by Grace Suryani Halim
Dulu sebelum saya married, kalau denger kata selingkuh pikiran pertama saya adalah, "Ah gue mah ga mungkin... Ga bakal lah suka sama cowok lain kalau sudah menikah! Janji suci!" Setelah menikah, heemmm ternyata tidak segampang yang saya pikirkan.
Menikah ternyata tidak membuat cowok-cowok ganteng di luar sana berubah menjadi buruk rupa. Menikah juga tidak otomatis membuat cowok-cowok di luar sana jadi tidak menarik lagi. Cilakanya, kadang yang terjadi justru sebaliknya. Karena setiap hari bertemu dengan suami kita di rumah yang 4L (Loe Lagi Loe Lagi), bisa membuat kita menjadi kebal terhadap kelebihan suami kita. Suami sayang istri, sudah seharusnya loh. Suami bekerja keras, yah memang sudah kodratnya! Kelebihan suami kita anggap sudah sewajarnya/seharusnya/semestinya, kekurangan suami kita highlight, bold, italic dan diperbesar! Alhasil, suami kita jadi keliatan tidak semenarik cowok-cowok di luar sana.
Lalu bagaimana? Bagaimana kita sebagai para istri yang takut akan Tuhan menyikapi hal ini?
1. Pencobaan-Pencobaan Biasa
Ketika kita mendapati diri kita tertarik/kagum pada orang lain yang bukan pasangan kita, maka hal pertama yang harus kita lakukan adalah tetap tenang. Itu pencobaan BIASA. Maksudnya?!?!!?! Tertarik sama cowok lain kok bisa pencobaan biasa?!?!!?
Well, ketika ada istri-istri yang curhat kepada saya soal ini, biasanya banyak yang shock, kaget dan berpikir, "Kok bisa-bisanya gue begini!??!!?" Sekalipun rasa shock itu wajar tapi terus menerus terkaget-kaget/menyalahkan diri itu sama sekali tidak bermanfaat.
Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan keluar, sehingga kamu dapat menanggungnya.
(1 Kor 10:13)
Rasul Paulus mengatakan, kunci pertama untuk menang dari pencobaan adalah sadar, bahwa pencobaan yang kita alami itu pencobaan yang biasa! Artinya biasa di sini adalah, tidak melebihi kekuatan manusia, kamu bukan satu-satunya orang yang pernah mengalami ini dan Tuhan akan memberikan jalan keluar kepadamu!
Dalam pencobaan ini, percayalah gals, you're not alone. Ada banyak istri-istri yang takut akan Tuhan, aktif pelayanan, cinta Tuhan yang juga pernah mengalami tertarik dengan pria lain. Awalnya saya ga percaya. Tapi ternyata... Ga sedikit memang. Bener banget yang Tuhan Yesus katakan bahwa kita harus berdoa dan berjaga-jaga karena daging kita itu lemah.
Ketika kita terus-menerus berkubang dalam perasaan shock, kaget, tak percaya, kok bisa-bisanya gue begini!??! Kita justru memberi peluang kepada iblis untuk terus menerus 'mengipasi' kita.
2. Jangan sombong
Sebab itu siapa yang menyangka, bahwa ia teguh berdiri, hati-hatilah supaya ia jangan jatuh!
(1 Korintus 10:12)
Kesombongan adalah langkah pertama menuju kebinasaan. Pikiran yang sombong akan menuju kekalahan.
(Amsal 16:18)
Ketika kita merasa ada perasaan-perasaan yang tidak sewajarnya terhadap orang lain, maka lebih baik kita mengakuinya. Jangan sekali-sekali berpikir, "Ah gue mah ga mungkin selingkuh!!! Kita ga ada apa-apa kok!!" Firman Tuhan dengan jelas mengatakan bahwa kita harus berhati-hati dengan kesombongan. Jangan mengira bahwa kita teguh berdiri, pasti selalu setia, tidak mungkin bisa digoda, tidak bakal jatuh ke dalam perzinahan. Hati-hati... Iblis itu ga cuman duduk nongkrong tunggu bola. TIDAK! Iblis itu BERJALAN BERKELILING seperti singa yang mengaum mencari orang yang dapat ditelannya (1 Pet 5:8).
Lalu apa yang harus kita lakukan?
Martin Luther pernah mengatakan, "Kita tidak bisa mencegah burung terbang di atas kepala kita, tapi kita bisa mencegah burung membuat sarang di atas kepala kita."
Rasa kagum mungkin bisa datang dengan tiba-tiba, sama seperti burung yang terbang di atas kepala kita. Susah ditebak. Tapi sebenarnya tidak penting untuk tahu burung itu asalnya dari mana. Yang lebih penting adalah mencegah burung itu (rasa kagum) membuat sarang di atas kepala dan hati kita. Artinya, kita bisa dan harus mencegah perasaan kagum/tertarik itu untuk membuat 'sarang' dan berkuasa di atas hati kita.
