by Alphaomega Pulcherima Rambang
Suatu pagi bangun dengan perasaan bersalah yang luar biasa karena malam sebelumnya saat aku mulai kirim SMS renungan ke teman-temanku lagi, aku gak mengirimkannya ke seseorang yang sedang bermasalah denganku. Asli, hari ni bangun GOD ingatin aku tentang dia, duh......!!!
Ditampar-tampar lagi lewat apa yang aku baca, “AKU sudah mengampuni kamu Meg, perbuatlah yang sama baginya.”
Dan aku berdalih,”Tapi TUHAN, aku gak mau dia ngerasa menang setelah apa yang diperbuatnya denganku, besar kepala tar tu orang.”
Disentil lagi ma Roh Kudus,” Meg, ini bukan masalah menang ato kalah. Kamu mau taat ato gak sih? Katanya mau taat.....”
Lamgsung teringat janjiku beberapa hari lalu, saat aku memutuskan untuk tetap berbuat baik padanya. Aku diingatin lewat baca lagi bukunya Grace Suryani yang judulnya Tuhan Masih Menulis Cerita Cinta. Emang temanya beda dengan pergumulanku untuk mengampuni orang ini, tapi Tuhan pake kalimat di buku itu, dan serasa bilang ke aku, “Meg, perlakukan dia dengan baik, karena dia berharga di mataku.”
Please deh God, pikirku awalnya, dia ga seberharga itu di mataku kok, so, ngapain aku harus berbaik-baik ma dia. Setelah apa yang dia perbuat padaku, haduh..... gak masuk akal nih Tuhan ^^V Tapi, akhirnya setelah nangis-nangis darah dan mencoba tawar-menawar sama Tuhan, kuputuskan. Oke God, baiklah.... I promise, sedalam apapun rasa sakitku, sekecewa apapun aku, aku akan mencoba memperlakukan dia dengan baik, tapi ini hanya karena Kau anggap dia berharga dan aku akan belajar menghargainya juga. Aku mau belajar taat aja, biarpun sulit.
Then He remind me my promise again.
Ya ampun, menundukkan pikiranku di bawah kehendak Kristus tu susah buanget.....aku berulang kali tawar-menawar, say ‘no’ terus dah maunya, keinginan daging yang nomor satu. Dah tau apa yang benar, dah tau maunya Tuhan apa, ehhhh...masi aja berulang kali bilang, “Tapi Tuhan.....” Duh, kamu ni ya Meg!!! ^^’
Tapi aku mengalami sendiri Tuhanku luar biasa sabarnya, Dia gak langsung marah-marah dan ninggalin aku. Tuhanku benar-benar BAPA yang baik, aku dibujuk-bujukNya, dan diyakinkan kalo aku mampu. Waktu aku bilang aku gak sanggup, Dia berkata,”Kamu bisa melakukan lebih baik dari itu Meg, kamu bisa!”
Even so hard, aku harus taat, dikuatin lagi sama salah satu temenku yang bilang kalo aku taat, bukan berarti aku kalah, justru aku malahan dah dimampukanNya mengampuni. Buah roh gak akan keluar dengan otomatis. Kita harus rela belajar, diuji, dididik Tuhan, bener-bener bayar harga waktu, biaya, keringat atau perasaan. Ini medan perangku, aku milih menang ato kalah sekarang? Fiuuuhhhh......
Kurang ajarnya aku, hehehehehe, aku sempat protes gini loh sama Tuhan: Udah dong God, cukup dong pelajarannya, kok aku mlulu yang dihajar. Urus ‘orang itu’ lagi dunk. Udah cukup aku sakit gini, kurang apa coba luka-lukaku. Aku dah ngelakuin lebih dari cukup ni. Kok Tuhan susah banget sih dipuaskan? Dia-nya senang-senang aja, kok aku doang yang diproses? Kapan giliran dia? Kok dia tenang-tenang aja, sedang aku kok sakit pikiran gini? Aaarrrggghhhh...... ^^ It’s not fair :’(
1 Korintus 13:5 berkata "kasih tidak menyimpan kesalahan orang lain".
Berarti TIDAK MENGAMPUNI berarti MENYIMPAN KESALAHAN ORANG LAIN.
