Wednesday, November 14, 2018

Diproses untuk Menjadi Pewaris Tahta


by Felisia Devi

Berita tentang kelahiran Royal Baby (Pangeran George), anaknya pangeran William and putri Catherine, menjadi berita yang banyak menyedot perhatian dunia, termasuk gue... Hehehehe... Berita kelahiran ini mengingatkan gue tentang kelahiran Yesus. Nih ya, anak kerajaan dunia aja bisa heboh gini, kebayang deh pas Yesus lahir gegap gempitanya surga kaya apa. Yesus pasti lebih dari Royal Baby ini kan. Yesus adalah anak Allah, yang sangat dinantikan karena Ia telah dinubuatkan berabad-abad lalu akan menjadi Juru selamat dunia. Pantes ya orang majus sampe bela-belain dateng pas melihat tanda bintang dilangit. Karena kelahiran Mesias itu pasti sesuatu banget

Gue baca juga, ternyata cara penyampaian berita kelahiran ini Royal Baby kerajaan Inggris ini masih pake cara tradisional, padahal zaman udah canggih. Menyampaikan lewat juru siar istana yang diutus. Jadi keinget cerita dikitab Lukas 2 bagaimana malaikat menyampaikan kepada para gembala ttg kelahiran Yesus... Hihihi... Pangeran George juga disebutkan bahwa dia adalah Pewaris Tahta Kerajaan Inggris Keturunan ke-4. Manteb dan keren banget gak tuh statement. Masa depannya sebelum dia lahir pun udah pasti dan jelas, Pewaris Tahta. Status dan masa depan memang udah jelas, pewaris tahta yang akan jadi raja. Tapi dipikir-pikir, bayi ya tetap bayi, Royal Baby itu tidak otomatis lahir dengan karakter, sifat seorang pewaris tahta. Berarti keluarga-nya dan istana harus mempersiapkan Royal Baby ini untuk punya mental, karakter, sifat layaknya seorang yang akan jadi raja. Dengan didikan, proses, latihan yang gak tau bagaimana dan berapa lama. Dan hal ini mengingatkan gue tentang hidup kita didalam Tuhan. 

Begitu kita lahir baru, secara status memang kita anak Allah (putra-putri Allah). Tapi karena tubuh manusia daging kita yang naturnya adalah dosa dan masih hidup di dunia yang sudah tercemar. Karakter, sifat kita belum otomatis langsung sinkron dengan status sebagai anak Allah (belum ideal).

Tapi ada kasih karunia Tuhan. Begitu kita lahir baru sebagai bayi rohani, Tuhan mau mendidik kita supaya kita bukan hanya secara status anak Allah. Ia mau kita memiliki karakter yang benar-benar seperti anak Allah, mencerminkan Dia sebagai Bapa kita (serupa dengan Kristus)

"Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara."
(Roma 8:29)

Seperti Baby Royal itu sebelum dia lahir, masa depannya udah pasti dan jelas. Begitu juga hidup kita jika dalam Tuhan, sebenarnya masa depan kita pasti dan jelas, pewaris Tahta kerajaan terbesar di jagad raya: Kerajaan Surga.

"Janganlah hatimu iri kepada orang-orang yang berdosa, tetapi takutlah akan TUHAN senantiasa. Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang."
(Ams 23:17-18)

Tuhan mempersiapkan dan mau mendidik kita sampe Tuhan bisa percaya, mengandalkan kita bener2 siap menjalankan kerajaanNya (pekerjaan2Nya). Yang cowo jadi para kstaria kerajaan, yang cewe jadi putri, tapi bukan sampai disitu aja, Tuhan mau kita menjadi raja memerintah bersama Dia.

"Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya."
(Efesus 2:10)

"Jika kita bertekun, kitapun akan ikut memerintah dengan Dia..."
(2 Timotius 2:12)

"... Tetapi mereka akan menjadi imam-imam Allah dan Kristus, dan mereka akan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Dia, seribu tahun lamanya."
(Wahyu 20:6)

Sekarang pertanyaannya bersediakan kah kita dilatih, di-didik oleh Tuhan (diproses) Tuhan untuk menjadi pewaris (semakin serupa dengan Yesus)?

Gue pribadi juga belum sempurna, tapi gue masih mau terus belajar ada dalam proses Tuhan. Gue gak bisa bilang proses itu enak, sakit yang namanya mati in diri. Tapi Bersyukur ada kasih karunia Tuhan yang masih mau mendidik gue dan gue tau tujuan Tuhan mendidik adalah sesuai rencanaNya dan untuk kebaikan gue juga sehubungan dengan kehidupan gue selanjutnya.

"Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keingina duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini."
(Titus 2:12)

"... Tetapi Dia menghajar kita untuk kebaikan kita, supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya."
(Ibrani 12:10)

Buat teman2 yang mungkin sedang putus asa atau malah menyerah sama proses Tuhan, jangan menyerah ya biar rasanya sakit. Mending sakit sekarang daripada sakit ga abis2nya di api kekal nanti. Hehehe... *bukan nakut2in loh.

Gue juga suka gagal, suka gak taat klo lagi di disiplin Tuhan. Tapi gue mengingatkan, menyemangatkan diri gue untuk terus ada dalam didikan Tuhan biarpun sakit. Mari-rimar kita sama2 semangat, bersukacita dalam menjalani proses didikan Tuhan sampai Tuhan Yesus ke dua kalinya!

1 comment:

  1. bener banget sis...makasih tulisannya memberi kekuatan banget.
    sama2 semangat yah dalam menjalani prosesnya Tuhan...
    menabur dengan air mata, menuai dengan sorak-sorai.
    Tuhan memberkatimu semakin melimpah.

    ReplyDelete

Share Your Thoughts! ^^