Friday, December 1, 2017

Rumput dan Uap Air (Part 1)



by Tabita

Hi, Pearlians!

Di renungan kali ini, aku mau berbagi tentang salah satu lagu favoritku – Who Am I dari Casting Crowns. Mari sama-sama belajar betapa manusia—termasuk kita—sangat rapuh dan membutuhkan pertolongan Tuhan dalam hidup ini. Natal bukan cuma tentang kelahiran Yesus Kristus, tapi juga tentang Dia yang menjadi pemantik harapan yang padam, kan?

Artikel ini terbagi dalam dua bagian besar; pertama tentang sejarah dan lirik lagu, kedua tentang apa yang dapat kita pelajari dari lagu ini serta hubungannya dengan Natal. Well, selamat membaca! :)


--**--


Mungkin Pearlians udah tau lagu Who am I yang aku maksud yaa :D Ternyata ada behind the scene yang dalem banget lho. Ide dari lagu yang dipublikasikan pada tahun 2004 ini bermula saat Mark Hall, pemimpin band Casting Crowns, sedang berada dalam perjalanan pulang bersama keluarganya. Di malam itu, Hall berpikir, “Siapakah aku, sehingga aku hanya perlu memanggil Tuhan di manapun aku berada, dan berharap agar Dia mendengarkanku?”. Dia melanjutkan perenungannya, “Aku memang lebih dari pemenang... tapi aku juga harus mengingat bahwa aku hanya seperti rumput dan uap air yang segera menghilang; bahkan aku dapat berdoa karena apa yang Dia lakukan untukku.” Kisah ini kuadaptasi dari apa yang tertulis di Wikipedia :p

Berikut lirik dari Who am I?. Hope you’ll be blessed! =)


Who Am I?
(by Casting Crown)



1st verse
Who am I, that The Lord of all the earth
would care to know my name, would care to feel my hurt?
Who am I, that The Bright and Morning Star
would choose to light the way for my ever wandering heart?


Pre-Chorus
Not because of who I am
but because of what You’ve done
Not because of what I’ve done
but because of Who You are


Chorus
I am a flower quickly fading here today and gone tomorrow
A wave toased to the ocean, a vapor in the wind
Still You hear me when I’m calling
Lord, You catch me when I’m falling
and You told me who I am
I am Yours


2nd verse
Who am I, that the eyes that see my sin
would look on me with love, and watch me rise again?
Who am I, that the voice that calmed the sea,
would call out through the rain and calm the storm in me?


Back to pre-chorus and chorus


Wow! Menarik ya melihat sebuah pertanyaan yang seperti muncul begitu saja, ternyata kemudian menjadi lagu yang memberkati banyak orang? Coba bayangkan, bagaimana kalau saat itu Hall hanya menganggap pertanyaan yang muncul itu dengan sambil lalu, tanpa pernah merenunginya lebih dalam? Penting memang menjadi peka dengan suara Tuhan dan meresponnya dengan serius.

Nah, kali ini kita mau belajar untuk merespon sebuah lagu, tidak hanya dengan menyanyikannya, tapi juga mempelajari maknanya. Sampai jumpa di artikel selanjutnya!

No comments:

Post a Comment

Share Your Thoughts! ^^