Hadeeeeehhhh…
Tapi Tuhan…Aku tidak mengasihi orang ini lagi setelah apa yang diperbuatnya kepadaku. Buat apa mengasihi orang seperti dia? Aku tidak bisa mengampuni dia.
Dan aku membayangkan TUHAN berkata,”Buat apa aku mengasihi kamu?”
Hiks. Haduhhh…. Gimana nih kalo TUHAN ngomong gitu beneran.
Lalu, ayat-ayat yang berbunyi tentang pengampunan melintas di kepalaku.
"Karena jika kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga. Tapi jika kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu." Matius 6:14,15
(Duh, kenapa sih Tuhan ngomong mesti gini?)
"Hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah dalam Kristus telah mengampuni kamu." Efesus 4:32
(Gimana perasaan KRISTUS ya waktu harus mengampuni dan mati buat orang sepertiku, aku hanya disuruh mengampuni, belum disuruh mati buat orang itu aja terasa berat. Kok Kristus mau ya? Kenapa sih Tuhan waktu meminta melakukan sesuatu selalu memberikan contoh terlebih dulu, kan jadi berat nih buat nolak. Coba kalo Tuhan gak mengampuni manusia, kan aku bisa enak aja nolak, tapi iniiii…L )
Then, lagi-lagi, dengan sabarNya Dia berkata-kata lewat sahabatku, “Meg, ini bukan tentang dia, ini tentang AKU berurusan denganmu sekarang. Meg, segala sesuatu bukan tentang kamu atau dia, segala sesuatu adalah tentang AKU.”
SPEECHLESS....(dan tertunduk)
Yeah, I give up, I will do what You want God (walaupun nangis-nangis dan berdarah-darah) ...... :'( Aku mau taat dan mengampuni orang itu. Tolong aku Tuhan, kalo dengan kekuatanku sendiri, aku gak sanggup.
Suatu pagi bangun dengan perasaan bersalah yang luar biasa karena malam sebelumnya saat aku mulai kirim SMS renungan ke teman-temanku lagi, aku gak mengirimkannya ke seseorang yang sedang bermasalah denganku. Asli, hari ni bangun GOD ingatin aku tentang dia, duh......!!!
Ditampar-tampar lagi lewat apa yang aku baca, “AKU sudah mengampuni kamu Meg, perbuatlah yang sama baginya.”
Dan aku berdalih,”Tapi TUHAN, aku gak mau dia ngerasa menang setelah apa yang diperbuatnya denganku, besar kepala tar tu orang.”
Disentil lagi ma Roh Kudus,” Meg, ini bukan masalah menang ato kalah. Kamu mau taat ato gak sih? Katanya mau taat.....”
Lamgsung teringat janjiku beberapa hari lalu, saat aku memutuskan untuk tetap berbuat baik padanya. Aku diingatin lewat baca lagi bukunya Grace Suryani yang judulnya Tuhan Masih Menulis Cerita Cinta. Emang temanya beda dengan pergumulanku untuk mengampuni orang ini, tapi Tuhan pake kalimat di buku itu, dan serasa bilang ke aku, “Meg, perlakukan dia dengan baik, karena dia berharga di mataku.”
Please deh God, pikirku awalnya, dia ga seberharga itu di mataku kok, so, ngapain aku harus berbaik-baik ma dia. Setelah apa yang dia perbuat padaku, haduh..... gak masuk akal nih Tuhan ^^V Tapi, akhirnya setelah nangis-nangis darah dan mencoba tawar-menawar sama Tuhan, kuputuskan. Oke God, baiklah.... I promise, sedalam apapun rasa sakitku, sekecewa apapun aku, aku akan mencoba memperlakukan dia dengan baik, tapi ini hanya karena Kau anggap dia berharga dan aku akan belajar menghargainya juga. Aku mau belajar taat aja, biarpun sulit.
Then He remind me my promise again.
