bukan soal urusan banyak tenaga, tidak mudah patah, rusak, putus, alias strong (KBBI). Powerful adalah suatu proses ketahanan untuk taat dan setia kepada Tuhan, meskipun belum melihat jawaban doa, tetap bersyukur untuk setiap resiko ketaatan, dan tetap berharap meskipun tidak ada titik terang. Tentu saja ini tidak mudah, apalagi ketika banyak orang justru membuat kita lemah.
Tapi, belajar dari kisah King Jo, yang paling penting adalah hidup dalam ketaatan kepada Allah. Saat waktunya tiba, Tuhan akan mengambil alih hal-hal di luar kemampuan kita dan memampukan kita menyelesaikan deretan tugas-tugas dalam hidup kita. Seorang wanita Allah yang menaruh imannya dalam ketaatan akan menerima buah dari setiap komitmennya.
Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya.
(Efesus 6:10)
No comments:
Post a Comment
Share Your Thoughts! ^^