Wednesday, July 18, 2018

Spiritual Mothering


by Lia Stoltzfus

Setiap kita wanita diciptakan dengan kapasitas untuk nurturing yang bukan hanya bisa dipakai ketika kita menjadi ibu secara fisik, tapi juga secara rohani. Susan Hunt, dalam bukunya Spiritual Mothering: The Titus 2 Model For Women Mentoring Women menjelaskan bahwa spiritual mothering berarti menginvestasikan diri dalam hidup orang lain supaya kita bisa membagi Injil serta membagikan hidup kita. Apakah itu artinya kita harus menjadi sempurna dulu? Tentu tidak. Syaratnya cuma satu: as long as you keep following Christ, kamu bisa menjadi seorang mentor, pembina, ibu rohani bagi orang lain. 

“Follow me, as I follow Christ.” (Ikutlah teladanku seperti aku pun mengikuti teladan Kristus.) 
(1 Cor 11:1)

Setiap kita dipanggil untuk menjadi MURID KRISTUS dan dalam proses tersebut kita butuh yang namanya a role model: orang yang bisa memberikan keteladanan hidup (menjadi panutan hidup). Titus 2 mencatat bahwa perempuan tua dipanggil untuk mengajar perempuan-perempuan muda: bagaimana mengasihi suami dan anak-anak, hidup bijkasana dan suci, rajin mengatur rumah tangga dan bersikap baik serta taat kepada suami. Dulu sebelum menikah, pas baca ayat ini saya suka bingung. “Lho, kenapa harus mendidik perempuan muda belajar mengasihi suami dan anak-anak mereka yah? Bukankah itu sudah otomatis?” I thought it comes naturally, but I was wrong! Gak gampang loh, yang namanya belajar tunduk, belajar respek sama suami dan menjadi seorang mama, itu sungguh tidak mudah! Saya butuh seseorang yang sudah berjalan di depan saya yang bisa jadi role model, teladan, dan bersedia berbagi wisdom dan mengajarkan saya bagaimana untuk menjadi isteri dan ibu yang bijak. 

// Sebuah teladan berbicara lebih kuat daripada 1000 kata-kata 

Setiap kita adalah perempuan muda yang harus belajar “duduk diam di bawah kaki seorang mentor” dan, di saat yang sama, dalam perjalanan pertumbuhan kita juga bisa berfungsi sebagai seorang mentor. Jangan takut untuk mulai mengajar, membina, memimpin, menyemangati, dan berbagi hidup dengan orang lain! Justru dengan kamu belajar melangkah dengan iman, mengambil tanggung jawab dalam hidup orang lain, kamu akan semakin terpacu untuk bertumbuh. 

"As iron sharpens iron, so one person sharpens another."
(Proverbs 27:17)

Hidupmu akan lebih tertantang dan terasah. Kepekaan dan hikmat akan juga semakin tajam karena dipakai untuk membangun tubuh Kristus, untuk membangun hidup orang lain. Percayalah, dengan fokus terhadap amanat agung dan memuridkan jiwa-jiwa, hidupmu akan terus berapi-api. 

So, gimana sih untuk start menjadi ibu rohani/mentor untuk orang lain? 

1. PRAY 
Doa tanya Tuhan dan minta Dia tunjukkan kepada siapa Tuhan mau kamu menginvestasikan waktu dan hidupmu. 

2. LOOK AROUND 
Lihat sekelilingmu, ada gak perempuan-perempuan muda, adik kelas, tetangga, atau teman yang suka minta pendapat dan juga express herself kalau ia haus dibina, punya hati yang mau belajar, dan open for relationship. 

3. TAKE INTEREST in THEM 
Pemuridan atau mentoring baru akan berhasil kalau ada hubungan secara natural, artinya kedua belah pihak mau buka diri, mau inisiatif, mau bayar harga, mau submit, mau belajar dan diajar. Mulai perhatikan hidupnya, kasih dorongan, semangat, kata-kata encouragement dalam area-area hidupnya. Banyak tanya, banyak “gali”, belajar untuk mengenal lebih dalam dan yang paling utama... belajar MENDENGAR. 

4. START with BIBLE GROUP 
Fondasi utama yang harus dibangun dalam sebuah healthy mentoring relationship adalah FOCUS ON CHRIST. Firman Tuhan harus jadi dasar dan pusat. Jangan investasi dalam hidup orang yang belum siap atau belum mau komitmen membangun hidup mereka dalam firman Tuhan. Sebagai mentor yang baik, kita gak mau anak rohani kita punya unhealthy bonding, ada masalah dikit-dikit kabur cari kita. Kita mau melatih mereka mencari Tuhan, menemukan prinsip-prinsip kebenaran firman, mendorong mereka untuk taat terhadap firman. Jadi kalau sudah ketemu beberapa orang untuk dimentor, tanya mereka, ajak mereka, “Eh, kamu mau ga, ikut bible group? Mau gak komit baca Firman Tuhan bersama?” Itu syarat utama sebagai seorang murid. Mungkin awalnya berat, tapi di situlah kamu bisa mulai berfungsi. Menyemangati, menolong mengingatkan supaya mereka komitmen baca firman Tuhan setiap hari. Kamu bisa membentuk group secara online dengan aplikasi yang kalian sepakati, entah itu FB group, IG group, LINE group atau WA group, yang penting setiap hari bisa share apa yang didapatkan lewat pembacaan Firman Tuhan. Setiap hari lewat group bible kamu bisa punya kesempatan untuk menyemangati anak-anak rohanimu, mengomentari postingan mereka, memberi pengajaran, memberi tambahan masukan. Yang pasti, ini gak akan hanya menjadi satu arah saja. Kamu pun sebagai mentor akan diberkati dengan kekayaan firman yang anak rohanimu share. Dan karena ini secara online, jadi mudah untuk “ketemu” tanpa harus meninggalkan kesibukan/pekerjaan masing-masing. Kalian hanya membalas atau berinteraksi in your own convenient time. Buat kalian yang tertarik untuk membangun Group Bible dan mau tau bagaimana lebih detail, bisa hubungi saya lewat email ini lia_soc@yahoo.com.

5. Regular Real Meeting / FELLOWSHIP or One on One. 
Lewat group online, kita bisa share knowledge, God’s wisdom and truth dan juga sharing kesaksian hidup. Tapi jangan lupa bahwa mereka juga butuh melihat hidupmu secara langsung. Mereka perlu melihat keteladananmu, bagaimana kamu mempraktekkan firman. Undang mereka untuk datang ke rumah, menginap, atau ketemu secara langsung. 

Gak ribet kan? Yang penting mau buka hati. Bagian saya adalah buka hati, dan bagian Tuhan adalah buka jalan. Yang penting rindu dulu, mau dulu. “Iya, Tuhan, aku mau jadi berkat... Aku mau hidupku berdampak... Aku mau ambil tanggung jawab untuk memberkati hidup orang lain.” Setelah kita berdoa demikian, lihat deh gimana Tuhan buka jalan.

Oke, selamat jadi berkat untuk orang lain. Hidupmu ditentukan untuk memberi dampak. Keep walking with the King!

2 comments:

  1. Anw, aku mau tau donk tentang reading bible group n bisakah aku join? Thx

    ReplyDelete
    Replies
    1. kamu bisa email ke ci Lia langsung buat tanyain :)
      ini emailny: lia_soc@yahoo.com

      Delete

Share Your Thoughts! ^^