Friday, November 17, 2017

How to Manage Your Busy Day (1)


by Tabita

Siapapun kita pasti punya kesibukan masing-masing. Baik sebagai mahasiswa, karyawan kantoran, freelancer, guru, maupun pekerjaan lainnya (apalagi ibu rumah tangga (alias IRT) yang kerjanya 24 jam tiap hari). Dan dalam setiap pekerjaan kita tentu dipenuhi dengan tugas maupun tuntutan. Ya, nggak? :p

Yang mahasiswa harus rela begadang (bahkan berhari-hari) buat nyelesaiin tugas di sela-sela ujiannya. Yang kerja juga harus rela lembur biar pekerjaannya nggak tambah numpuk. Yang IRT sibuk terus dari sebelum subuh sampai larut malam buat mastiin suami dan anak-anaknya baik-baik aja. Haduduu~ terus kapan dong, waktu refreshing-nya!? Serasa hidup isinya cuma buat tugas dan nuntasin kewajiban aja. #sigh

Tenang, di sini ada beberapa tips buat mengatasi masalah di atas. But remember: nggak semua cara di sini bisa diterapkan, karena ini adalah cara yang biasa aku lakuin. Caraku belum tentu sama dengan caramu, tapi semoga artikel ini dapat menolong kalian, ya ☺

1. Start a day with a devotional time 
Boleh percaya boleh nggak, tapi aku merasa hari-hariku akan terasa lebih baik setelah aku saat teduh (SaTe) dan Bible reading (BR). :) Well, nggak tahu kok bisa kaya’ gitu, sih... Tapi nggak cuma aku yang ngerasa gitu. Banyak temenku juga ngerasain hal yang sama. Rasanya kalo nggak SaTe gitu, bad mood mulu sepanjang hari.

“Aku nggak pernah SaTe, tuh. Apalagi BR. Buat buka Alkitab aja mager berat. Tapi hidupku baik-baik aja. Aku tetep hepi sepanjang hari hehe.”

Pearlians, SaTe dan BR bukanlah sarana agar hari-hari kita jadi lebih baik. Nggak ada jaminan gitu. Tapi dua hal tersebut adalah disiplin rohani yang kita butuhin buat tahu apa kehendak Tuhan dalam hidup kita. Gimana kita mau tahu kehendak-Nya kalo kitanya aja nggak mau baca Alkitab?

Dulu aku pernah hampir dua minggu nggak SaTe gara-gara banyak tugas yang harus kukerjain. Apalagi BR—ha baca Imamat aja udah ngantuk duluan lol. Awalnya sih, ngerasa bersalah. Lha biasanya SaTe terus tiap hari, kok abis itu nggak? Lama kelamaan jadi keterusan buat nggak SaTe, deh :p Nggak ada perubahan signifikan (wahahaha maaf bahasanya terlalu tinggi karena banyak makalah :p) yang terjadi saat itu.

TAPI, di satu titik aku ngerasa ada something wrong. Hidupku rasanya kosong. Aku mikir, “O, paling gara-gara sibuk nugas sama pelayanan.” (Lah, malah nyalahin pelayanan #huft). Ternyata nggak. Walopun aku jajan coklat dan tidur buat “bayar utang”, tetep aja rasanya ada yang kosong. Sampe akhirnya Tuhan ingatkan lewat kotbah dan teman-teman yang juga punya pergumulan yang sama. And I find the answer: I felt empty because I didn’t let God fill my life totally. Mulai sejak itu, aku jadi semakin taat buat SaTe dan nyatetin rhema apa yang Tuhan kasih :) Dan puji Tuhan, aku juga udah mulai BR Maret lalu (thanks to Ci Lia and Ci Fiona! :D). Iya sih, sampe detik ini aku masih bergumul tentang waktu buat menjaga hubungan pribadi sama Tuhan. Tapi bersyukur banget karena Tuhan kasih sodara-sodara seiman yang menguatkan dan terus ingetin pentingnya having a devotional time with Him :)

Oh iya. Yohanes pun mencatat sebuah peristiwa di mana Yesus meminta air kepada perempuan Samaria—yang dicap buruk oleh banyak orang (silakan baca artikel Ci Sarah tentang peristiwa itu di sini). Di sini Yesus, secara nggak langsung, mau bilang ke kita bahwa Dialah Air Hidup yang selama ini dicari banyak orang yang merasa kosong dan haus secara rohani:

”Maka datanglah seorang perempuan Samaria hendak menimba air. Kata Yesus kepadanya: “Berilah Aku minum.” Sebab murid-murid-Nya telah pergi ke kota membeli makanan. Maka kata perempuan Samaria itu kepada-Nya: “Masakan Engkau, seorang Yahudi, minta minum kepadaku, seorang Samaria?” (Sebab orang Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria.)

Jawab Yesus kepadanya: “Jikalau engkau tahu tentang karunia Allah dan siapakah Dia yang berkata kepadamu: “Berilah Aku minum! niscaya engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup.”

(Yohanes 4:7-10, TB)

So, ketika kita ngerasa kosong dan berusaha cari minuman buat hati kita yang haus, inget kata-kata Blaise Pascal ini, “Satu-satunya yang dapat mengisi kekosongan hati kita adalah Tuhan Yesus Kristus.”

Okee, itu bagian rohaninya yaaa :p Bagian keseharian akan aku bahas di post berikutnya :) See ya! 

No comments:

Post a Comment

Share Your Thoughts! ^^