by : Yans Penina
Hari, minggu, bulan dan tahun
rasanya cepet banget
berlalu.
Saya sendiri belakangan ini suka mikir, “Heh,
uda umur segini toh?”.
Rasanya baru kemarin jadi anak-anak, sekarang hampir menginjak usia
30. Rasanya bener-bener ngga nyangka kalau saya sudah sematang ini.
Dulu
saya pernah berpikir, usia yang ideal untuk berumah tangga adalah di
angka 28. Mungkin kamu juga punya usia ideal menikah. Tapi rupanya
apa yang ideal buat kita belum tentu ideal buat Tuhan. Yang pasti
sih, saya percaya kalau waktunya Tuhan adalah yang terbaik. Kalau
sampai sekarang kamu dan saya masih single,
tentu Ia punya tujuan. Dalam hal ini, tugas kita adalah menjalani
bagian kita supaya tujuan itu bisa tercapai. Apa bagian kita?
Receiving
and enjoying God’s love every day
adalah salah satunya.
Kenapa?
Kalau seorang perempuan single gak punya pengalaman ini, hari-harinya
pasti akan terasa hampa. Selain itu, dia juga akan merasa kekurangan
cinta, tidak merasa utuh dan puas. Dia akan berkutat dengan menyesali
masa singlenya. Ia tidak bisa menangkap apa yang jadi maunya Tuhan.
Bisa aja dia berhasil mencapai ini itu, tapi belum tentu dia maksimal
di mata Tuhan.
Kalau
kita menikmati Tuhan sebagai Kekasih Jiwa kita, maka hidup kita akan
maksimal. Hari-hari kita akan indah, karena memang kita sudah punya
apa yang paling kita butuhkan, kasih Tuhan. Bayangin aja, setiap hari
kita punya pengalaman seru bersama Kekasih Jiwa kita ini;
perhatian-Nya dalam hal-hal kecil, pertolongan yang ngga terduga,
kejutan-kejutan manis dari-Nya,
tangan-Nya yang menuntun kita, dan bentuk-bentuk ekspresi kasih
lainnya. Bagaimana mungkin kita masih akan merasa “kurang”? Kita
akan dipuaskan oleh kasih-Nya.
Tuhan sendiri ingin
mencurahkan kasih-Nya pada kita. Ia rindu setiap kita para single
menikmati kasih ini. Untuk memperolehnya, ada hal-hal yang perlu kita
lakukan. Yuk, kita lihat apa saja...
Start
your day with Him.
Hal
apa yang kamu lakukan pertama kali di pagi hari? Seperti apa kamu
memulai hari akan menentukan bagaimana hari itu akan berjalan.
Sebelum bertemu dengan orang lain dan mengalami banyak hal, putuskan
untuk bertemu dengan Tuhan lebih dulu. “Oh,
saya tiap hari memang sudah melakukan ini!”,
kalau ini respon kamu, coba pastikan lagi bahwa apa yang kita lakukan
bukan karena didorong kedisiplinan, tapi karena kerinduan kita
kepadaTuhan. Disinilah momen untuk Tuhan mengisi cawan hati kita.
Pastikan di waktu spesial ini kita ketemu Tuhan lewat penyembahan,
doa, dan firman.
"Kenyangkanlah
kami di waktu pagi dengan kasih setia-Mu, supaya kami besorak sorai
dan bersukacita semasa hari-hari kami" (Mazmur 90:14)
Walking
with God throughout the day.
Ajak
Tuhan untuk terlibat dalam setiap hal yang kita lakukan. Bangun
komunikasi sama Tuhan. Kita bisa ajak ngobrol Tuhan dalam hati,
dengar musik rohani, atau waktu lagi di jalan kita bisa menikmati
keindahan Tuhan lewat langit yang cerah, angin sepoi-sepoi, pohon
yang hijau – daripada bengong atau ngedumel karena macet. Belajar
untuk melihat Tuhan lewat setiap hal kecil di hidup kita. Waktu lagi
sibuk, kadang kita perlu berhenti sejenak, tutup mata dan berbisik ke
Tuhan. Katakan sesuatu dari hatimu ke Tuhan. Dari sini kita akan bisa
merasakan kasih itu, bahwa Ia Tuhan kita, menyertai kita, dan kita
dikasihi!
