Wednesday, July 4, 2018

Penolong yang Sepadan


by Grace Suryani Halim

Udeh lama ngga nulis apa-apa guys. :p Papa Mama lagi dateng ke Sg. Kemaren gue sempet lunch sekalian ngobrol bareng sama seorang temen gue, Karmel *fiuuhhh seneng dapet nemu sesama young wife yg punya hati yang sama :p di Sg pulaaa!! horraaayy thx God* Setelah ngobrol ngalor ngidul tiba-tiba tercetus soal "penolong yang sepadan".

Selama ini kalo kita denger kata penolong yang sepadan muncul deh serangkaian list berisi daftar kriteria penolong sepadan. Sama-sama anak Tuhan, bobot bibit bebet seimbang, pendidikan setara (kalo gue ama Tepen mah mestinya beda jauh yee :p Gue S1 aje lama bener lulusnya, sedangkan Tepen PhD :p), etc.

Tapi sadarkah kita bahwa selain syarat penolong itu harus sama-sama anak Tuhan, sebenernya tidak ada standard atau definisi khusus untuk penolong yang sepadan!

Kenapa begitu?

Karena setiap pria itu berbeda. Tuhan menciptakan setiap pria itu berbeda. Mereka semua punya tujuan masing-masing, punya visi masing-masing, punya impian masing-masing, punya kelebihan masing-masing dan punya kekurangan masing-masing. Karena mereka berbeda maka ngga heran juga kalo mereka membutuhkan penolong dengan standard yang berbeda.

Contohnya, suami temen gue, dia seorang theolog yang suka berdiskusi. Istrinya menjadi penolong yang sepadan buat dia ketika istrinya berdiskusi dan memberi pendapat kepada suaminya. Tepen lain lagi, dia butuh penolong yang membiarkan dia bekerja dengan konsentrasi, so kalo gue malah mengajak dia berdiskusi soal kerjaannya, Tepen pusinkkkk :p Ada juga typical suami yang membutuhkan penolong untuk menjaga rumah bersih rapi kinclong. Kalo Tepen, dia lebih milih rumah ngga kinclong-kinclong amat en gue nulis 3-4 tulisan :p Tepen lebih seneng kalo gue produktif menulis, latihan piano atau ngajar daripada gue produktif bikin aneka masakan. Hehehe...

Nah di awal pernikahan, kadang terjadi bentrok karena itu. Istri-istri muda masuk ke dalam pernikahan dengan sebuah definisi Istri yang baik adalah istri yang... (titik-titik silahkan diisi sendiri sesuai dengan isi hati masing-masing). Sedangkan belon tentu itu adalah yang dibutuhkan oleh suaminya. That's why penting sekali yang namanya ada brainstorming, keterbukaan, diskusi mengenai impian dan harapan masing-masing.

En satu hal yang kita harus ingat... People learn and grow along the way. Manusia bisa bertumbuh dan berubah tiap waktu. Apa yang jadi impian dan ketakutan pasangan kita tahun lalu, belon tentu tetap menjadi ketakutannya tahun ini.Apa yang jadi harapannya 2 tahun yang lalu belon tentu tetap sama. People change. Demikian juga dalam pernikahan. Karena pernikahan itu terdiri dari 2 orang jadi sangat salah kalo kita beranggapan sekali menikah dengan kondisi A maka selamanya akan A. A bisa berubah menjadi Z bisa juga berubah menjadi AA atau bahkan triple A, atau ABCDEFG :p

Ketika gue merenungkan itu semua gue jadi makin sadar akan salah satu panggilan yang Tuhan kasih kepada para istri. Bagian para istri bukan lagi mengenal dan dekat dengan sebanyak mungkin orang (bandingkan dengan tulisan Bersahabat dengan Lawan Jenis) tapi mengenal suaminya sedalam mungkin. Panggilan istri dalam hal hubungan bukan lagi melebar tapi berubah menjadi mendalam.

So buat para cewe yang masih single,
Don't waste your time dgn bermellow-mellow kenapa gue belon juga punya pacar... Use your time to serve God, to build a strong relationship with Him, and bertemen sebanyak-banyaknyaaaaa...

Khusus buat para cowo yang masih single,
Selaen pakailah waktu kalian untuk bertumbuh di dalam Tuhan, bertemen sebanyak-banyaknya, kalian juga punya 1 tugas penting. Tanya Tuhan apa tujuan idup kalian! Apa visi yang Tuhan mau kalian selesaikan selama kalian di dunia ini! Ini penting bgt... karena kalo kalian tau tujuan idup kalian, kalian akan lebih bisa peka cewek macam apa yang cocok buat jadi penolong yang sepadan buat kalian. Cewe baik, anak Tuhan saja kagak cukup! Cewe itu harus punya kemampuan dan karakter untuk bisa menolong kalian mencapai visi dari Tuhan. Masalahnya kalo kalian aja kagak tau Tuhan mo kalian jadi apa, gmana kalian bisa tau istri macam apa yang kalian mau? Kalo belon tau istri macam apa yang kalian mau, gimana kalian berani macarin seorang cewe?? :))

Buat para istri senasib seperjuangan,
God has gave us a privilege to be a helper for our husband. Ngga semua wanita dapet kehormatan itu so kite semestinya menginvestasikan waktu khusus untuk mengenal suami kita dengan lebih baik, dengan lebih dalam.

No comments:

Post a Comment

Share Your Thoughts! ^^