By Poppy Noviana
Menjadi
seorang pengantin yang sempurna adalah impian setiap wanita, momen
yang diharapkan terjadi tanpa masalah
atau gangguan. Tapi, apa
sih pendapat orang mengenai cara untuk menjadi
a flawless bride
?
Mewakili
beberapa pendapat, dikutip dari sinopsis buku Perfect
Bride, “dibutuhkan kesiapan
secara fisik dan kebugaran penampilan ditambah
program yang harus dijalankan untuk
memperoleh penampilan sempurna di hari bahagia seperti
program olahraga, diet, dan program kecantikan. Pada program
olahraga, tujuan utamanya adalah memperoleh tubuh yang bugar, fit,
lebih bertenaga, dan ukuran badan yang ideal dengan olahraga
pembakaran lemak, jalan kaki, dan beberapa aktivitas lain. Pada
program diet, tujuan utama yang ingin dicapai adalah tubuh dengan
berat yang ideal agar tampil prima dalam busana pengantin idaman.
Pada program kecantikan, tujuan utama yang ingin dicapai adalah
penampilan yang segar, fresh, muda, serta
peremajaan kondisi rambut dan kulit” (W, Janeth,
2007).
Selain
itu, menjadi seorang flawless
bride bisa diwujudkan melalui beberapa
jasa pelayanan penyedia fasilitas yang membantu
sang pengantin untuk mendapatkan pengalaman menakjubkan. Misalnya
melalui make up
yang disesuaikan dengan skin tone
pengantin agar terlihat cantik saat foto dan hair
do yang dirancang sesuai dengan hair
type sehingga everything
is gorgeous just for this special moment!
Apa
kriteria Flawless
Bride
menurut Alkitab?
Marilah
kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari
perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan
halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" (Lenan halus
itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.)
(Wahyu 19 :7-8).
Lain
hal jika kita mengikuti apa yang Alkitab
katakan untuk menjadi a
flawless bride, karena
Tuhan Yesuslah yang menjadi pendampingnya. Bentuk perbuatan yang
benar menjadi kriteria yang baik dipandangan
Tuhan,
diibaratkan seperti
kain lenan halus yang sangat berharga sehingga hanya orang kudus yang
layak untuk mengenakannya.
Melakukan
perbuatan yang baik dan berkenan dimata Tuhan memang tidak mudah,
contohnya Daniel yang sulit untuk menyembah Tuhan.
Karena
kebebasannya dibatasi peraturan raja,
Daniel
harus dimasukan kedalam kandang singa karena ia
memilih
untuk tetap menyembah Tuhan. Sungguh suatu perkara yang serius dan
memiliki konsekuensi besar. Bagian
ini mengingatkan kita
bahwa Tuhan tidak pernah mengatakan bahwa pengikut-Nya
akan
selalu bahagia. Firman
Tuhan justru menekankan hal yang berbeda: Memang
setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan
menderita
aniaya
(2 Tim 3:12).
Wow…
semoga
kita tidak goyah ya, karena Tuhan Yesus tidak akan pernah
meninggalkan kita,
buktinya
adalah firman Allah itu sendiri yang berjanji “Dan
Allah, sumber segala kasih karunia, yang telah memanggil kamu dalam
Kristus kepada kemuliaan-Nya yang kekal, akan melengkapi, meneguhkan,
menguatkan dan mengokohkan kamu, sesudah kamu menderita
seketika lamanya (1 Petrus 5 : 10“.
Kriteria
selanjutnya untuk menjadi seorang pendamping yang sempurna bagi Tuhan
adalah keharusan hidup dalam kekudusan. Jangan
minder dulu jika mendengar kata yang satu ini. Selama kita hidup di
dunia, kekudusan memang seperti hal yang mustahil untuk dilakukan
menurut sudut padang manusia. Tetapi hal ini tidak berarti
berhenti untuk diperjuangkan bukan? Sikap
berani menyangkal diri dan mau menderita untuk
kemuliaan Tuhan sangat dibutuhkan agar kita tidak
mengikuti arus dunia yang seringkali membawa kita jatuh dalam dosa.
Jadi,
berjuanglah untuk melakukan kebenaran firman Tuhan dan mempunyai gaya
hidup kudus di dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan begitu sama artinya kita sedang
mempersiapkan diri untuk menjadi seorang mempelai yang berkenan bagi
Tuhan.
Tetapi
sekalipun kamu harus menderita juga karena kebenaran,
kamu akan berbahagia. Sebab itu janganlah kamu takuti apa yang mereka
takuti dan janganlah gentar
(1 Petrus 3:14).
