Monday, May 25, 2020

Nyata Tapi Tak Terlihat


by Benita Vida

Bulan ini kita merayakan kenaikan Yesus ke Sorga, suatu peristiwa dalam sejarah Kekristenan yang menyatakan bahwa Yesus berasal dari Sorga dan bahwa Dia sendiri adalah Allah. Tapi, bukan hanya peristiwa itu yang kita rayakan bulan Mei ini. Peristiwa lain yang tidak kalah luar biasa adalah turunnya Pribadi lain yang menggantikan posisi Yesus, sepuluh hari setelah kenaikan Yesus. Pribadi itu hadir dan bekerja bahkan hingga saat ini. Siapakah Dia? Ya, ROH KUDUS. Pribadi ini tak terlihat. Alkitab hanya mencatat wujud Roh Kudus terlihat sekali dalam bentuk lidah api yang turun ke atas kepala murid-murid saat sedang berkumpul dan berdoa. 

“Hanya karena sesuatu tak terlihat, tidak berarti sesuatu itu tidak nyata”, kalimat ini pernah muncul dalam salah satu film yang saya tonton. Saat mendengar kalimat ini, Tuhan menegur saya karena kadang saya sering melupakan Pribadi yang tidak terlihat itu. Kita adalah makhluk visual, kita cenderung mempercayai dan mengingat semua yang bisa kita lihat dan dengar, karena ini lah terkadang kita mudah menyerah dan putus asa dengan keadaan sekeliling kita karena kita tidak bisa melihat apa yang kita harapkan.

Kabar baiknya, setelah Yesus meninggalkan kita secara “fisik”, Dia mengerti kita tak pernah bisa sendiri. Dia mengutus Pribadi yang akan selalu ada bersama kita sesuai dengan janji-Nya di Matius 28:20 sebelum Ia naik ke Sorga. 

“… dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.”

Siapa sih yang tidak pernah sedih? Siapa sih yang bisa melakukan segalanya tanpa ada bantuan orang lain? Siapa sih yang tidak butuh disemangati? Sekuat-kuatnya seorang manusia, pasti ada saat dimana dia butuh bersandar dan dikuatkan, butuh dihibur dan diberikan kata-kata penyemangat. Setelah kenaikan Yesus ke Sorga, mungkin murid-murid dalam keadaan galau bahkan kalut dan sedih karena seseorang yang selalu bersama mereka selama 3,5 tahun ini tidak lagi bersama mereka. Yesus sangat paham perasaan itu, perasaan kehilangan seseorang yang dekat. Karena itu, sejak awal Yesus menjanjikan Pribadi lain yang menggantikan-Nya menemani orang-orang terdekat-Nya. Pribadi yang akan menjadi seorang Penghibur. 

“Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu.”
(Yohanes 16:7)

Datangnya Roh Kudus menjadi penghiburan bagi murid-murid yang ditinggalkan. Roh Kudus memang tidak terlihat secara fisik, tapi jauh dalam hati mereka, ada sukacita dan damai sejahtera karena Roh Kudus tinggal dan diam dalam hidup mereka. 

Ada banyak sekali cara menghibur. Penghiburan bisa datang dari diri sendiri dan orang lain. Ada orang yang terhibur hanya dengan makan makanan enak, ada yang terhibur dengan belanja di mall, ada juga yang terhibur dengan tidur seharian, dan lain-lain. Tapi terkadang dalam suatu keadaan tertentu, dimana seseorang sedang mengalami tekanan yang hebat, mereka butuh orang lain sebagai tempat bercerita dan berkeluh kesah. 

Tahukah kita kalau kita punya “Penghibur pribadi”? Kita punya satu Pribadi yang selalu bersama kita. Berbeda dengan orang lain yang tidak selalu punya waktu untuk kita, Roh Kudus selalu ada untuk kita dan selalu siap memberikan penghiburan. Penghiburan-Nya selalu tepat waktu dan kadang tidak pernah terlintas di pikiran kita. Saya ingat di tahun 2014, saat saya dalam proses pencarian kerja dan sudah 1 bulan belum dapat kerja, jujur saat itu sangat amat stres dan malu jika ada orang yang bertanya tentang pekerjaan saya. Di tengah kesedihan dan perasaan tertekan yang saya alami, Roh Kudus menghibur saya dengan memberikan saya seekor anjing yang sudah lama saya inginkan. Sederhana dan nampak seperti tidak ada hubungannya, tapi hal kecil ini mengingatkan saya ada Tuhan yang peduli dengan kerinduan hati saya.

Tahukah kamu, terkadang rasa stres, sedih, dan tertekan membuat kita tidak tenang? Ketika kita tidak tenang, kita menjadi sulit berdoa. Roh Kudus sangat paham akan hal itu, terkadang bisikan lembut membuat kita menjadi lebih tenang dan bisa berdoa. Ia terkadang mengingatkan kita tentang kebaikan Tuhan dalam hidup kita dan membuat kita menyadari bahwa kita tidak perlu panik menghadapi hidup ini. Karena bukankah kita punya Allah yang hebat? Penghiburan tidak selalu harus membuat kita senang dan masalah kita selesai, kadang penghiburan cukup membuat kita menjadi lebih tenang sehingga kita bisa berpikir lebih jernih dan bertindak dengan hikmat. 

Daud berkata dalam Mazmur 94:19 

“Apabila bertambah banyak pikiran dalam batinku, penghiburan-Mu menyenangkan jiwaku.”

Dalam keadaan yang tidak menyenangkan dan dibandingkan dengan segala usaha yang bisa kita lakukan untuk menghibur diri sendiri atau orang lain, sesungguhnya penghiburan-Nya lah yang paling kita butuhkan. Tapi kadang kita lupa. Kita justru mencoba mencari segala cara supaya hati kita lebih tenang dan terhibur, padahal sesungguhnya yang perlu kita lakukan adalah meminta langsung dari Sang Sumber. 

Dalam keadaan pandemik seperti sekarang ini, semua media yang menyediakan penghiburan seperti hilang. Mall tutup, restoran tutup, taman bermain tutup. Kumpul-kumpul bersama teman-teman pun sulit. Kita hanya bisa diam di rumah. Siapa yang tidak pusing? Siapa yang sudah mulai bosan? Siapa yang sudah tertekan? Rasanya pasti sudah kehabisan cara untuk menyenangkan diri sendiri, tapi yuk ingat, Daud yang dalam keadaan tidak mengenakkan mencari Sumber Penghiburan itu sendiri. Percayakah kita akan keberadaan-Nya? Pekerjaan-Nya nyata sekalipun fisik-Nya tak terlihat, Penghibur yang Tuhan sediakan untuk kita, bahkan bukan hanya sebagai penghibur, Roh Kudus juga penolong dan pemimpin hidup kita. Mari kita buka hati dan terima Roh Kudus dalam hati kita, biarkan Dia bekerja bebas dalam hidup kita dan biar penghiburan-Nya nyata dalam setiap keadaan kita. 

No comments:

Post a Comment

Share Your Thoughts! ^^