"Demikianlah
aku memandang kepada-Mu di tempat kudus, sambil melihat kekuatan-Mu
dan kemuliaan-Mu. Sebab kasih setia-Mu lebih baik dari pada hidup;
bibirku akan memegahkan Engkau. Demikianlah aku mau memuji Engkau
seumur hidupku dan menaikkan tanganku demi nama-Mu". (Mazmur
63:3-5)
Get
rid of all the lies.
Iblis
adalah bapa segala pendusta. Ada banyak dusta yang ingin ia tanam
supaya kita gak bisa menerima dan menikmati kasih Tuhan. Salah satu
dusta Iblis adalah ada banyak hal selain Tuhan yang kita bisa kita
andalkan untuk memberi rasa aman, penghiburan, kekuatan. Bentuknya
bisa lewat pekerjaan, pasangan, uang, makanan, kekuasaan dan
sebagainya. Keinginan-keinginan yang ada di hati kita bisa jadi
indikasinya. Contohnya, obsesi berlebihan dalam hal pekerjaan karena
ingin mendongkrak status, keinginan yang berlebihan untuk bersama
seseorang. Pokoknya waktu kita merindukan sesuatu lebih daripada
Tuhan, lalu ngga pernah merasa cukup, harus hati-hati loh! Ini adalah
hal yang bisa membuat indera rohani kita menjadi tumpul.
"Siapa
gerangan ada padaku di sorga selain Engkau? Selain Engkau tidak ada
yang kuingini di bumi" (Mazmur 73:25)
Have
a heart of satisfaction.
Apapun
proses kehidupan yang kita hadapi, ada satu hal yang perlu kita
kembangkan, “hati
yang puas”.
Banyak perempuan single
yang ngga menikmati masa single-nya.
Padahal waktu kita punya hati yang puas, kita akan lebih peka untuk
menerima dan menikmati kasih Tuhan. Nikmati setiap momen yang ada,
dan hidup ini akan jadi petualangan yang penuh damai. Waktu lagi
berlibur dengan keluarga, nikmati betul momen tersebut, karena ada
masanya saat tersebut akan jadi kenangan. Waktu merasa capek dengan
segudang aktifitas, syukuri!, karena ngga selamanya kita punya waktu
atau kesempatan seluas saat ini. Dalam segala situasi dan kondisi
apapun, putuskan untuk merasa puas dengan Yesus dan miliki damai
sejahtera-Nya. Sampaikan terima kasih-mu ke Tuhan untuk semua hal
yang Ia beri, dan katakan “Aku
puas!”.
"Dia
yang memuaskan hasratmu dengan kebaikan, sehingga masa mudamu menjadi
baru seperti pada burung rajawali" (Mazmur 103:5).
Sekarang,
coba kita tanya ke diri kita masing-masing. Bersediakah aku menerima
kasih-Nya? Pikiran kita mungkin mengakui, ya, Allah mengasihi aku.
Kita tahu Ia mengasihi kita, tapi kita tidak menerimanya; kita tidak
sungguh-sungguh mengijinkan Tuhan mengasihi kita. Kita tidak
mengusahakannya. Padahal, setiap detik, menit, dan jam adalah
kesempatan untuk kita mengalami Tuhan. Ia ingin mencurahkan kasih-Nya
karena Ia tahu kebahagian kita bukan terletak pada status, materi,
situasi tertentu, tapi pada saat kita mengalami Tuhan, puas menerima
dan menikmati kasih-Nya. Ia menawarkan kepada kita rasa aman,
keyakinan,dan identitas sejati. Ia ingin mengasihi dan melindungi
kita. Maukah kita menerima dan menikmatinya?
ijin sedot ya gan/sis (B)
ReplyDelete