by Mega Rambang
Sejak Tuhan ALLAH melarang mereka memakan buah dari pohon pengetahuan tentang yang baik dan jahat itu, kemudian ular membicarakan tentang buah itu berkali-kali, perempuan itu menjadi lebih sering memperhatikan buah-buah yang ada di pohon itu. Ia bertanya-tanya dalam hatinya, bagaimanakah rasa buah itu, ah…pasti manis dan sedap, buah itu begitu menarik. Tuhan ALLAH berkata, siapa yang memakannya akan mati. Benarkah? Tuhan ALLAH tidak mungkin berbohong kan? Tapi kata si ular, saat dimakan maka ia akan tahu mana yang baik dan jahat, wooowww….tapi, mana yang benar, perkataan Tuhan atau ular ya? Tapi kenapa buah itu terlihat semakin lezat setiap harinya?
Kita tahu ini cerita tentang apa, kita tahu akhir ceritanya, Hawa dan Adam jatuh ke dalam dosa karena keputusan mereka yang salah, mereka memilih untuk lebih mempercayai si ular dan melawan perintah Tuhan. Perhatikan ini:
Kita tahu ini cerita tentang apa, kita tahu akhir ceritanya, Hawa dan Adam jatuh ke dalam dosa karena keputusan mereka yang salah, mereka memilih untuk lebih mempercayai si ular dan melawan perintah Tuhan. Perhatikan ini:
Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon dalam taman ini boleh kau makan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati." Kejadian 2:16-17
Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: "Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?"Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: "Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan,tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati."Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: "Sekali-kali kamu tidak akan mati,tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat." Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya.Kejadian 3:1-6
Hati-hati!Dosa selalu terlihat menarik dan indah, berbuat dosa itu enak! Kalau gak enak, mana mungkin banyak orang memilih berbuat dosa, ya kan? Sejak awal, untuk menarik manusia menentang Sang Pencipta, dosa menawarkan dusta (dan hanya dusta) kepada manusia. Lihat saja, pada awalnya si ular dengan cerdiknya mengatakan jika semua buah di taman tidak boleh dimakan untuk menarik perhatian Hawa, Hawa termakan umpannya, ia memberi peluang bagi si ular untuk mengucapkan dustanya yang lain, dipikir Hawa semula, si ular tidak tahu apa-apa, hanya satu jenis buah yang dilarang, demikian tegasnya, diraba pun akan mengakibatkan kematian. GOTCHA! Ular jadi tahu kalau Hawa tidak memperhatikan perintah Tuhan ALLAH, ingat…Tuhan ALLAH berkata memakannya akan mengakibatkan kematian, BUKAN merabanya. Kelemahan Hawa terbaca oleh ular dan ia memanfaatkannya, ia meneruskan tipu dayanya, ia menawarkan kenikmatan buah tersebut dengan segala kepalsuannya,yeah…Hawa jatuh.
Perintah Tuhan JELAS. Tapi manusia selalu punya cara untuk melawan perintahNya. Iblis punya cara untuk menggoda manusia, kemudian saat manusia lebih memilih untuk mempercayai kebohongan-kebohongan yang muncul di sekitarnya dibanding menaati Tuhan, jatuhlah ia ke dalam dosa. Seperti Hawa yang tergoda untuk mengambil buah tersebut padahal Tuhan sudah melarangnya, keputusan untuk berbuat dosa bukanlah keputusan sekejap mata. Hawa memilih mendengarkan bualan ular, dia berpikir apakah benar perkataan si ular, dia bukannya mengusir ular malahan ngobrol dengan si ular, dia terus-menerus memusatkan perhatian pada buah (yang nyata-nyata dilarang untuk dimakan), lalu buah itu terlihat semakin menarik hingga akhirnya dia memutuskan memakannya dan membaginya dengan suaminya. Akibatnya sungguh mengerikan.
Tujuan utama dan tertinggi manusia diciptakan ialah untuk memuliakan Allah dan bersukacita sepenuhnya di dalam Dia untuk selama-lamanya (Roma 11:36; 1Korintus 10:31; Maz 73:24-28; Yoh 17:21-23) namun sejak Hawa dan Adam berbuat dosa, seketika itu juga mereka mengalami kematian rohani, mereka yang sejak semula diciptakan untuk bersekutu dengan Allah selama-lamanya malahan terpisahkan dari Sang Pencipta selama-lamanya. Akibat perbuatan mereka lebih berat dari yang mereka duga, mereka kehilangan kemuliaan ALLAH dan akan mendapatkan hukuman kekal. ALLAH tidak dapat bersekutu dengan mereka seperti sebelumnya, karena ALLAH kudus dan dosa telah mencemari mereka. Hanya karunia Allah di dalam Kristus Yesus yang dapat membebaskan manusia dari hukuman kekal dan mengembalikan manusia pada tujuan penciptaannya semula yakni memuliakan Allah dan bersukacita sepenuhnya di dalam Dia untuk selama-lamanya
CS Lewis dalam bukunya Mere Christianity pernah berkata “Saat di mana kamu memiliki keberadaan, ada kemungkinan kamu mengutamakan dirimu sendiri – ingin menjadi pusat – ingin menjadi Allah. Itulah dosa Iblis: dan itulah dosa yang ia ajarkan pada umat manusia. Beberapa orang berpikir kejatuhan manusia ada hubungannya dengan seks, namun itu salah… apa yang Iblis tanamkan ke kepala leluhur kita adalah gagasan bahwa mereka ‘dapat menjadi seperti ilah-ilah” – bisa mengatur diri mereka sendiri seakan-akan mereka telah menciptakan diri mereka – menjadi tuan atas diri mereka sendiri – menemukan semacam kebahagian untuk diri mereka di luar Allah, terpisah dari Allah. Dan dari usaha yang sia-sia itu telah muncul hampir semua hal yang kita sebut sejarah manusia – uang, ambisi, perang, prositusi, kelas-kelas sosial, kerajaan-kerajaan, perbudakan – kisah panjang yang mengerikan dari manusia yang sedang berusaha mencari sesuatu di luar Allah yang akan membuatnya bahagia.”
