Wednesday, August 23, 2017

Kalau Tuhan Beneran Baik, Kenapa…


by Grace Suryani

Beberapa minggu lalu, ketika gue lagi di puncak galau dan super mellow, gue mojok di 1 cafe kecil sambil nungguin Jane selesai les. Pas gue mau duduk, tiba-tiba ada orang panggil gue, “GRACE! What are you doing here?!?!?” Ternyata oh ternyata, itu seorang teman gue yang homeschooling mom juga. Sudah beberapa waktu kita ga maen bareng. Langsung heboh deh. Ngobrol-ngobrol dengan seru. Untuk sesaat, gue lupa akan kegalauan gue.

Ketika gue jalan untuk jemput Jane, ada perasaan hangat di hati gue. Gue tau itu Tuhan yang atur teman gue untuk pas ada di daerah situ (karena itu bukan daerah dia biasa maen juga), pas di jam tersebut. Tadinya dia mau ke tempat lain; eh, tiba-tiba ga jadi dan malah ke cafe tempat saya nongkrong. Padahal di mall tersebut ada belasan restoran lain. Gue tau itu bukan kebetulan. Gue tau Tuhan tau gue butuh teman saat itu. Teman ngobrol untuk menaikkan mood gue. dan yang terutama, teman ngobrol untuk memberi gue tanda. God cares about me. God knows and He cares. Lalu tiba-tiba ada suara yang berbisik, 

“Kalau Tuhan emank beneran baik, kenapa juga Tuhan mesti izinkan kamu ngalamin ini?? Kan Tuhan bisa aja membiarkan kamu ga perlu ngalamin ini semua! Kalau Tuhan beneran baik...”

Ahh... Gue tau suara siapa itu. :P

Langsung berasa kayak deja-vu. 9-10 tahun yang lalu sewaktu saya di China, pernah ada satu masa saya mengalami insomnia berat sampai udah ke dokter tetap tidak bisa tidur. Waktu itu dalam seminggu berat saya turun 4 kg. Seluruh syaraf saya itu tegang sekali. Sampai denger suara derit pintu, badan saya langsung nyeri.

Nah, suatu sore ketika jalan-jalan ke pasar, itu lagi musim jeruk. Saya mbatin dalam hati, “Kayaknya jeruknya enak ya.” Tapi saya ga beli. Sehabis jalan-jalan, saya pulang ke kamar. Jrengg, di meja belajar saya ada beberapa jeruk. Jenis jeruk yang sama dengan yang tadi saya lihat. Trus roommate saya tiba-tiba ngomong, “Gue habis dari pasar tuh, liat jeruk, eh keinget kamu. Jadi gue beliin lah.” Saya tuh langsung tersentuh banget. Kenapa? Karena sebenernya saya itu jarang makan jeruk. Saya dulu bukan orang yang hobi makan buah. Jadi saya tau ini Tuhan yang bicara lewat roommate saya.

Lalu tepat sehabis saya bersyukur dan say thank you sama roommate saya, ada suara yang berbisik. “Kalau Tuhan beneran baik, mestinya Tuhan tau donk. Yang paling kamu butuhkan kan tidur bukan jeruk. Kamu kan berdoanya minta tidur bukan minta jeruk.”

Pernah mengalami seperti itu? Sedang dalam suatu pergumulan, lalu Tuhan memberikan sentuhan-sentuhan kecil. Tapi hal itu bukannya membuat kita bersyukur malah muncul suara-suara yang meragukan kebaikkan Tuhan. Kalau Tuhan beneran baik kenapa juga gue mesti ngalamin ini semua? Emank Tuhan ga bisa cegah semuanya ini terjadi? Bisa kann?!

Guys, suara kecil sok lembut yang berbisik itu jelas dari mana asalnya: dari si jahat. Tujuannya jelas, membuat kita menyimpan keraguan terhadap Tuhan. Membuat kita berpikir, “Iya yah, kalau Tuhan beneran baik kok begini??” Membuat kita mempertanyakan kasih Tuhan.

Di dalam satu hubungan, yang paling berbahaya adalah ketika muncul seeds of distrust: benih-benih ketidakpercayaan. Masi tidak percaya itulah yang setan berusaha taburkan dalam pikiran dan hati kita. Entah setan membuat kita tidak percaya akan kebesaran Tuhan, ATAU jika ia tahu bahwa kita sangat percaya bahwa Tuhan itu mampu maka ia akan melemparkan pertanyaan, “Gue tau Tuhan sih pasti mampu; pertanyaannya, apakah Dia mau?” Entah kita dibuat meragukan kemampuan Tuhan, atau meragukan kebaikkan hati Tuhan.

Apa yang harus kita lakukan ketika suara sok lembut itu muncul? 
Enyahlah kau iblis. Langsung aja ngomong, "Enyahlah kau iblis. Kau memikirkan apa yang dipikirkan oleh manusia bukan apa yang dipikirkan oleh Allah." 
Berdoa minta rhema. Apa itu rhema? Buat saya rhema itu adalah ayat Firman Tuhan yang nancep banget di hati saya dan bisa saya gunakan sebagai senjata ketika keraguan itu muncul. Itu sesuatu yang biasanya saya dapatkan ketika lagi saat teduh atau baca Alkitab dan Roh Kudus berbicara kepada saya secara pribadi. Alkitab berkata Firman Tuhan itu adalah pedang roh kita. 
Berperanglah. Setelah dapat rhema, pegang erat-erat, HAFALKAN, catat kalau perlu, dan setiap kali ada benih keraguan, katakan, "Tidak. Firman Tuhan berkata...." It will be a tiring journey. No kidding. Apalagi akan ada saat-saat dimana sepertinya pikiran kita dibombardir oleh bayangan-bayangan mengerikan dan kekuatiran-kekuatiran yang mencekam. Tapi jangan menyerah. Ingat, kita tidak sendiri menghadapi ini semua. Ingat, Roh yang di dalam kita lebih besar daripada roh yang ada di dunia. Ingat, Tuhan bersama-sama dan melindungi kita. Dan yang paling penting, ingat, TUHAN YESUS ITU SUDAH MENANG. Kita itu sudah pasti menang. Bertahanlah. Itu saja. 

Akhir kata, satu lagu yang sering saya nyanyikan hari-hari ini, 

God is too wise to be mistaken, God is too good to be unkind 
So when you don't understand, when you don't see His plan 
When you can't trace His hands, trust His heart.

(Trust His Heart by Babbie Mason) 

No comments:

Post a Comment

Share Your Thoughts! ^^