~
Menghidupi Firman dan menjaga
kekudusan adalah
kriteria seorang pendamping
Kristus yang
sempurna ~
Bagaimana Memulainya?
Ia
yang menyediakan benih bagi penabur, dan roti untuk dimakan, Ia juga
yang akan menyediakan benih bagi kamu dan melipatgandakannya dan
menumbuhkan buah-buah kebenaranmu
(2 Kor 9:10).
Maka
mulailah segala sesuatunya dengan doa dan ucapan syukur atas segala
keberadaan kita saat ini, mungkin saat ini kita lemah dan penuh
dengan dosa. Akuilah semua dihadapan Tuhan dan mulai untuk berani
membangun komitmen untuk menerapkan kebiasaan yang benar. Memang hal
ini tidak dibatasi dengan waktu yang konkrit, namun ingatlah bahwa
waktu-Nya tidak pernah ditunda. Jadi
bersiap-siaplah seperti layaknya mempelai wanita yang siap membawa
minyak untuk pelitanya agar pelita itu tidak
padam saat menyongsong mempelai laki-laki datang menjemputnya. Karena
itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan
saatnya (Matius 25:13).
Sebelumnya
kita sudah membahas bahwa Allah menghendaki anak-anak-Nya
menghasilkan perbuatan-perbuatan kebenaran. Tentu saja bukan sekali
dua kali, namun mengembangkan karakter yang benar. Apa
saja karakter benar itu? Ya, benar sekali,
karakter buah roh! Karena tidak
ada hukum yang menentang hal-hal itu.
Karena barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia
telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.
Dan berilah dirimu untuk hidup oleh Roh, sehingga baiklah hidup kita
juga dipimpin oleh Roh untuk dapat melakukan kasih, sukacita, damai
sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
kelemahlembutan, penguasaan diri.
Nah,
menariknya, Alkitab
menuliskan karakter-karakter di atas
sebagai buah roh,
bukan buah-buahan roh. Bayangkanlah sebuah
apel yang terdiri dari rasa manis di dalam
dagingnya dan sedikit pahit pada bagian kulitnya, disertai
vitamin-vitamin yang terkadung didalamnya. Bayangkan jika kita hanya
makan kulitnya saja atau hanya dagingnya saja. Tentu kurang komplit
ya vitaminnya, karena bukan merupakan buah yang seutuhnya. Jadi semua
itu adalah satu-kesatuan yang membuat apel bermanfaat untuk dimakan!
Demikian halnya dengan buah roh, hendaknya buah roh ini tidak
dilakukan sepotong-sepotong agar bermanfaat. Buah
roh adalah suatu kesatuan yang diharapkan
Tuhan untuk dihasilkan dalam kehidupan anak-anak-Nya
selama mereka hidup.
Simaklah
tauladan yang dilakukan oleh rasul Paulus sebagai motivasi untuk
memulainya.
Tetapi
jika
aku harus
hidup
di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah. (Filipi 1:24).
~Berani
memulai berkomitmen melakukan buah roh adalah keputusan penting yang
tidak bisa ditunda lagi ~
Apa
Faedahnya Bagiku?
Sebab
seperti seorang muda belia menjadi suami seorang anak dara,
demikianlah Dia yang membangun engkau akan menjadi suamimu, dan
seperti girang hatinya seorang mempelai
melihat pengantin perempuan, demikianlah Allahmu
akan girang hati atasmu
(
Yes 62:5).
Lalu,
apa faedah yang diperoleh dengan saat
kita semakin diproses menjadi a
flawless bride?
Yesaya
mengatakan Allah akan bergirang atas kita. Perkenan-Nya ada atas
kita. Tuhan
sebagai mempelai
telah menyatakan
janji-Nya untuk setia, menjaga, menopang, mengasihi, dan mengampuni.
Janji-janji itu
akan kita tuai dalam kehidupan kita dan hidup akan menjadi bermakna
karena tidak ada kesia-siaan dan kita dilayakkan untuk memenuhi
kehendak-Nya. Bagiku
tidak ada sukacita yang lebih besar dari pada mendengar, bahwa
anak-anak-Ku hidup dalam kebenaran
(3 Yohanes 1:4).
Karena
itu kami senantiasa berdoa juga untuk kamu, supaya Allah kita
menganggap kamu layak bagi panggilan-Nya dan dengan kekuatan-Nya
menyempurnakan kehendakmu
untuk berbuat baik dan menyempurnakan segala pekerjaan imanmu (2 Tes
1:11)
~ Siap
menjadi pendamping yang sempurna bagi Tuhan bukan angan-angan namun
merupakan tujuan hidup ~
****
No comments:
Post a Comment
Share Your Thoughts! ^^