3. Allah Setia
Ingatlah selalu bahwa Allah itu setia! Dia menunjukkan kasih setia-Nya dengan memberikan jalan keluar sehingga kita bisa menanggungnya. Artinya dalam setiap pencobaan, Tuhan sudah dan pasti menyediakan jalan keluar. Namun masalahnya kadang, kita ga mau ambil jalan keluar yang Tuhan sediakan. Ketika Roh Kudus memberikan hint-hint dengan perasaan ga enak, ga sreg, ga nyaman, kita berusaha membenarkan perbuatan kita dengan alasan, "Ah, cuman begini doank", "Ah ga bakal ada apa-apa", "Kita kan harus menolong orang yang lagi dalam kesusahan", "Kasian dia, ga ada yang dengerin. Kalau sehabis curhat, gue suka doain dia kok."
Gals, jika Roh Kudus memberi hint-hint, taatlah. Itu jalan keluar yang Allah sediakan.
Beberapa tips yang mungkin bisa dilakukan:
1. Cerita dengan Pasangan
Ketika saya mendapati diri saya merasa kagum dengan laki-laki lain selain suami saya, maka hal pertama yang saya lakukan setelah berdoa adalah cerita dengan suami saya. Cerita apa? Yah jujur terus terang mengatakan kalau saya kok merasa kagum dengan si blablabla. Kebiasaan saya memang setelah menikah jika ada laki-laki yang curhat soal pribadi, pasti saya cerita ke suami. Nah kalau saya merasa kagum dengan seseorang, maka ketika saya ketemu dengan orang itu, pulangnya saya pasti cerita dengan detail. Ketemu di mana, ngobrol apa saja. Suami saya sih ketawa-ketawa saja. Tapi bagi saya, itu menjadi semacem pagar. Jadi saya memperhatikan betul apa yang saya obrolkan dengan orang itu, karena saya tau sehabis ini saya akan cerita semua sama suami saya. Satu hal yang biasanya selalu saya katakan kepada suami saya adalah, "Saya bisa ga cerita ini sama kamu. Tapi saya memilih untuk cerita karena saya tidak ingin buka celah dalam pernikahan kita."
Sebelum bercerita kepada suami, ada baiknya kita berdoa terlebih dahulu. Minta hikmat dari Tuhan dan tanya kepada Tuhan kapan harus cerita. Minta juga supaya Tuhan yang menyiapkan hati suami kita dan menjaga emosinya.
2. Evaluasi dan Doakan Hubungan Pernikahan Anda
Biasanya, perasaan kagum terhadap orang lain muncul ketika kualitas pernikahan kita sedang kurang baik. Entah karena sama-sama sibuk, atau suami sering tugas keluar kota, atau mungkin ada masalah yang belum terselesaikan. Karena itu, penting juga untuk berhenti sejenak dan berbicara dengan pasangan kita mengenai pernikahan kita.
Selain itu haruslah kita mendoakan pernikahan kita. Doakan supaya hubungan kita dan suami semakin mesra, semakin saling mengerti, saling percaya, dapat bekerja sama dengan baik.
3. Ingat Kelebihan-Kelebihan Suami
Tulis dan sengaja ingat-ingat kelebihan suami kita. Lalu puji suami kita atas kelebihan-kelebihannya. Ketika tiba-tiba teringat akan kebaikkan/kelebihan laki-laki lain, langsung ingat bahkan ucapkan kelebihan suami kita.
4. Lakukan Hal yang Tuhan Perintahkan untuk Dilakukan
Dan yang terakhir, jika kita merasa Tuhan meminta kita untuk melakukan sesuatu, sekalipun itu mungkin keliatan drastis (tidak membalas sms/message, block orang tersebut dari FB/Whatsapp, bahkan ada seorang teman saya yang sampai memutuskan untuk pindah tempat kerja). Ketika kita mengambil langkah drastis, mungkin akan ada suara-suara sumbang yang berkata, "Ih ga perlu lah sampe segitunya," tapi jika memang itu yang Tuhan minta anda lakukan, TAATLAH. Karena di mata Tuhan, pernikahan adalah gambaran hubungan Yesus dengan gereja-Nya. Ketika Yesus berjuang untuk mempelai-Nya, Gereja, Ia juga mengambil langkah yang drastis, turun ke dunia sebagai bayi dan mati di kayu salib.
Hubungan suami istri, selalu layak untuk diperjuangkan. Selamat berjuang.
No comments:
Post a Comment
Share Your Thoughts! ^^