Ya ampun, menundukkan pikiranku di bawah kehendak Kristus tu susah buanget.....aku berulang kali tawar-menawar, say ‘no’ terus dah maunya, keinginan daging yang nomor satu. Dah tau apa yang benar, dah tau maunya Tuhan apa, ehhhh...masi aja berulang kali bilang, “Tapi Tuhan.....” Duh, kamu ni ya Meg!!! ^^’
Tapi aku mengalami sendiri Tuhanku luar biasa sabarnya, Dia gak langsung marah-marah dan ninggalin aku. Tuhanku benar-benar BAPA yang baik, aku dibujuk-bujukNya, dan diyakinkan kalo aku mampu. Waktu aku bilang aku gak sanggup, Dia berkata,”Kamu bisa melakukan lebih baik dari itu Meg, kamu bisa!”
Even so hard, aku harus taat, dikuatin lagi sama salah satu temenku yang bilang kalo aku taat, bukan berarti aku kalah, justru aku malahan dah dimampukanNya mengampuni. Buah roh gak akan keluar dengan otomatis. Kita harus rela belajar, diuji, dididik Tuhan, bener-bener bayar harga waktu, biaya, keringat atau perasaan. Ini medan perangku, aku milih menang ato kalah sekarang? Fiuuuhhhh......
Kurang ajarnya aku, hehehehehe, aku sempat protes gini loh sama Tuhan: Udah dong God, cukup dong pelajarannya, kok aku mlulu yang dihajar. Urus ‘orang itu’ lagi dunk. Udah cukup aku sakit gini, kurang apa coba luka-lukaku. Aku dah ngelakuin lebih dari cukup ni. Kok Tuhan susah banget sih dipuaskan? Dia-nya senang-senang aja, kok aku doang yang diproses? Kapan giliran dia? Kok dia tenang-tenang aja, sedang aku kok sakit pikiran gini? Aaarrrggghhhh...... ^^ It’s not fair :’(
1 Korintus 13:5 berkata "kasih tidak menyimpan kesalahan orang lain".
Berarti TIDAK MENGAMPUNI berarti MENYIMPAN KESALAHAN ORANG LAIN.
Hadeeeeehhhh…
Tapi Tuhan…Aku tidak mengasihi orang ini lagi setelah apa yang diperbuatnya kepadaku. Buat apa mengasihi orang seperti dia? Aku tidak bisa mengampuni dia.
Dan aku membayangkan TUHAN berkata,”Buat apa aku mengasihi kamu?”
Hiks. Haduhhh…. Gimana nih kalo TUHAN ngomong gitu beneran.
Lalu, ayat-ayat yang berbunyi tentang pengampunan melintas di kepalaku.
"Karena jika kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga. Tapi jika kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu." Matius 6:14,15
(Duh, kenapa sih Tuhan ngomong mesti gini?)
"Hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah dalam Kristus telah mengampuni kamu." Efesus 4:32
(Gimana perasaan KRISTUS ya waktu harus mengampuni dan mati buat orang sepertiku, aku hanya disuruh mengampuni, belum disuruh mati buat orang itu aja terasa berat. Kok Kristus mau ya? Kenapa sih Tuhan waktu meminta melakukan sesuatu selalu memberikan contoh terlebih dulu, kan jadi berat nih buat nolak. Coba kalo Tuhan gak mengampuni manusia, kan aku bisa enak aja nolak, tapi iniiii…L )
Then, lagi-lagi, dengan sabarNya Dia berkata-kata lewat sahabatku, “Meg, ini bukan tentang dia, ini tentang AKU berurusan denganmu sekarang. Meg, segala sesuatu bukan tentang kamu atau dia, segala sesuatu adalah tentang AKU.”
SPEECHLESS....(dan tertunduk)
Yeah, I give up, I will do what You want God (walaupun nangis-nangis dan berdarah-darah) ...... :'( Aku mau taat dan mengampuni orang itu. Tolong aku Tuhan, kalo dengan kekuatanku sendiri, aku gak sanggup.
Betapa baiknya Tuhan selalu mengarahkan ya, trnyata walaupun ngeyel hati hrs terbuka utk pimpinan Tuhan baik dr firman atau lainnya. Mmg Dia tdk menjanjikan jalan mulus tapi Dia menjanjikan penyertaan dn Kasih Setia
ReplyDelete