Wednesday, January 27, 2016

It’s Not About Me, But Who is Behind Me

by Viryani Kho

Galatia 6:1-2
Saudara-saudara, kalaupun seorang kedapatan melakukan suatu pelanggaran, maka kamu yang rohani, harus memimpin orang itu ke jalan yang benar dalam roh lemah lembut, sambil menjaga dirimu sendiri, supaya kamu juga jangan kena pencobaan. (Ay2) Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus.

Kita ini adalah makhluk sosial, dimana kita diciptakan untuk hidup bersama dengan orang lain dan tidak bisa hidup sendirian tanpa adanya interaksi atau bantuan dari orang lain. Baik itu datangnya dari orang tua, saudara, teman ataupun mungkin perfect stranger.

Pada perikop Galatia 6:1-10 “saling membantulah kamu.” Dimana kita sekali lagi diingatkan untuk menanggung beban sesama kita. Maka saling bertolong-tolonganlah kamu (ayat 2) dimana kita mengerahkan diri kita untuk membantu mengarahkan setiap orang yang sedang dalam pencobaan, diurung kesedihan, hilang harapan, dsb untuk kembali kuat dan melekat kembali pada Tuhan.

Doa orang benar bila sungguh didoakan akan sangat besar kuasanya. Kadangkala disaat kita sedang mengalami problematika hidup yang begitu kelam, kita seperti hilang harapan dan tidak sanggup untuk berdoa. Mungkin terlalu lelah untuk berdoa, merasa sia-sia untuk berdoa karena tak kunjung melihat hasil yang diharapkan. However, I learn the fact that when I don't feel like praying, that's actually the best time to pray. Karena disaat kita berdoa itulah, kuasa Tuhan nyata dan kita bisa kembali di kuatkan. Ketika situasi buruk happens, we tend to forget that God is always good all the time. Karena itu kita butuh komunitas! Yes, komunitas dimana we share the same values, community where they can pray for us when we just can’t pray for ourselves.

Dan ketika aku melihat ke belakang, all of my life, the good things that He ever done in my life makes me fully realize that I can stand up to now it’s only because of grace and prayer. It’s not about me, but who is behind me. I really experience the power of prayer and prayer change things!! I truly believe, kalau hari ini boleh ada semata-mata cuma karena kasih karunia Tuhan dan orang-orang yang sungguh doain saya di kemudian hari. Saya masih inget dimana dulu awal-awal jadi Kristen yang masih ikut-ikutan, lalu pemimpin komsel saya dengan setia jemputin saya untuk komsel, rajin ingetin untuk saat teduh dan gereja. Juga mendorong saya untuk mengambil langkah-langkah penting dalam hidup saya, seperti mau di babtis, ikut aktif kegiatan gereja etc.

Saya pernah mendengar kotbah dari salah satu pendeta di gereja saya, kurang lebih bunyinya begini:
“Manusia bisa berubah karena 2 hal,
satu karena kasih karunia dan kemurahan Tuhan.
Dan yang kedua, karena ada orang yang mendemonstrasikan kasih karunia Tuhan ke dalam kehidupannya.”

Kata-kata itu terus membekas di hati saya, so apakah selama ini kita sudah menjadi perpanjangan tangan Tuhan? Have we mourn with those who are mourn? And happy with those who are happy? Have you pray regularly for your friend? The Gospel has set us free. It has also given us the freedom to love one another and to carry each other's burden freely. Let us learn to weep with those who weep. Let us learn to be the kind of friend who meet our friends in their hard place and be the ones to show love remind them of the truth and hope, pray for them when they’re too weak and give them grace when they fail.

Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah. (Ay10) Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman.

Galatia 6:9-10


No comments:

Post a Comment

Share Your Thoughts! ^^