Dosa menarik manusia dengan berbagai cara, manusia tidak ingin diatur oleh ALLAH dan ingin menjadi tuan atas dirinya sendiri, dipikir mereka akan ada kepuasan di luar Allah dengan melakukan hal yang bertentangan dengan kehendak ALLAH, sehingga berbagai kepalsuan yang ditawarkan dosa membuatnya jatuh dan hanya berpikir:
“Ah, Tuhan Maha Pengampun, pasti ia mengampuni perbuatanku ini….”
“Apa yang aku lakukan belum separah si B.”
“Akibat seks di luar nikah paling hamil, aku akan bertanggung jawab. Tuhan pasti mengampuni”.
“Kali ini saja, setelah ini aku akan minta ampun dan tidak akan melakukannya lagi”.
“Tidak apa lah aku mengambil sedikit uang proyek ini, toh nanti aku akan beri perpuluhan setiap bulan”.
Firman Tuhan jelas-jelas mengatakan:
Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. Roma 6:23
Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah.Roma 3:23
Demikianlah kami sekalian seperti seorang najis dan segala kesalehan kami seperti kain kotor; kami sekalian menjadi layu seperti daun dan kami lenyap oleh kejahatan kami seperti daun dilenyapkan oleh angin. Tidak ada yang memanggil nama-Mu atau yang bangkit untuk berpegang kepada-Mu; sebab Engkau menyembunyikan wajah-Mu terhadap kami, dan menyerahkan kami ke dalam kekuasaan dosa kami. Yesaya 64:6-7
Upah dosa ialah maut. Titik. Tidak dapat ditawar-tawar. Tidak ada dosa besar dan kecil. Jangan pernah merasa kita ‘kurang’ berdosa dibandingkan orang lain lalu kita merasa Tuhan akan mengampuni kita. NO. Gak ada yang kayak gitu. Kita diperanakkan dalam dosa karena Adam dan Hawa, kemudian kita sendiri berbuat dosa dan kesalahan dalam hidup kita, dan upahnya hanya MAUT. Allah dalam segala kekudusanNya memandang dosa sebagai kecemaran, saat berbicara dosa gak ada yang namanya dosa besar dan kecil, atau level dosa si A lebih kecil daripada si B, emang MLM? :p Tuhan tidak memandang dosa seperti itu. Dosa adalah pelanggaran terhadap kekudusan ALLAH.TITIK. Hukumannya? MAUT! Tuhan juga tidak akan menimbang-nimbang antara perbuatan baik dan jahat kita, jika perbuatan baik kita lebih berat daripada perbuatan jahat, maka kita akan diselamatkan, oh….TIDAKKKK!!! Bagi Allah, segala kesalehan dan perbuatan baik tidak menjadikan kita bersih dari dosa atau menghapuskan segala dosa dan pelanggaran kita. Hanya oleh karunia Allah dalam Kristus Yesus yang dapat menyelamatkan kita dari dosa.
Seringkali seseorang berbuat dosa dan berkata ia siap menanggung akibatnya. Well, dia pasti tidak tahu akibat yang mengerikan yang akan didapatnya, hukuman kekal menantinya. Bayangkan, hidup terpisahkan dari ALLAH, menerima hukuman kekal selama-lamanya (aku pun tidak tahu berapa lama selama-lamanya itu, yang jelas laaamaaaaa…sekali). Manusia hanya berpikir sesaat, ia tidak menyadari ada kehidupan setelah kematian jasmanianya, misalkan ia mencuri dipikirnya konsekuensinya hanya bila tertangkap dipenjara, itu pun kalau tertangkap. Atau jika ia berhubungan seks di luar nikah, lah kalau hamil kan tinggal menikah (oke, kalau tidak dinikahi, dia akan menggugurkan bayinya-lah, ini berbuat dosa lagi lho). Dengan gampangnya dosa dilakukan karena berpikir ada jalan keluar bila konsekuensi perbuatan dosanya muncul. Seorang mentor saya pernah berkata, bila diibaratkan, kehidupan manusia itu kekal ibarat sebuah garis (ia menggambar sebuah garis di papan tulis), lalu saat-saatnya berada di dunia ini hanyalah singkat seperti titik (lalu ia menggambar sebuah titik pada garis tersebut-titik yang kecil sekali ^^’), apa yang dilakukan manusia dalam masa hidupnya di dunia yang singkat ini, akan berakibat pada kehidupan kekalnya nanti (sepanjang garis-yang selama-lamanya itu). Silakan memilih, ingin menjalani hukuman kekal atau hidup kekal bersama Tuhan ALLAH.
No comments:
Post a Comment
Share Your Thoughts! ^^